Anda di halaman 1dari 53

IMUNISASI

RINY NATALINA
PENGERTIAN
• Imunisasi merupakan suatu program yang
dengan sengaja memasukkan antigen lemah
agar merangsang antibodi keluar sehingga
tubuh dapat resisten terhadap penyakit
tertentu
Tujuan Imunisasi

• Kebal terhadap penyakit


• Tubuh tidak mudah terserang penyakit
menular
• Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit
menular
• Imunisasi menurunkan angka mordibitas
(angka kesakitan) dan Mortalitas (angka
kematian) pada balita
Manfaat Imunisasi

• Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh


penyakit, dan kemungkinan cacat atau
kematian.
• Menghilangkan kecemasan dan psikologi
pengobatan bila anak sakit.
• Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan Negara
• Untuk imunisasi dasar lengkap,
– bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan
imunisasi Hepatitis B (HB-0),
– Usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1),
– Usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2),
– Usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3),
– Usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan
IPV atau Polio suntik),
– Usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR).
• Untuk imunisasi lanjutan, bayi bawah dua
tahun usia 18 bulan diberikan imunisasi (DPT-
HB-Hib dan Campak/MR), kelas 1
SD/madrasah/sederajat diberikan (DT dan
Campak/MR), kelas 2 dan 5
SD/madrasah/sederajat diberikan (Td).
Imunisasi Dasar

• Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin)


– Bacillus Calmette Guerin adalah vaksin hidup yang
dibuat dari Mycobacterium bovis yang dibiak
berulang selama 1-3 tahun sehingga didapatkan
hasil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai
imunogenitas
Cara Pemberian dan Dosis
• Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan
terlebih dahulu melarutkan dengan mengggunakan
alat suntik steril Auto Distruct Scheering(ADS) 5 ml.
• Dosis pemberian: 0,05 ml sebanyak 1 kali
• Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan
kanan atas (insertion musculus deltoideus). Dengan
menggunakan Auto Distruct Scheering (ADS) 0,05
ml.
• Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan
sebelum lewat 3 jam
Indikasi Dan Kontraindikasi
• Indikasi
– Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
tuberkulosis.
• Kontraindikasi
– Adanya penyakit kulit yang berat/menahun
seperti: eksim,furunkulosis dan mereka yang
sedang menderita TBC
Vaksin Hepatitis B

• Pengertian
– Vaksin hepatitis B adalah vaksin virus rekombinan
yang telah diinaktivasikan dan bersifat in
infectious, berasal dari HBsAg yang dihasilkan
dalam sel ragi (Hansenula polymorph)
menggunakan teknologi DNA rekombinan.
Cara Pemberian dan Dosis

• Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih


dahulu agar suspensi menjadi homogen
• Vaksin disuntikkan dengan dosis 0,5 ml,
pemberian suntikan secara intramuskuler
sebaiknya pada anterolateral paha
• Pemberian sebanyak 3 dosis.
• Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis
berikutnya dengan interval minimum 4 minggu (1
bulan).
Indikasi dan Kontraindikasi
• Indikasi
– Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi
yang disebabkan virus hepatitis B.
• Kontraindikasi
– Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama
halnya seperti vaksin- vaksin lain, vaksin ini tidak
boleh diberikan kepada penderita infeksi berat
disertai kejang
Vaksin DPT-HB-HIB
• Vaksin DPT-HB-HIB diberikan guna mencegah
6 penyakit, yakni Difteri, Pertusis, Tetanus,
Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru)
dan Meningitis (radang selaput otak) yang
disebabkan infeksi kuman Hib
• Suspensi homogen yang mengandung toksoid
difteri dan tetanus murni; bakteri pertusis
(batuk rejan) inaktif; antigen permukaan
hepatitis B (HBsAg) murni yang tidak infeksius;
serta komponen Hib tidak infeksius yang
merupakan hasil konjugasi antara sub unit
polisakarida dari kapsul Haemophilus
influenza tipe b dengan toksoid tetanus.
• Sebelum digunakan vaksin harus dikocok
terlebih dahulu agar suspensi menjadi
homogen
• Vaksin disuntikkan dengan dosis 0,5 ml,
pemberian suntikan secara intramuskuler
sebaiknya pada anterolateral paha
• Pemberian sebanyak 3 dosis.
• Simpan vaksin Pentabio pada suhu 2 - 8
derajat Celsius, di tempat sejuk, kering, dan
jauh dari jangkauan anak.
Indikasi
• Vaksin digunakan untuk pencegahan terhadap
difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan),
hepatitis B dan infeksi Haemophilus Influenzae
tipe b dengan cara simultan.
Kontraindikasi
• Kejang atau gejala kelainan otak pada bayi
baru lahir atau kelainan saraf serius lainnya
merupakan kontraindikasi terhadap
komponen pertusis.
• Dalam hal ini tidak boleh diberikan bersama
vaksin kombinasi, tetapi vaksin DT harus
diberikan sebagai pengganti DPT, vaksin
Hepatitis B dan Hib diberikan secara terpisah.
Vaksin Polio (Oral Polio Vaccine)

• Pengertian
– Vaksin Oral Polio adalah vaksin yang terdiri dari
suspense virus poliomyelitistipe 1,2,3 (Strain
Sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat dibiakkan
jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan
sukrosa.
Cara Pemberian dan Dosis

• Diberikan secara oral (melalui mulut), 1 dosis


ada 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis)
pemberian dengan interval setiap dosis
minimal 4 minggu
• Setiap membuka vial baru harus
menggunakan penetes (dropper) yang baru
Indikasi dan Kontraindikasi
• Indikasi
– Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
poliomielitis.
• Kontraindikasi
– Pada individu yang menderita “immune deficiency”
tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat
pemberian polio pada anak yang sedang sakit.
Namun jika ada keraguan, misalnya sedang
menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan
setelah sembuh.
Vaksin IPV (Inactive Polio Vaccine)
• Pengertian
– Vaksin IPV (Inactive Polio Vaccine) adalah vaksin
polio yang sudah dimatikan diberikan melalui
suntikan.
Cara Pemberian dan Dosis

• Disuntikan secara intramuscular atau subkutan


dalam, dengan dosis 0,5 ml
• Vaksin polio perlu diberikan sebanyak 4 kali,
yaitu saat bayi baru lahir dan ketika bayi berusia
2, 3, serta 4 bulan.
• Jenis imunisasi polio pertama yang dianjurkan
bagi bayi baru lahir adalah OPV. Untuk imunisasi
berikutnya, boleh diberikan OPV kembali atau
berbeda dalam bentuk IPV.
• setiap anak setidaknya disarankan untuk
memperoleh 2 dosis IPV sebelum usia 1 tahun
Indikasi dan Kontraindikasi
• Indikasi
– Untuk pencegahan poliomyelitis pada bayi dan anak
immunocompromised, kontak di lingkungan keluarga dan pada
individu di mana vaksin polio oral menjadi kontra indikasi
• Kontraindikasi
– Sedang menderita demam, penyakit akut atau penyakit
koronis progresif
– Hipersensitif pada saat pemberian vaksin polio sebelumnya
– Penyakit demam akibat infeksi akut : tunggu sampai
sembuh
– Alergi terhadap streptomycin
Vaksin Campak
• Pengertian
– Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang
dilemahkan. Setiap dosis (0,5 ml) mengandung
tidak kurang dari 1000 inacktive unit virus strain
dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan
30 mcg residu erithromycin.
Cara pemberian dan Dosis

• Sebelum disuntikkan vaksin campak terlebih


dahulu harus dilarutlan dengan pelarut steril yang
telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut.
• Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara
subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9-11
bulan.
• Dan ulangn (booster) pada usia 6-7 tahun (kelas 1
SD) setelah catchup campaign campak pada anak
Sekolah Dasar kelas 1-6.
Indikasi dan Kontraindikasi
• Indikasi
– Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit campak.
• Kontraindikasi
– Individu yang mengidap penyakit immune
deficiency atau individu yang diduga menderita
gangguan respon imun karena leukemia, limfoma.
Rantai Dingin Vaksin
• Sistem penyimpanan dan pendistribusian
vaksin pada kisaran suhu yang
direkomendasikan dari proses pembuatan
hingga penggunaan vaksin.
• Dilakukan bertujuan untuk memberikan vaksin
ampuh dan efektif agar manfaat vaksin bisa
optimal maka diperlukan infrastruktur rantai
dingin.
• Rantai dingin dimulai dari unit penyimpanan di
pabrik pembuat vaksin, kemudian vaksin dikirim
ke distributor dan dikirim ke fasilitas kesehatan
dan disimpan, berakhir dengan pemberian
vaksin kepada pasien.
Prosedur distribusi rantai dingin vaksin dari kabupaten/kota
ke puskesmas ialah :
1. Dilakukan dengan cara diantar oleh kabupaten/kota atau
diambil oleh puskesmas.
2. Dilakukan atas dasar permintaan resmi dari puskesmas
dengan mempertimbangkan stok maksimum dan daya
tampung penyimpanan vaksin.
3. Menggunakan cold box atau vaccine carrier yang disertai
dengan cool pack.
4. Disertai dengan dokumen pengiriman berupa Surat Bukti
Barang Keluar (SBBK) dan Vaccine Arrival Report (VAR)
5. Pada setiap cold box atau vaccine carrier disertai dengan
indikator pembekuan(2) .
• Prosedur penyimpanan produk rantai dingin
vaksin harus dipastikan disimpan dalam
ruangan dengan suhu terjaga, cold
room/chiller (2 oC sampai dengan 8 oC),
freezer room /freezer (-25°C sampai dengan -
15°C)
• Vaksin polio disimpan pada suhu -15°C sampai
dengan -25°C pada freezer. Sedangkan vaksin
lainnya disimpan pada suhu 2°C sampai
dengan 8°C pada cold room atau lemari es .
• Penyimpanan pelarut vaksin pada suhu 2°C
sampai dengan 8°C atau pada suhu ruang
terhindar dari sinar matahari langsung
• Sarana distribusi dan penyimpanan rantai dingin vaksin :
1. Kamar dingin dan kamar beku
1) Kamar dingin (cold room) adalah sebuah tempat
penyimpanan vaksin yang mempunyai kapasitas (volume)
mulai 5.000 liter - 100.000 liter (100 m3 ). Suhu bagian
dalamnya mempunyai kisaran antara 2°C sampai dengan 8°C.
Kamar dingin ini berfungsi untuk menyimpan vaksin BCG,
campak, DPT, TT, DT, hepatitis B dan DPT-HB.
2) Kamar beku (freeze room) adalah sebuah tempat
penyimpanan vaksin yang mempunyai kapasitas (volume)
mulai 5.000 liter - 100.000 liter (100 M3 ), suhu bagian
dalamnya mempunyai kisaran antara -15°C sampai dengan -
25°C. Kamar beku utamanya berfungsi untuk menyimpan
vaksin polio(2) .
2. Lemari es dan freezer
1) Lemari es adalah tempat menyimpan vaksin
BCG, Td, TT, DT, hepatitis B, Campak dan DPT-HB-
Hib, pada suhu yang ditentukan yaitu 2°C sampai
dengan 8°C dapat juga difungsikan untuk
membuat kotak dingin cair (cool pack) (2) .
3. Alat pembawa vaksin
1) Cold box adalah suatu alat untuk menyimpan
sementara dan membawa vaksin. Umumnya
memiliki volume kotor 40 liter dan 70 liter. Kotak
dingin (cold box) ada 2 macam yaitu terbuat dari
plastik atau kardus dengan insulasi poliuretan.
2) Vaccine carrier adalah alat untuk
mengirim/membawa vaksin dari puskesmas ke
posyandu atau tempat pelayanan imunisasi
lainnya yang dapat mempertahankan suhu 2°C
sampai dengan 8°C.
4. Alat untuk mempertahankan suhu
1) Kotak dingin beku (cold pack) adalah wadah
plastic berbentuk segi empat yang diisi dengan
air yang dibekukan dalam freezer dengan suhu -
15°C sampai dengan -25°C selama minimal 24
jam.
2) Kotak dingin cair (cool pack) adalah wadah
plastik berbentuk segi empat yang diisi dengan
air kemudian didinginkan dalam lemari es
dengan suhu 2°C sampai dengan 8°C selama
minimal 24 jam(2)
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai