Anda di halaman 1dari 41

Vaksin Covid 19

Erlieza Roosdhania
SMF Penyakit Dalam
RSUD Kartini
Jepara 2021
Selasa 20 April 2021 jam 20.00 WIB
Selasa 20 April 2021 jam 20.00 WIB
INFORMASI DASAR TENTANG VAKSINASI
Uji laboratorium
pada hewan/uji praklinis
Uji klinis
Approval dan lisensi
Vaksin COVID-19 Apa saja yang
Tersedia?

217 52
Penelitian Vaksin
COVID-19 Uji Klinis

1. ESMO statements for vaccination against COVID-19 in patients with cancer, 2020. https://www.esmo.org/covid-19-and-cancer/covid-19-vaccination
2. Nature | Vol 580 | 30 April 2020
Situasi di Indonesia

Kementerian Kesehatan RI. Materi Penanganan COVID-19. Desember 2020


SPEsifikasi Masing-masing Vaksin
No Nama Vaksin Jenis Vaksin Kriteria Eksklusi Pasien Kanker
• Riwayat keganasan, menerima kemoterapi,
imunosupresan, atau radioterapi dalam 6 bulan
1 SINOVAC Inactivated terakhir
• Akan menerima kemoterapi maupun radioterapi
dalam 2 tahun
• Terdiagnosis kanker aktif
2 NOVAVAX Protein subunit • Sedang menjalani terapi kanker atau dalam 1
tahun terakhir
Lipid nanoparticle- Pasien yang mendapat terapi imunosupresan
3 Moderna mRNA selama kumulatif >14 hari dalam 6 bulan terakhir
Riwayat keganasan kecuali pada keganasan dengan
Non-replicating Viral
4 AstraZeneca Vector
resiko rendah relaps (contoh, kanker prostat
indolen) – pertimbangan peneliti
Pasien yang menerima terapi imunosupresan,
Lipid nanoparticle-
5 Pfizer/BioNTech mRNA
kemoterapi, dan kortikosteroid sistemik untuk
terapi kanker

1. ESMO statements for vaccination against COVID-19 in patients with cancer, 2020. https://www.esmo.org/covid-19-and-cancer/covid-19-vaccination
Mekanisme kerja Vaksin COVID-19
VAKSIN COVID-19
INAKTIF
• Vaksin ini merupakan virus mati dengan materi genetika
yang sudah dirusak dengan proses kimiawi (formaldehid
atau pemanasan) sehingga tidak bersifat infeksius lagi,
namun masih mampu mencetuskan pembentukan
antibodi spesifik
• Membutuhkan respon imunitas yang baik agar efektif
• Contoh vaksin sebelumnya : Vaksin influenza
• Efikasi  Indonesia 65%, Brazil 50%
• SINOVAC

1. ESMO statements for vaccination against COVID-19 in patients with cancer, 2020. https://www.esmo.org/covid-19-and-cancer/covid-19-vaccination
2. Nature | Vol 580 | 30 April 2020
3. https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-coronavac/sinovacs-vaccine-efficacy-less-than-60-in-brazil-trial-report-idINKBN29G14W
Mekanisme kerja Vaksin COVID-19
VAKSIN COVID-19 ASAM
NUKLEAT
• Vaksin ini berupa instruksi genetik (baik DNA
maupun RNA) dari protein coronavirus
dengan tujuan memicu respon imunitas
• Vaksin berbasis DNA maupun RNA
merupakan vaksin yang aman dikarenakan
hanya berisi materi genetik saja sehingga tidak
infeksius
• Efikasi >90%
• Belum ada vaksin jenis ini yang dipakai luas
sebelumnya
• Pfizer & Moderna

1. ESMO statements for vaccination against COVID-19 in patients with cancer, 2020. https://www.esmo.org/covid-19-and-cancer/covid-19-vaccination
2. Nature | Vol 580 | 30 April 2020
Mekanisme kerja Vaksin COVID-19

VAKSIN COVID-19 VEKTOR


• Vaksin vektor merupakan virus lain
(adenovirus, dsb) yang direkayasa sehingga
menghasilkan protein coronavirus pada
tubuhnya.
• Sering mempunyai efek samping (demam,
gejala flu)
• Terdapat dua jenis : replikasi dan non-replikasi
• Contoh vaksin sebelumnya : Vaksin Ebola
(replikasi)
• Non replikasi belum umum digunakan
• AstraZeneca (non-replikasi)

