Anda di halaman 1dari 20

Modul ME Kasus 1

Seorang Mahasiswa
Yang Ditahan Polisi

Kelompok 4
03012067 Delma Yulisa
03012073 Dewi R. Matdoan
03012079 Didza Saraswati
03012087 Dwi Nimas
030120089 Edwin Maulana
03012242 Roseline O.J. Teof
03012258 Silviana Wulandika
03012260 Sri Wisnu Wardana
03012268 Tasya S. Riyadi
03012277 Wan Muhammad Mulkan

Kasus
Amir, 20 tahun, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran swasta di
Jakarta, ditahan oleh polisi karena menyerang dan melukai seorang
karyawan bagian pendidikan dan pengajaran di fakultasnya. Menurut
keterangan pimpinan fakultas, Amir adalah mahasiswa yang akan
dikeluarkan dari fakultas (drop out) karena alasan akademis yang
tidak memenuhi syarat. Menurut keluarganya, sejak ada berita akan
dikeluarkan dari fakultas, Amir menunjukkan perubahan perilaku. Ia
sering marah marah tanpa alasan dan hampir setiap malam tidak
bisa tidur serta merasa semuanya sudah berubah. Lingkungannya
maupun dirinya sudah berubah tidak seperti lingkugan dan dirinya
yang dulu. Ia juga sering mendengar suara suara yang
mengomentari dirinya. Amir mengatakan bahwa karyawan di dikjar
adalah anggota komplotan yang ingin merusak hari depannya dengan
merekayasa agar dia dikeluarkan dari Fakultas Kedokteran. Kepada
polisi yang mengintrogasi Amir menyatakan bahwa dirinya tidak sakit,
dirinya tidak gila. Ia menegaskan bahwa menuntut ilmu untuk menjadi
dokter adalah hak asasi manusia (HAM). Siapapun yang melanggar
HAM, harus ia serang dan berantas. Amir menegaskan bahwa ia jelas

Terminologi

Jiwa
Sesuatu yang konkret, kesatuan fungsional yang menilai
perasaan, pikiran dan perilaku.
Lingkungan berubah
= Derealisasi. Gangguan persepsi dimana pasien merasa
lingkungan dan orang orang di sekitarnya berubah
Dirinya berubah
= Depersonalisasi. Gangguan persepsi dimana pasien merasa
dirinya berubah
Mendengar suara suara
= Halusinasi auditorik. Merasa mendengar suara namun objeknya
tidak ada
Bicara kacau
Gangguan inkoherensi. Ganguan arus pikir yang menyebabkan
penderita memiliki jalan pikiran yang sukar dimengerti dan diikuti
karena adanya asosiasi longgar yang berat

Amir,
20th
n

Ditahan polisi akibat menyerang & melukai


karyawan DikJar

Marah-marah tanpa alasan

Stressor
Akan di D.O krn
nilai akademis
tdk penuhi syarat
Respons
Perubahan
perilaku

Hampir tiap malam tdk bisa


tidur
Merasa semua
(lingkungan dan
dirinya) berubah
Mendengar suara2
yg mengomentari
dirinya
Mendengar suara jelas yg
memerintahkannya menyerang
karyawan DikJar

Karyawan DikJar dianggap sebagai anggota


komplotan pelanggar HAM (krn melarang
dirinya menuntut ilmu @FK) yg ingin merusak
masa depannya

Iritabilit
as
Insomn
ia
Derealisasi
&
Depersonali
sasi
Halusinasi
auditorik (as 3rd
person)
Halusinasi
auditorik (as 2rd
person)
Waham
(Delusi)

Jiwa Sehat dan Sakit


Jiwa

yang sehat memungkinkan


terjadinya
perkembangan
fisik,
intelektual secara optimal

Gangguan

jiwa sindrom klinis


yang bermakna dari perkembangan
fisik, intelektual, emosional yang
menyebabkan
disfungsi
disertai
maupun tidak disertai stress.

Patofisiologi Gejala
Psikotik
Stress Psikis

Mesocortical

Gejala (-)

Mesolimbik

Gejala (+)

Halusinasi
dan waham

Pendekatan
Psikopatologis

Mengamati pasien dari luar


Observasi
Wawancara
Mencari simptom patologis dan sindrom
klinis
Identifikasi gejala-gejala psikopatologis
Mengelompokan
dalam
sindrom
klinis
(berdasar kriteria diagnostis DSM-IV TR )
Menghasilkan diagnosis deskriptif
Terapi ditunjukan untuk menekan atau
menghilangkan gejala

Pendekatan
Psikodinamis
Mengamati

dari dalam diri pasien

Observasi
Wawancara

psikodinamis

Empati
Pemahaman
Gejala

adalah upaya adaptif


Perlu memahami proses mental
Dorongan - dorongan bawah sadar
Peristiwa - peristiwa masa lalu
Konfik - konfik intrapsikik
Mekanisme adaptif
Formulasi psikodinamis
Diagnosis psikodinamis

Pemeriksaan Status
Mental
A. Penampilan Umum
1. Identifikasi Pribadi
2. Perilaku & aktifitas psikomotor
3. Gambaran umum
B. Gaya bicara
C. Mood & Afek
1. Mood
2. Afek

Hipotesis
Psikosis

Akut
Skizofrenia

Psikosis Akut
Definisi

Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok


gangguan jiwa yang :
Onsetnya akut ( 2 minggu)
Sindrom polimorfik
Ada stresor yang jelas
Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif
Tidak ada penyebab organik

Etiologi

Timbul dengan atau tanpa stress akut


Penyebab organik Ekslusi

Skizofrenia
Definisi
Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya
perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang.
Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap
terpelihara, walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang
kemudian (Sadock, 2003).

