Anda di halaman 1dari 24

STUDENT PROJECT

PEMERIKSAAN
KARDIORESPIRASI
MEMBERS:
Nilam Sari (1702541008)
Komang Mita Suryatni (1702541012)
Esra Nanda Rehulina S. (1702541015)
Rizka Tamalia (1702541016)
Made Dwipa Maha Indra (1702541024)
Ni Luh Ade Utari (1702541027)
I Gusti Agung Shinta P.D (1702541033)
I Wayan Reinaisen K.B (1702541039)
Made Rania Deviyanti (1702541046)
CONTENTS:
PENDAHULUAN
01 LATAR BELAKANG

KAJIAN PUSTAKA
02 INSTRUMEN PENGUKURAN:
1. DEFINISI
2. APLIKASI INSTUMEN
3. NILAI VALIDITAS.

PENUTUP
03 SIMPULAN DAN SARAN
Latar Belakang

01 02 03 04
Kardiorespirasi Permasalahan Alat Pemeriksaan Aplikasi Alat
Kardiorespirasi Kardiorespirasi Pemeriksaan
Kardiorespirasi merupakan
Kardiorespirasi
sistem saat udara atau Kebiasaan merokok sudah Berbagai macam gangguan
oksigen bisa masuk dari lama diketahui dampak maupun keadaan yang Dengan mengetahui
luar tubuh kedalam tubuh, negatif rokok terhadap terjadi pada kardiorespirasi aplikasi instrumen alat ukur
yang bermula dari hidung paru-paru, antara lain dapat kita ketahui melalui dan validitas dari suatu alat
hingga sampai ke alveolus adalah penyakit paru-paru alat pengukuran seperti ukur kardiorespirasi maka
dan serta nantinya akan obstruktif menahun yang spirometer, pulse oxymeter, kita dapat mengaplikasikan
disebarkan keseluruh tubuh dikenal dengan Chronic dan elektrokardiogram. atau memberikan
untuk menjaga Obstructive Pulmonary Sebagai contoh gangguan interpretasi secara tepat
homeostasis. Disease (COPD). yang terjadi pada paru- dari alat-alat pengukuran
paru. tersebut serta dapat
mengetahui derajat
kesehatan kardiorespirasi
seseorang.
Kajian Pustaka
Instrumen Pengukuran Pada
Kardiorespirasi

01 02 03
Spirometer Elektrokardiogram Pulse Oximeter
SPIROMETER
DEFINISI
SPIROMETER
Spirometer atau alat spirometri adalah
alat untuk mengukur aliran udara yang
masuk dan keluar dari paru-paru dan
dicatat dalam grafik dalam satuan
volume per waktu. Fungsi spirometer
pada dasarnya untuk mengukur fungsi
paru-paru manusia. Alat ini akan
mengukur volume statik dan volume
dinamik paru-paru
Nilai normal atau volume kapasitas paru
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin,
tinggi badan, berat badan, ras dan
bentuk tubuh. Spirometer atau alat
spirometri dapat digunakan untuk
mengevaluasi dan memonitor penyakit
yang berhubungan dengan penyakit
paru dan jantung, sehingga
pemeriksaan spirometer rutin Volume Statik : Volume Dinamik:
digunakaan di rumah sakit pada pasien
penyakit paru dan jantung. Spirometer 1. Volume Tidal (VT) 1. Volume Ekspirasi Paksa
merupakan pemeriksaaan gold standart Detik Pertama (VEP1)
2. Volume Cadangan Inspirasi
untuk diagnosis dan monitor Penyakit (VCI) 2. Maximum Voluntary
Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dan Ventilation (MVV)
asma. 3. Volume Cadangan Ekspirasi
(VCE)
4. Volume Residu (VR)
5. Kapasitas Vital (KV)
6. Kapasitas Vital Paksa (KVP)
7. Kapasitas Paru Total (KPT)
Fungsi Spirometer
APLIKASI INSTRUMEN SPIROMETER

01 02 03 04 05

Persiapan
Pemeriksaan Manuver alat Hasil spirometer Prediksi Normal Interpretasi Fungsi
Dengan spirometer Ventilasi
Spirometer

Spirometer Hasil spirometer Minimal terdapat 3 Prediksi normal untuk Pengukuran ventilasi
merupakan berupa spirogram hasil acceptable. menginterpretasikan sangat berguna dalam
pemeriksaan yang yaitu kurva volume tes fungsi ventilasi arti diagnostik dan
relatif mudah paru terhadap dalam setiap individu, juga berguna dalam
namun hasilnya waktu akibat bandingkan nilainya mengikuti riwayat
kurang dapat manuver yang dengan nilai-nilai alami penyakit selama
digunakan. Karena dilakukan subjek referensi yang periode waktu, menilai
itu perlu beberapa Usaha subjek diperoleh dari risiko pra operasi dan
persiapan diobservasi di layar nilaijelas populasi dalam mengukur
monitor untuk subjek yang normal dampak pengobatan.
meyakinkan bahwa cocok untuk jenis Kelainan ventilasi
usaha yang kelamin, umur, tinggi dapat disimpulkan jika
dilakukan subjek da nasal etnis dan ada VEP1, KVP, PEF
benar dan menggunakan tes atau VEP1/KVP
maksimal serupa protocol, dan adalah luar kisaran
instrument hati-hati normal.
dikalibrasi dan
divalidasi.
Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian yang dilakukan di 2 rumah sakit
membandingkan rasio FEV1, FVC, FEV1 / FVC yang
diukur dengan perangkat Air Smart-Spirometer dan
spirometer konvensional, dan menganalisis
kemampuan perangkat portabel baru ini untuk
mendeteksi obstruksi.

indeks kappa adalah 0,88, sensitivitas (90,4%),


spesifisitas (97,2%), PPV (95,7%), NPV
(93,7%), positif rasio kemungkinan (32.29), dan
rasio kemungkinan negatif (0.10).
ICC dan r antara rasio FEV1, FVC, dan FEV1 /
FVC diukur dengan Air Smart Spirometer dan
SPIROMETER
spirometer konvensional semuanya lebih tinggi dari
0,94. Menurut jurnal, Air-Smart Spirometer adalah
instrumen sederhana dan sangat tepat untuk
mendeteksi penyakit saluran napas obstruktif.

Sumber :
Hernández, CR, Fernández, MN, Sanmartín, AP, Roibas, CM, Domínguez, LC, Rial, MIB, ... & Villar, AF (2018). Validasi Spirometer Air-Smart portabel. PloS satu , 13 (2),
e0192789.
ELEKTROKARDIOGRAM
EKG dapat mendeteksi

1. Aritmia
2. Penyakit jantung
koroner
3. Serangan jantung
4. Cardiomyopathy
DEFINISI
ELEKTROKARDIOGRAM

Elektrokardiogram (EKG) merupakan


suatu pemeriksaan ataupun rekam
medis menggunakan gelombang
elektrik pada jantung. Langkahnya
dengan cara memasang elektroda-
elektroda pada dada untuk
menghasilkan rekaman 12 leads yang
menunjukkan banyaknya arah/arus
gelombang elektrik jantung yang akan
diukur.
APLIKASI
INSTRUMEN
ELEKTROKARDIOGRAM
Sensor yang disebut dengan elektroda
EKG akan ditempelkan pada dada,
pergelangan tangan, dan kaki.
Elektroda ini selanjutnya akan
mendeteksi arus listrik yang dihasilkan
jantung yang diukur dan dicatat oleh
mesin elektrokardiograf.
Validitas dan Reliabilitas

Nilai kappa yakni 0.63 yang menunjukkan


tingkat agreement hasil ukur antar observer
baik (good). Nilai validitas yakni akurasi
EKG sebesar 80%. Reliabilitas dihitung
dengan tes kappa menggunakan cut-off
berikut: κ ≤ 0.20 (buruk); 0,20<κ ≤ 0,40
EKG
(cukup); 0,40 <κ ≤ 0,60 (moderate); 0,60 <κ
≤ 0,80 (baik); κ> 0,80 (sangat baik).

