Anda di halaman 1dari 33

Jurnal ERIA Diagnostic

Comparison of the Spo2/Fio2 Ratio and the Pa02/Fio2 Ratio in


Patients With Acute Lung Injury or Acute Respiratory Distress
Syndrome
Nemat Bilan, Azar Dastranji, Afshin Ghalehgolab Behbahani
Pediatric Health Research Center, Tabriz University of Medical Sciences, Tabriz, Iran

Hendra Wardhana
Pembimbing:
dr. Pudjiastuti, Sp. A (K)
dr. Sri Martuti Sp.A.(K). M.Kes

Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak


FKUNS/RSUD Dr. Moewardi
2018 1
Modalitas diagnostik apakah yang dapat menjadi alternatif untuk
membedakan diagnosa Acute Lung Injury atau Acute Respiratory
Distress Syndrome selain marker yang sudah ada terdahulu?

• Anak dengan Acute Lung Injury atau


P Acute Respiratory Distress Syndrome

• Sao2/Fi02
I

• Pao2/Fi02
C
• Penegakan diagnosis Acute Lung Injury
atau Acute Respiratory Distress
O Syndrome
2
PENDAHULUAN
Acute Lung Injury (ALI) dan Acute Respiratory
Distress Syndrome (ARDS) berhubungan dengan
tingginya angka mortalititas dan morbiditas.

30%-60% pasien di PICU memerlukan ventilasi


mekanik, dimana 25% menderita ALI dan 5-10%
menderita ARDS.

American European Consensus Conference (AECC)


1994, kriteria diagnosis untuk ALI dan ARDS ditandai
dengan perjalanan penyakitnya akut, rontgen thorax
menunjukan infiltrate dikedua lapang paru,
Pao2/Fio2 Ratio dimana <300 ALI, <200 ARDS.

Pada kebanyakan PICU, AGD rutin untuk menghitung


PF ratio tidak bisa dilakukan. Menghitung SF Ratio
sebagai pengganti untuk PF ratio untuk
mendiagnosis ALI/ARDS yang juga lebih tidak 3
invasive merupakan keinginan bersama
Pendahuluan
Perlu biomarker baru
yang lebih tidak
ALI/ARDS invasif untuk
membedakan antara
keduanya

Pulse oximeter menggantikan Analisis


Gas Darah

4
TUJUAN

Untuk mengetahui hubungan SF Ratio yang lebih mudah


ketersediaanya dan juga lebih tidak invasif dengan PF ratio
yang memerlukan analisis gas darah pada anak sakit kritis
dengan ALI dan ARDS,

5
METODE

6
Metode
Desain Studi • studi cross-sectional

• Anak usia 2 bulan sampai dengan 12 tahun yang


Subyek dirawat di PICU dengan ALI/ARDS

Tempat & • Rumah Sakit Anak Tabriz, di Tehran, Iran


Waktu • 2012-2013

• Data dianalisa menggunakan Statistical Package for


Social Sciences, version 17.0, X2 test, dan independent t
test
Analisis Statistik • Kurva ROC digunakan untuk menentukan cut off
sensitifitas dan spesitifitas pada SF yang dihubungkn
dengan PF Ratio dimana 200 (ARDS) dan 300 (ALI).

7
Metode
Kriteria Inklusi

• Anak dengan :
• ARDS dan ALI
• Onset akut
• Rontgen thorax menunjukan infiltrate pada kedua lapang paru
• Edema pulmo menetap

Kriteria Eksklusi

• Pasien yang mengalami oedem pulmo yang disebabkan gangguan pada jantung
kelainan
• Anomali anatomi dari paru atau hipotensi dan nadi lemah.
8
Metode

Pemeriksaan PaO2/Fio2 Pemeriksaan SpO2/FiO2

• Dengan menggunakan • Dengan menggunakan


Arterial Blood Sampling Pulse Oxymetry

9
Metode

Analisis data

Data dianalisa menggunakan Statistical Package for Social Sciences, version 17.0, X2
test, dan independent t test

Kurva ROC digunakan untuk menentukan cut off sensitifitas dan spesitifitas pada SF yang
dihubungkan dengan PF Ratio

Nilai sensitivitas, spesifisitas dikalkulasi dari masing-masing biomarker dengan cut off
yang sudah ditentukan

Nilai p < 0,0 5  signifikan secara statistik

10
HASIL PENELITIAN

11
ALUR DIAGRAM PENELITIAN
70 Anak diikutkan dalam
studi dan menjalani
pemeriksaan

56 Anak masuk kedalam 14 Anak masuk kedalam


kriteria PF Ratio untuk ARDS kriteria PF Ratio untuk ALI

SF= 57+0.61 PF

300 PF Ratio  235 SF 200 PF Ratio  181 SF


Ratio Ratio
12
HASIL

• Dari ratio scatter plot menunjukan hubungan linear antara


S/F ratio dan P/F ratio
• PF Ratio 300  SF Ratio 235 (p value 0,001)
• PF Ratio 200  SF Ratio 181 (p value 0,001) 13
HASIL

