YUSRA
PERALMUNI-P3VI
21 OKTOBER 2023
DEFINISI ETIK
KBBI: etik /étik/ n
1 kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
2 nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat
Etika jabatan kedokteran (medical ethics) 🡪 menyangkut sikap dokter kepada sejawat,
para pembantunya, masyarakat dan pemerintah.
Etika asuhan kedokteran (ethics of the medical care) 🡪 tentang sikap dan tindakan
seorang dokter kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
KEWAJIBAN UMUM: Pasal 1-13
KODE ETIK KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN:
KEDOKTERAN Pasal 14-17
2. Saya akan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.
3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran.
4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya.
5. Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.
7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.
8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan
jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.
9. Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.
10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung.
11. Saya akan menaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
12. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
ETIKA DALAM VAKSINASI
Etika dalam vaksinasi mencakup seperangkat prinsip dan pertimbangan moral yang terkait
dengan pengembangan, distribusi, administrasi, dan penggunaan vaksin.
1. Beneficence: menekankan promosi kesejahteraan dan kesehatan individu dan masyarakat. Vaksinasi bertujuan untuk mencegah dan
mengendalikan penyakit menular, mengurangi beban penyakit dan kematian.
2. Non-Maleficence: berarti "jangan merugikan". Program vaksinasi berupaya meminimalkan potensi risiko yang terkait dengan vaksin
dan memprioritaskan keamanan dalam pengembangan dan pemberiannya.
3. Otonomi: mengacu pada menghormati hak individu untuk membuat keputusan tentang kesehatan dan perawatan kesehatan mereka
sendiri. Dalam konteks vaksinasi, individu harus diberi informasi yang akurat untuk membuat pilihan sukarela dan berdasarkan informasi
yang benar.
10 Prinsip etika dalam vaksinasi
4. Keadilan: menekankan pemerataan sumber daya kesehatan, termasuk vaksin. Akses yang adil terhadap vaksin sangat penting untuk
memastikan bahwa populasi yang rentan dan kurang terlayani menerima perlindungan yang memadai.
5. Solidaritas: menuntut tanggung jawab bersama dan dukungan untuk kesejahteraan masyarakat. Vaksinasi membantu melindungi tidak
hanya individu tetapi juga mereka yang tidak dapat divaksinasi, seperti individu dengan kondisi medis tertentu.
6. Informed Consent: Vaksinasi harus diberikan dengan persetujuan, artinya individu harus menerima informasi yang jelas dan komprehensif
tentang manfaat dan risiko vaksin sebelum membuat keputusan.
10 Prinsip etika dalam vaksinasi
7. Privasi dan Kerahasiaan: Privasi informasi medis individu, termasuk status vaksinasi, harus dihormati dan dilindungi.
8. Transparansi: Komunikasi yang transparan dari otoritas dan organisasi layanan kesehatan sangat penting dalam membangun
kepercayaan dalam program vaksinasi.
9. Etika Penelitian: penelitian vaksin melibatkan pelaksanaan penelitian dengan metode ilmiah yang ketat, memastikan keamanan
partisipan, dan menyeimbangkan potensi risiko dengan potensi manfaat.
10. Alokasi yang Adil: Selama kekurangan vaksin, pertimbangan yang cermat harus diberikan pada distribusi vaksin yang adil, dengan
memprioritaskan mereka yang berisiko lebih tinggi terhadap paparan atau penyakit yang parah.
Kesimpulan
Mengatasi masalah etika dalam vaksinasi membutuhkan kolaborasi
antara profesional kesehatan, pembuat kebijakan, peneliti, dan
masyarakat.
TERIMA KASIH