Anda di halaman 1dari 29

Imunisasi Dasar

Ira Satya Dharma


1315160
Preseptor : dr. July Ivone, MKK., MPd.Ked
Imunis
asi:
AKTIF
IMUNISASI &
Upaya untuk menimbulkan /
PASIF
meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit 
terpajan dengan penyakit tersebut tidak
akan sakit / hanya mengalami sakit
ringan.
VAKSIN
Mikroorganisme yang sudah mati/masih
hidup tapi dilemahkan/toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi
toksoid/protein rekombinan  diberikan
kepada seseorang  kekebalan spesifik
secara aktif terhadap penyakit infeksi
tertentu.
TUJUAN IMUNISASI

Menurunkan angka
kesakitan, kematian dan
kecacatan akibat Penyakit
yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I).
SYARAT IMUNISASI

Vaksin disimpan di
Anak harus dalam Vaksin yang
lemari es dan
diberikan harus belum lewat masa
kondisi sehat baik berlakunya

Pemberian Mengetahui jadwal


imunisasi dengan imunisasi dengan Memberikan
teknik melihat umur & dosis
jenis imunisasi yang sesuai
yang tepat yang telah diterima

Memberikan
Mencatat nomor informed consent
batch pada buku sebelum
anak atau kartu melakukan 
imunisasi manfaat & KIPI
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)

DIFTERI POLIOMYELITIS

PERTUSIS CAMPAK

TETANUS HiB

TUBERKULOSIS HPV

HEPATITIS B HEPATITIS A
Sumber : Buku Ajar Imunisasi
JENIS IMUNISASI

Sumber : Buku Ajar


Imunisasi 2014
IMUNISASI DASAR LENGKAP

Pemb
eri an 5 v
aksin
imuni
sasi se
jadwa suai
l untu
k bayi
<1
tahun
.

Sumber : Buku Ajar


Imunisasi 2014
JADWAL IMUNISASI
Hepatitis B
Vaksin inaktivasi; subunit berupa sel ragi mengandung
Isi Vaksin antigen
  permukann virus Hepatitis B (HbsAg)
Kemenkes: 0 bulan (monovalen) <12 jam, 30 menit setelah
Jadwal K1, 2,3,4 (pentabio)
  IDAI: 0,1, 6 bulan bila monovalen
  2, 3, 4 bulan bila kombinasi dengan DTPw
  2, 4, 6 bulan bila kombinasi dengan DTPa
 ibu HBsAg(+), (+) HBIg 0.5ml tempat berbeda maksimal
 catatan sebelum 7 hari
Dosis 0,5 mL
 Ulangan  usia 5 th cek titer. Jika <<<, HB4 saat usia 10-12 th.
Tempat Intramuskuler vastus lateralis femoris (jangan digluteal)
KI Alergi, demam tinggi
 Catch Up  kapan saja saat bertemu. Dosis 1-2 4 minggu. 2-3 8 minggu
Jarang terjadi namun kadang terjadi demam ringan 1-2 hari,
KIPI syok
  anafilaksis setelah 4 jam
BCG (Bacille Calmette Guerin)
Isi
Vaksin Vaksin hidup yang dilemahkan Mycobacterium bovis
   
Jadwal 1 bulan proteksi mulai 8-12 minggu
IDAI: Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia
  3 bulan,
optimal usia 2 bulan. Apabila diberikan pada usia 3
  bulan atau
lebih, perlu dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu
  (koch phenomenon)
   
Dosis Bayi: 0,05 mL
  >1 th: 0,1 mL
   
Intradermal pada proximal insersio Musculus
Tempat deltoideus dextra
   
BCG (Lanj..)
KI Keadaan imunokompromais seperti penderita keganasan,
 
menggunakan steroid jangka panjang, bayi curiga HIV, uji
 
tuberculin > 5 mm

KIPI Lokal: eritema, indurasi, nyeri diikuti ulserasi 3 minggu setelah


 
penyuntikan kemudian akan timbul jaringan parut berukuran 4-8
 
mm dalam waktu 2-3 bulan
 
Limfadenitis supuratif di aksila atau leher, limfadenitis BCG

Catatan diseminasi setelah 4-6 minggu


Vial bubuk kuning + 4cc NaCl0.9%. Jangan digunakan bila >3 jam
 Tidak memproteksi, hanya mencegah TB yg berat
POLIO
Isi Vaksin Oral Polio Vaccine (OPV): virus hidup yang dilemahkan yang
  mengandung virus polio strain 1,2,3 (strain Sabin) yang
  menimbulkan imunitas humoral dan lokal di mukosa usus
  Inactivated Polio Vaccine (IPV): virus polio inaktif 3 strain yang
  menghasilkan imunitas humoral saja
   

Jadwal Umur 0, 2,3, 4 bulan., 0 sebelum dipulangkan.


  IDAI: 0,2,3, dan 4 bulan dan diberi ulangan pada umur 18-24 bulan
  dan 5-6 tahun. Paling sedikit harus mendapatkan 1 kali IPV
  bersamaan dengan OPV3. Pasien imunokompromais dipilih IPV.
   

Dosis OPV: 2 tetes (0,1 mL) per oral


  IPV: 0,5 mL secara intramuskuler
   

Tempat IPV: vastus lateralis quadriceps femoris atau otot deltoid


   

KI Reaksi alergi berat pada komponen vaksin atau setelah dosis


  Sebelumnya
   

KIPI OPV: Vaccine assosiated paralytic poliomyelitis (VAPP) o.k mutasi virus.
  IPV: kadang timbul reaksi lokal ringan dan sementara
   
DPT (Difteri, Pertussis, Tetanus)
Isi Vaksin DTPw: purified diphteria toxoid 20 Lf, purified tetanus toxoid
7,5 Lf, bakteri B. Pertussis inaktif 12 OU
DTPa: toksoid difteri 25 Lf, toksoid tetanus Lf, inactivated
pertussis toxin (PT) 25 mcg, filamentous hemagglutinin (FHA)
25 mcg, pertactin 8 mcg
Jadwal 2,4,6 bulan
IDAI: Vaksin paling cepat dilakukan pada usia 6 minggu. Bisa
DTPa atau DTPw atau kombinasi dengan vaksin lain pada 2,3,4
bulan. Apabila diberikan vaksin DTPa maka diberikan usia 2, 4,
dan 6 bulan. Untuk anak usia lebih dari 7 tahun diberikan vaksin
Td atau Tdap. Untuk DTP 6dapat diberikan Td/Tdap pada usia
10-12 tahun dan booster Td diberikan setap 10 tahun.
Dosis 0,5 mL
Tempat Intramuskular anterolateral paha atas.
KI Riwayat anafilaksis pada pemberian sebelumnya, ensefalopati
pada pemberian vaksin pertusis sebelumnya

KIPI DTPw: demam 42%, nyeri 19%


DTPa: demam 9,9%, nyeri 2,5%
DTP Catch Up
 Bila terlambat, jangan mulai dari awal, tidak peduliInterval sebelumnya
 Bila pada umur < 12 bulan belum pernah imunisasi dasar, vaksinasi diberikan sesuai imunisasi dasar
baik jumlah maupun interval
 Bila DTP-4 sebelum usia 4 tahun, maka DTP-5 secepatcepatnya 6 bulan sesudahnya
 Bila DTP-4 setelah usia 4 tahun, DTP-5 tidak perlu dilakukan
 Bila pada anak usia > 7 tahun belum pernah mendapatkan DTP, dT tiberikan 2 kali dengan interval 1-
2 bulan, dT ke-3 inteval 6-12 bulan. Jangan diberikan DPwt atau DTaP

Vaksin kombinasi:
DTwP/Hep B,
DTaP/Hib, DTwP/Hib,
DTaP/IPV,
DTaP/Hib/IPV
HiB (Haemophilus Influenza B)
Isi Vaksin inaktivasi: Polisakarida bagian kapsul
Vaksin Hib yaitu
  polyribosyribitol phosphat (PRP)
   
2,3,4 bulan dengan imunisasi ulangan pada
Jadwal umur 18 tahun
IDAI: Hib monovalen (PRP-T) umur 2,4,6
  bulan dan ulangan
pada umur 18 bulan, Hib pentavalen 2,3,4
  bulan dengan ulangan usia 15-18 bulan
 Catch Up 1-5 tahun, 1x. >5 tahun tidak perlu
   
Dosis 0,5 mL
   
Tempat Intramuskular anterolateral paha atas.
   
Vaksin tidak boleh diberikan sebelum bayi
KI berumur 2 bulan
karena bayi tersebut belum dapat membentuk
  antibodi
   
KIPI Jarang terjadi
   
Campak, MMR
Virus hidup yang dilemahkan: campak 103 CCID50 danpreservatif Kanamicin sulfat dan
eritromisin
Isi Vaksin
Jadwal Umur 9 bulan dengan ulangan pada umur 18 bulan dan kelas 1
9-12 bulan  berikan saat bertemu. >12 bulan  MMR. Bila >6 tahun belum booster,
 Catch Up berikan saat bertemu
Dosis 0,5 mL, perlindungan setelah 2 minggu. Proteksi 8-16 th
Tempat Subkutan pada deltoid
Keadaan imunodefisiensi seperti kanker, tranplantasi organ,
KI
konsumsi steroid
 
Pasien TB tidak diobati
 
KIPI Demam tinggi 39,5 C atau lebih tejadi pada 5-15% kasus 5-6 hari pasca imunisasi. Selama
5 hari
Ruam hari ke 7-10. selama 2-4 hari
MMR
• Malaise, demam, atau ruam yang sering terjadi 1 minggu setelah imunisasi yang
berlangsung selama 2-3 hari
• Dalam masa 6-11 hari setelah imunisasi, dapat terjadi kejang demam pada 0,1% anak
ensefalitis pasca imunisasi
• Pembengkakan kelenjar parotis
• Meningoensefalitis yang disebabkan oleh imunisasi gondongan
• trombositopenia
   
Tatacara Pemberian Imunisasi
8 BENAR

Benar
Benar Benar Benar Vaksin Benar Rute, Benar Benar Benar
Anak Jadwal dan pelarut dosis Jarum Lokasi Dokumentasi Perlakua
, Tanggal, n Setelah
Warn Teknik Jenis, Vaksin
a Vaksin
Vial produsenm Edukasi KIPI
Vaksin Vaksin Vaksin Tanggal, dan
Monit no.batch,
Bersa Terpis Jam, observasi
or kadaluwars
maan ah dilarutkan anak 30
a, lokasi
suntik, menit.
nama dan
ttd
penyuntik
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI

Definisi KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang


terjadi dalam kurun waktu 1 bulan setelah pemberian
imunisasi dan diperkirakan sebagai akibat dari imunisasi.
Bahkan Rubella, Campak, dan polio dapat sampai 42 hari.
Kategori KIPI
1. Klasifikasi Lapangan
• Reaksi Vaksin
• Kesalahan
prosedur
• Koinsiden
• Reaksi suntikan
• Tidak diketahui 2. Keparahan
• Mild
• Severe
 
Reaksi KIPI  
Gejala KIPI
Lokal Abses pada tempat suntikan
  Limfadenitis
 
   
Reaksi lokal lain yang berat misalnya selulitis, BCG-itis
SSP Kelumpuhan akut
  Ensefalitis
  Ensefalopati
  Meningitis
 
   
Kejang
Lain lain Reaksi alergi: urtikaria, dermatitis, edema
  Reaksi anafilaksis
  Syok anafilaksis
  Atralgia
  Demam tinggi >38,5°C
  Episode hipotensif-hiporesponsif
  Osteomielitis
  Menangis menjerit yang terus menerus (3 jam)
 
   
Sindrom syok septik
Jenis Vaksin Gejala Klinis KIPI Waktu timbul
Toksoid Syok anafilaksis 4 jam
Tetanus ( D T P , Neuritis brakialis 2-18 hari
DT, TT) Komplikasi akut termasuk kecacatan dan
kematian Tidak tercatat
Pertusis Syok anafilaksis 4 jam
whole cell Ensefalopati 72 jam
(D T P w ) Komplikasi akut termasuk kecacatan dan Tidak tercatat
kematian
C am pak Syok anafilaksis 4 jam
Ensefalopati 5-15 hari
Komplikasi akut termasuk kecacatan dan Tidak tercatat
kematian
Trombositopeni 7-30 hari
Klinis Campak pada resipien 6 bulan
imunokompromais
Polio h i d u p Polio paralisis 30 hari
(OPV) Polio paralisis pada resipien 6 bulan
imunokompromais
Komplikasi akut termasuk kecacatan
dan kematian
Hepatitis B Syok anafilaksis 4 jam
Komplikasi akut termasuk kecacatan dan Tidak tercatat
kematian
BCG BCG itis 4-6 minggu
KIPI terjadi dalam waktu 48 jam setelah imunisasi (satu gejala atau lebih)
 Anafilaksis
 Syok
 Episosd hipotonik hiporesponsif

KIPI terjadi dalam waktu 30 hari setelah imunisasi (satu gejala atau lebih)
 Ensefalopati
 kejang
 Meningitis aseptik
 Trombositopenia
 Lumpuh layu (acute flaccid paralisys)
 Meninggal
 Penyebab lain yang berat termasuk bila anak butuh perawatan

Anda mungkin juga menyukai