• SF Ratio memilik sensitifitas 71% dan spesifisitas


82% untuk mendiagosis ARDS (AUC = 0,86)
14
HASIL

• SF Ratio memilik sensitifitas dan spesifisitas yang baik


untuk mendiagosis ARDS dan ALI (AUC = 0,89)
15
SF cut off of 235

• 57% Sensitivity ALI • 100% Spesificity ALI

16
SF cut off of 181

• 71 % Sensitivity ARDS • 82 % Spesificity ARDS

17
DISKUSI

18
Pulse Oxymetri

Skor kegagalan
Efisien biaya dan
fungsi organ,
waktu
seperti skor cedera
dibandingkan AGD
paru

Memprediksi
Skoring disfungsi derajat hipoksemia
multi organ sebagai alternative
PF Ratio 19
Diskusi

• Cut off 201 untuk SF  memprediksi PF untuk ARDS 84%


sensitivitas dan 78% spesifisitas
• Cut off 263 untuk SF  memprediksi ALI 93% sensitivitas
Khemani et al dan 43% spesifisitas

• Penelitian pada orang tua:


• Cut off 235 untuk SF  memprediksi PF untuk ARDS 85%
sensitivitas dan 85% spesifisitas
• Cut off 315 untuk SF memprediksi ALI 91% sensitivitas
Rice et al dan 56% spesifisitas

20
Diskusi
LIMITATIONS

AGD dan oximeter tidak


bias dikerjakan
bersamaan

Tidak dikontrolnya PH,


Hb, Paco2, suhu badan,
setting ventilator
21
KESIMPULAN
• Berdasarkan penelitian ini, SF Ratio adalah pertanda yang
mudah didapatkan dan tidak invasive untuk mendiagnosis
ARDS dan ALI pada anak.
• Dengan menggunakan SF ratio sebagai marker, mengganti
Analisis Gas Darah  pulse oxymeter.
• Mengingat komplikasi yang diakibatkan dari Analisa gas darah,
seperi anemia, perdarahan pada pasien kritis, pulse oxymeter
merupakan pengganti yang tepat dari Analisa Gas Darah.

22
TELAAH KRITIS

23
Validitas
Apakah uji diagnostik dibandingkan Ya, Baku emas yang digunakan untuk
secara independen dan tersamar penegakan ARDS dan ALI adalah dengan
terhadap baku emas (gold standard)? Analisa gas darah yaitu Pao2/Fio2 ratio <300
untuk ALI, <200 untuk ARDS
Apakah uji diagnostik dievaluasi pada Ya, uji diagnostik di lakukan pada populasi
kelompok pasien yang sesuai dengan anak dengan ALI dan ARDS, usia 2 bulan
populasi ? sampai dengan 12 tahun.

Apakah terhadap para subjek Ya, pemeriksaan Spo2/Fio2 di perlakukan


pemeriksaan diperlakukan referensi baku referensi baku dari masing-masing
apapun hasil pemeriksaannya? pemeriksaan

Apakah pemeriksaan uji diagnostik ini Ya, Penelitian biomarker sebelumnya sudah
pernah dilakukan juga pada kelompok pernah dilakukan di baik populasi dewasa
lain di luar penelitian maupun anak
ini?

24
Kepentingan

• Dari ratio scatter plot menunjukan hubungan linear antara


S/F ratio dan P/F ratio
• PF Ratio 300  SF Ratio 235 (p value 0,001)
• PF Ratio 200  SF Ratio 181 (p value 0,001) 25
Kepentingan

• SF Ratio memilik sensitifitas 71% dan spesifisitas


82% untuk mendiagosis ARDS (AUC = 0,86)
26
Kepentingan

• SF Ratio memilik sensitifitas dan spesifisitas yang baik


untuk mendiagosis ARDS dan ALI (AUC = 0,89)
27
Kemamputerapan
Apakah uji diagnostik ini tersedia, cukup teliti Ya, Pemeriksaan saturasi oksigen dengan pulsen
dan tepat untuk digunakan pada pasien kita? oxymeter rutin dan sering digunakan di RSDM

Apakah karakterisitik pasien dalam penelitian Ya, Populasi anak dengan ARDS/ALI cukup banyak
ini sesuai dengan pasien kita? di RSDM

Adakah kemungkinan perubahan Ya, Sp02/Fio2 (saturasi oksigen) dipakai untuk


kemungkinan sakit/tidak pada pasien kita bila menentukan diagnosa ARDS dan ALI
bukti ini dipakai?

Apakah kita mampu meramalkan secara klinis Ya, beberapa penelitian terdahulu membuktikan
penyakit pasien, berdasarkan pengalaman, kegunaan Spo2/Fio2 (saturasi oksigen) untuk
prevalensi, dan data statistik serta penelitian membedakan ARDS dan ALI serta mendiagnosis.
terdahulu?
Apakah nilai posttest probability akan Ya, Dengan mengetahui diagnosis ARDS dan ALI
mempengaruhi tatalaksana pasien kita dan lebih cepat dapat membantu tatalaksana pasien
menolong pasien tersebut? lebih lanjut

28
Kemamputerapan

Apakah pasien akan mau mencoba hasil ya, pemeriksaan saturasi oksigen
uji tersebut? (Sp02/Fi02) rutin dan mudah dijumpai di
RSDM.
Apakah konsekuensi pemeriksaan ini Ya, terutama untuk diagnosa & tatalaksana
akan menolong pasien kita mendapatkan ARDS dan ALI pada anak
tujuan pemeriksaannya?

29
KESIMPULAN

Dapat
Valid Penting
diterapkan

Level of evidence IIB


31
31
32
33

Anda mungkin juga menyukai