Anda di halaman 1dari 18

Skor RIPASA vs Alvarado dalam penilaian kasus suspek

apendisitis pada anak-anak:


Sebuah Studi Prospektif
Penyaji : dr. Yolanda Rahayu M. Simamora
Pembimbing : Dr.dr. Iqbal Pahlevi Adeputra Nasution, Sp.BA(K)
Pendahuluan

Apendisitis akut adalah kasus bedah darurat yang paling umum pada anak-anak

Kesulitan diagnosis terutama pada anak-anak < usia 5 tahun ↑insidensi perforasi.

Komplikasi seperti abses, perforasi, peritonitis, dan sepsis jarang terjadi selama masa
pemantauan

Operasi darurat yang dilakukan pada pasien dengan dugaan apendisitis akut dapat
mengakibatkan apendektomi negatif.
Pendahuluan

Skor RIPASA mencakup


Berbagai sistem penilaian
Skor Alvarado  metode beberapa parameter yang
telah dikembangkan untuk
penilaian yang paling tidak termasuk dalam skor
mengurangi ambiguitas
umum digunakan pada Alvarado, seperti usia,
dalam diagnosis
pasien anak jenis kelamin, durasi
apendisitis.
gejala, dan urinalisis.

Tujuan penelitian  membandingkan skor RIPASA dan Alvarado dalam penilaian


kasus suspek apendisitis akut pada pasien anak dengan nyeri kuadran kanan
bawah.
Metode dan Bahan

Metode Inklusi
• Studi prospektif melibatkan 179 • Pasien dengan nyeri kuadran kanan
pasien yang dirujuk ke klinik bedah bawah yang ditatalaksana secara
anak dengan dugaan apendisitis akut konservatif atau dengan operasi
antara Juli 2018 dan Desember 2019 apendiks

Eksklusi
• Pasien < 5 tahun yang tidak
kooperatif sama selama pemeriksaan
fisik
Prosedur penelitian
Keputusan pembedahan ditetapkan oleh ahli bedah secara independen (selain anamnesis, pemeriksaan,
laboratorium, dan pencitraan radiologis)
Dokumentasi Usia pasien, jenis kelamin, durasi gejala, mual, muntah, nyeri tekan pada kuadran kanan bawah,
migrasi nyeri ke kuadran kanan bawah, defensif, rebound, tanda Rovsing, demam, leukosit, NP, CRP, urinalisis ,
dan laporan radiologi.

Nilai CRP serum >5mg/L, leukosit > 10.000/μL, NP >75% dianggap tinggi.

Laporan ultrasonografi dievaluasi dalam tiga kategori: apendiks tidak terlihat, apendiks normal dan apendisitis
akut.
• Pada USG, ketebalan dinding apendiks >6 mm diinterpretasikan sebagai apendisitis akut

Spesimen apendiks dievaluasi secara mikroskopis dalam tiga kategori:

• Apendektomi negatif (hiperplasia limfoid), apendisitis akut, dan apendisitis kompleks (apendisitis gangren
atau perforasi)
Sistem penilaian
RIPASA dan Alvarado

Skor RIPASA dianggap


probabilitas sangat tinggi >
12, tinggi 7,5-11,5, sedang
5-7, dan rendah <5

Skor Alvarado dianggap


probabilitas tinggi > 7,
sedang 5–6, dan rendah
0–4
Analisa Statistik

Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji distribusi normal data kontinu.

Variabel numerik yang terdistribusi normal dibandingkan dengan uji-t Student.

Uji chi-square Pearson digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara skor RIPASA dan Alvarado mengenai
akurasi, sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif, dan area di bawah kurva ROC (AUC).

Nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik.


Hasil

Dari 179 pasien yang


termasuk dalam penelitian ini,
Usia rata-rata adalah 11,6 ±
3,2 tahun (5-17 tahun).

Tingkat akurasi leukosit, NP,


CRP, dan USG masing-
masing adalah 75,9%, 82,6%,
63,6%, dan 86,5%.
Distribusi skor pasien dengan nyeri kuadran kanan bawah
Scoring dan manajemen pasien dalam penelitian ini
Perbandingan sistem penilaian RIPASA dan Alvarado sehubungan dengan
variabel yang berbeda

Sensitivitas dan spesifisitas


skor RIPASA adalah 76,9%
dan 87,1%, sedangkan skor
Alvarado masing-masing
adalah 84,6% dan 55,4%.

Hal ini menunjukkan


keunggulan skor RIPASA
yang signifikan secara
statistik dalam hal
spesifisitas (P<0,001).
Diskusi
Sesuai tes laboratorium, peningkatan jumlah
leukosit, NP, dan CRP mendukung diagnosis
apendisitis, tetapi dengan nilai diagnostik yang
rendah.
Meskipun USG biasanya digunakan, tingkat deteksi
apendiks vermiformis dengan ultrasonografi
bervariasi antara 2 - 82%.

Diagnosis yang sulit dan kemungkinan miss


diagnosis apendiks yang meradang dapat
menyebabkan apendektomi negatif (15-27%)
Diskusi

Dalam penelitian kami, spesifisitas sistem penilaian RIPASA lebih tinggi daripada
Alvarado pada anak-anak dengan nyeri kuadran kanan bawah.
• Díaz-Barrientos et al., menunjukkan bahwa skor RIPASA tidak memiliki keunggulan dibandingkan skor
Alvarado.
• Studi lain melaporkan bahwa tidak ada perbedaan analisis ROC antara skor RIPASA dan Alvarado
yang signifikan.
Studi kami menunjukkan bahwa skor RIPASA mungkin lebih bermanfaat daripada
Alvarado untuk mengidentifikasi pasien dengan kemungkinan apendisitis yang
rendah dalam diagnosis banding pasien dengan suspek apendisitis.
Diskusi

Dalam penelitian kami, nilai NPV lebih tinggi pada skor RIPASA
(60%) daripada skor Alvarado (45,3%).
• Berbagai penelitian telah melaporkan nilai NPV skor RIPASA pada kisaran
10,1-97,6%, sedangkan nilai NPV skor Alvarado dilaporkan sebesar 64-87,8%.
Telah dinyatakan bahwa skor Alvarado tidak memiliki PPV dan
NPV yang cukup untuk menentukan kebutuhan pembedahan
• Hasil kami menunjukkan bahwa nilai NPV dari skor RIPASA lebih tinggi karena
riwayat pasien, durasi gejala, nyeri di kuadran kanan bawah, tanda Rovsing,
dan tes urin.
Diskusi
Sistem penilaian RIPASA dan
Alvarado dapat digunakan • Telah dilaporkan bahwa apendisitis akut dapat
untuk manajemen pasien disingkirkan pada pasien dengan skor rendah pada
dengan nyeri kuadran kanan kedua sistem penilaian
bawah.
Dalam penelitian kami, • Namun, hal ini bertentangan dengan literatur,
apendisitis tidak terdeteksi pada
pasien dengan skor RIPASA
apendisitis terdeteksi pada 5,1% pasien yang
rendah. dievaluasi dengan skor Alvarado rendah.

Sebagai penutup, penilaian RIPASA lebih bermanfaat dalam mengidentifikasi pasien dengan
kemungkinan apendisitis yang rendah dan yang tidak memerlukan operasi darurat pada anak-
anak dengan nyeri perut.
Diskusi

Dalam penelitian kami, apendektomi negatif tidak terdeteksi pada pasien yang dievaluasi dengan skor RIPASA
yang sangat tinggi, tetapi apendektomi negatif terdeteksi pada tingkat 2,8% pada pasien yang dievaluasi dengan
Menurut hasil penelitian kami, pasien anak dengan
skor AlvaradoPada pasien dengan skor Alvarado yang tinggi dan
tinggi.
nyeri kuadran kanan bawah dan skor RIPASA yang skor RIPASA yang sangat tinggi, direkomendasikan
rendah dapat dipulangkan tatalaksana operasi

Observasi, penilaian ulang skor, atau pemeriksaan lebih lanjut diperlukan pada pasien dengan skor Alvarado
rendah, sedang, dan tinggi serta sistem skor RIPASA sedang dan tinggi.

Pembedahan mungkin direkomendasikan pada pasien dengan skor RIPASA yang sangat tinggi
Kesimpulan

Sistem skoring RIPASA  alternatif sistem skoring Alvarado


untuk manajemen pasien nyeri kuadran kanan bawah

Dengan penggunaan skor RIPASA, berkontribusi


pada berkurangnya tingkat apendektomi negatif.

Dengan demikian, biaya rumah sakit dapat dikurangi,


dan pencegahan kehilangan waktu dan tenaga kerja
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai