Pokok Bahasan
: Imunisasi Dasar
Sasaran
Hari, Tanggal
Waktu
: 09.00 WIB
Tempat
Tujuan
TIU
:
: Setelah diberikan penyuluhan ibu yang memiliki balita diharapkan
mampu memahami tentang Imunisasi dasar dan hal-hal yang
terkait lainnya.
TIK
:
1. Menjelaskan definisi Imunisasi
2. Mampu memahami tujuan pemberian imunisasi
3. Mampu mengetahui tempat-tempat pelayanan imunisasi
4. Mampu memahami macam-macam imunisasi dasar
5. Mampu memahami hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat
setelah
6. Mampu memahami jadwal pemberian imunisasi
:
1. Pengertian imunisasi
2. Macam-macam imunisasi
3. tujuan imunisasi
4. tempat-tempat pemberian imunisasi
5. Waktu pelaksanaan imunisasi
6. Reaksi setelah diberikan imunisasi
Kegiatan Penyuluhan
No
1
Kegiatan
Pembukaan
Waktu
3 menit
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Sasaran
Mengucapkan Salam Menjawab salam
Media
Memperhatikan
Isi
15
penyuluhan
Menit
Menjelaskan kepada
Memperhatikan
- Leaflet,
PPT
ibu tentang
Pengertian imunisasi
Menjelaskan kepada
ibu tentang macammacam imunisasi
Menjelaskan tentang
tujuan imunisasi
menjelaskan tentang
tempat-tempat
pemberian imunisasi
menjelaskan tentang
Waktu pelaksanaan
imunisasi
menjelaskan tentang
Reaksi setelah
diberikan imunisasi
Memberikan
kesempatan pada
Bertanya
pada
penyaji
audience untuk
bertanya
Mengevaluasi hasil
Menjawab pertanyaan
kegiatan dengan
dan
meberikan pertanyaan
doorprize
menerima
Penutup
2 Menit Mengucapkan
Mendengarkan
Menjawab salam
penutup.
Pengorganisasian
Pembawa Acara
: Rizki Wulandari
Pembicara
: Rasyidah
Observer
Dokumentasi
Kriteria Evaluasi
1.
2.
Daftar Pustaka
Suzzane, Brenda. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. Jakarta. EGC.
Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
MATERI
1. PENGERTIAN IMUNISASI
kekebalan (imunisasi ) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit
(Supartini, Y, 2004).
melalui
Program
Pengembangan
Imunisasi
(PPI),
mewajibkan lima jenis imunisasi dasar pada anak dibawah usia satu tahun,
antara lain :
4)
Kontra indikasi :
Adanya penyakit kulit yang berat / menahun seperti : eksim, furunkulosis
dan sebagainya. Mereka yang sedang menderita TBC.
5) Efek samping :
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti
demam. 1-2 minggu kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan di
tempat suntikkan yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi
luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan
meninggalkan tanda parut. Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar
regional di ketiak dan / atau leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak
menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan
akan menghilang dengan sendirinya.
Di unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh
digunakan selama 2 minggu dengan ketentuan :
sterilitasnya terjaga
o Sedangkan
Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya dengan
interval minimum 4 minggu (1 bulan).
2) Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Campak. Penyakit ini
sangat menular,yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah pada
seluruh tubuh.
3) Cara pemberian dan dosis
o Sebelum disuntikkan vaksin Campak terlebih dahulu harus dilarutkan
dengann pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut
aquabidest.
o Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan atas, pada
usia 9-11 bulan. Dan ulangan (booster) pada usia 6-7 tahun (kelas 1 SD)
setelah cath-up campaign Campak pada anak Sekolah Dasar kelas 1-6.
o
4) Efek samping
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3
hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.
5) Kontraindikasi
Individu yang mengidap penyakit immuno deficiency atau individu yang
diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, lymphoma.
( Dinkes Prov Jatim, 2005 )
Disuntikkan secara intramuskuler di anterolateral paha atas pada bayi dan lengan
kanan pada anak usia 1,5 tahun
2.
Waktu pemberian
Vaksin ini aman dan efektif diberikan bersamaan dengan vaksin BCG, campak,
polio (OPV atau IPV) dan suplemen vitamin A.
Jika vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksin lain, harus disuntikkan pada
lokasi yang berlainan.
4. Efek samping
Jenis dan angka kejadian reaksi simpang yang berat tidak berbeda secara bermakna
dengan vaksin DPT, hepatitis B dan Hib yang diberikan secara terpisah.
5. Kontraindikasi
Kontraindikasi absolute dosis berikutnya : Hipersensitif terhadap komponen vaksin,
atau reaksi berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau bentuk-bentuk
reaksi sejenis lainnya.
6. Peringatan dan perhatian
1. Vial vaksin harus dikocok sebelum digunakan untuk menghomogenkan
suspense.
2. Gunakan alat suntik steril untuk setiap kali penyuntikan.
3. Vaksin ini tidak boleh dicampur dalam satu vial atau syringe dengan vaksin lain.
4. Sebelum vaksin digunakan, informasi pada gambar Vaccine Vial Monitor
(VVM) harus diikuti.
7. Penyimpanan
Pentavalen harus disimpan dan ditransportasikan pada suhu antara +2oC sampai
dengan +8oC.
Vaksin dari kemasan vial dosis ganda yang sudah diambil satu dosis atau lebih dalam
satu sesi imunisasi, dapat digunakan untuk sesi imunisasi berikutnya selama
maksimal sampai 4 minggu, jika kondisi berikut terpenuhi :
-
8. Keuntungan pentavalen
Mudah digunakan karena vaksin HiB sudah tergabung dalam bentuk cairan
Efisiensi biaya hingga 66,6% karena menghemat penggunaan jarum suntik (dari
12 menjadi 4 jarum suntik saja)*
Dengan asumsi penghematan 3 jarum suntik (DPT,HB, dan HiB) untuk 4 kali
pemberian
(3 + 1 booster)
3. TUJUAN IMUNISASI
Bayi harus diimunisasi karena imunisasi mempunyai tujuan untuk :
- Mencegah penyakit-penyakit tertentu
Posyandu.
Puskesmas.
Rumah Sakit.
Praktek Dokter/Bidan.
5. WAKTU PELAKSANAAN
Umur
Jenis Imunisasi
0-7 hari
HB 0
1 bulan
BCG, Polio 1
2 bulan
DPT/HB 1, Polio 2
3 bulan
DPT/HB 2, Polio 3
4 bulan
DPT/HB 3, Polio 4
9 bulan
Campak