Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No.

2, September 2018

Penelitian
HUBUNGAN STRATEGI KOPING DENGAN KUALITAS HIDUP
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI
HEMODIALISADI RSU IMELDA MEDAN
1. 2.
Deddy Sepadha Putra Sagala; Sri Marliana Pasaribu

1.
Dosen Prodi S-I Keperawatan, STIKes Imelda; 2. Mahasiswi Prodi S-I Keperawatan STIKes Imelda
Jalan Bilal Nomor 52 Medan

E-mail: 1. deddyspsagala@gmail.com,; 2. srimarlianapsb@gmail.com

ABSTRAK

Gagal ginjal kronis merupakan suatu penyakit ginjal tahap akhir yang mengakibatkan gangguan fungsi
ginjal yang bersifat irreversible dan menahun sehingga terjadinya penurunan kemampuan fungsi tubuh untuk
mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit. Pasien gagal ginjal kronis akan
mengalami kehilangan fungsi ginjal sampai 90% atau lebih, sehingga kemampuan tubuh untuk
mempertahankan cairan dan elektorilit terganggu, sekresi menjadi tidak adequat dan fungsi hormonal
terganggu sehingga mengakibatkan sindrom uremia atau azotemi (Rendy & Margareth, 2012 ; Parson,
Toffelmire & Valack, 2006).Jenis penelitian ini kuantitatif menggunakan desain korelasional dengan jenis
rancangan penelitian cross sectional. Dimana jumlah populasi sebanyak 98 responden, metodepengambilan
sampel probability sampling tehnik accidental sampling sampel, besar sampel ditetapkan menggunakan
rumus slovin didapati responden penelitian ini sebanyak 79penderita gagal ginjal kronik yang menjalani
terapi hemodialisa di RSU Imelda Medan Tahun 2018.Pengumpulan data menggunakan Instrumen kualitas
hidup World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF) dan Instrumen pengumpulan data
strategi koping menggunakan kuesioner WCQ (Ways of Coping Questionare).Pengolahan data menggunakan
analisa data univariat dan bivariatmenggunakan uji statistik parametrik yaitu uji pearson corelation
(pearson product moment) dengan p < 0.05, didapati hasil penelitian menunjukkan nilai probabilitas (p)
untuk strategi koping = 0,000, yang berarti ada hubungan secara signifikan dengan kualitas hidup (p<0.05).
Hasil analisis diperoleh nilai correlation coefficient (r) = 0,733, menunjukkan hubungan yang kuat dan
berpola positif artinya semakin tinggi penggunaan strategi Problem Focused Coping (PFC) maka kualitas
hidup yang dimiliki pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa semakin baik, Sedangkan hasil
analisis diperoleh nilai correlation coefficient (r) = -0,419, menunjukkan hubungan yang sedang dan berpola
negatif artinya semakin rendah penggunaan strategi Emotion Focused Coping (EFC) maka kualitas hidup
yang dimiliki pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa semakin baik .

Kata kunci: Strategi koping, Kualitas hidup, gagal ginjal kronik, hemodialisa

PENDAHULUAN menjaga konsentrasi elektrolit dan


keseimbangan asam basa. Penderita gagal
Ginjal merupakan salah satu dari ginjal kronik (PGK) menurut estimasi World
beberapa organ vital dalam tubuh yang Health Organization (WHO, 2011) secara
berfungsi untuk menyaring racun dan zat ± zat global lebih dari 500 juta orang dan sekitar 1,5
sisa dalam darah, menjaga keseimbangan juta orang harus menjalani hemodialisis.
volume dan komposisi cairan tubuh, serta Populasi penderita gagal ginjal di Indonesia
453
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 2, September 2018