Sumber :
Whitman, I. R., Patel, V. V., Soliman, E. Z., Bluemke, D. A., Praestgaard, A., Jain, A., ... & Kawut, S. M. (2014). Validity of the surface electrocardiogram criteria for right ventricular
hypertrophy: the MESA-RV Study (Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis-Right Ventricle). Journal of the American College of Cardiology, 63(7), 672-681.
PULSE OXIMETER
DEFINISI
PULSE OXIMETER
Pulse Oximeter adalah tes non-invasif
yang mengukur tingkat kejenuhan
oksigen, atau kadar oksigen dalam
darah dan dapat juga mengukur denyut
jantung (dalam satuan bpm). Berbentuk
alat kecil yang mirip klip yang dijepitkan
pada bagian tubuh, seperti jari tangan,
jari kaki atau daun telinga.
Pulse Oximeter dapat digunakan pada
beberapa kondisi antara lain pada saat
atau setelah operasi maupun setelah
melakukan suatu exercise. Pulse
oximeter juga dapat digunakan untuk
mengecek kesehatan dengan tingkat
oksigen dalam darah seperti gagal
jantung, serangan jantung, COPD,
anemia, kanker paru-paru, asma, dan
pneumonia.
Aplikasi Instrumen Pulse Oximeter

Alat akan menampilkan denyut nadi dan


saturasi oksigen pada darah

Pasien mungkin merasakan sedikit


tekanan, namun tidak terasa sakit.

Setelah selesai, alat dapat dilepas dan


hasil pengukuran dapat dicatat.

Pulse Oxymetry dijepitkan pada jari


tangan, daun telinga, atau jari kaki.
Validitas dan Reliabilitas
Berdaarkan jurnal,dari tempat-tempat dilakukannya tes
menggunakan alat (di telinga, ibu jari dan ibu jari kaki). Hasil
tes yang memiliki validitas paling rendah berada di ibu jari
kaki, ukuran validitas tersebut lebih rendah daripada tes
pulse oxymeter yang dilakukan ditelinga ataupun di ibu jari
tangan. Dalam penelitian ini, ditemukan hasil uji reliabilitas
Pulse
tertinggi antara SaO2 dan SpO2 adalah untuk pemeriksaan
telinga (κ = 0,70 dan 0,54 pada masing-masing anak-anak
dan neonatus) dan yang terendah adalah untuk
Oximetri
pemeriksaan jempol kaki (κ = 0,57 dan 0,28 pada masing-
masing anak-anak dan neonatus).
Analisis statistik data dilakukan dengan
menggunakan rumus standar (sensitivitas,
spesifisitas dan nilai prediksi positif dan
negatif).Reliabilitas dihitung dengan tes kappa
menggunakan cut-off berikut: κ ≤ 0.20 (buruk);
0,20<κ ≤ 0,40 (cukup); 0,40 <κ ≤ 0,60 (moderate);
0,60 <κ ≤ 0,80 (baik); κ> 0,80 (sangat baik).

Sumber :
Seifi, S., Khatony, A., Moradi, G., Abdi, A., & Najafi, F. (2018). Akurasi oksimeter denyut dalam mendeteksi saturasi oksigen pada pasien yang dirawat di unit perawatan intensif
bedah jantung: perbandingan jari, jari kaki, dahi dan probe earlobe. Keperawatan BMC , 17 (1), 15.
Kesimpulan & Saran
Alat ukur yang digunakan dalam pengukuran kardiorespirasi dan
sering digunakan yaitu ada elektrokardiogram (EKG), pulse
oximeter dan juga spirometer. Kegunaan masing-masing alat ukur
tersebut bertujuan untuk mengukur saturasi oksigen (pulse
oximeter), memeriksa dan memantau jantung dengan gelombang
elektro (EKG), hingga mengukur volume udara yang keluar dan
masuk (spirometer). Pulse oximeter, EKG dan spirometer memiliki
validitas diatas 90% dan memiliki realibilitas atau nilai kappa yang
ada yaitu diatas 0,56.

Dalam melakukan tes pengukuran kardiorespirasi, banyak hal


yang perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan hasil menjadi
bias. Pentingnya memperhatikan apa saja yang dapat
mempengaruhi pengukuran yang akan dilakukan, seperti usia,
jenis kelamin dan lain-lain.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai