LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan upaya kesehatan yang paling efektif dan efisien dalam
mencegah beberapa penyakit berbahaya .Sejarah telah mencatat besarnya peranan
imunisasi dalam menyelamatkan masyarakat dunia dari kesakitan .kecacatan bahkan
kematian akibat penyakit seperti Cacar.Polio.Tuberkulosis.Hepatitis B yang dapat
bereakibat pada kanker hati . Difteri.Campak.Rubella dan sindrom kecacatan Bawaan
akibat Rubella ( Congenital Syndrom /CSR ). Tetanus pada ibu hamil dan bayi baru
lahir. Pnemonia ( radang paru). Meningitis ( radang selaput otak ). Hingga Kanker
Serviks yang di sebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus .
Dalam imunisasi terdapat konsep Herd Immunity atau kekebalan kelompok .
kekebalan kelompok ini hanya dapat terbentuk apabila cakupan imunisasi pada sasaran
tinggi dan merat di seluruh wilayah .Kebalnya sebagian besar sasaran akan turut
memberikan perlindungan bagi kelompok usia lainnya .
Dari sisi ekonomi. Upaya pencegahan penyakit sejatinya akan jauh lebih hemat
bila di bandingkan dengan upaya pengobatan . penyakit yang dapat di cegah dengan
imunisasi ( PD3I) sebagian besar merupakan penyakit penyakit yang bila sudah
menginfeksi seseorang maka akan membutuhkan biaya pengobatan dan perawatan
yang cukup tinggi yang tentunya akan membebani Negara.Maka dengan adanya
Petunjuk teknis ini di buat sebagai acuan bagi petugas kesehatan di puskesmas yang
memberikan layanan imunisasi bagi bayi dan balita di wilayah kerja puskesmas bulak
banteng
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
Cara pemberian dan dosis :
a. Sebelum disuntikan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu.
b. Dosis pemberian 0,05 ml sebanyak 1 kali.
c. Disuntikan secara Intrakutan didaerah lengan atas.
d. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam
3
D. Penatalaksanaan Imunisasi PCV (Pnemococcal Conjugate Vaccine)
Tujuan dari Imunisasi PCV adalah cara cepat untuk mencegah penyakit pneumonia
beberapa risiko jenis penyakit, antara lain :
Vaksin PCV untuk mengurangi risiko penyakit pneumonia yang disebabkan
bakteri pneumokokus.
Cara pemberian dan dosis :
e. Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi
menjadi
homogen.
f. Disuntikkan secara Imtramuskuler dengan dosis pemberian 0,5 ml sebanyak 3
dosis(3 kali pemberian)..
g. Dosis pertama diberikan pada umur 2 bulan, dosis selanjutnya diberikan
dengan
interval paling cepat 4 minggu, dan lanjutan diberikan pada usia 12 bulan
h. Di unit pelayanan statis , vaksin PCV yang telah dibuka hanya boleh
digunakan selama 4 minggu, dengan ketentuan :
6. Vaksin belum kadaluarsa.
7. Vaksin disimpan pada suhu 2˚C - 8˚C.
8. Tidak pernah terendam air.
9. Sterilitas terjaga.
10. VVM masih dalam kondisi A atau B.
4
Tujuan dari Imunisasi Polio adalah pemberian kekebalan terhadap Poliomyelitis.
Cara pemberian dan dosis :
a. Sebelum digunakan vaksin harus dilihat vaksinnya
b. Disuntikkan secara Intramuskuler dengan dosis pemberian 0,5 ml sebanyak 1
dosis (1 kali pemberian)..
c. Di unit pelayanan statis, IPV yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama
2minggu, dengan ketentuan :
1. Vaksin belum kadaluarsa.
2. Vaksin disimpan dalam suhu +2˚C - +8˚C.
3. Sterilitas terjaga dan
4. VVM masih dalam kondisi A atau B.
5
minggu, dengan ketentuan :
1. Vaksin belum kadaluarsa.
2. Vaksin disimpan dalam suhu 2˚C - 8˚C.
3. Tidak pernah terendam air.
4. Sterilitas terjaga.
5. VVM masih dalam kondisi A atau B.
I. Penatalaksanaan Imunisasi Td
Vaksin jerap Td (Tetanus Difteri) adalah vaksin yang mengandung toksoid
tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorpsi ke dalam 3 mg/ml alumunium
fosfat.Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet.