dari tahun ke tahun semakin meningkat kesempatan beraktivitas, beban biaya yang
((Rendy & Margareth, 2012 ; Parson, dikeluarkan, beban pembatasan asupan cairan
Toffelmire & Valack, 2006). dan pelayanan yang diberikan oleh petugas
Berdasarkan Riset Kesehatan Nasional medis.
(Riskesnas, 2014), angka total menjadi 33,5 Di Indonesia penatalaksanaan pada
%. Berdasarkan data 7th Report of Indonesian pasien gagal ginjal yang paling sering
Renal Registry tahun 2014 menunjukkan 56% dilakukan adalah terapi pengganti.Terapi
penderita penyakit ginjal adalah penduduk pengganti yang sering digunakan adalah
usia produktif dibawah 55 tahun.Hill et al, hemodialisis, sebanyak 78% dibanding terapi
(2016)menyatakan bahwa prevalensi global pengganti lainnya (Pernefri, 2012). Terapi
PGK sebesar 13,4%, sedangkan menurut hemodialisis akan mencegah kematian meski
Global Burden of Disease (2010), PGK demikian terapi ini tidak dapat
merupakan penyebab kematian peringkat ke- menyembuhkan atau memulihkan penyakit
27 di dunia tahun 1990 dan meningkat dan tidak mampu mengimbangi hilangnya
menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010. Son, et aktivitas metabolik atau endokrin yang
al, (2009) menunjukkan bahwa perawatan dilakukan ginjal. Biasanya pasien akan
penyakit ginjal merupakan pembiayaan menjalani terapi hemodialisis seumur hidup
terbesar kedua yang menjadi tanggungan yang biasanya dilakukan sebanyak tiga kali
BPJS kesehatan di Indonesia setelah penyakit seminggu selama 3-4 jam per kali terapi
jantung.Salah satu terapi yang paling sering (Brunner & Suddarth, 2008).
dilakukan oleh pasien penyakit ginjal kronik Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
di seluruh dunia adalah hemodialisis. Indonesia (RSU IPI) merupakan rumah sakit
Hemodialisis merupakan suatu proses tipe madya non pendidikan yang telah
terapi pengganti ginjal dengan menggunakan menjalankan unit hemodialisa sejak tahun
selaput membran semi permeabel yang 2010 dengan kapasitas 16 mesin hemodialisis.
berfungsi seperti nefron sehingga dapat Berdasarkan data RSU Imelda Pekerja
mengeluarkan produk sisa metabolisme dan Indonesia Medan tahun 2017 jumlah
mengoreksi gangguan keseimbangan cairan kunjungan pasien hemodialisa per bulan rata ±
dan elektrolit pada pasien gagal ginjal rata 352 orang secara reguler dengan jumlah
(Ignatavicius&Workman,2009). Hemodialisis alat hemodialisis sebanyak 16 buah. Hasil
yang dilakukan oleh pasien dapat survey awal yang dilakukan di Unit
mempertahankan kelangsungan hidup Hemodialisa, bahwa pasien hemodialisa yang
sekaligus akan merubah pola hidup pasien. ada di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan
Perubahan ini mencakup diet pasien, tidur dan terdapat 14 dari 48 pasien hemodialisa
istirahat, penggunaan obat-obatan, dan mengatakan bahwa mereka merasa pusing saat
aktivitas sehari- hari (Schatell&Witten,2012). mengikuti proses hemodialisa. 12 dari 48
Pasien yang menjalani hemodialisis juga mengemukakan bahwa sering mengalami
rentan terhadap masalah emosional seperti mual-mual, sesak nafas, dan sering
stress yang berkaitan dengan pembatasan diet bermasalah dengan AV Shunt, 13 dari 48
dan cairan, keterbatasanfisik, penyakit terkait, pasien mengatakan sering merasakan sakit
dan efek samping obat, serta ketergantungan berkepanjangan setelah ataupun sebelum
terhadap dialisis akan berdampak terhadap hemodialisa sehingga tidak bisa melakukan
menurunnya kualitas hidup pasien (Son, aktivitas sehari-hari. 23 dari 48 pasien
etal,2009).Menurut Ginieri-Coccosis et al merasakan kadang-kadang merasakan
(2008), penurunan kualitas hidup terjadi pada khawatir mengenai kondisi.Hal ini
pasien yang menjalani hemodialisis dalam menunjukkan belum adanya intervensi
kurun waktu yang lama. Permasalahan yang mandiri yang dilakukan oleh
dikeluhkan oleh pasien berkaitan dengan perawat.Biasanya untuk mengatasi masalah
455
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 2, September 2018

