Menentukan nilai cut off ARR yang optimal sebagai skrining awal
aldosteronisme primer
Metode Penelitian
Subyek Penelitian
Kriteria Eksklusi
-Hipertensi sekunder (endokrin dan renal)
-Riwayat penyakit endokrin (hipertiroid; adenoma pituitary)
-Penyakit vascular ginjal
Alur Penelitian
803 subyek penelitian
Data klinis
(rekam medis)
Pemeriksaan Fisik
Hipertensi Resisten
Tekanan Darah,TB, BB, BMI
Pemeriksaan Laboratorium
eGFR (MDRD equation)
(Na, K, BUN, Creat)
Alur Penelitian
Eksklusi kedua -> pasien dengan penyakit ginjal atau ginjal-vaskular (diperiksa dengan
ultrasound Doppler berwarna) -> 12 pasien dieksklusi
Pasien hipertensi diminta menghentikan konsumsi obat hipertensi yang memiliki efek ke
ARR
•Spironolakton, eplerenone, amiloride, dan potassium-wasting diuretics dihentikan minimal
4 minggu
•Beta-blocker, Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, dan Angiotensin receptor
blockers (ARB) dihentikan minimal 2 minggu
Pasien hipertensi diberikan non-dihydropyridine calcium-channel blocker dan/atau alpha-
blocker jika diperlukan
Pencatatan data klinis (umur, jenis kelamin, durasi hipertensi, status kontrol
tekanan darah, jumlah dan dosis seluruh medikasi, riwayat penyakit kronis
(termasuk penyakit ginjal primer) -> didapat dari rekam medis
Pemeriksaan fisik (tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, indeks massa tubuh, dan tekanan darah)
Pengukuran tekanan darah dilakukan 2 kali dengan interval 5 menit, rerata hasil digunakan untuk
analisis
Pemeriksaan laboratorium: serum natrium, kalium, blood urea nitrogen (BUN), serum kreatinin
eGFR dihitung menggunakan rumus Modification of Diet in Renal Disease Study Group (MDRD)
Pengambilan sampel darah: Darah vena diambil di pagi hari 2 jam setelah
bangun tidur, setelah 5-10 menit istirahat di posisi duduk