Anda di halaman 1dari 6

5 Jadwal Imunisasi 2020 Baru untuk Anak SD

1. Booster Vaksin DTP
Booster Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus) diberikan pada umur 5-7 tahun atau pada
program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) di kelas 1 SD. Pada anak umur 7 tahun atau
lebih menggunakan vaksin Td (tetanus dan difteri) atau Tdap (Tetanus, difteri,
pertussis). Booster selanjutnya pada umur 10-18 tahun atau pada program BIAS kelas 5
SD. Booster Td diberikan setiap 10 tahun.
2. Vaksin Influenza Setahun Sekali
Pemberian vaksin influenza  dapat diulang setiap tahun setelah pemberian pertama di usia 6
bulan. Hingga anak berusia 8 tahun, vaksin pertama diberikan dalam dua dosis dengan
interval minimal 4 minggu. Sedangkan untuk umur lebih dari 9 tahun, imunisasi pertama
diberikan hanya dalam satu dosis.
3. Vaksin MR/MMR di Sekolah
Anak-anak usia 5-7 tahun akan mendapatkan vaksin MR atau MMR dalam program BIAS
kelas 1 SD.
4. Booster Vaksin Tifoid
Vaksin tifoid polisakarida diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun. Artinya,
anak-anak SD harus diberikan booster pada usia 5, 8, dan 11 tahun.
5. Vaksin HPV untuk Anak Perempuan
Vaksin HPV untuk mencegah infeksi Human Papilloma Virus, yang melindungi dari penyakit
kanker serviks diberikan pada anak perempuan usia 9-14 tahun 2 kali dengan jarak 6-15
bulan lewat program BIAS kelas 5 dan 6. Pada anak usia 15 tahun atau lebih, diberikan
vaksin HPV sebanyak 3 kali dengan jadwal 0, 1 , 6 bulan (vaksin bivalen) atau 0, 2, 6 bulan
(vaksin quadrivalent).

Imunisasi Kejar, Lengkapi Imunisasi Dasar Anak yang Tertunda


Adapun jenis imunisasi rutin lengkap terdiri dari ;
1. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Usia 0-11 bulan :
· HB0 1 dosis
· BCG 1 dosis
· DPT-HB-Hib 3 dosis
· Polio tetes (OPV) 4 dosis
· Polio suntik (IPV) 1 dosis
· Campak Rubela 1 dosis
2. Imunisasi Lanjutan Baduta pd anak usia 18-24 bulan :
· DPT-HB-Hib 1 dosis
· Campak Rubela 1 dosis
3. Imunisasi Lanjutan Anak Sekolah Dasar/sederajat pd Program Tahunan BIAS (Bulan
Imunisasi Anak Sekolah)
· Campak Rubela dan DT pd anak kls 1
· Td pada anak kls 2 dan 5

BIAN 2022
Bulan Imunisasi Anak Nasional atau BIAN tengah berlangsung sepanjang bulan Agustus 2022.
Imunisasi merupakan strategi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara
memasukkan vaksin, yaitu kuman yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian dari kuman
yang dimodifikasi untuk melindungi tubuh dari infeksi berbahaya. Imunisasi sudah terbukti
menyelamatkan jutaan nyawa dan diakui sebagai salah satu tindakan pencegahan yang efektif
dan terjangkau. Namun, masih banyak anak yang belum menerima imunisasi lengkap atau
bahkan tidak menerima imunisasi sama sekali. Imunisasi pada anak sangat diperlukan karena
tubuh anak memiliki tingkat kekebalan yang lebih rendah.Dalam imunisasi terdapat konsep Herd
Immunity atau kekebalan kelompok. Kekebalan kelompok terbentuk apabila cakupan imunisasi
pada sasaran tinggi dan merata di seluruh wilayah.
1. Imunisasi Sebagai Perlindungan Spesifik Terhadap Penyakit Infeksi
Sejak pengembangan imunisasi pertama terhadap cacar lebih dari satu abad yang lalu, program
imunisasi untuk anak-anak telah menjadi komponen penting dari perawatan kesehatan primer
preventif. Program imunisasi mencegah 2 hingga 3 juta kematian di seluruh setiap tahun. Cacar,
serta dua dari tiga tipe virus polio telah diberantas, dan sejumlah negara telah mencapai status
bebas campak. Bayi-bayi yang tidak mendapat vaksin hepatitis B pada waktu lahir berisiko
terinfeksi 3.5 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi yang mendapat imunisasi waktu lahir.
Imunisasi BCG memberikan perlindungan 82 % terhadap tuberkulosis paru dan menurunkan
tuberkulosis berat sebanyak 90%.Vaksinasi memang tidak menjamin 100 persen efektif untuk
mencegah penyakit namu manfaatnya tetap jauh lebih besar dari risikonya.
2. Imunisasi Dapat Mengurangi Risiko Terjadinya Ketidakpekaan Terhadap Antibiotik
Penyakit infeksi mampu meningkatkan resistensi atau ketidakpekaan tubuh terhadap antibiotik.
Pencegahan infeksi melalui imunisasi tidak hanya melindungi tubuh seseorang dari infeksi agen
yang sudah resisten terhadap jenis antibiotik tertentu, tetapi juga menurunkan penggunaan dan
kebutuhan antibiotik sehingga resistensi antibiotik dapat menurun.
3. Imunisasi Menurunkan Wabah Penyakit Melalui Pembentukan Kekebalan Kelompok
Apabila banyak anak yang belum mendapatkan imunisasi, jumlah penyakit infeksi dapat
meningkat akibat penurunan imunitas kelompok karena cakupan imunisasi yang rendah. Kondisi
ini berpotensi untuk menciptakan wabah apabila 90-95% cakupan imunisasi yang diperlukan
tidak tercapai.
4. Imunisasi Menjadikan Anak Lebih Sehat dan Produktif
Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit infeksi berbahaya sehingga
anak akan lebih sehat, dapat tumbuh dan berkembang lebih baik, serta lebih produktif.. Setiap
anak harus mendapatkan imunisasi sesuai usia dan anjuran dokter untuk mencapai kesehatan
optimal pada diri anak sendiri dan juga anak-anak lain di sekitarnya.
Pandemi COVID-19 menyebabkan program pemberian imunisasi di beberapa pusat kesehatan
menjadi tertunda dan terlewatkan. Kementrian Kesehatan Indonesia melaporkan terdapat 1,7 juta
anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama pandemi COVID-19.

Vaksin Anak Usia 0-9 Bulan


Bayi baru lahir wajib mendapatkan imunisasi hepatitis B (HB-1). Berikut jadwal lengkap
vaksinasi untuk anak:
· Usia 0-1 bulan: Polio 0 dan BCG
· Usia 2 bulan: DP-HiB 1, polio 1, hepatitis 2, rotavirus, PCV
· Usia 3 bulan: DPT-HiB 2, polio 2, hepatitis 3
· Usia 4 bulan: DPT-HiB 3, Polio 3 (IPV atau polio suntik), hepatitis 4, dan rotavirus 2
· Usia 6 bulan: PCV 3, influenza 1, rotavirus 3 (pentavalen)
· Umur 9 bulan: Campak atau MR
Jadwal imunisasi untuk bayi usia 6 bulan termasuk ke dalam imunisasi wajib. Beberapa
daftar imunisasi wajib untuk anak yaitu:
1. Hepatitis B
Pada tabel yang dianjurkan oleh IDAI, anak baru lahir dianjurkan anak mendapatkan imunisasi
hepatitis B (HB) monovalent. Si kecil juga akan menerima imunisasi Hepatitis B sebanyak 4 kali
sebelum usia 6 bulan.
Pemberian vaksin Hepatitis B ini masing-masing berjarak 1 bulan, yakni saat baru lahir, usia,
2,3, dan 4 bulan.
2. Polio
Anak akan mendapatkan vaksin polio tipe Oral Poliovirus Vaccine (OPV) ketika baru lahir
sampai usia 1 bulan. Kemudian, vaksinasi dapat diulang ketika berusia 2,3, dan 4 bulan.
3. BCG
Vaksin ini bertujuan mencegah penyakit tuberkulosis atau TBC. Jadwal imunisasi BCG hanya
satu kali, ketika bayi berusia 3 bulan, tetapi lebih efektif dan optimal bila bayi mendapatkannya
saat usia 2 bulan.
4. Difteri, Pertussis, dan Tetanus (DPT)
Tiga vaksin anak ini bisa diberikan ke dalam satu suntikan sekaligus. Vaksin DPT dapat
diberikan saat usia dua bulan. Setelah itu, anak dapat menerima vaksin DPT ulang saat usia 2, 3,
4 bulan.

Vaksin Anak Usia 6-12 Bulan


1. Pneumokokus (PCV)
Pneumokokus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae
yang dapat menyebabkan kondisi radang selaput otak (meningitis) dan radang paru (pneumonia)
Jadwal vaksin anak PCV dimulai sejak usia 2 bulan. Pemberian diberikan sebanyak 3 kali di usia
anak 2, 4, 6 bulan.
2. Rotavirus
Ada dua jenis imunisasi atau vaksinasi rotavirus. Vaksin rotavirus pertama berjenis monovalen
dan diberikan 2 kali ketika anak berusia 2 bulan. Vaksin selanjutnya akan diberikan setelah 4
minggu setelah suntikan pertama dengan jeda 4 minggu. Vaksin rotavirus kedua adalah
pentavalen. Vaksin Pertama diberikan saat anak berusia 2-3 bulan, dosis kedua dan ketiga
diberikan 4-10 minggu setelah suntikan pertama.
3. Campak, Mumps dan rubella (MMR)
Vaksin MMR diberikan untuk mencegah penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan
rubella (campak jerman). Vaksin ini dapat diberikan sejak anak usia 9 bulan dan diulang saat ia
berusia 18 bulan.

Vaksin Anak Usia 12-24 Bulan


1. Varisela
Varisela adalah virus penyebab cacar air. Vaksinasi varisela dapat diberikan setelah anak berusia
1 tahun. Risiko komplikasi cacar air akan lebih tinggi jika anak belum pernah menerima vaksin
varisela sama sekali.
2. Japanese Encephalitis (JE)
Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan awalnya ditemukan
di Jepang pada tahun 1871. Penyakit JE bisa menyebabkan risiko kematian pada anak. Vaksin ini
diberikan saat anak berusia 12 bulan dan booster-nya dapat diberikan 1-2 tahun setelah suntikan
pertama. Vaksin Japanese Encephalitis dapat diberikan bila anak berencana bepergian ke daerah
endemis, seperti Jepang, Korea, dan Thailand.
3. Hepatitis A
Vaksin hepatitis A diberikan pada anak 2 tahun untuk mencegah penyakit hepatitis A. Vaksinasi
diberikan sebanyak dua kali dengan jeda 6-12 bulan setelah dosis pertama.

Vaksin Anak Usia 2-18 Tahun


1. Tifoid
Tifoid adalah penyakit yang disebabkan bakteri Salmonella Typhi. Vaksin tifoid dapat diberikan
tiga tahun sekali.
2. Human papiloma virus (HPV)
Vaksin HPV dapat diberikan ketika anak menginjak remaja, sekitar usia 9-14 tahun. Ada dua
dosis vaksin HPV. Dosis kedua diberikan sekitar 6-12 bulan setelah suntikan pertama. Infeksi
virus HPV paling sering berkembang di area kelamin. Virus ini turut menjadi penyebab kanker
rahim dan penis.
3. Dengue
Dengue adalah virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue dapat menyebabkan
penyakit demam berdarah dengue. IDAI mengatakan vaksin dengue diberikan saat anak berusia
usia 9-16 tahun.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menggelar Bulan Imunisasi


Anak Nasional (BIAN) 2022. Berdasarkan informasi di laman Sehat Negeriku Kemenkes, BIAN
2022 akan digelar dalam dua tahap, dan tahap pertama akan digelar pada bulan Mei ini. Berikut
adalah informasi terkait penyelenggaraan BIAN 2022 tahap 1:
Wilayah
BIAN 2022 tahap pertama akan digelar di seluruh provinsi yang ada di pulau berikut ini: -
Sumatera - Nusa Tenggara - Kalimantan - Sulawesi - Maluku - Papua. Sementara Bulan
Imunisasi Anak Nasional tahap 2 akan dilaksanakan pada Agustus mendatang di seluruh Provinsi
Jawa dan Bali.
Jenis imunisasi
Pada program BIAN 2022, jenis imunisasi yang bisa diakses meliputi:
· Pemberian imunisasi Campak Rubella (MR)
· Melengkapi munisasi Polio, DPT-HB-Hib bagi anak yang terlewat
Peserta
Peserta BIAN 2022 ditentukan berdasarkan jenis imunisasi yang akan diakses. Berikut adalah
rinciannya: Untuk imunisasi MR, peserta adalah anak usia 8 bulan sd >9 tahun. Namun, khusus
untuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau vaksin MR
dapat diperoleh oleh anak sampai <15 tahun. Sementara untuk imunisasi Polio, DPT-HB-Hib
peserta adalah anak usia 12-59 bulan.
Lokasi
Imunisasi di BIAN 2022 akan dilaksanakan di sejumlah lokasi, seperti: Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (RS, Puskesmas, dll) Sekolah Pos imunisasi lainnya
Manfaat
Manfaat anak yang mengikuti BIAN adalah dapat terhindar dari kesakitan dan kecacatan yang
bisa disebabkan akibat:
· Campak
· Rubela
· Polio
· Difteri
· Pertusis (batuk rejan)
· Hepatitis B
· Pneumonia (radang paru)
· Meningitis (radang selaput otak)
Sebagai informasi, pelaksanaan BIAN adalah upaya Kemenkes untuk menutup kesejangan
imunitas kesehatan di masyarakat dampak dari pandemi Covid-19. Sepanjang pandemi terjadi,
terdapat 1,7 juta anak Indonesia yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap. Paling banyak
tersebar di Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan DKI Jakarta. Dengan
terselenggaranya kegiatan BIAN diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga akhirnya
bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela. Selain juga mempertahankan status Indonesia Bebas
Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, serta
mengendalikan penyakit difteri dan pertusis.

Anda mungkin juga menyukai