Anda di halaman 1dari 6

1

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK


RESUME IMUNISASI

OLEH :

NI MADE WITARI
( 18101110017 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES ADVAITA MEDIKA TABANAN
TAHUN 2020

1
2
1.1 Konsep imunisasi dasar lengkap

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif

terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terkena antigen yang serupa, tidak terjadi

penyakit (Ranuh,2008)

1. Macam-macam imunisasi dasar

a. Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin)


Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberculosis.vaksin ini efektif
diberikan dari umur 0- 2 bulan. Jadi waktu yang dianjurkan untuk menjalani
vaksin i ni dari bayi segera setelah lahir hingga sebelum bayi berusia 2 bulan.
b. Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus)

Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus) adalah vaksin yang

terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan serta bakteri

pertusis yang telah diinaktivasi (Departemen Kesehatan RI,2006).

Vaksin ini diberikan sebanyak 5 kali, sejak anak berusia 2 bulan hingga

6 tahun. 3 pemberian pertama pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.

c. Vaksin Hepatitis B

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang

disebabkan virus hepatitis B. Khusus bayi yang baru lahir wajib

mendapat vaksin hepatitis B. Imunisasi ini kemudian diikuti dengan

pemberian vaksin hepatitis B monovalen pada usia 0, 1 dan 6 bulan.

d. Vaksin polio

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomielitis. Vaksin polio


tetes diberikan 4 kali yaitu saat bayi baru lahir atau paling lambat saat
usianya 28 hari. Selanjutnya vaksin diberikan secara berturut – turut

2
3
diusia 2,3 dan 4 bulan. Sementara itu untuk vaksin polio suntik
diberikan 1 kali saat usia 4 bulan.

e. Vaksin campak
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Vaksin ini

diberikan pertama untuk anak usia 9 bulan dan dilanjutkan dengan vaksin kedua

usia 24 bulan.

2. macam – macam imunisasi yang dianjurkan :

a. Influenza

Rentang usia pemberian vaksin influenza pada anak adalah sejak 6 bulan

– 18 tahun.

b. Tipoid

Rentang usia pemberian vaksin tipoid pada anak adalah 24 bulan – 18

tahun.

c. Hepatitis A

Rentang usia pemberian vaksin ini adalah pada anak usia 24 bulan – 18

tahun

d. Varisela

Rentang usia pemberian vaksin ini adalah setelah 12 bulan, terbaik pada

usia sebelum anak masuk sekolah dasar.

e. Polio 5 dan DTP 5

Vaksin lanjutan diberikan bersamaan dengan DTP 5 usia 5 tahun.

f. Measles Mumps Rubella

Diberikan sebagai imunisasi terlambat. Pada prinsipnya vaksin MMR

diberikan 2 kali.

3
4
g. HPV

Diberikan pada anak laki laki dan perempuan berusia 9 – 12 tahun

h. Japanese Enchepalitis

Diberikan pada anak umur 9 bulan – kurang dari 15 tahun.

2. Jadwal imunisasi

Tabel 2.1 Jadwal imunisasi

Umur Jenis imunisasi


0-7 hari HB 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT/HB 1, Polio 2
3 bulan DPT/HB 2, Polio 3
4 bulan DPT/HB 3, Polio 4
9 bulan Campak

1.2 Identitas :
Nama : An . D

Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 16 Juli 2020

Umur : 5 bulan 5 hari

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Hindu

Alamat : Br Kelaci Marga Dauh Puri, Tabanan

Penanggung jawab

Nama ibu : Ny. E

Pekerjaan : Ibu Rumah tangga

Agama : Hindu

4
5
Alamat : Br Kelaci Marga Dauh Puri Tabanan

Nama ayah : Tn. A

Pekerjaan : Swasta

Agama : Hindu

Alamat : Br Kelaci Marga Dauh Puri Tabanan

Keadaaan umum :

 Kesadaran : compos mentis


 Berat badan : 6,5 kg
 Tinggi badan : 67 cm
 Lingkar kepala : 40
 Lingkar lengan : 14
1.3 Status imunisasi :

Imunisasi IPV (inactivated poliovirus vaccine) diberikan mulai dari umur 2-3

bulan dengan dosis tiga kali berturut-turut dengan interval waktu 6-8 minggu.

Imunisasi IPV dapat diberikan bersamaan dengan suntikan vaksin pentavalen (Ranuh

dkk, 2017).

Imunisasi polio yaitu proses pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit

polio. Vaksin yang digunakan yaitu IPV (inactivated polio vaccine) yang berisi virus

polio virulen yang sudah dimatikan. IPV tidak dipergunakan untuk eradikasi polio,

namun dapat dipergunakan untuk mencegah kelumpuhan baik akibat virus polio liat

atau virus polio vaksin sabin. Vaksin IPV diberikan pada bayi usia sekitar 2 bulan, 4

bulan, 6 – 18 bulan dan 4-6 tahun. Bayi akan diberikan imunisasi IPV pada atau segera

setelah 2 bulan bersamaan dengan DTP3 dan OPV3. IPV diberikan secara

intramuskular ( disuntikkan ke dalam otot). Virus polio dapat menyerang usia

5
6
berapapun tetapi polio terutama menyerang anak – anak di bawah usia 5 tahun.

Imunisasi IPV sangat penting karena dapat melindungi anak dari bahaya kelumpuhan

bahkan kematian yang di bawa oleh virus polio.

Daftar pustaka

Repository.litbang.kemkes.go.id

Jurnal Kesehatan (2020). Faktor Pemanfaatan Imunisasi Inactivated Polio Vaccine.


Volume 11 No. 1 ISSN 2086-7751

http://ejournal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Anda mungkin juga menyukai