pasien hemodialisa diatas, perawat hanya Hipotesis


dapat melaporkan ke dokter jaga dan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
mengalihkan perhatian pasien dengan ini adalah :Ada hubungan strategi koping
mengajak pasien berkomunikasi sehingga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal
untuk sementara waktu masalah yang dialami kronik yang menjalani hemodialisis di RSU
pasien bisa diminimalisir. Imelda Pekerja Indonesia.
Berdasarkan fenomena tersebut sehingga
SHQHOLWL WHUWDULN PHQJDPELO MXGXO ³+XEXQJDQ METODE
strategi koping dengan kualitas hidup pada
pasien gagal ginjal yang menjalani Jenis penelitian ini merupakan penelitian
hemodialisa di RSU Imelda Medan Tahun kuantitatif menggunakan desain korelasional
´ dengan jenis rancangan penelitian cross
sectional. Pada penelitian ini bertujuan untuk
Rumusan Masalahan menganalisis hubungan antara variabel
Melihat latar belakang permasalahan independen yaitu strategi koping dengan
yang didapat oleh peneliti maka yang menjadi variabel dependen yaitu kualitas hidup pada
permasalahan dalam penelitian ini adalah penderita gagal ginjal kronik yang menjalani
³%DJDLPDQD KXEXQJDQ VWUategi koping dengan terapi hemodialisa yang di ukur dalam satukali
kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik pengukuran dengan menggunakan
yang menjalani hemodialisa di RSU Imelda kuesioner.Populasi dalam penelitian ini adalah
Medan´ seluruh penderita gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisa berjumlah 98
Tujuan Penelitian orang di Rumah Sakit Umum Imelda
1. Tujuan Umum Medan.Teknik sampling yang digunakan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dalam penelitian ini dengan menggunakan
hubungan strategi koping dengan kualitas metode purposive sampling.Untuk
hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menentukan besar sampel yang akan diteliti,
menjalani hemodialisa di RSU Imelda peneliti menggunakan rumus sampel untuk
Medan penelitian korelasi dengan menggunakan
2. Tujuan Khusus rumus Slovin (1996). Kuesioner yang
1. Mengetahui strategi koping pasien gagal digunakan untuk mengukur startegi koping
ginjal kronik yang menjalani hemodialisis yaitu kuesioner yang sudah dimodifikasi dari
di RSU WCQ (Ways of Coping Questionare).Instrume
Imelda Medan n pengumpulan data kualitas hidup
2. Mengetahui kualitas hidup pasien gagal dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner
ginjal kronik yang menjalani World Health Organization Quality of Life-
hemodialisis di RSU Imelda Medan BREF (WHOQOL-BREF).Uji statistik
3. Mengetahui hubungan strategi koping parametrik yang digunakan yaitu uji pearson
dengan kualitas hidup pasien gagal corelation (pearson product moment). Dengan
ginjal kronik yang menjalani uji normalitas Kolmogrov-Smirnov.
hemodialisis di RSU Imelda Medan

456
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 2, September 2018

HASIL

Tabel 1. Karakteristik Responden


No Karakteristik F Persentase Kualitas Hidup
(%) Baik Cukup Buruk
(%) (%) (%)
1. Usia (Tahun)
26-44 (usia dewasa) 9 11,4 2 5 2
(22,2) (55,6) (22,2)
45-59 (usia pertengahan) 48 60,8 14 27 7
(29,2) (56,2) (14,6)
60-74 (lanjut usia) 22 27,8 4 12 6
(18,2) (54,5) (27,3)
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 25 31,6 9 13 3
(36,0) (52,0) (12,0)
Perempuan 54 68,4 11 31 12
(20,4) (57,4) (22,2)
3. Pendidikan
SD 22 27,8 2 10 10
(9,0) (45,5) (45,5)
SMP 18 22,8 5 12 1
(27,8) (66,7) (5,6)
SMA 36 45,6 11 21 4
(30,6) (58,3) (11,1)
PT 3 3,8 2 1 0
(66,7) (33,3) (0)
4. Status Pernikahan
Menikah 59 74,7 18 33 8
(30,5) (55,9) (13,6)
Janda/Duda 16 20,3 2 7 7
(12,5) (43,8) (43,8)
Belum Menikah 4 5,1 0 4 0
(0) (100) (0)
5. Suku Bangsa
Batak 41 51,9 9 22 10
(22,0) (53,7) (24,4)
Jawa 32 40,5 9 19 4
(28,1) (59,4) (12,5)
Melayu 6 7,6 2 3 1
(33,3) (50,0) (16,7)
6. Status Pekerjaan
Bekerja 36 45,6 12 18 6
(33,3) (50,0) (16,7)
Tidak bekerja 43 54,4 8 26 9
(18,6) (60,5) (20,9)
7. Penghasilan Keluarga
” 5S ”80. 66 83,5 15 36 15
(22,7) (54,6) (22,7)

457
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 2, September 2018

> Rp 2.750.000 (>UMK) 13 16,5 5 8 0


(38,5) (61,5) (0)
8. Biaya Pengobatan
BPJS 76 96,2 19 42 15
(25,0) (55,3) (19,7)
Asuransi Lain 3 3,8 1 2 0 (0)
(33,3) (66,7)
9. Lama Menjalani
Hemodialisa
3-6 Bulan 56 70,9 14 30 12
(25,0) (53,6) (21,4)
> 6-12 Bulan 23 29,1 6 14 3
(26,1) (60,9) (13,0)
10. Siklus Hemodialisa
2X perminggu 55 69,7 15 31 9
(27,2) (56,4) (16,4)
3X perminggu 22 27,8 4 12 6
(18,2) (54,5) (27,3)
4X perminggu 2 2,5 1 1 0(0)
(50,0) (50,0)
Total 79 100 20 44 15
(25,3) (55,7) (19,0)

Menurut asumsi peneliti motivasi berpendidikan Menengah (SMP dan SMA)


responden dalam kategori sedang dengan yaitu sebanyak 68,6%. Penderita gagal ginjal
kualitas hidup yang cukup dikaitkan dengan kronik yang memiliki pendidikan yang tinggi
karakteristik responden usia rata-rata akan mempunyai pengetahuan yang luas. Hal
responden mayoritas 45-59 (usia pertengahan) ini memungkinkan penderita untuk dapat
48 responden (60,8%), Hal ini sejalan dengan mengontrol dirinya dalam mengatasi masalah
penelitian Desitasari (2014) didapatkan yang dihadapi, mempunyai rasapercaya diri
responden yang menderita penyakit gagal yang tinggi, berpengalaman, dan mempunyai
ginjal kronik yang banyak dari usia 40-60. perkiraan yang tepat untuk mengatasi
Alam dan Hadibroto (2007) menyatakan kejadian, mudah mengerti tentang apa yang
bahwa semakin bertambahnya usia, fungsi dianjurkan oleh petugas kesehatan (Yuliaw,
ginjal juga akan menurun. Setelah umur 40 2009). Individu yang berpendidikan sarjana,
tahun akan terjadi kehilangan beberapa nefron. perilakunya akan berbeda dengan individu
Setiap dekade pertambahan umur, fungsi yang berpendidikan SD. Niven (2012)
ginjal menurun sekitar 10 ml/menit/1,73 m2. menyatakan pendidikan pasien dapat
Selain karena penurunan fungsi ginjal organ meningkatkan kepatuhan, sepanjang
tubuh oleh pertambahan usia, hal ini juga pendidikan tersebut merupakan pendidikan
dapat disebabkan oleh beragam penyakit yang yang aktif.
muncul di usia lanjut yang menimbulkan
komplikasi pada sistem urinaris (Katzung, Variabel Strategi Koping
2002). Hasil analisis penelitian pada 79 pasien
Berdasarkan tingkat pendidikan gagal ginjal kronis yang menjalani
responden PT hanya 3 responden (3,8%) Hal hemodialisa berdasarkan analisis data strategi
ini sejalan dengan penelitian Ismail, koping (Problem Focused Coping /PFC dan
Hasanuddin dan Bahar (2011) yang Emotion Focused Coping/EFC) terdapat pada
menunjukkan bahwa mayoritas responden tabel 4.2.

458
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 2, September 2018

Tabel 2. Nilai Mean dan Standar Deviasi dari Total 7


100
20 44 15
Data Strategi Koping yang Digunakan Pasien 9 (25,3) (55,7) (19,0)
Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Emotion Focused Coping (EFC)
Hemodialisa di RSU Imelda Pekerja Indonesia Tinggi 1
20,3 0(0)
13(81,4
3(18,6)
Medan Tahun 2018 (n=79) 6 )
Strategi Koping Nilai Sedang 3 18(50,0 11(30,6
45,6 7(19,4)
Problem Focused Coping (PFC) 6 ) )
Rendah 2 13(48,1 13(48,1
Mean 43,38 34,2 1(3,8)
7 ) )
Standar deviasi 7,73 Total 7 20(25,3 44(55,7 15(19,0
100
Emotion Focused Coping(EFC) 9 ) ) )
Mean 39,00 Dukungan dari semua anggota keluarga
Standar deviasi 7,77 terutama pasangan sangat berperan dalam
pengambilan keputusan dan strategi ketahanan
Tabel 2. menunjukkan bahwa dari yang hidup dalam mengelola emosional (dukungan
digunakan 79 pasien gagal ginjal kronis yang emosional); memberikan inspirasi & motivasi
menjalani hemodialisa memiliki nilai mean dukungan penilaian); memberikan dukangan
43,38 dengan standar deviasi 7,73, sehingga informasi tentang kesehatan, gaya hidup, diet;
dapat disimpulkan kategori Problem Focused dukungan spiritual dan juga mendukung
Coping (PFC) berdasarkan nilai mean dan penyediaan fasilitas (dukungan instrumental)
standar deviasi adalah skor < 35,65 untuk sangat membantu bagi penderita gagal ginjal
Problem Focused Coping (PFC) rendah, skor kronik yang sedang menjalani pengobatan dan
35,65-51,11 untuk Problem Focused Coping akan membantu untuk meningkatkan kualitas
(PFC) sedang, dan skor > 51,11 untuk hidup pasien GGK (Muhamad, Afshari, &
Problem Focused Coping (PFC) tinggi. Nilai Kazilan, 2011).
mean 39,00 dengan standar deviasi 7,77, Menurut Lazarus dan Folkman dalam
sehingga dapat disimpulkan kategori Emotion Sarafino dan Smith (2011), menyatakan
Focused Coping (EFC) berdasarkan nilai bahwa individu cenderung menggunakan
mean dan standar deviasi adalah skor < 31,23 strategi Problem Focused Coping (PFC)
untuk Emotion Focused Coping (EFC) ketika mereka percaya bahwa tuntutan dari
rendah, skor 31,23-47,77 untuk Emotion situasi atau stressor dapat diubah, sedangkan
Focused Coping (EFC) sedang, dan skor > penggunaan strategi Emotion Focused Coping
47,77 untuk Emotion Focused Coping (EFC) (EFC) ketika mereka percaya hanya sedikit
tinggi. atau tidak dapat melakukan perubahan dari
situasi tekanan, walaupun dalam situasi yang
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Strategi Koping penuh tekanan, umumnya individu
dengan Kualitas Hidup di RSU Imelda Pekerja menggunakan kombinasi koping berfokus
Indonesia Medan Tahun 2018 (n=79) pada masalah dan strategi koping berfokus
Strateg f Persentas Kualitas Hidup
pada emosi.
i e (%)
Strategi koping yang efektif dalam
Koping Baik Cukup Buruk menghadapi penyakit kronis seperti GGK
(%) (%) (%) ditambah selama masa pengobatan seperti
Problem Focused Coping (PFC) hemodialisaakan sangat mempengaruhi
Tinggi 2 19 4 0 kepatuhan pasien dalam melakukan terapi
29,1
3 (82,6) (17,4) (0) yang rutin dan timbulnya gejala fisik dan
Sedang 4 1 39 4 psikologis. Senada dengan hasil penelitian
56,7
4 (2,3) (88,6) (9,1) Yahaya, Subramanian, Bustam, dan Taib
Rendah 1 0 1 11 (2015), menemukan bahwa strategi Emotion
15,2
2 (0) (8,3) (91,7) Focused Coping (EFC) yang tinggi akan
459
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 2, September 2018