Etiologi
Neurobiologi

Neurotransmiter
Neuropatologi
Psikoneuroimunologi
psikoneuroendokrinologi

Faktor genetik
Faktor psikososial

Kriteria Diagnosis Skhizofrenia


Menurut PPDGJ III

Thought

echo
Thought insertion or withdrawal
Thought broadcasting
Delusion of control
Delusion of infuence
Delusion of passivity
Delusion perception.
Halusional Auditorik
Waham-waham menetap jenis lainnya,
Halusinasi yang menetap dari panca indera.
Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang
berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu
(posturing) atay feksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang
menumpul tidak wajar.
* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu
bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
(overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi
sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri
(self absorbed attitute), dan penarikan diri secara sosial.

Gangguan psikotik sementara

Gangguan menyerupai skhizofrenia

waham

Dua atau lebih berikut ditemukan selama


periode 1 bulan.
1. waham;
2. halusinasi;
3. bicara terdisorganisasi (sering
menyimpang/inkoheren)
4. perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang
jelas
5. gejala negative yaitu pendataran afektif,
alogia atau tidak ada kemauan (avolition).

halusinasi

Disfungsi sosial/pekerjaan;
Seperti pekerjaan, hubungan interpersonal atau
perawatan diri.

Bicara kacau

Durasi sekurang-kurangnya 6 bulan

Prilaku katonik

Suatu episode gangguan (termasuk fase


prodromal, aktif dan residu)

Durasi episode gangguan sekurang-kurangnya 1


hari tetapi kurang dari 1 bulandan akhirnya
kembali ketingkat fungsi sebelum sakit

Penyingkiran zat/kondisi medis umum

Gangguan tidak disebabkan gangguan mood


dengan gambaran psikotik, gangguan
skhizoafektif atau skizofrenia dan tidak
disebabkan efek fisiologi langsung suatu zat

Hubungan dengan gangguan perkembangan


pervasive

Kriteria Diagnosis Menurut


DSM IV
Gangguan psikotik sementara

Gangguan menyerupai skhizofrenia

waham

Dua atau lebih berikut ditemukan selama


periode 1 bulan.
1. waham;
2. halusinasi;
3. bicara terdisorganisasi (sering
menyimpang/inkoheren)
4. perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang
jelas
5. gejala negative yaitu pendataran afektif,
alogia atau tidak ada kemauan (avolition).

halusinasi

Disfungsi sosial/pekerjaan;
Seperti pekerjaan, hubungan interpersonal atau
perawatan diri.

Bicara kacau

Durasi sekurang-kurangnya 6 bulan

Prilaku katonik

Suatu episode gangguan (termasuk fase


prodromal, aktif dan residu)

Durasi episode gangguan sekurang-kurangnya 1


hari tetapi kurang dari 1 bulandan akhirnya
kembali ketingkat fungsi sebelum sakit

Penyingkiran zat/kondisi medis umum

Gangguan tidak disebabkan gangguan mood


dengan gambaran psikotik, gangguan
skhizoafektif atau skizofrenia dan tidak

Hubungan dengan gangguan perkembangan


pervasive

Diagnosis Multiaksial
Aksis

I: Gangguan klinis -> F23


Aksis II: Gangguan kepribadian ->
tidak ada
Aksis III: Kondisi medis umum ->
tidak ada
Aksis IV: Problem psikososial dan
lingkungan -> masalah pendidikan
Aksis V: Penilaian fungsi secara
global -> GAF 0 informasi tidak
adekuat

Tatalaksana
Rawat

inap

Evaluasi
Pemantauan gejala ketat dan penilaian tingkat bahaya pasien terhadap diri
sendiri dan oranglain
proteksi

Farmakoterapi
Antipsikotik (haloperidol(Haldol), risperidon(risperdal)
Ansiolitik (Benzodiazepin)

Psikoterapi
Memberikan kesempatan membahas stresor dan episode psikotik
Ekplorasi dan perkembangan strategi koping
Membantu menangani rasa harga diri pasien yang hilang &

mendapatkan kembali rasa percaya diri


Peran keluarga untuk membantu dalam keberhasilan pengobatan

Prognosis
Prognosis pada pasien ini
kemungkinan membaik karena dapat
diketahui pemicu stresornya

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai