Anda di halaman 1dari 2

"Swab antigen dan rapid antigen adalah jenis tes yang sama.

Disebut rapid karena hasil


pemeriksaannya cepat dan disebut swab karena teknik pengambilan sampelnya dengan
cara mengusap area dalam hidung. Swab antigen atau dikenal dengan rapid antigen
bekerja dengan cara mendeteksi protein tertentu dari virus yang memunculkan respons
kekebalan tubuh."

Bila kamu ingin membuat janji pemeriksaan swab antigen atau rapid antigen di  rumah
sakit yang dekat dari rumah, bisa melalui aplikasi Halodoc. 

Halodoc, Jakarta – Seperti yang diketahui bersama, ada beberapa macam alat untuk mendeteksi virus
Corona dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, tidak sedikit orang yang bingung
membedakan antara satu jenis tes dengan jenis yang lainnya.

Termasuk istilah rapid test antigen dan swab antigen  yang dianggap sebagai alat uji berbeda, padahal
kedua nama ini adalah tes yang sama. Supaya tidak salah informasi, simak di sini penjelasan
mengenai swab antigen  atau rapid antigen! 

Nama Berbeda Tes yang Sama

Rapid test antigen dan swab antigen adalah jenis tes yang sama. Disebut rapid test antigen, karena
tes untuk mendeteksi virus corona tersebut dapat memberikan hasil diagnosis yang cepat, yaitu hanya
dalam waktu 15 menit.

Sementara yang lain menyebutnya dengan swab antigen, karena tes tersebut dilakukan dengan
metode swab atau usap untuk mengambil sampel dari sekresi hidung dan tenggorokan. Namun,
baik rapid test antigen maupun swab antigen adalah jenis tes antigen yang sama dan dirancang untuk
mendeteksi protein tertentu dari virus yang memunculkan respons kekebalan tubuh. 

Baca juga: Ketahui Perbedaan PCR, Rapid Tes Antigen dan Rapid Tes Antibodi
Tes antigen adalah tes imun yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu yang
menunjukkan adanya infeksi virus saat ini. Rapid test antigen biasanya digunakan untuk mendiagnosis
patogen pernapasan, seperti virus influenza dan respiratory syncytial virus (RSV). Namun, Badan
Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA)
untuk tes antigen sebagai tes untuk mengidentifikasi SARS-CoV-2.

Tes antigen juga relatif murah dan dapat digunakan di tempat-tempat perawatan. Alat yang sudah
diotorisasi ini juga dapat memberikan hasil diagnosis dalam waktu sekitar 15 menit.

Namun, rapid test antigen umumnya kurang akurat dibandingkan tes virus yang mendeteksi asam
nukleat dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR) atau disebut juga tes PCR. Meski
begitu, rapid test antigen atau disebut dengan swab antigen membantu menyaring orang-orang untuk
mengidentifikasi apakah mereka membutuhkan tes yang lebih pasti atau tidak.

Bagaimana Cara Kerja Rapid Test Antigen/Swab Antigen?


Antigen adalah molekul yang mampu menstimulasi respons imun. Molekul tersebut dapat berupa protein,
polisakarida, lipid, atau asam nukleat. Tiap antigen memiliki fitur permukaan yang berbeda yang dikenali
oleh sistem kekebalan.

SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, memiliki beberapa antigen yang diketahui, termasuk
nukleokapsid fosfoprotein dan spike glikoprotein. Rapid test antigen dapat mengungkapkan bila
seseorang saat ini sedang terinfeksi patogen seperti virus SARS-CoV-2. 
Berbeda dengan tes PCR yang mendeteksi keberadaan materi genetik, rapid test antigen mendeteksi
protein atau glikan, yaitu seperti protein lonjakan yang ditemukan di permukaan SARS-CoV-2.

Rapid test antigen bekerja paling baik ketika orang tersebut dites pada tahap awal terkena infeksi SARS-
CoV-2, di mana beban virus umumnya paling tinggi. Tes ini juga bermanfaat untuk mendiagnosis orang-
orang yang diketahui memiliki risiko besar untuk terpapar virus corona.

Rapid test antigen juga digunakan sebagai tes skrining di mana pengujian berulang dapat dengan cepat
mengidentifikasi orang yang terinfeksi SARS-CoV-2, sehingga tindakan pencegahan penularan infeksi
dapat segera dilakukan. Namun, bila hasilnya didapati positif, dokter masih perlu melakukan tes PCR
untuk memastikan diagnosis.

Anda mungkin juga menyukai