Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Imunisasi Dasar

Sasaran

: Ibu yang memiliki balita

Hari, Tanggal

: Jumat, 14 November 2014

Waktu

: 09.00 WIB

Tempat

: Ruang edukasi IRNA Obgyn-Ruang Merpati, RSUD.Dr.Soetomo


Surabaya

Tujuan
TIU

:
: Setelah diberikan penyuluhan ibu yang memiliki balita diharapkan
mampu memahami tentang Imunisasi dasar dan hal-hal yang
terkait lainnya.

TIK

:
1. Menjelaskan definisi Imunisasi
2. Mampu memahami tujuan pemberian imunisasi
3. Mampu mengetahui tempat-tempat pelayanan imunisasi
4. Mampu memahami macam-macam imunisasi dasar
5. Mampu memahami hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat
setelah
6. Mampu memahami jadwal pemberian imunisasi

Media Dan Metode : PPT, Leaflet dan Ceramah


Materi

:
1. Pengertian imunisasi
2. Macam-macam imunisasi
3. tujuan imunisasi
4. tempat-tempat pemberian imunisasi
5. Waktu pelaksanaan imunisasi
6. Reaksi setelah diberikan imunisasi

Kegiatan Penyuluhan
No
1

Kegiatan
Pembukaan

Waktu
3 menit

Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Sasaran
Mengucapkan Salam Menjawab salam

Media

Melakukan Perkenalan Mendengarkan


Menjelaskan Tujuan

Memperhatikan

Mengkaji pengetahuan Memperhatikan


peserta tentang imunisasi
2

Isi

15

penyuluhan

Menit

Menjelaskan kepada

Memperhatikan

- Leaflet,
PPT

ibu tentang
Pengertian imunisasi
Menjelaskan kepada
ibu tentang macammacam imunisasi
Menjelaskan tentang
tujuan imunisasi
menjelaskan tentang
tempat-tempat
pemberian imunisasi
menjelaskan tentang
Waktu pelaksanaan
imunisasi
menjelaskan tentang
Reaksi setelah
diberikan imunisasi
Memberikan
kesempatan pada

Bertanya

pada

penyaji

audience untuk
bertanya
Mengevaluasi hasil

Menjawab pertanyaan

kegiatan dengan

dan

meberikan pertanyaan

doorprize

menerima

Penutup

2 Menit Mengucapkan

Mendengarkan

terimakasih atas peran


serta peserta.
Mengucapkan salam

Menjawab salam

penutup.
Pengorganisasian
Pembawa Acara

: Rizki Wulandari

Pembicara

: Rasyidah

Observer

: Faizah Ruhil Islam

Dokumentasi

: Chanda Paramitha Berty

Kriteria Evaluasi
1.

Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemberi materi.


Pertanyaan yang diberikan : .
Apa pengertian imunisasi
Sebutkan macam-macam imunisasi
Jelaskan waktu pelaksanaan imunisasi

2.

Peserta penyuluhan dapat memahami pentingnya imunisasi sehingga peserta


lebih giat lagi untuk mengimunisasi putra-putrinya.

Daftar Pustaka
Suzzane, Brenda. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. Jakarta. EGC.
Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.

MATERI
1. PENGERTIAN IMUNISASI

Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan

kekebalan (imunisasi ) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit
(Supartini, Y, 2004).

Imunisasi adalah pemberian vaksin (virus yang dilemahkan) kedalam tubuh

seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut (Suzane,


2002)
2. MACAM-MACAM IMUNISASI
Macam-macam Imunisasi Dasar
Pemerintah

melalui

Program

Pengembangan

Imunisasi

(PPI),

mewajibkan lima jenis imunisasi dasar pada anak dibawah usia satu tahun,
antara lain :

Pengertian Imunisasi BCG ( Bacillus Calmette Guerin )


1) Diskripsi
BCG adalah vaksin bentuk beku kering yang mengandung mycobacterium
bovis hidup yang sudah dilemahkan dari strain Paris no. 1173.P2.
2) Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap TBC (Tuberculosa).
3) Cara Pemberian dan Dosis :

Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan dengan 4 ml pelarut


NaCl 0,9%. Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril dengan
jarum panjang.

4)

Dosis pemberian 0,05 ml, sebanyak 1 kali, untuk bayi.

Kontra indikasi :
Adanya penyakit kulit yang berat / menahun seperti : eksim, furunkulosis
dan sebagainya. Mereka yang sedang menderita TBC.

5) Efek samping :
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti
demam. 1-2 minggu kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan di
tempat suntikkan yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi

luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan
meninggalkan tanda parut. Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar
regional di ketiak dan / atau leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak
menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan
akan menghilang dengan sendirinya.

Pengertian Imunisasi DPT Hepatitis B


1) Diskripsi
Vaksin mengandung DPT berupa toxoid difteri dan toxoid tetanus yang
dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin hepatitis B yang merupakan
sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat noninfectious. Vaksin hepatitis B ini merupakan vaksin DNA rekombinan yang
berasal dari HbsAg yang diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan pada
sel ragi.
2) Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis
dan hepatitis B.
3) Cara pemberian dan dosis :
Pemberian dengan cara intra muskuler 0,5 ml sebanyak 3 dosis.
Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan interval minimal 4
minggu (1 bulan). Dalam pelayanan di unit statis, vaksin yang sudah dibuka
dapat dipergunakan paling lama 4 minggu dengan penyimpanan sesuai ketentuan
o vaksin belum kadaluarsa
o vaksin disimpan dalam suhu 2 derajat Celcius sampai dengan 8 derajat
Celcius
o tidak pernah terendam air
o sterilitasnya terjaga
o VVM (Vaksin Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau B
4) Efek samping
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar
tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang
setelah 2 hari.

Pengertian Imunisasi Polio


1) Diskripsi
Vaksin Oral Polio hidup adalah Vaksin Polio trivalent yang terdiri dari
suspensi virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yang sudah dilemahkan,
dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa.
2) Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Poliomyelitis.
3) Cara pemberian dan dosis
o

Sebelum digunakan pipet penetes harus dipasangkan pada vial vaksin.

Diberilan secara oral, 1 dosis adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali


(dosis) pemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu.

Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes (dropper) yang


baru.

Di unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh
digunakan selama 2 minggu dengan ketentuan :

vaksin belum kadaluarsa

vaksin disimpan dalam suhu 2 derajat Celcius sampai dengan 8 derajat


Celcius

tidak pernah terendam air

sterilitasnya terjaga

VVM (Vaksin Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau B

o Sedangkan

di posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh

digunakan lagi untuk hari berikutnya.


5) Efek samping
Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek samping berupa
paralysis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi (kurang dari
0,17 : 1.000.000; Bull WHO 66 : 1988).
6) Kontraindikasi
Pada individu yang menderita immune deficiency. Tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian OPV pada anak yang sedang sakit.
Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis
ulangan dapat diberikan setelah sembuh. Bagi individu yang terinfeksi oleh

HIV (Human Immunodefisiency Virus) baik yang tanpa gejala maupun


dengan gejala, imunisasi OPV harus berdasarkan standar jadwal tertentu.

Pengertian Imunisasi Hepatitis B


1) Diskripsi
Hepatitis B rekombinan adalah vaksin virus rekombinan yang telah
diinaktivasikan dan bersifat non-infeksiosus, berasal dari HBsAg yang
dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan teknologi
DNA rekombinan.
2) Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh
virus Hepatitis B.
Tidak dapat mencegah infeksi virus lain seperti virus Hepatitis A atau C
atau yang diketahui dapat menginfeksi hati.
3) Cara pemberian dan dosis
o

Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi


menjadi homogen.

Sebelum disuntikkan, kondisikan vaksin hingga mencapai suhu kamar.

Vaksin disuntikkan dengan dosis 0,5 ml atau 1(buah) HB.

Vaksin disuntikkan dengan dosis 0,5 ml atau 1(buah) HB ADS PID,


pemberian suntikkan secara intra muskuler, sebaiknya pada anterolateral
paha.

Pemberian sebanyak 3 dosis.

Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya dengan
interval minimum 4 minggu (1 bulan).

Di unit pelayanan statis, vaksin HB yang telah dibuka hanya boleh


digunakan selama 4 minggu.Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah
terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya.

Pengertian Imunisasi Campak


1) Diskripsi
Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Vaksin ini
berbentuk vaksin beku kering yang harus dilarutkan dengan aquabidest steril.

2) Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Campak. Penyakit ini
sangat menular,yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah pada
seluruh tubuh.
3) Cara pemberian dan dosis
o Sebelum disuntikkan vaksin Campak terlebih dahulu harus dilarutkan
dengann pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut
aquabidest.
o Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan atas, pada
usia 9-11 bulan. Dan ulangan (booster) pada usia 6-7 tahun (kelas 1 SD)
setelah cath-up campaign Campak pada anak Sekolah Dasar kelas 1-6.
o

Vaksin campak yang sudah dilarutkan hanya boleh digunakan maksimum 6


jam.

4) Efek samping
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3
hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.
5) Kontraindikasi
Individu yang mengidap penyakit immuno deficiency atau individu yang
diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, lymphoma.
( Dinkes Prov Jatim, 2005 )

Pengertian Vaksin Pentavalen (DPT-HB-HiB)


adalah vaksin DPT-HB ditambah HiB. Penyakit yang dapat dicegah pentavalen adalah :
1. Difteri
2. Tetanus
3. Hepatitis
4. Radang otak (meningitis)
5. Batuk rejan / batuk 100 hari
1). Cara pemberian
1.

Disuntikkan secara intramuskuler di anterolateral paha atas pada bayi dan lengan
kanan pada anak usia 1,5 tahun

2.

Tidak dianjurkan pada :

Bagian bokong anak karena dapat menyebabkan luka saraf siatik.

Pemberian intrakutan dapat meningkatkan reaksi lokal.

1. Satu dosis adalah 0,5 ml


3.

Waktu pemberian

Pentavalen TIDAK BOLEH digunakan pada bayi yang baru lahir.

Pemberian pentavalen merupakan bagian dari imunisasi dasar pada bayi.


Diberikan pada bayi usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan dan pada anak usia 1,5 tahun

Vaksin ini aman dan efektif diberikan bersamaan dengan vaksin BCG, campak,
polio (OPV atau IPV) dan suplemen vitamin A.

Jika vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksin lain, harus disuntikkan pada
lokasi yang berlainan.

4. Efek samping
Jenis dan angka kejadian reaksi simpang yang berat tidak berbeda secara bermakna
dengan vaksin DPT, hepatitis B dan Hib yang diberikan secara terpisah.
5. Kontraindikasi
Kontraindikasi absolute dosis berikutnya : Hipersensitif terhadap komponen vaksin,
atau reaksi berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau bentuk-bentuk
reaksi sejenis lainnya.
6. Peringatan dan perhatian
1. Vial vaksin harus dikocok sebelum digunakan untuk menghomogenkan
suspense.
2. Gunakan alat suntik steril untuk setiap kali penyuntikan.

3. Vaksin ini tidak boleh dicampur dalam satu vial atau syringe dengan vaksin lain.
4. Sebelum vaksin digunakan, informasi pada gambar Vaccine Vial Monitor
(VVM) harus diikuti.
7. Penyimpanan
Pentavalen harus disimpan dan ditransportasikan pada suhu antara +2oC sampai

dengan +8oC.

Vaksin DPT-HB-HiB TIDAK BOLEH DIBEKUKAN.

Vaksin dari kemasan vial dosis ganda yang sudah diambil satu dosis atau lebih dalam
satu sesi imunisasi, dapat digunakan untuk sesi imunisasi berikutnya selama
maksimal sampai 4 minggu, jika kondisi berikut terpenuhi :
-

Tidak melewati batas kadaluarsa

Vaksin disimpan dalam kondisi rantai dingin yang tepat

Tutup vial vaksin tidak terendam air

Semua dosis diambil secara aseptis

VVM tidak mencapai discard point

8. Keuntungan pentavalen

Lima perlindungan satu kemasan

Mudah digunakan karena vaksin HiB sudah tergabung dalam bentuk cairan

Efisiensi biaya hingga 66,6% karena menghemat penggunaan jarum suntik (dari
12 menjadi 4 jarum suntik saja)*

Menurunkan angka drop out

Dengan asumsi penghematan 3 jarum suntik (DPT,HB, dan HiB) untuk 4 kali

pemberian
(3 + 1 booster)
3. TUJUAN IMUNISASI
Bayi harus diimunisasi karena imunisasi mempunyai tujuan untuk :
- Mencegah penyakit-penyakit tertentu

- Menurunkan kematian anak/bayi (suzane, 2002)


4. TEMPAT-TEMPAT PEMBERIAN IMUNISASI

Posyandu.

Puskesmas.

Rumah Sakit Bersalin.

Rumah Sakit.

Praktek Dokter/Bidan.

5. WAKTU PELAKSANAAN
Umur

Jenis Imunisasi

0-7 hari

HB 0

1 bulan

BCG, Polio 1

2 bulan

DPT/HB 1, Polio 2

3 bulan

DPT/HB 2, Polio 3

4 bulan

DPT/HB 3, Polio 4

9 bulan

Campak

6. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SETELAH IMUNISASI


BCG : Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat
suntikan. Luka akan sembuh sendiri dengan meninggalkan bekas imunisasi.
DPT: Beberapa bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan
imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Keadaan
ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, akan
sembuh sendiri. Bila gejala diatas tidak timbul tidak perlu diragukan bahwa
imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan dan Imunisasi tidak perlu
diulang.
POLIO : Jarang timbuk efek samping.
CAMPAK : Anak mungkin panas, kadang disertai dengan kemerahan 410 hari
sesudah penyuntikan.
HEPATITIS : Belum pernah dilaporkan adanya efek samping (Supartini, Y,
2004).

Anda mungkin juga menyukai