Anda di halaman 1dari 44

dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.

PD

• Internis di RS EMC Pulomas


• Founder Klinik Vaksinasi IMUNI
JABBING DOUBTS:
BUILDING CONFIDENCE IN VACCINES

dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD


October 21, 2023
Outline

1) Vaccine Confidence & Vaccine Hesitancy: What & Why?


2) Basic Principles of Vaccinology
3) The Importance of Adult Vaccination
4) Case Studies
Vaccine Confidence & Vaccine Hesitancy:
What & Why?
Things to Consider...

Vaksin diberikan kepada orang yg sehat


Pasien belum tentu mengalami penyakit tersebut
Sebagian penyakit bahkan sama sekali tidak pernah dilihat
Banjir misinformasi & disinformasi
Kompleksitas Decision-making dalam Vaksinasi

WHO SAGE
Spektrum Vaccine Hesitancy

WHO SAGE
Natural History of Immunization Programs
Disrupsi Program Imunisasi Akibat Pandemi Covid-19

WHO. 2021
Introduksi Vaksin Baru Pasca-pandemi Covid-19

1) WHO. 2021; 2) Kemenkes 2023


Vaksinasi sebagai Layanan Medis

Vaksinasi 🡪 bentuk layanan medis (healthcare service)


Rangkaian pelayanan sudah dimulai sejak pendaftaran
Perlu persiapan sebelum & sesudah vaksinasi
Persiapan: teknis vaksinasi, komunikasi, skrining, kesiapan klinik
Ikuti SOP yg berlaku internasional
Patient-oriented, personalized
Layanan pascavaksinasi
Persiapan Sebelum Vaksinasi

Konfirmasi ulang: identitas pasien, jadwal, jenis vaksin


Lakukan review terhadap vaksinasi yg dibutuhkan
Jelaskan manfaat & risiko setiap vaksin yg diberikan
Jelaskan mengenai KIPI & penanganan
Komunikasikan semua hal dengan jelas
Berikan kesempatan pasien bertanya/klarifikasi
Lakukan skrining pra-vaksinasi
Skrining Pra-vaksinasi:
Simpel & Representatif
Make Immunization a Standard of Patient Care in Your Practice

Assess the immunization status of patients at every clinical encounter


Strongly recommend vaccines that your patients need
Administer needed vaccines or refer youir patients (if needed)
Document vaccines received by your patients
Basic Principles of Vaccinology
Mekanisme Proteksi Vaksin
Komponen Vaksin
1. Antigen/Komponen aktif
● Bahan utama, bentuk mikroorganisme yg dimodifikasi/bagian kecil dari mikroorganisme,
untuk membentuk respon imun

2. Adjuvant
● Meningkatkan respon imun, contoh Alum, MF59, ASO3, ASO4

3. Diluents
● Melarutkan vaksin, air steril

4. Stabiliser
● Menjaga kestabilan antigen, contoh: sucrose, gelatin
Komponen Vaksin (2)
5. Preservative
● Mencegah kontaminasi, (tidak pada semua vaksin)
contoh: Thimerosal

6. Trace components
● Substansi akhir yg diperlukan pada produksi vaksin awal
contoh: antibiotic, egg protein, etc.
Cara Kerja Vaksin

Vaksin

1. Mengenali
2. Melawan
3. Mengingat

Desmet et al. The basic framework of innate and adaptive responses by the host immune system
Vaccine Platforms

Acosta-Coley. Vaccines platforms and COVID-19: what you need to know. Trop Dis Travel Med Vaccines 8, 20 (2022).
Vaccines Work!
(KIPI=kejadian ikutan pasca
imunisasi)
Jeda Antar Vaksinasi

• VAKSIN MATI DENGAN VAKSIN MATI • VAKSIN HIDUP DENGAN VAKSIN HIDUP
• Bisa bersamaan • Bisa bersamaan
• Bisa dipisah kapan saja • Bila dipisah, beri jarak 4 minggu

• VAKSIN MATI DENGAN VAKSIN HIDUP • JENIS VAKSIN YANG SAMA


• Bisa bersamaan • Umumnya interval minimal 4 pekan
• Bisa dipisah kapan saja • Jika lebih cepat, yg terakhir tidak
valid
Jenis Vaksin yg Tersedia di Indonesia
VAKSIN HIDUP: VAKSIN MATI:
BCG Polio injeksi (IPV)
Campak/MR/MMR DTP/Tdap
Dengue Hep A & Hep B
Polio tetes (OPV) Rabies
Varicella Influenza
Yellow Fever HPV
JE
Covid-19
PCV/PPSV
Meningokokal
Vaksinasi Simultan

Pemberian vaksin secara simultan (bersamaan) dengan vaksin lain di hari yang
sama 🡪 direkomendasikan
- Menciptakan proteksi lengkap sesuai usia
- Mengurangi kunjungan dokter (dan trauma pada anak)

Bila diberikan di lokasi anatomi yang sama, diberikan jarak 2.5 cm dari suntikan
sebelumnya

Vaksin kombo lebih diutamakan dibandingkan vaksin satuan → mengurangi


jumlah suntikan
Needle size 23G - 1 ¼
DEWASA
I.M

Needle size 25G - 1


BAYI DAN ANAK
I.M

Needle size 25G - ⅝ atau 26 G - ½


SEMUA USIA
S.C
Grace Period
Vaksin sebaiknya diberikan setelah melewati usia dan interval
minimal

Tidak boleh diberikan lebih cepat dari interval minimal, kecuali:


Pemberian vaksinasi boleh maju 4 hari dari jadwal seharusnya
& HANYA berlaku untuk vaksin pengulangan

Dosis yang diberikan terlambat tidak memengaruhi serokonversi,


tidak perlu diulang dari awal atau dilakukan penambahan dosis
Pencatatan Vaksinasi

Selalu catat tanggal & lokasi anatomi vaksinasi


Bila tidak memiliki catatan/lupa/tidak tahu vaksinasi sebelumnya, anggap
tidak pernah vaksinasi → vaksinasi diulang
Tidak ada efek samping bahaya pada vaksin yang diberikan lebih dari jumlah
dosisnya
Secara psikologis, maksimal suntikan dalam 1 kunjungan adalah 3 suntikan
Merek dianjurkan sama 🡪 kecuali sudah ada penelitian spesifik
Pengukuran Tanda Vital

Pengukuran tanda vital tidak rutin dilakukan sebelum vaksinasi, sesuai


rekomendasi CDC :

Jika perlu dilakukan sebelum vaksinasi, vaksin jangan dibuka dahulu, agar
vaksin tidak terbuang
PENTING jika terjadi syok anafilaktik/alergi/reaksi vasovagal
Expired Date
Expired Date yang tertera di
masing-masing vaksin berlaku hingga
akhir bulan tersebut
ED : Jun 2022 artinya akhir Juni
2022 (30 Juni), masih AMAN
diberikan.
Udara dalam Syringe Vaksin

Udara dalam manufacturer-filled syringe tidak perlu dikeluarkan sebelum


disuntikkan ke tubuh pasien
Udara tersebut akan diserap oleh tubuh ketika sudah disuntikkan
Untuk vaksin yg dicampur/diaduk, udara perlu dikeluarkan sebelum
disuntikkan ke tubuh pasien
Hati-hati, jangan sampai vaksin keluar karena cairan vaksin hanya 0.5 cc
Vaksinasi Selama Masa Kehamilan
Vaksin yg direkomendasikan untuk wanita hamil
🡪 Influenza, Tdap & Covid-19
INFLUENZA
Diberikan setiap kehamilan pada trimester
Semua jenis vaksin hidup : KONTRAINDIKASI berapa saja
🡪 risiko transmisi virus ke janin
Tdap/Td
Wanita yg mendapatkan vaksin hidup, jika ingin Diberikan setiap kehamilan pada usia
merencanakan kehamilan, harus diberikan jeda minimal 1 kehamilan 27-36 minggu
bulan setelah dosis terakhir.
COVID-19
Diberikan setiap kehamilan pada usia
Pada dasarnya, semua jenis vaksin mati, boleh saja diberikan
kehamilan 12-33 minggu
selama kehamilan 🡪 khususnya bila ada indikasi kuat

Semua vaksin yg tertunda karena kehamilan, lanjutkan kapan


saja setelah melahirkan (tidak perlu diulang)
The Importance of Adult Vaccination
Why Vaccinate Adults? (1)
• High Risk Group:

- Elderly (>60 y.o): waning immunity : important in tetanus, pertussis, flu,


covid-19

- Chronic diseases (diabetes, asthma, heart disease)—prone to complications in


flu & pneumococcal diseases

- Occupational hazards- health workers, lab workers, soldiers, college


students-transmission of flu,meningococcal diseases,hepatitis A and B,
varicella

-Pregnant women-increased risk for complications of influenza


1) Zimmerman RK, et. al. ed.Vaccines Across the Life Span. 4th ed. 2007 2. AAP. Pickering LK, ed. Red Book:2003 Report og the Committee on Infectious
2) Diseases. 26th ed. Elk Grove Village,IL: AAP;2003:68 3. CDC. Pink Book, 10th ed, 1) 2008
Why Vaccinate Adults? (2)
High Risk Behavior and Lifestyle

Smoking -- Pneumococcal infections


Drug abuse -- Hepatitis B
Multiple sexual partners -- Hep.B, cervical cancer
Homosexuality -- Hepatitis A and B
Travellers -- Influenza, Meningococcal, Typhoid Fever,
Hepatitis A and B
Some adults were never vaccinated as children
Zimmerman RK, et. al. ed.Vaccines Across the Life Span. 4th ed. 2007
Case Study
1) Studi Kasus: Vaksin Pneumonia

Pasien perempuan 65 tahun datang ke klinik ingin melakukan


vaksinasi Pneumonia
Riwayat DMT2, gangguan fungsi ginjal & 5 tahun lalu pasang ring
jantung
Pasien rutin kontrol tiap bulan & minum obat tiap hari
Saat ini tidak ada keluhan bermakna
Anak pasien khawatir apakah orang tuanya layak vaksinasi?

🡪 Banyak komorbid, justru HARUS vaksinasi


🡪 Selama penyakit terkontrol, tidak ada alasan untuk tidak vaksinasi
2) Studi Kasus: Vaksinasi Dengue

Seorang laki-laki usia 23 tahun datang ke klinik ingin melakukan vaksinasi


Dengue
1 pekan lalu, pasien baru saja vaksinasi Influenza
Pasien khawatir jeda terlalu dekat dengan vaksinasi saat ini
Sbg dokter, apa yg Anda lakukan?

🡪 Vaksin Influenza: vaksin mati, tidak perlu jeda khusus dengan vaksin lain
🡪 Vaksin Dengue: vaksin hidup
🡪 Vaksin Dengue diberikan untuk usia 6-45 tahun, 2 kali, jeda 3 bulan
THANK YOU
@dirgarambe

Anda mungkin juga menyukai