meningkatkan gejala physical and penggantian ginjal seperti hemodialisis atau


psychological distress, sedangkan pada transplantasi ginjal. Kualitas hidup pasien
responden dengan penggunaan strategi yang menjalani hemodialisis semakin
Problem Focused Coping (PFC) yang tinggi menurun karena pasien tidak hanya
akan menurunkan gejala distress yang menghadapi masalah kesehatan yang terkait
dilakukan pada pasien GGK yang menjalani dengan penyakit ginjal kronik tetapi juga
terapi. terkait dengan terapi yang berlangsung seumur
hidup, akibatnya kualitas hidup pasien yang
Variabel Kualitas Hidup menjalani hemodialisis lebih menurun (Mittal,
Hasil analisis penelitian pada 79 pasien S.K., Ahern, L., Flaster, E., Maesaka, J.K., &
gagal ginjal kronis yang menjalani Fishbane, S., 2001). Cleary(2005)
hemodialisa berdasarkan analisis data kualitas
hidup terdapat pada tabel 4.4. Analisis Bivariat
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan
Tabel 4. Nilai Mean dan Standar Deviasi dari menggunakan perbandingan nilai skewness
Data Kualitas Hidup yang Dimiliki Pasien dan standar error menghasilkan skor < 2 dan
Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Kolmogrov Smirnov Test menghasilkan p>
Hemodialisa di RSU Imelda Pekerja Indonesia 0,05 yang berarti distribusi data variabel
Medan Tahun 2018 (n=79) strategi Problem Focused Coping (PFC) dan
Kualitas Hidup Nilai Emotion Focused Coping (EFC), dan kualitas
Mean 75,34 hidup berdistribusi normal, sehingga uji
Standar deviasi 15,0 statistik pada analisis bivariat yang digunakan
Tabel 4. menunjukkan bahwa dari yaitu uji pearson corelation (pearson product
kualitas hidup yang dimiliki 79 pasien gagal moment).
ginjal kronis yang menjalani hemodialisa
memiliki nilai mean 75,34 dengan standar Hubungan Strategi Koping dengan
deviasi 15,0, sehingga dapat disimpulkan Kualitas Hidup
kategori kualitas hidup berdasarkan nilai mean Hasil uji statistik untuk hubungan strategi
dan standar deviasi adalah skor < 60,34 untuk koping dengan kualitas hidup di RSU Imelda
kualitas hidup buruk, skor 60,34-90,34 untuk Pekerja Indonesia Medan. Hasil penelitian
kualitas hidup cukup, dan skor > 90,34 untuk pada 79 pasien gagal ginjal kronis yang
kualitas hidup tinggi. menjalani hemodialisa berdasarkan uji
Tahap selanjutnya adalah analisis pearson corelation terdapat pada tabel 4.6
berdasarkan kategori kualitas hidup dengan
pada 79 pasien gagal ginjal kronis yang Tabel 6. Hasil Uji Pearson Corelation
menjalani hemodialisa terdapat pada tabel 4.5. Strategi Koping dengan Kualitas Hidup di
RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup 2018 (n=79)
di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan
Kualitas Hidup
Tahun 2018 (n=79) Variabel
Kualitas Hidup F Persentase (%) r p
Strategi Problem Focused
Baik 20 25,3 0,733 0,000
Coping (PFC)
Cukup 44 55,7 Strategi Emotion Focused
-0,419 0,000
Buruk 15 19,0 Coping (EFC)
Total 79 100
Menurut Sathvik, parthasarathi, Narahari Tabel 6. menunjukkan nilai probabilitas
& Gurudev (2008), kualitas hidup menjadi (p) untuk strategi koping = 0,000, yang berarti
ukuran penting setelah pasien menjalani terapi ada hubungan secara signifikan dengan
460
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 2, September 2018

kualitas hidup (p<0.05). Hasil analisis 1. Strategi Koping dengan kualitas hidup pada
diperoleh nilai correlation coefficient (r) = 79 pasien gagal ginjal kronis yang
0,733, menunjukkan hubungan yang kuat dan menjalani hemodialisa menunjukkan
berpola positif artinya semakin tinggi bahwa dari 79 pasien gagal ginjal kronis
penggunaan strategi Problem Focused Coping yang menjalani hemodialisa lebih dari
(PFC) maka kualitas hidup yang dimiliki setengah menggunakan strategi Problem
pasien gagal ginjal kronis yang menjalani Focused Coping (PFC) pada kategori
hemodialisa semakin baik, Sedangkan hasil sedang sebanyak 44 orang (56,7%) dan
analisis diperoleh nilai correlation coefficient sebagian besar memiliki kualitas hidup
(r) = -0,419, menunjukkan hubungan yang cukup sebanyak 39 orang (88,6%).
sedang dan berpola negatif artinya semakin Berdasarkan penggunaan strategi Emotion
rendah penggunaan strategi Emotion Focused Focused Coping (EFC) hampir setengah
Coping (EFC) maka kualitas hidup yang pasien gagal ginjal kronis yang menjalani
dimiliki pasien gagal ginjal kronis yang hemodialisa adalah cukup sebanyak 36
menjalani hemodialisa semakin baik orang (45,6%).
Pasien yang memilki strategi koping yang 2. kualitas hidup pasien gagal ginjal yang
tinggi akan membuat pasien patuh untuk menjalani hemodialisa menunjukkan
menjalani terapi hemodialisis secara teratur. bahwa dari 79 pasien gagal ginjal kronis
strategi koping pasien terhadap terapi yang menjalani hemodialisa lebih dari
hemodialisis adalah kesembuhan dan ingin setengah memiliki kualitas hidup cukup
kondisinya lebih baik dari sebelumnya. Setiap sebanyak 44 orang (55,7%).
manusia mempunyai strategi koping, strategi 3. Hubungan strategi koping dengan
koping tersebut tergantung pada pengetahuan, kualitas hidup menunjukkan nilai
pengalaman, lingkungan hidup dan probabilitas (p) untuk strategi koping =
kemampuan masing-masing. Harapan pasien 0,000, yang berarti ada hubungan secara
dalam menerima pelayanan medik adalah signifikan dengan kualitas hidup (p<0.05).
kesembuhan (Nursalam & Kurniawati, 2007). Hasil analisis diperoleh nilai correlation
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang coefficient (r) = 0,733, menunjukkan
dilakukan Kamerrer (2007) yang hubungan yang kuat dan berpola positif
menunjukkan bahwa ada hubungan antara artinya semakin tinggi penggunaan strategi
strategi koping dengan kualitas hidup pasien Problem Focused Coping (PFC) maka
GGK menjalani hemodialisis. Hal ini kualitas hidup yang dimiliki pasien gagal
disebabkan karena adanya keinginan yang ginjal kronis yang menjalani hemodialisa
tinggi untuk mencapai suatu tujuan yaitu agar semakin baik, Sedangkan hasil analisis
sembuh dari penyakitnya. Pasien yang diperoleh nilai correlation coefficient (r) =
memiliki strategi koping tinggi cenderung -0,419, menunjukkan hubungan yang
patuh untuk melakukan hemodialisis sedang dan berpola negatif artinya semakin
dibandingkan dengan pasien yang memiliki rendah penggunaan strategi Emotion
strategi koping rendah. Hal ini disebabkan Focused Coping (EFC) maka kualitas
karena strategi koping merupakan salah satu hidup yang dimiliki pasien gagal ginjal
faktor yang penting untuk meningkatkan kronis yang menjalani hemodialisa
kualitas hidup, karena strategi koping itu semakin baik
berasal dari dalam diri pasien.
SARAN
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan 1. Bagi pelayanan kesehatan diharapkan


data dan pembahasan dapat disimpulkan: dapat digunakan sebagai masukan bagi
tenaga kesehatan untuk mengkaji dan
461
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 2, September 2018

memberikan pendidikan kesehatan kepada Anna Nery 20(1) Jan-Mar 2016. Doi:
keluarga tentang strategi koping dan 10.5935/1414-8145.20160020. Diakses
kualitas hidup pasien yang menjalani tanggal 20 Juni 2018.
hemodialisa serta pentingnya kunjungan Folkman, S. (1985). Ways of coping
terapi hemodialisa secara rutin bagi pasien questionare. University of California :.
gagal ginjal kronik yang sedang menjalani Sanfransisko.Diakses dari
terapi hemodialisa untuk menurunkan http://caps.ucsf.edu/uploads/tools/surveys
tingkat keparahan penyakit yang dialami /ways%20coping.pdf .Pada tanggal 04
pasien, sehingga klien termotivasi untuk Maret 2018.
rutin menjalani terapi dan dapat Friedman, M.M., Bowden, R.V., & Jones,
meningkatkan kualitas hidup pasien. G.E.(2010). Buku ajar keperawatan
2. Bagi pendidikan keperawatan, hasil keluarga ; Riset, Teori, & Praktik. (Edisi
penelitian ini dapat dijadikan tambahan 5).Jakarta : EGC.
informasi yang berhubungan dengan Garousi, S & Garrusi, B. (2013).Does
hubungan strategi kopingidengan kualitas Perceived Family Support has a Relation
hidup pada pasien gagal ginjal kronis yang with Depression and Anxiety in an
sedang menjalani pengobatan terpi Iranian Diabetic Sample. International
hemodialisa. Journal of Caring Science September-
December 2013 Vol 6 Issue 3.Diakses
DAFTAR PUSTAKA tanggal 25 Juni 2018.
Gorman, L.M., & Sultan,D.F. (2008).
Annas, J. (2010). Faktor-faktor yang Pshycosoxial nursing for general patient
mempengaruhi motivasi pasien gagal care.(3th ed.). Philadelphia, F.A.: Davis
ginjal kronik untuk tetap menjalani Company.
hemodialisa di unit hemodialisa Hays R.D., Kallich J.D., Mapes D.L., Coons
RS.Dr.Cipto Mangunkusumo. Materi S.J., Amin N., Carter W.B., & Kamberg
dipresentasikan dalam PINTAS PAGI C. (1997). Kidney disease quality of life
2010. Diakses pada tanggal 05 Maret short form (KDQOLSFtm), version 1.3: A
2018. manual for use and scoring. Santa
Black & Hawks.(2009). Medical surgical Monica, CA: RAND Health.
nursing clinical management for positive Ibrahim Kusman, Taboonpong, S., &
outcomes.7th Edition. St.Louis: Nilmanat.(2009). Coping and Quality of
MissouriElseveir Saunders. Life among Indonesians Undergoing
Chang, S. O [et.al]. (2003). Coping of patient Hemodialysis.Vol. 13.No. 2. Thai J Nurs
undergoing hemodialysis. Asean Journal Res 2009; 13(2) 109-117. Diaksese
of Nursing Studies. 6, 40- 50. tanggal 20 Juni 2018.
Dani, R., Utami, G.T., & Bayhakki. (2015). Ignatavicius, D., & Workman, M.L.(2013).
Hubungan Motivasi, Harapan, da MEDICAL SURGICAL NURSING;
Dukungan Petugas Kesehatan terhadap Patient-Centered Collaborative
Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik care.Edisi 7.Buku 1. Elsevier Saunders.
untuk Menjalani Hemodialisis. JOM Vol. Ismail., Hasanuddin., & Bahar, B. (2012).
2 No. 2, Oktober 2015.Diakses tanggal 20 Hubungan pendidikan, pengetahuan dan
Juni 2018. motivasi dengan kepatuhan diet pada
Da Silva, R.A.R., De Souza, V.L., De pasien gagal ginjal kronik di Rumah
Oliveira, G.J.N., Da Silva, B.C.O., Sakit Umum Pusat dr. Wahidin
Rocha, C.C.T., & Holanda, J.R.R. (2016). Sudirohusodo Makassar. Diperoleh
Coping Strategies Used by Chronic Renal tanggal 22 Maret 2015 dari
Failure Patients on Hemodialysis. Escola http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/2/e
462
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4, No. 2, September 2018

- Muhamad, M., &Afshari, M., & Kazilan,


library%stikes%20nani%hasanuddinisma F.(2011). Family Support in Chronic
ilhasa -73-1-artikel-8.pdf. Kidney Disease. Asian Pacific Journal
Kaltsouda, A., et al., 2011.Defensive Coping Care Prev, 12, 1389-1397. Diakses
and Health-Related Quality of Life in tanggal 25Juni 2018.
Chronic Kidney Disease: a Cross
Sectional Study, BMC Nephrology, vol. Polit, D.F., & Beck, C.T. (2012).Nursing
12, no. 28, hal. 1-9, (Online), http:// research: Generation and assesing
www.biomedcentral.com., Diakses pada evidance for nursing practice.9th Edition.
tanggal 24 Desember 2011. Philadelphia, F.A.: Lippincott Williams
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, & Wilkins.
S.J. (2010).Buku ajar fundamental Rendy, C.M. & Margareth, T.H.
keperawatan: konsep dan praktik I (ed.7 (2012).Asuhan keperawatan medikal
vol.2). Jakarta: EGC. bedah penyakit dalam. Yogyakarta: Nuha
Lase, W.N. (2011). Analisis Faktor-Faktor Medika.
yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Sarafino, P.E., & Smith, W.T.(2011). Health
Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Psychology ; Biopsychosocial
Menjalani Hemodialisa di RSUP Haji Interaction. Seventh Edition.Wiley.
Adam Malik Medan.Diakses tanggal 15 Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2009).Buku
Juni 2018. Ajar keperawatan medikal bedah
Lianda, A.P. (2016). Motivasi Pasien Gagal Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta:
Ginjal Kronik yang Dilakukan ECG.
Hemodialisa di Raung Hemodialisa Son, Y.J., Cloi, K.Y., Park, Y.R., & Bae, J.L.
RSUD Kabupaten Jombang. Diak (2009).Depression, Symptoms and the
Mc. Dowell, I. (2006). Measuring health: A Quality of Life Patients on Hemodialysis
guide to rating scales and questionnare, for Life Patients on Hemodialysis for end
third edition. Oxford: Oxford University Stage Renal Disease. American Journal
Press Inc. Nephrology, 29, 36-42. DOI:
10.1159/000150599. Diakses tanggal 20
Juni 2018.

463

Anda mungkin juga menyukai