METODE PENELITIAN
menjawab suatu masalah penelitian yang terdiri dari beberapa komponen yang menjadi
satu adalah pengertian dari desain penelitian (Lapau, 2015). Metode pada penelitian ini
memberikan intervensi kepada variabel terkait, akan tetapi hanya meninjau suatu
fenomena atau mencari hubungan diantara fenomena tersebut dengan variabel yang
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu survei analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian survei analitik adalah sebuah penelitian yang
dapat mengetahui sejauh mana keterlibatan dari suatu faktor terhadap terjadinya suatu
kejadian dari analisis korelasi. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah
atau observasi data variabel dependen dan variabel independen dihitung sekaligus
34
35
Populasi
97 pasien asma bronkial yang berobat di Klinik Paru RS Wava Husada
Teknik Sampling
Purposive Sampling
Sampel
43 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
Analisa Data
Correlation Spearman Rank
Kesimpulan
Terdapat hubungan antara tingkat kontrol asma dengan kualitas hidup
pasien asma di Klinik Paru RS Wava Husada Kepanjen
4.3.1 Populasi
Semua objek dalam penelitian atau objek yang hendak diteliti adalah
populasi (Notoatmodjo, 2018). Populasi pada penelitian ini yaitu pasien asma
4.3.2 Sampel
akan diteliti (Notoatmodjo, 2018). Sampel pada penelitian ini adalah pasien
asma bronkial yang datang untuk berobat di Klinik Paru RS Wava Husada
4.3.3 Sampling
dalam penelitian ini adalah non probability sampling, dengan teknik purposive
sampling. Teknik purposive sampling yaitu sampel yang akan di ambil sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang tekah ditentukan oleh peneliti sendiri
(Nursalam, 2014).
Husada
pasien
pada sesuatu seperti benda, manusia, dan lain-lain (Nursalam, 2014). Penelitian ini
terbagi dari dua jenis variabel, yaitu variabel dependen (terikat) dan variabel
penelitian ini adalah tingkat kontrol asma. Variabel dependen (terikat) adalah variabel
efek atau akibat dari variabel bebas. Variabel dependen nilainya akan ditetukan oleh
variabel bebas (Nursalam, 2014). Variabel dependen pada penelitian ini adalah kualitas
Pengertian dari definisi operasional adalah sebuah penjelasan dari suatu batasan
variabel atau variabel apa saja yang akan diukur dalam penelitian (Lapau, 2015).
38
sudah disusun dengan baik untuk pemberian jawaban oleh responden dan/ atau
sebagai berikut:
Data demografi yang digunakan pada penelitian ini meliputi nama, usia, jenis
digunakan untuk menilai tingkat kontrol asma pada pasien. Kuesioner ini bersifat
reliabel, valid, mudah digunakan, serta komperhensif dibanding dengan kuesioner lain
sehingga dapat dipakai secara luas (Nathan et al., 2004). Kuesioner ACT hanya dapat
diberikan kepada pasien berusia 12 tahun atau lebih dengan pertanyaan mengenai
keluhan asma pasien selama 1 bulan terakhir (Tanto et al., 2018). Kuesioner ACT versi
Bahasa Inggris telah dilakukan uji reliabilitas menggunakan Cronbach’s alpha dengan
hasil 0,84 (Nathan et al., 2004). Menurut Masbimoro 2009 dalam Melastuti & Husna
(2015), uji validitas dan reliabilitas kuesioner Asthma Control Test versi Bahasa Indonesia
ini valid (r hitung 0,45) dan reliabel (alpha cronbach 0,83>0,6). Rentang skor pada
kuesioner ini adalah 1-5, dengan pilihan A memiliki skor 1, B adalah 2, C adalah 3, D
adalah 4, dan E adalah 5. Skor akhir dihitung dengan cara menjumlahkan setiap skor
jawaban dari penghitungan tiap pertanyaan pada kuesioner ACT, dengan hasil ukur
- 25 : asma terkontrol
mengukur kualitas hidup pada pasien asma. Kuesioner Mini-AQLQ telah di uji
keabsahannya dalam mengukur kualitas hidup psien asma (Juniper et al., 1999).
Kuesioner Mini-AQLQ dapat diberikan kepada pasien asma dengan usia >17 tahun.
Kuesioner Mini-AQLQ versi Bahasa Indonesia telah dilakukan uji validitas dan
reliabilitas oleh Lorensia, Wahjuningsih, & Sungkono tahun 2015 pada pasien asma di
Puskesmas Kalirungkut Surabaya dengan hasil nilai alpha cronbach = 0,793 yang berarti
mecakup 4 domain. Skor dihitung dengan cara menjumlahkan semua nilai skor yang
didapatkan responden kemudian dibagi dengan jumlah soal (Lorensia et al., 2015).
Adapun kategori dari penghitungan skor jawaban dari kuesioner Mini-AQLQ adalah
sebagai berikut:
- Baik : 6-7
- Sedang : 3-<6
- Buruk : 1-<3
1. Penyusunan proposal.
Muhammadiyah Malang.
Malang.
Kepala RS Wava Husada, dekan fakultas, wakil dekan II dan III, dan
5. Setelah surat permohonan izin disetujui oleh pihak Rumah Sakit Wava
segera dilakukan.
kuesioner tersebut.
8. Peneliti mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah diluangkan serta
penelitian.
1. Editing
Pada proses ini dilakukan perbaikan dari isi kuesioner. Editing dilakukan
2. Coding
Dimana pada tahap ini peneliti merubah semua data yang mulanya dalam
bentuk kalimat ataupun huruf diubah ke bentuk data angka atau bilangan.
3. Data Entry
software di komputer. SPSS for Window merupakan salah satu program yang
dapat dipergunakan dalam hal ini. Ketelitian sangat dituntut dalam hal entry
4. Cleaning
variabel dependen dan independen dalam penelitian. Hasil dari analisa univariat
2018). Analisis univariat dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia,
dua variabel yang diduga memiliki korelasi (Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian
ini dapat mengukur hubungan tingkat kontrol asma dengan kualitas hidup
menggunakan uji non parametrik yaitu uji Correlation Spearman Rank. Uji korelasi
- Kekuatan hubungan:
- Arah hubungan :
naik.
Y turun.
dimulai dari pembuatan proposal hingga publlikasi hasil dari penelitian tersebut.
Menurut Milton 1999 dalam Notoatmodjo (2018) etika penelitian yang harus dipegang
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and
confidentiality)
sepadan tanpa membedakan jenis kelamin, agama, etnis, dan lain sebagainya dari
peneliti.
benefits)