Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan serologi

Serologi merupakan ilmu yang mempelajari reaksi antigen, antibodi secara invitro. terdapat pula
Imunoserologi yakni ilmu pengetahuan yang berfokus pada antibodi. Serologi digunakan untuk
mendeteksi dan mendiagnosa suatu penyakit infeksi, pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menemukan
dan mengisolasi kuman penyebab infeksi. Dalam proses nya membutuhkan waktu cukup lama dan sulit,
serologi merupakan tes dengan menggunakan serum. Beberapa contoh pemeriksaan serologi meliputi
pemeriksaan Widal, VDRL, Toxoplasma, HIV/AIDS dll.

Jenis

1. Widal

Pemeriksaan widal adalah pemeriksaan serologi untuk membantu menegakkan diagnosa penyakit
demam thypoid. Dalam pemeriksaan ini dipakai suspensi kuman Salmonela Typhosa, Salmonela
Paratyphosa sebagai antigen untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap kedua kuman Salmonela
tersebut dalam serum penderita. Jika terjadi pertemuan antara antigen dan antibodinya yang sejenis,
maka akan terjadi proses aglutinasi.

Prinsip pemeriksaan adalah reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita dicampur dengan
suspense antigen Salmonella typhosa. Pemeriksaan yang positif ialah bila terjadi reaksi aglutinasi antara
antigen dan antibodi (agglutinin).

2. VDRL

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi non-treponema (reagin). Menyaring atau
mendiagnosis infeksi bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan penyakit sifilis. Penyakit sifilis
disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum yang paling sering ditularkan melalui kontak
seksual. Pemeriksaan VDRL/RPR merupakan pemeriksaan yang paling umum untuk mendeteksi
munculnya antibodi terhadap bakteri Treponema pallidum.

Pemeriksaan VDRL/RPR direkomendasikan dokter bila seseorang memiliki gejala penyakit sifilis atau
berisiko tinggi terkena penyakit sifilis. Pemeriksaan TPHA pada sifilis pada dasarnya juga dapat
memanfaatkan serologi. Pemeriksaan VDRL/RPR membutuhkan sampel berupa darah yang diambil dari
pembuluh darah vena di lengan.
3. Toxoplasma

Infeksi toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut toxoplasma gondii. Berbagai cara mencegah
toxoplasma gondii dan salah satunya dengan pemeriksaan ini. Pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat
muncul setelah dewasa, misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan
ensefalitis dan pemeriksaan melalui serologi yang lazim dilakukan adalah:

Anti-Toxoplasma IgG

Anti-Toxoplasma IgA

Anti-Toxoplasma IgM

4. Uji ELISA HIV

Tes ELISA biasanya dipakai sebagai uji penyaring untuk donor darah, dan beberapa orang mempunyai
resiko tinggi menderita AIDS segera lakukan pemeriksaan jika mengalami tanda-tanda terkena HIV.
Mereka yang menunjukkan hasil uji ELISA positif perlu perlu dikonfirmasi dengan uji western blot. Uji
konfirmasi yang lain yaitu IFA atau RIA.

Tujuan

Tes serologi adalah metode pemeriksaan yang bermanfaat karena dengan menempuh metode
pemeriksaan ini, ada sedikit sistem kekebalan tubuh yang kita bisa ketahui dan bahkan kita dapat
memahami apa alasan yang menjadikan kita sakit. Dengan bantuan metode serologi, antigen yang ada
di dalam tubuh dan terlalu kecil untuk dilihat secara langsung dengan mata telanjang bisa dideteksi.

Antigen ini sendiri adalah suatu zat yang diketahui menjadi pemicu respon sistem daya tahan tubuh
yang masuk ke dalam tubuh manusia lewat mulut, saluran pernapasan, atau bahkan lewat kulit yang
rusak atau sedang terluka. Parasit, virus, jamur dan bakteri merupakan jenis antigen yang pada
umumnya dapat menyerang manusia.
Karena tubuh mampu melakukan kesalahan dengan menghasilkan antibodi yang kurang penting melalui
penyalahgunaan jaringan sehatnya sendiri, hal ini kemudian berdampak pada kelainan autoimun.
Serologi adalah jenis tes yang akan membantu mendiagnosa adanya gangguan autoimun, khususnya bila
antibodi menempel di antigen dan melalui tindakan medis inilah dokter baru bisa mengidentifikasi jenis
infeksinya.

Ada beberapa jenis penyakit yang kiranya dapat terdeteksi dengan baik melalui proses pemeriksaan satu
ini dan penyakit-penyakit yang dimaksud antara lain:

Sifilis

Infeksi jamur

HIV

Rubella

Campak

Amebiasis

Brucellosis

Prosedur

Pada umumnya, serologi sendiri adalah sebuah tes yang dilakukan dengan mengambil sampel darah
yang kemudian dibawa ke laboratorium untuk analisa lebih dalam. Pemeriksaan biasanya bertempat di
klinik atau ruang dokter dan dokter biasanya perlu memasukkan jarum sampai masuk ke pembuluh
darah untuk mengambil dan mengumpulkan sampel.

Prosedur ini tergolong sederhana dan prosesnya pun terlalu cepat dan tingkat rasa sakit sewaktu
diperiksa pun tak begitu serius sehingga rata-rata pasien akan baik-baik saja. Setelah prosedur
dilaksanakan, tinggal menunggu saja hasil dari laboratorium yang juga tak akan memakan waktu lama
biasanya. Risiko terjadinya perdarahan dan infeksi ada namun terlampau rendah.
Hasil Tes

Setelah menjalani prosedur serologi dengan pengambilan darah sebagai sampel yang kemudian
diperiksa di laboratorium, ada 2 kemungkinan hasil yang perlu kita ketahui bersama. Berikut adalah hal
dari pemeriksaan, entah itu hasil ujinya normal atau diketahui abnormal.

Hasil Normal – Antibodi dihasilkan oleh tubuh karena itulah caranya untuk bereaksi terhadap antigen
dan apabila hasil tes menunjukkan antibodi tidak ada, artinya Anda sama sekali tak mengalami infeksi
dulu maupun sekarang. Sampel darah normal akan menjadi penunjuk ketiadaan antibodi.

Hasil Abnormal – Hasil pemeriksaan dinyatakan abnormal apabila terdapat antibodi pada sampel darah.
Itu tandanya, tubuhpasien memiliki respon sistem daya tahan tubuh terhadap antigen baik dulu atau
sekarang. Hasil abnormal juga bisa saja menandakan adanya gangguan autoimun.

Pasca Pemeriksaan

Sesudah prosedur selesai dan hasilnya sudah didapat serta dijelaskan secara rinci oleh dokter, maka
kemungkinan dokter akan memberikan resep jenis antibiotik tertentu untuk melawan infeksi,
tergantung pula dari jenis serologi yang ditempuh oleh pasien. Walau hasil pemeriksaan normal, ada
kemungkinan tes tambahan akan disarankan oleh dokter apabila dokter mencurigai adanya kondisi
tertentu semacam infeksi di dalam tubuh pasien.

Serologi mencakup banyak aspek dalam pemeriksaan berbagai penyakit pada bidang kesehatan. Hasil
tes ini pun sebenarnya dapat dikatakan bervariasi, hal ini ditentukan oleh respon imun saat pemeriksaan
laboratorium dilakukan dan faktor lamanya kelainan yang dialami penderita. Berbagai manfaat metode
dan bahaya serologi harus diperhatikan secara seksama guna sebagai pengetahuan dalam melakukan
pemeriksaan kesehatan terkait dengan jenis penyakit dalam tubuh.

Sumber : https://halosehat.com/review/tindakan-medis/serologi

Anda mungkin juga menyukai