Imunisasi

Serologi & Imunologi

Apt. Fitratul Wahyuni, M. Farm

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi

Padang
2021
 Immunoprofilaksis
• Immunoprofilaksis adalah usaha mencegah
penyakit infeksi dengan cara meningkatkan
respon imun
• Immunoprofilaksis=vaksinasi
• Vaksinasi (Imunisasi aktif)
 Imunisasi dan Vaksin
• Imunisasi adalah usaha membuat tubuh
menjadi kebal terhadap penyakit
• Vaksinasi adalah imunisasi aktif
• Vaksin adalah bahan untuk vaksinasi
• Awalnya dilakukan oleh Edward Jenner, 200 th
yl, Cacar sapi yang disebabkan cowpox
(penyebab vaccinia dari ka vacca artinya sapi)
digunakan untu small pox
Sejarah vaksin
 Vaksin
• Vaksin memiliki 2 efek:
-, Vaksin melindungi individu dari serangan penyakit
-, Vaksin memberikan efek Herd Immunity, transimisi penyakit
dalam populasi dapat dicegah karena anggotanya yang imun

• Tiga tipe vaksin pada manusia

-, attenuated (avirulent)
-, inactived (killed)
-, purified macromolecules (agen infektor)
-, rekombinan vaksin
 Prinsip vaksinasi
• Vaksinasi meransang imun respons adaptive yang
protective
• Infeksi natural berikutnya menginduksi respon imun
dengan cepat
• Bentuk imunogen yg aman untuk vaksin: mikroba mati
(polio) atau modifikasi, subseluler (bagian sel),
fragmen dan toksoid (senyawa2 yang dikeluarkan dr
bakteri tsbt)
• Adjuvan (ex: AlOH3) + vaksin memicu respons imun
• Vaksin harus aman, dan menghasilkan herd immunity
 Vaccine Additives/Adjuvants
Antibiotics – prevent growth of contaminating bacteria
Aluminum gels/salts – adjuvant that stimulates a
greater immune response
Egg protein – vaccines prepared in eggs; not suitable
for allergic persons; e.g., most influenza vaccines
MSG – stabilizes vaccines against heat, light,
acidity, humidity
Thiomerosal – mercury-containing preservative
 Routes of
Administration

• Stimulate systemic immunity

 Intramuscular • May induce injection reaction

Subcutaneous

• Easily administered
Oral • Induce gastric mucosal and systemic immunity

• Easily adminitered
Nasal • Induced nasal mucosal and systemic imunity
 The ideal Vaccine
• The World Health Organization
(WHO) has stated that ideal vaccine
would have following properties
-Affordable worlwide
-Effective after single dose
-Applicabe to a number of disease
-Administered by a mucosal route
-Suitable for administration early in life
Vaksin
Principle of vaccine
 Indikasi Vaksinasi
• Neonatus-anak
• Manula
• Pekerja kesehatan
• Orang yang berisiko terinfeksi
• Traveler
• Program – TT menikah
• Wabah
 varicella vaccination program

Varicella incidence per 100,000 population* in states that have reported varicella cases
to CDC annually since before implementation of the varicella vaccination program —
Illinois, Michigan, Texas, and West Virginia, 1990–2014
 Tipe imunisasi
• Imunisasi aktif: pemberian antigen (seringkali
berupa modifikasi agen infesi atau toksin)
untuk memproduksi imunitas secara aktif
• Imunisasi pasif: pemberian antibody-
containing serum atau sensitized cells untuk
proteksi pasif bagi resipien (ex:gigitan ular ada
antibody yang sepisifik atas toxin ular tesbt)
 Imunisasi

Aktif
Memicu tubuh untuk
memproduksi respon imun
Pasif
Tubuh sudah diberikan
semacam respon imun yang
sudah bisa digunakan untuk
memerangi infeksi

Alami Alami
Ex: orang yang sudah Ex: sist imun yang kita dapat
terinfeksi langsung dengan kan lansung dr ibu saat masih
suatu penyakit dalam kandungan

Buatan Buatan
Ex: tubuh di tambahkan vaksin Ex: pemberian imunoglobulin
secara lansgung
 ANTIGEN VAKSIN
Tipe antigen Contoh

Organisme hidup Alami Vaccinia

Dilemahkan Polio, MMR, BCG
Organisme utuh (inaktif/mati) Virus Polio (salk), rabies, influenza
Bakteri Pertusis, typhoid,
Fragmen subseluler Kapsul polisakarida Pneumoacoccus
Antigen permukaan Hepatitis B
Toxoids Tetanus, difteri
DNA rekombinan Expresi gen cloned Hepatitis B
DNA vaccine experimental
Anti idiotype experimental
 Evaluation of Vaccines (1)
Pre-clinical evaluation (animals)
Safety/toxicity
Biologic activity
Dose/route of administration
Phase I (small numbers of human
volunteers)
Dose
Safety/toxicity
Biologic/immune response
 Evaluation of Vaccines (2)
Phase 2 (50-100 human volunteers)
Safety/toxicity
Immune response (humoral and cell-mediated)
Demonstration of protection
Phase 3 (greater numbers of susceptible volunteers)
Requires study sites with adequate disease incidence
Requires vaccinated and control groups of
susceptible volunteers
Further evaluation of safety/toxicity
Provides estimate of level of efficacy
 Evaluation of Vaccines (3)
Field trials (large populations of suceptible volunteers)
Large-scale double-blind efficacy trials
In different geographic areas
In different racial/ethnic/cultural groups
Observation of rare adverse/unusual reactions
Post licensing monitoring/surveillance (Vaccine Adverse
Event Reporting System (VAERS))
Case definition must recognize modified disease
Surveillance for rare adverse reactions and
vaccine failures
 Population effectiveness (e.g.,
control/elimination/eradication)
Problems in scaling up coverage
 Required Steps for Vaccine Approval (1 of 2)
Basic laboratory research
Preclinical – growth in tissue culture systems and animal
testing for immunogenicity and safety; challenge testing
in animals
Investigational New Drug (IND) application sponsor
submits proposal for testing in humans
Phase I – vaccine trials – test vaccine in 20-80
volunteers for safety and immune response
Phase II – vaccine trials – test in several hundred
volunteers for safety, immunogenicity, dose, immunization
schedule, and method of delivery
 Required Steps for Vaccine Approval (2 of 2)
Phase III – vaccine trial – test in thousands of
volunteers; randomized double-blinded using placebo
and nature challenge; look for unusual/rare adverse
events
Biologics license application – approval by Food &
Drug Administration for labeling and public use
Phase IV – post-licensure monitoring for rare
and unexpected adverse outcomes
Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS); CDC –
voluntary reporting system for adverse events
 Vaksin
Vaksin Kegunaan Diberikan pada
BCG TBC Bayi < 3 bulan, jika > 3 tahun lakukan uji tuberkulin jika +
jangan berikan
DPT Difteri, Pertusis, Diberikan sebanyak 5 kali pada usia:
Tetanus 2-4-6-8 bulan 4-6 tahun atau
2-3-4-18 bulan – SD kelas 1
Dapat diulan 10 tahun sekali
Campak Campak (Virus Bayi pada usia 9 bulan dan diulang pada umur 2 tahun
morbili) dan pada saat masuk SD
Cacar Air Cacar Air (Varicella Bayi usia 12-15 bulan,
zoster)
Hepatitis B Hepatitis B Bayi mendapat 3 dosis vaksin:
Dosis I: saat lahir sebelum usia 12 jam
Dosis II: saat usia 1-2 bulan
Dosis III: saat usia 6-12 bulan
Hib Meningitis Diberikan 3atau 4 dosis pada usia 2,4,6 bulan dan
pneumonia diulang pada umur 12-15 bulan
Influenza Flu Diberikan tiap tahun pada usia 6 bulan sampai 8 tahun
MMR Meales Mumps Diberikan dalam 2 dosis vaksin
Rubella Dosis I: usia 12-15 bulan
Dosis II: Usia 4-6 tahun
Vaksin Kegunaan Diberikan pada
Pneumokokus konjugasi Otitis media, Diberika secara rutin pada bayi usia 2, 4,6 dan 12-15
meningitis bulan
Polio Polio Diberikan 4 dosis vaksin dengan jadwal sebagai berikut,
dosis I: saat lahir dilanjutkan pada saat usia 2,4,6 bulan
Vaksin polio diulang pada usia 18 bulan dan pada 4-6
tahun
Rabies Rabies Jadwal pemberian vaksin rabies pra paparan adalah
dalam 3 dosis
Dosis I: Bila dibutuhkan
Dosis II: 7 hari setelah dosis satu
Dosis III: 21 atau 28 hairi setelah dosis satu
Rotavirus Diare Vaksin diberikan pada usia 2,4 dan 6 (dengan cara
diminumkan bukan disuntik)
Tifoid Demam tifoid Dpt diberikan pada balita < 2 tahun
Wisatawan yang akan pergi ke wilayah endemik tifoid ( 1
sunt 2 minggu sbelum berangkat)
Torch Toxoplasmosis, 3 bulan sebelum menikah/3 bulan sebelum kehamilan
tetanus

Informasi vaksin untuk orang tua (IDAI, 2014)

 Vaksin pemerintah indonesia

Vaksin wajib dasar anak Vaksin Tambahan

1. Hepatitis 1. Pneumokokus
2. Polio 2. Influenza
3. Tuberkulosis (BCG) 3. MMR
4. Difteri 4. Tifoid
5. Meningitis HiB (HiB) 5. Hepatitis A
6. Campak 6. Varisela
7, Rotavirus
8. HPV
9. JE Japanese enchepalitis
10. Dengue

Permenkes RI No 12 tahun 2017 tentang penyelenggara imunisasi

• Thankyou