Tujuan Imunisasi TT adalah untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus
/mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir denagan mengimunisasi WUS
(Wanita Usia Subur) atau ibu hamil juga untuk mencegah tetanus pada ibu bayi.
Cara pemberian dan dosis :
a. Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspense
menjadihomogen.
b. Untuk mencegah tetanus / tetanus neonatal terdiri dari 2 (dua) dosis primer
yangdisuntikan secara intramuskuler atau subkutan dalam.
c. Dosis pemberian yang pertama 0,5 ml dengan interval 4 minggu untuk
pemberianyang kedua, dilanjutkan dengan dosis ketiga setelah 6 bulan
berikutnya.Dosis keempat dan kelima diberikan dengan interval 1 tahun setelah
pemberianyang ketiga dan keempat.
d. Imunisasi Td dapat diberikan secara aman selama kehamilan bahkan pada
periodetrimester kedua.
e. Di unit pelayanan statis vaksin Td yang telah dibuka hanya boleh digunakan
selama4 minggu dengan ketentuan :
1. Vaksin belum kadaluarsa.
2. Vaksin disimpan dalam 2˚ - 8˚C.
3. Tidak pernah terendam air.
4. Sterilisasi terjaga.
5. VVM masih kondidi A atau B.
6
BAB III
TATA LAKSANA
7
C. Tatalaksana Imunisasi DPT-HB-Hib
1. Memanggil orang tua/keluarga masuk ke Poli KIA(Imunisasi).
2. Melakukan anamnesa dan mencatat di RM, buku KIA dan buku register
imunisasi.
3. Menyiapkan alat dan bahan.
4. Mencuci tangan dan memakai APD
5. Memberi tahu manfaat dan efek samping setelah penyuntikan imunisasi DPT-
HB-Hib dan cara menanggulanginya.
6. Membersihkan paha kiri atas bayi dengan kapas air DTT.
7. Melakukan penyuntikan di paha atas luar dengan cara intra muskuler.
8. Melakukan desinfektan dengan kapas air DTT.
9. Mencuci tangan
10. Memberi tahu orang tua/keluarga bayinya sudah disuntik.
11. Memberi resep, mempersilakan orang tua/keluarga ke kasir dan selanjutnya
keapotek untuk mendapatkan obat.
12. Memberi tahu kapan harus kembali imunisasi.
Prosedur / tatalaksana pelayanan imunisasi diatas dibuat SOP.
D. Tatalaksana Imunisasi PCV
13. Memanggil orang tua/keluarga masuk ke Poli KIA(Imunisasi).
14. Melakukan anamnesa dan mencatat di RM, buku KIA dan buku register
imunisasi.
15. Menyiapkan alat dan bahan.
16. Mencuci tangan dan memakai APD
17. Memberi tahu manfaat dan efek samping setelah penyuntikan imunisasi PCV
dan cara menanggulanginya.
18. Membersihkan paha kiri atas bayi dengan kapas air DTT.
19. Melakukan penyuntikan di paha atas luar dengan cara intra muskuler.
20. Melakukan desinfektan dengan kapas air DTT.
21. Mencuci tangan
22. Memberi tahu orang tua/keluarga bayinya sudah disuntik.
23. Memberi resep, mempersilakan orang tua/keluarga ke kasir dan selanjutnya
keapotek untuk mendapatkan obat.
24. Memberi tahu kapan harus kembali imunisasi.
Prosedur / tatalaksana pelayanan imunisasi diatas dibuat SOP.
8
E. Tatalaksana Imunisasi POLIO
1. Memanggil orang tua/keluarga masuk ke Poli KIA (Imunisasi).
2. Melakukan anamnesa dan mencatat di RM, buku KIA dan buku register
imunisasi.
3. Menyiapkan alat dan bahan.
4. Mencuci tangan dan memakai APD
5. Memberi tahu manfaat dan efek samping setelah penyuntikan imunisasi Polio
dan
6. cara menanggulanginya.
7. Memberikan 2 tetes vaksin polio.
8. Mencuci tangan
9. Memberi tahu orang tua/keluarga bayinya sudah diberikan vaksin polio..
10. Memberi resep, mempersilakan orang tua/keluarga ke kasir dan selanjutnya ke
11. apotek untuk mendapatkan obat.
12. Memberi tahu kapan harus kembali imunisasi.
Prosedur / tatalaksana pelayanan imunisasi diatas dibuat SOP.
9
G. Tatalaksana Imunisasi CAMPAK RUBELLA (MR)
1. Memanggil orang tua/keluarga masuk ke Poli KIA (Imunisasi).
2. Melakukan anamnesa dan mencatat di RM, buku KIA dan buku register
imunisasi.
3. Menyiapkan alat dan bahan.
4. Mencuci tangan dan memakai APD
5. Memberi tahu manfaat dan efek samping setelah penyuntikan imunisasi MR
dancara menanggulanginya.
6. Membersihkan lengan kiri atas bayi dengan kapas air DTT.
7. Melakukan penyuntikan di lengan kiri atas dengan cara subcutan.
8. Melakukan desinfektan dengan kapas air DTT.
9. Mencuci tangan
10. Memberi tahu orang tua/keluarga bayinya sudah disuntik.
11. Memberi resep, mempersilakan orang tua/keluarga ke kasir dan selanjutnya ke
12. apotek untuk mendapatkan obat.
13. Memberi tahu kapan harus kembali imunisasi.
Prosedur / tatalaksana pelayanan imunisasi diatas dibuat SOP
H. Tatalaksana Imunisasi DT
1. Memanggil pelanggan masuk ke Poli KIA (Imunisasi).
2. Melakukan anamnesa dan mencatat di RM dan buku register imunisasi.
3. Menyiapkan alat dan bahan.
4. Mencuci tangan dan memakai APD
5. Memberi tahu manfaat dan efek samping setelah penyuntikan imunisasi Td dan
caramenanggulanginya.
6. Membersihkan lengan atas dengan kapas air DTT.
7. Melakukan penyuntikan di lengan kiri atas dengan cara intra muskuler.
8. Melakukan desinfektan dengan kapas air DTT.
9. Mencuci tangan
10. Memberi tahu pelanggan kalau sudah disuntik.
11. Memberi resep, mempersilakan pelanggan ke kasir dan selanjutnya ke apotek
untukmendapatkan obat.
12. Memberi tahu kapan harus kembali imunisasi.
Prosedur / tatalaksana pelayanan imunisasi diatas dibuat SOP
10
I. Tatalaksana Imunisasi Td
1. Memanggil pelanggan masuk ke Poli KIA (Imunisasi).
2. Melakukan anamnesa dan mencatat di RM dan buku register imunisasi.
3. Menyiapkan alat dan bahan.
4. Mencuci tangan dan memakai APD
5. Memberi tahu manfaat dan efek samping setelah penyuntikan imunisasi Td dan
caramenanggulanginya.
6. Membersihkan lengan atas dengan kapas air DTT.
7. Melakukan penyuntikan di lengan kiri atas dengan cara intra muskuler.
8. Melakukan desinfektan dengan kapas air DTT.
9. Mencuci tangan
10. Memberi tahu pelanggan kalau sudah disuntik.
11. Memberi resep, mempersilakan pelanggan ke kasir dan selanjutnya ke apotek
untukmendapatkan obat.
12. Memberi tahu kapan harus kembali imunisasi.
Prosedur / tatalaksana pelayanan imunisasi diatas dibuat SOP
BAB IV
PENUTUP
12