Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN VAKSINASI

DI SUSUN OLEH :

Tisana Shyifa Novrani

191086

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN

2021
A. Konsep Dasar Vaksin
1. Pengertian

Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya
atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang
apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu.

Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan


imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh.

2. Jenis-jenis Vaksin
- Sinovac adalah produsen vaksin COVID-19 (CoronaVac) asal Cina yang memproduksi
vaksin jenis inactivated, yaitu berasal dari virus yang telah dimatikan. Diberikan dalam dua
dosis atau dua kali suntikan dalam jangka waktu 14 hari. Dari uji klinis fase 3 yang
dilakukan di UNPAD Bandung, Jawa Barat, dengan subjek 1.620 orang, didapatkan efikasi
sebesar 65,3 persen, artinya probabilitas target mendapatkan imunitas sebesar 65,3% per
individu. Ini di atas standar WHO, yaitu 50%. Vaksin dari Sinovac termasuk paling mudah
pengelolaannya, karena vaksin ini hanya membutuhkan penyimpanan dalam lemari es standar
dengan standar suhu 2--8 derajat celcius, dan dapat bertahan hingga 3 tahun.

Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan Fatwa Nomor 2/2021 yang
menyatakan bahwa Vaksin COVID-19 dari Sinovac dan PT Bio Farma (Persero) suci dan
halal, sehingga boleh digunakan untuk umat Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut
ahli yang kredibel dan kompeten

- Vaksin Pfizer-BioNTech yang termasuk jenis vaksin biosintetik. Vaksin yang berisi kode
genetik dari virus tersebut yang disuntikkan ke tubuh, tidak menyebabkan sakit tetapi
mengajari sistem imun untuk memberikan respons perlawanan. Vaksin dari Pfizer-BioNTech
digunakan untuk usia 16 tahun ke atas dengan dua suntikan dalam selang waktu tiga minggu
atau 21 hari. Analisis interim hasil uji klinis tahap tiga di Brasil dan Inggris menunjukkan
bahwa efikasi dari Pfizer-BioNTech mencapai 70 persen. Di Amerika Serikat Pfizer-
BioNTech mengklaim angka efikasi 95%.

- Vaksin AstraZeneca. Vaksin hasil kerjasama Oxford-AstraZeneca ini merupakan vaksin


yang mampu memicu respons imun terhadap penyakit seperti COVID-19. Ini juga dapat
dikategorikan jenis vaksin biosintetik. Vaksin ini umumnya aman digunakan pada populasi
yang luas bahkan mereka yang memiliki masalah kesehatan kronis atau orang dengan
gangguan kekebalan. Vaksin Astra-Zeneca mencatat angka efikasi 62,10 persen dari total
peserta uji klinis.

- Vaksin dari produsen Sinopharm (China National Pharmaceutical Group Corporation).


Vaksin ini memanfaatkan virus yang sudah dimatikan atau masuk jenis inactivated vaccine,
sebagaimana sinovac. Vaksin COVID-19 Sinopharm memerlukan pengelolaan yang tidak
berbeda dengan Sinovac.
- Vaksin COVID-19 Moderna yang merupakan jenis vaksin biosintetik. Moderna digunakan
untuk usia 18 tahun ke atas dengan dua suntikan yang diberikan selang 28 hari. Moderna
mengklaim efikasi 94%.

- Vaksin COVID-19 Novavax buatan Novavax Inc. dari Amerika Serikat. Novavax adalah
jenis vaksin biosintetik, dengan menggunakan spike protein yang dibuat khusus untuk meniru
protein spike alami dalam virus Corona. Vaksin ini bekerja dengan memasukkan protein
yang memicu respons antibodi, yang menghalangi kemampuan virus Corona di masa depan
menginfeksi. Di Inggris, vaksin Novavax mengklaim angka efikasi 96%.

- Terakhir, vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Vaksin ini adalah
hasil kerjasama Business to Business antara PT. Bio Farma dengan Sinovac, di mana Bio
Farma mendatangkan bulk bahan baku vaksin yang siap untuk di-filling dan dikemas di
sarana produksi milik PT. Bio Farma. Vaksin COVID-19 yang diproduksi PT. Bio Farma
sama kandungan dan profil khasiat-keamanannya dengan vaksin CoronaVac yang diproduksi
oleh Sinovac.

- Saat ini Indonesia juga sedang mengembangkan vaksin COVID-19 secara mandiri yang
diberi nama Vaksin Merah Putih. Vaksin ini yang dikembangkan oleh Lembaga
Biomolekuler Eijkman (LBME) dan diproduksi PT Bio Farma (Persero), bekerja sama
dengan sejumlah institusi seperti Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas
Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (UNAIR),
Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Kalbe Farma Tbk., Biotis, dan Tempo Scan. Vaksin
Merah Putih yang disuntikkan adalah subunitnya, yaitu bagian-bagian tertentu dari virus yang
dianggap penting untuk menimbulkan memori kekebalan tubuh yang kemudian diperbanyak
dan dijadikan antigen (zat yang dapat merangsang sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan
antibodi sebagai bentuk perlawanan).

3. Tujuan dan Manfaat Vaksin


a. Tujuan Vaksin
Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan Covid-19, menurunkan
angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat
(herd imunity) dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial
dan ekonomi. Ketersediaan vaksin Covid-19, akan membantu proses penanganan pandemi
COVID-19 lebih cepat.
b. Manfaat vaksin Covid-19
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19
- Mendorong terbentuknya herd immunity
- Meminimalkan dampak ekonomi dan sosial
4. Cara Kerja Vaksin
Vaksin bekerja dengan melatih sistem kekebalan untuk mengenali dan memerangi patogen,
baik virus maupun bakteri. Untuk melakukannya, molekul tertentu dari patogen harus
dimasukkan ke dalam tubuh guna memicu respons imun. Molekul tersebut disebut dengan
antigen, yang ada di semua virus dan bakteri. Dengan menyuntikkan antigen ke dalam tubuh,
sistem kekebalan akan belajar mengenalinya. Sebagai pelindung tubuh, sistem kekebalan
akan menyerang, memproduksi antibodi, serta mengingatnya jika suatu saat bakteri atau virus
tersebut muncul kembali. Jika di kemudian hari muncul, sistem kekebalan otomatis akan
mengenali antigen dan menyerang secara agresif sebelum patogen menyebar yang
menyebabkan penyakit. Vaksin bukan hanya bekerja pada masing-masing tubuh seseorang
saja, tetapi juga mampu melindungi seluruh populasi manusia. Jika banyak orang melakukan
vaksinasi, maka peluang untuk terjangkit penyakit tertentu menjadi sangat rendah. Hal
tersebut yang juga membawa manfaat bagi seseorang yang tidak melakukan vaksinasi. Jika
bakteri atau virus tidak memiliki inang yang mumpuni untuk tinggal dan berkembangbiak,
maka bakteri dan virus akan mati seluruhnya
5. Orang yang tidak boleh di Vaksin
PENYAKIT YANG DAPAT DIDERITA HARUS DIKONSULTASIKAN TERLEBIH
DAHULU DENGAN DOKTER JIKA MENDAPAT IZIN TERTULIS ATAUPUN VIA
TELEPHONE DI PERBOLEHKAN UNTUK VAKSINASI

- Memiliki riwayat konfirmasi Covid-19 ( Minimal sudah dinyatakan negative sejak 3 bulan
sebelum vaksinasi )

- Wanita hamil dan menyusui

- Tekanan darah di atas 140/90

- Mengalami gejala ISPA seperti batuk/pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir

- Ada anggota keluarga serumah yang kontak erat/suspek/konfirmasi/sedang dalam perawatan


karena penyakit Covid-19

- Sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah

- Menderita penyakit jantung (gagal jantung/penyakit jantung koroner)

- Menderita penyakit Autoimun Sistemik (SLE/Lupus/, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun


lainnya)

- Menderita penyakit ginjal

- Menderita penyakit Reumatik Autoimun/Rhematoid Arthritis

- Menderita penyakit saluran pencernaan kronis

- Menderita penyakit Hipertiroid/hipotiroid karena autoimun

- Menderita penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais/defisiensi imun, dan


penerima produk darah/transfusi
- Menderita penyakit Diabetes Melitus (dalam kondisi tertentu bisa diberikan vaksin Covid-
19)

- Menderita HIV (dalam kondisi tertentu bisa diberikan vaksin Covid-19)

- Memiliki penyakit paru sepertu asma, PPOK, TBC (dalam kondisi tertentu bisa diberikan
vaksin Covid-19

6. KIPI yang timbul dari Vaksin


1. Reaksi ringan
- Reaksi lokal adalah reaksi yang terjadi pada area tubuh tertentu seperti nyeri, kemerahan,
atau bengkak di tempat suntikan. Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis. Antisipasi:
kompres dingin pada titik yang bermasalah dan konsumsi paracetamol.

- Reaksi sistemik yang berhubungan dengan sistem atau keseluruhan tubuh. Reaksi
sistemik berupa demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan
lemah, atau sakit kepala. Antisipasi: minum yang banyak, gunakan pakaian yang nyaman,
kompres dingin di bagian yang terasa nyeri, dan konsumsi paracetamol.

2. Reaksi Berat
- KIPI jenis ini memang jarang terjadi, namun perlu dipantau apabila penerima vaksin
mengalami gejala-gejala tertentu setelah divaksin. Yang termasuk reaksi berat adalah kejang,
trombositopenia (penurunan hebat jumlah trombosit), Hypotonic Hyporesponsive Episode
(kehilangan rasa sensorik akut atau penurunan kesadaran disertai dengan pucat dan
kelemahan otot), serta menangis terus-menerus. Bila mengalami KIPI ini, hubungi kontak
fasilitas kesehatan tempat mendapatkan vaksin Covid-19. Nomor kontak biasanya tertulis di
kartu vaksinasi yang diberikan setelah vaksinasi

Melalui tahapan pengembangan dan pengujian vaksin yang lengkap, efek samping yang berat
dapat terlebih dahulu terdeteksi sehingga dapat dievaluasi lebih lanjut. Manfaat vaksin jauh
lebih besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin. Apabila nanti
terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Komite Nasional Pengkajian dan
Penanggulangan KIPI maupun komite di setiap daerah akan memantau dan menanggulangi
KIPI.
7. Pelaksanaan Vaksin
Vaksin Sinovac
Dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 28 hari. Dosis vaksin dalam sekali suntik
adalah 0,5 ml.
Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca akan diberikan langsung oleh dokter. Dosis dalam sekali
suntik adalah 0,5 ml. Penyuntikan vaksin dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak
4–12 minggu.
Vaksin Sinopharm
Vaksin sinopharm akan diberikan langsung oleh dokter. Dosis yang diberikan
dalam sekali suntik adalah 0,5 ml. Penyuntikan vaksin dilakukan sebanyak 2 kali
dengan jarak 21 hari.
Vaksin Moderna
Vaksin Moederna akan diberikan langsung oleh dokter. Dosis yang diberikan
dalam sekali yaitu 0.5 ml. Penyuntikan dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 28
hari.
Vaksin Pfizer-BioNTech
Vaksin Pfizer-BioNTech akan diberikan langsung oleh dokter. Dosis yang
diberikan dalam sekali adalah 0.3 ml. Penyuntikan dilakukan sebanyak 2 kali
dengan jarak 3 minggu.
Vaksin Novavax
Vaksin Novavax akan diberikan langsung oleh dokter. Dosis yang diberikan dalah sekali
suntik adalah 0.5ml. penyuntikan dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 21 hari.

8. Alur Kegiatan
1. Pengambilan nomor Anterian
2. Meja pendaftaran
Disini calon peserta vaksinasi diminta KTP/KK Jakarta jika calon peserta vaksinasi tidak
mempunyai KK/KTP Jakarta harus membawa surat keterangan domisili. Kemudian,
dilakukan pengisian data atau pengecekan data ulang seperti NIK, Tanggal, bulan, tahun
lahir, nomor telephone yang dapat dihubungi, dan alamat sesuai KTP/ KK maupun surat
keterangan domisili.
3. Pengecekan suhu dan tekanan darah. Jika tekanna darah cukup tinggi peserta diminta
untuk beristirahat /menunggu sekitar 15 menit kemudian kembali dilakukan pengecakan
tekanan darah. Lalu, jika tekanan darah dan suhu normal peserta selanjutnya di
Anamnesa ( Skrinning ) oleh dokter ataupun perawat yang sudah memiliki STR dimeja
skrinning mengajukan beberapa pertanyaan seperti, pernah terjangkit covid19 atau tidak ?
sesak, mual, pusing dalam 3 hari sebelum vaksinasi ? sedang hamil ? sedang menyusui ?
mempunyai penyakit autoimun ? dan sebagainya.
4. Lalu, dilakukan penyuntikan
5. Kemudian, setelah dilkaukan penyuntikan peserta diminta menunggu 15-30 menit untuk
diobservasi/ dilihat apakah setelah disuntik mengalami keluhan. Dimeja observasi ini,
dimasukan data seperti, suhu, tekanan darah, keadaan setelah disuntik, jeis vaksin yang
diberikan, dan tanggal yang telah dijadwalkan oleh panitia untuk vaksin ke 2. Kemudian,
data di print dan terlampir semua data peserta ( nomor telephone, alamat, nama, tanggal
lahir) dan nomor telephome dokter jika ada keluhan.
Seteah 15 – 30 menit peserta dipanggil kemudian diberikan hasil printan lalu minta
peserta untuk melihat apakah nama , nomor telephone, alamat sudah benar atau belum.
Jika ada kesalahan peserta diminta untuk menghubungi 119 extensi 9 untuk melakukan
perubahan. Jika semua benar edukasi pasien untuk menghindari 3 hari kedepan
mengkonsumsi makanan / minuman yang mengandung cafein dan alcohol, mengurangi
aktivitas yang berat, perbanyakn konsumsi buah dan sayur, perbanykaan konsumsi air
mineral, dan perbanyakn istirahat. Kemudian jelaskan jika ada keluhan seperti demam
dan nyeri dianjurkan untuk mengkonsumsi obat paracetamol atau panadol biru. Jika
terdapat keluhan dirumah dapat menghubungi dokter yang tertera pada hasil printan yang
telah diberikan. Infomraiskan kepada peserta bahwa untuk vaksin ke 2 tertera pada
tanggal yang sudah ditentukan dan membawa bukti yang telah berikan saat itu.

Anda mungkin juga menyukai