1. ESMO statements for vaccination against COVID-19 in patients with cancer, 2020. https://www.esmo.org/covid-19-and-cancer/covid-19-vaccination
2. Nature | Vol 580 | 30 April 2020
Mekanisme kerja Vaksin COVID-19
VAKSIN COVID-19 BERBASIS
PROTEIN

• Menggunakan fragmen dari protein virus


untuk mencetuskan respon imun dengan
maksud mengurangi resiko efek samping
• Membutuhkan vaksinasi adjuvan
• Contoh vaksin sebelumnya : Vaksin hepatitis B
• NOVAVAX

1. ESMO statements for vaccination against COVID-19 in patients with cancer, 2020. https://www.esmo.org/covid-19-and-cancer/covid-19-vaccination
2. Nature | Vol 580 | 30 April 2020
Hasil per tanggal 9 Januari:

Safety : Baik

Imunogesitas: 99 %

Efikasi vaksin: 65,3%

Plasebo : 18 yang sakit

Vaksin: 7 orang yang sakit ringan

WHO: > 50% OK


Efikasi dan Efektivitas Vaksin

Efikasi vaksin adalah


penurunan insiden penyakit Efektivitas vaksin adalah
pada kelompok yang kemampuan vaksin dalam
divaksinasi dibanding dengan mencegah penyakit yang sesuai
kelompok yang tidak pada populasi
divaksinasi pada kondisi dunia nyata.
optimal (uji klinik).
Efikasi ini akan dipengaruhi dari
karakteristik subjek ujinya.

Efikasi vaksin akan tinggi jika


subjek ujinya adalah kelompok
risiko tinggi.
Hasil skrining baik, ikut
Saya vaksinasi
mendapat
panggilan untuk Mempunyai penyakit
vaksinasi,apa yang penyerta, konsultasi dengan
harus saya dokter yang merawat
lakukan?
Bila belum ikut imunisasi
pada tahap 1, dapat
ikut pada tahap
selanjutnya
Skrining dan Rekomendasi di
Indonesia
Rekomendasi vaksinasi COVID-19
1. Pasien kanker aktif, imunosupresan,
terapi aktif jangka panjang  Belum
layak mendapat vaksinasi
2. Pasien kanker paru on kemoterapi
dan terapi target  Layak

1. Rekomendasi PAPDI tentang Pemberian Vaksinasi COVID-19 (Sinovac/Inactivated) pada Pasien dengan Penyakit Penyerta/ Komorbid (Des 2020)
Cakupan Vaksinasi COVID-19
diharapkan 180 juta orang (70%)

• Pada umumnya setiap orang dapat mengikuti imunisasi


kecuali termasuk kelompok kontraindikasi
• Kontraindikasi vaksin termasuk COVID-19 amat sedikit
• Namun untuk vaksin COVID-19 karena vaksin baru perlu
kehati-hatian.
Skrining untuk vaksinasi COVID-19 Tahap 1

1. Formulir Skrining Kementerian Kesehatan


2. Rekomendasi Profesi
3. Mereka yang tidak atau belum mengikuti vaksinasi tahap-1
dapat mengikuti pada tahap berikutnya.
4. Diharapkan penerima vaksin mencapai 180 juta orang
Diantara vaksin yang tersedia,
vaksin mana yang terbaik?

• Setiap vaksin mempunyai keunggulan dan kelemahan,


baik dalam efektifitas, keamanan, penyimpanan, dll.

• Kementerian Kesehatan akan mengarahkan


penggunaan vaksin yang ada untuk seluruh
masyarakat Indonesia
Kapan vaksinasi memberi perlindungan ?

• Pada vaksinasi COVID-19 antibodi terbentuk setelah


suntikan kedua. Pada Sinovac 14 hari setelah suntikan
kedua titer antibodi sudah mencapai titer yang
tertinggi sehingga sudah memberi perlindungan.
• Jika hanya satu kali suntikan antibodi yang terbentuk
masih belum tinggi titernya , karena itu suntikan kedua
amat penting untuk mencegah penyakit.
Kesimpulan

• Pemerintah sudah memulai program vaksinasi COVID-19


• Keamanan vaksin merupakan hal penting dalam menjamin
kelangsungan program vaksinasi
• Jika ada keraguan mengenai penyakit penyerta dll dapat
berkonsultasi dengan dokter yang merawatnya
• Jika belum menjalani vaksinasi pada tahap 1, dapat menjalani di
tahap selanjutnya
• Manfaat yang didapat dari vaksinasi jauh lebih besar dari pada
resiko yang jarang terjadi
Maturnuwun

Anda mungkin juga menyukai