Anda di halaman 1dari 3

Khansa Nur Habiba

07311840000045

TUGAS PROJECT DESIGN


Besaran Tubuh yang Dapat Diukur Secara Optis
1. Kadar Oksigen dalam Darah
Besarnya kadar oksigen normal dapat diketahui dalam bentuk yang berbeda-beda,
tergantung pada cara pengukurannya. Terdapat 2 cara mengukur saturasi oksigen dalam
darah, yaitu dengan analisa gas darah (AGD) atau dengan alat pulse oximeter.
Analisa gas darah merupakan tes darah yang diambil melalui pembuluh darah
arteri. Selain mengukur saturasi oksigen (SaO2) atau kadar oksigen dalam darah, tes ini
juga mengukur tekanan parsial oksigen (PaO2), tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2),
kadar bikarbonat (HCO3), dan pH darah arteri.
Pulse oxymeter merupakan alat cek saturasi oksigen yang cukup praktis dan dapat
digunakan sendiri di rumah. Alat ini memperkirakan jumlah oksigen di dalam darah dengan
cara mengirimkan sinar inframerah ke pembuluh darah kapiler. Kadar oksigen dalam darah
ditakar dari banyak cahaya yang dipantulkan dari kapiler. Prinsipnya adalah oksimeter
pulsa memancarkan dua panjang gelombang cahaya, merah pada 660 nm dan dekat-IR
pada 940 nm dari sepasang dioda pemancar cahaya kecil yang terletak di salah satu lengan
probe jari. Cahaya yang ditransmisikan melalui jari kemudian dideteksi oleh fotodioda di
lengan berlawanan dari probe; yaitu, jumlah relatif cahaya merah dan IR yang diserap
digunakan oleh oksimeter denyut untuk menentukan proporsi Hb yang terikat pada
oksigen.

2. Kadar Gula Darah dalam Urin


Sensor serat optic dapat digunakan untuk pengukuran kadar gula darah secara non-
invasive melalui urin. Sistem sensor terdiri dari laser dioda merah (λ = 650 nm), laser hijau
(𝜆 = 532 nm), laser ungu (𝜆 = 405 nm), serat optik multimode FD 620-10, dan fotodioda.
Sampel urin diambil dari penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo.
Panjang pengupasan cladding (L), jari-jari bending (R) dan panjang gelombang (λ)
dioptimasi untuk mendapatkan sensitivitas dan akurasi tertinggi. Sensitivitas sensor berada
pada rentang 0,71 - 0,91 (mg/dL)/mV dan paling tinggi pada pengupasan 2 cm dengan
bending 2,5 cm untuk sumber cahaya merah. Akurasi alat berada pada rentang 70 % sampai
95 % dan paling tinggi pada panjang pengupasan cladding 2 cm dengan bending 4,5 cm
untuk sumber cahaya ungu. Optimum alat berada pada panjang gelombang 650 nm dengan
bending 2,5 cm untuk sumber cahaya merah. Data pengukuran kadar gula darah pada CGE
(Clark Grid Analysis) tersebar di daerah A dan B, artinya alat ukur yang dirancang sangat
akurat. Sensor serat optik bending lebih akurat dibandingkan serat optik lurus karena 98,4
% data pada CGE tersebar di daerah A.

3. Tingkat Pernapasan
Tingkat pernapasan merupakan salah satu dari tanda vital yang digunakan untuk
memantau keadaan pasien setiap hari selain denyut nadi, tekanan darah, dan suhu.
Ketidaknormalan pola pernapasan manusia dapat mengindikasian luka pada pusat
Khansa Nur Habiba
07311840000045

pernapasan, menurunya metabolisme tubuh, narkotika, dan melemahnya otot-otot dalam


sistem respirasi.
Perancangan sistem monitoring pernapasan dilakukan berbasis serat optik
berstruktur SMS yang mampu mendeteksi sinyal pernapasan mengunakan dengan
panajang serat optik multimode coreless 22,30 mm dan Sensor 3 dengan panajang serat
optik multimode coreless 37,25 mm. Sistem monitoring dengan menggunakan multimode
coreless sepanjang 22,30 mm menghasilkan sensitivitas terbesar jika dibandingkan dengan
menggunakan dua probe sensor lainnya. Rata-rata perubahan keluaran sensor pada
pernapasan biasa adalah 0.179 V. Kelembaban relatif merupakakn faktor paling dominan
dalam proses pernapasan yang mempengaruhi sensitivitas sensor. Sistem monitoring
dengan menggunakan multimode coreless sepanjang 22,30 mm mampu membedakan
pernapasan biasa, kelelahan, dan pernapasan yang disertai batuk.

4. Kecepatan Aliran Darah


Perkembangan sensor self-mixing interferometer juga daoat digunakan sebagai
sebagai sensor pengukur aliran darah yang dapat diterapkan di dunia kesehatan. Sensor
self-mixing interferometer merupakan suatu sensor optik yang telah banyak dikembangkan
oleh ilmuan dalam bebrapa teknologi industri, penelitian, dan lainnya. Self-mixing
interferometer sendiri merupakan suatu sensor optik di mana cahaya di dalam sensor
tersebut dapat berinterpresensi dengan sesamanya. Berbeda dengan interferometer
konvensional, sinyal self-mixing interferometer dapat dipantulkan sendiri di dalam rongga
laser.
Alat pengukur darah yang menggunakan sensor optik memiliki kelebihan
dibandingkan dengan alat pengukur darah konvensional. Sensor optik ini dapat mengukur
aliran darah pasien tanpa menyentuh pasien, sehingga dalam aplikasinya akan membuat
pasien lebih nyaman.
Khansa Nur Habiba
07311840000045

REFERENSI
Chan, E. D., Chan, M. M., & Chan, M. M. (2013). Pulse oximetry: Understanding its basic

principles facilitates appreciation of its limitations. Respiratory Medicine, 107(6), 789–

799. https://doi.org/10.1016/j.rmed.2013.02.004

Fridayanti, Nola. 2018. Aplikasi Serat Optik Untuk Pengukuran Kadar Gula Darah Pada Urin

Secara Non-Invasive. Skripsi. Program Pascasarjana. Jurusan Fisika. Fakultas

Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Andalas: Padang.

https://www.halodoc.com/
Syafrani Sanif. 2016. Rancang Bangun Sistem Monitoring Pernapasan Berbasis Serat Optik
Berstruktur Singlemodemultimode-Singlemode (SMS). Skripsi. Departemen Teknik
Fisika. Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai