1. Vaksin BCG
16
Gunakan syringe dan jarum steril untuk setiap penyuntikan. Vaksin
BCG sensitif terhadap sinar ultraviolet, maka harus dilindungi dari sinar
matahari.
Jika diberikan pada bayi usia lebih dari 3 bulan, lakukan tes mantoux
terlebih dahulu. Pada test mantoux hasilnya (-) maka boleh dilakukan vaksin
BCG.
17
2. Hepatitis B
18
3. DPT
Ada dua jenis vaksin yaitu DTwP (whole-cell pertussis), DTaP
(acceluler pertussis) yang dipakai selama ini adalah DTwP.
Jadwal imunisasi dasar diberikan 3 kali. DTP-1 pada usia 2 bulan dan
DTP-2 san DTP-3 diberikan dengan interval 4-8 minggu (terbaik 8 minggu).
Diberikan secara intramuscular, anterolateral paha M. deltoid dengan dosis
0,5 cc.
efek samping yang dapat disebabkan oleh pemberian vaksin DPT
berupa bengkak, nyeri, kemerahan, demam > 38,5C, diare dan muntah. Dan
edukasi ibu atau keluarga pasien untuk tetap berikan Asi, mengompres bekas
suntikan dengan air dingin
kontraindikasi untuk vaksin pertussis adalah cerebral dan
neurological abnormality. Jadi jangan berikan dalam bentuk kombinasi tapi
secara terpisah yaitu DT tanpa pertussis dan HepB. Perlu waspada pada bayi
dengan riwayat kejang
4. Polio
19
IVP dapat diberikan tersendiri ataupun kombinasi (DTaP/IVP,
DTaP/IVP/Hib).
Imunisasi polio dapat diberikan sebanyak 4 kali dengan interval 4-6
minggu dengan dosis 2 tetes (0,1ml). karena 1 vial berisi 1 ml ( 10 dosis)
maka sisa vaksin dapat dipakai selama 2 minggu. Setelah imunisasi boleh
makan dan minum seperti biasa, bila terjadi muntah segera diberikan lagi.
Pemberian bersamaan dengan vaksin hidup harus diberikan secara
terpisah.
5. Campak
20
pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada
usia 9-11 bulan.
Efek samping yang dapat ditimbulkan adalah terjadinya ruam yang
timbul pada hari ke 7-10 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2-4 hari
pada tempat suntikan dan panas infeksi akut yang disertai demam lebih dari
38C, gangguan sistem kekebalan, alergi terhadap protein telur, pemakaian
obat imunosupresan, hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin,
wanita hamil.
21