Anda di halaman 1dari 20

Kasus 2

Modul geriatri
Kelompok 2
• NELLA ITRIAN
• RACHMA DANITYA PUTRI
• ROKHIM SURYADI
• M BIMA SURYA PUTRA
• SHEILA SESARYA JUNYA
• SILVIANA WULANDIKA
• PARUHUM RICO YOHANES
KASUS
Ny. Ani, 70 tahun, seorang janda. Suaminya seorang pegawai negeri yang meninggal 5 tahun yll.
Pendidikannya SD tidak tamat. Hidupnya tergantung dari penghasilan suami sebagai pegawai
negeri. Setelah suaminya meninggal, hidupnya ditopang dari pensiunan suaminya. Ny. Ani
mempunyai 3 orang anak yang semuanya sudah menikah. Anaknya yang sulung, tamatan D3,
tinggal dikota lain, kehidupannya cukup baik. Setiap bulan ia mengirim uang untuk membantu
kehidupan ibunya. Anak kedua dan ketiga, hanya lulusan SMA, tinggal serumah dengan ny. Ani.
Kondisi ekonominya hanya pas-pasan saja. Pada awalnya, Ny. Ani mampu mengelola sendiri
keuangannya dan malah ia dapat memberikan bantuan keuangan kepada anaknya. Ketika kondisi
fisiknya menurun, Ny. Ani menyerahkan semua urusan keuangan kepada anaknya. Satu tahun
terakhir ini, kondisi Ny. Ani mulai tidak terurus. Kebutuhannya tidak dicukupi oleh anaknya. Kalau
Ny. Ani menanyakan tentang keuangannya, anak dan menantunya marah besar sambil
mengeluarkan kata-kata yang kasar, seperti: “Sudah tua, sudah bau tanah, masih rewel, bawel,
cerewet, maunya sendiri, susah diatur. Kalau tidak suka, silahkan pergi dari rumah ini, sudah capai
kita merawatnya”. Tidak hanya dengan kata-kata kasar, sering pula anaknya melakukan kekerasan
fisik dengan memukul dan mengikat ny. Ani. Suasana rumah menyebabkan ny. Ani menjadi depresi,
menolak makan dan sering sakit-sakitan. Perawatan dan perhatian yang sangat kurang dari
anaknya, menyebabkan kondisi ny. Ani semakin buruk dan akhirnya meninggal dunia. Ketika anak
sulungnya datang dan hendak mengurus santunan dana pension ibunya, ternyata surat pension
ibunya telah digadaikan oleh adiknya dan uang bulanan yang ia kirim untuk ibunya, ternyata
digunakan oleh adiknya untuk kepentingan keluarganya sendiri dan membiarkan ibunya tidak
terurus.

Kata kunci: janda, 70 tahun, rewel, bawel, cerewet, susah diatur, kata-kata kasar, kekerasan fisik
Tidak tamat SD Maping Masalah Pembahasan

Ny. Ani Kirim uang u/


(70 th) Anak sulung Tamat D3 Tinggal di kota lain &
bantu hidup
hidup cukup baik
ibunya

Punya 3
anak anak ke 2&3 Hanya lulus Searumah dgn Ny.Ani
SMA & ekonomi pas-
pasan
suami pegawai wafat 5 Janda, hidup ditopang Awal : mampu Kondisi
negeri tahun yl pensiunan suami mengelola sendiri fisik ↓
keuangan

Anak berkata kasar & Kebutuhan tdk Setahun terakhir : Semua urusan
<< perawatan & kondisi Ny.Ani mulai keuangan diatur
melakukan kekerasan tercukupi oleh
perhatian tdk terurus anaknya
fisik anaknya

Ny. Ani depresi


NEGLEAT Uang bulanan kiriman
digunakan anaknya u/
kepentingan keluarganya
ABUSE sendiri
EXPLOITATION

Menolak makan & Kondisi makin Ny. Ani penipuan


sering sakit buruk meninggal
ELDERLY MISTREATMENT
Definisi

Elderly mistreatment atau perlakuan salah pada lansia


adalah segala jenis hal yang membahayakan termasuk tindakan
kasar, pengabaian, eksploitasi, serta kejahatan terhadap hak
asasi manusia.
ELDERLY MISTREATMENT
Etiologi

Teori Faktor Risiko yang


ditawarkan
Interaksi simbolik Stress Pramurawat

Teori Situasional Isolasi Korban

Teori Penukaran Ketergantungan korban pada


pramurawat dan pramurawat
pada korban

Teori pembelajaran sosial Kejahatan transgenerasi

Teori psikoanalitik Psikopatologi pada korban atau


pramurawat
FAKTOR PEMICU MISTREATMENT PADA KASUS

FAKTOR PELAKU FAKTOR KORBAN
Pendidikan hanya SMA Janda (tidak ada pembela)
Kurangnya pemahaman tentang Masalah geriatri (pendengaran , daya
menghormati ingat , penglihatan , depresi)
Transgenerational violance Ketergantungan pada perawat
Pendapatan/ekonomi rendah Selalu melihat anaknya sebagai anak
kecil
Tinggal bersama satu rumah
Kurangnya rasa sayang Ada dana pensiun dari suami
Faktor dari pendamping anaknya Tunjangan biaya dari anak sulung
(menantu)
MISTREATMENT

EXPLOITATION
NEGLEAT/
PENELANTARAN
ABUSE

Care giver Self


FINANSIAL

FISIK PSIKOLOGIS SEKSUAL


MISTREATMENT
Tipe Tindakan Tanda & Gejala
Physical Abuse Memukul. Menampar. Mendorong. Beberapa kali jatuh atau luka berat
Menyepak. Penyalahgunaan obat-obatan. yang tidak dapat dijelaskan pasti
Pengekangan. Sanksi yang tidak pantas. penyebabnya. Cedera / memar
dengan tahap penyembuhan yang
berbeda-beda. Memar di area
yang tidak biasa misal lengan
bagian dalam, paha. Lecet.
Terdapat lekukan gigi. Cedera
kepala atau wajah. Pasien sangat
pasif.
Phsycological abuse Pelecehan emosional. Merasa terancam Penarikan diri, depresi. Meringkuk,
bahaya atau tertinggal. Kehilangan kontak merasa takut. Perubahan pola
/ memutus silaturahim. Penghinaan, tidur. Agitasi, kebingungan,
menyalahkan, mengendalikan, intimidasi, perubahan perilaku. Perubahan
pemaksaan, pelecehan, kekerasan verbal, nafsu makan / berat badan.
isolasi atau penarikan dari layanan atau
jaringan pendukung.
Sexual abuse Termasuk pemerkosaan dan kekerasan Perubahan perilaku. Kesulitan
seksual atau tindakan seksual yang orang dalam berjalan / duduk. Cedera
dewasa yang rentan tidak menyetujui, pada area genital dan / atau
atau bisa menyetujui, atau ditekan ke daerah anus.
dalam menyetujui.
Negleat (Care giver) Melalaikan. Mengabaikan Tidak tersedianya makanan,
kebutuhan perawatan fisik atau kebersihan, pakaian,
medis. Kegagalan untuk kenyamanan. Melarang pasien
memberikan akses kesehatan untuk memiliki akses pelayanan.
yang tepat, perawatan sosial Isolasi. Tidak menebus resep
atau layanan pendidikan. Tidak obat yang diberikan.
memberikan kebutuhan hidup
misal obat-obatan, nutrisi, dsb.

Negleat (Self) Mengabaikan diri sendiri Tidak mau makan, tidak mau
mandi dll

Exploitation (Financial) Pencurian, penipuan, Tagihan yang belum dibayar.


eksploitasi. Tekanan Kebutuhan dasar tidak
sehubungan dengan surat terpenuhi. Kurangnya uang
wasiat, properti, warisan atau tunai dari hari ke hari.
transaksi keuangan.
Penyalahgunaan properti, harta,
dsb.
PENCEGAHAN
MISTREATMENT
Sebagai keluarga atau teman yang kuatir:

• Perhatikanlah tanda-tanda adanya Mistreatment, jika Anda


menduga ada laporkanlah!

• Telepon atau kunjungi lansia sebisa anda mungkin. Bantulah


lansia untuk percaya terhadap Anda

• Tawarkan untuk menggantikan caregiver sementara waktu


agar caregiver bisa beristirahat sejenak
PENCEGAHAN
MISTREATMENT
Sebagai Caregiver jika Anda sedang kewalahan mengurus
lansia:

• Meminta tolong teman, saudara, atau perawat untuk


menggantikan anda merawat lansia sehingga anda bisa
beristirahat beberapa jam

• Jaga kesehatan dan kondisi medis anda

• Lakukan latihan yang dapat mengurangi stress

• Lakukan counseling terhadap depresi untuk menghindari


mistreatment
PENCEGAHAN
MISTREATMENT
Sebagai Lansia, untuk melindungi diri Anda dari Mistreatment:

• Pastikan kondisi keuangan dan legalitas anda dalam


keteraturan. Kalau tidak, mintalah teman baik, saudara atau
professional untuk membantu anda

• Tetaplah berhubungan dengan saudara dan teman Anda dan


hindari menjadi terisolasi

• BICARALAH!!!, jika Anda tidak senang dengan perlakuan


caregiver Anda. Katakan kepada orang-orang yang Anda
percayai
PERAN DOKTER DALAM KASUS
❑ Dokter dapat berperan dalam pencegahan salah
perlakuan.
❑ Penilaian geriatri secara komprehensif dari fungsi
kognitif, afektif, fungsional, dan status sosial akan sangat
membantu mengidentifikasi kasus-kasus yang potensial
beresiko.
❑ Dengan meletakkan otonomi pasien pada porsinya serta
meminimalkan stress pramurawat, secara signifikan akan
mengurangi risiko salah perlakuan pada usia lanjut.
ASPEK ETIKA
• Etika umum
Prinsip modal dasar sebagai manusia
• Etika Kedokteran
Hubungan dokter dengan pasien
• Etika biomedis
Prinsip bioetik
ASPEK LEGAL
• Lansia sebagai pelaku
• Testamen/surat wasiat
• Living wills
• Durable power of attorney
• Lansia sebagai korban
• Abuse
• Mistreatment
• Penipiuan
• Penelantaran
• Kekerasan (verbal/fisik)
HUKUM
• Keputusan Presiden RI No 52 Tahun 2004 Tentang Komisi
Nasional Lanjut Usia

• Undang – undang RI No 13 Tahun 1998 Tentang


Kesejahteraan Lanjut Usia
Keputusan Presiden RI No 52 Tahun 2004 Tentang
Komisi Nasional Lanjut Usia

Bab 2 Pasal 3 Tugas Komnas Lansia

1) Komisi Nasional Lanjut Usia mempunyai tugas:


a. Membantu Presiden dalam mengkoordinasikan pelaksanaan
upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia;
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden dalam
penyusunan kebijakan upaya peningkatan kesejahteraan sosial
lanjut usia

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


ayat (1), Komisi Nasional Lanjut Usia dapat bekerja sama
dengan instansi Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah,
organisasi masyarakat, para ahli, badan internasional dan
pihak-pihak lain yang dipandang perlu
UU RI No 13 Tahun 1998 Tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia
Bab 3 Pasal 5 Hak dan Kewajiban, Ayat 2 berisikan:

a. Pelayanan keagamaan dan mental spiritual

b. Pelayanan kesehatan

c. Pelayanan kesempatan kerja*

d. Pelayanan pendidikan & pelatihan*

e. Kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana, & prasarana umum

f. Kemudahan dalam layanan & bantuan hukum

g. Perlindungan sosial

h. Bantuan sosial*-----Perlindungan sosial

*) tidak dilakukan pd lansia tidak potensial


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai