Anda di halaman 1dari 14

RANCANG BANGUN PULSE

OXIMETRY BERBASIS

PERSONAL COMPUTER
Kelompok 10
Dimitra Ega
SEBAGAI DETEKSI Putri Alifiyani

KEJENUHAN OKSIGEN

DALAM DARAH
Today's 1 Pendahuluan

Agenda 2 Tata Kerja

3 Hasil dan Pembahasan

4 Kesimpulan
Pendahuluan

Darah merupakan sistem transportasi


tubuh yang mana zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh.
Salah satu zat yang terkandung dalam
darah adalah oksigen. Normalnya,
sekitar 97% oksigen ditransport dari
paru-paru ke jaringan terikat dengan
hemoglobin dan sisa nya terlarut
dalam plasma
Pulse Oxymetry atau alat deteksi
kadar oksigen dalam darah ini
sebenarnya sudah ada, akan tetapi alat
tersebut masih impor dan jika terjadi
kerusakan salah satu komponen nya
akan susah untuk memperbaikinya..
Mengingat prinsip dasar alat ini relatif
mudah dan sederhana, maka
dirancang-bangun serta diuji kinerja
pulse oxymetry buatan sendiri.
Tata Kerja

Perancangan pulse oxymetry dilakukan


dengan pemilihan komponen optik LED
inframerah dan LED merah serta fotodioda,
rancangan elektronika, komunikasi digital dan
pengolahan sinyal digital
Data dapat diambil dengan pengambilan hasil
data yang tersimpan dalam file Microsoft
Excel untuk dapat mengestimasi kejenuhan
oksigen (SpO2) dan denyut nadi darah.
Untuk dapat mengukur nilai SpO2 harus
dihitung terlebih dahulu nilai Ratio (Ro)

Niai Ro yang diperoleh dapat di plot terhadap


nilai SpO2 terukur langsung dari darah seorang
relawan
Nilai Ro ini berkorelasi dengan SpO2 dengan
persamaan empirik. Ini merupakan
pendekatan linear yang digunakan untuk
mengkoreksi kesalahan pada nilai terukur
Hasil dan Pembahasan

Sinyal pulse oxymetry yang diperoleh dalam


penelitianini merupakan hasil rancang bangun
pulse oxymetry yang digunakan pada ujung
jari dua orang relawan. Sampel A berjenis
kelamin laki-laki yang berumur 38 tahun dan
Sampel B berjenis kelamin perempuan yang
berumur 24 tahun
Sampel A
Grafik disamping menunjukkan profil
bentukgelombang sinyal PPG kawasan waktu
baik menggunakan LED merah (R) maupun
inframerah (IR). Sinyal yang terdeteksi ini
terdiri atas sebuah gelombang pulsatil ('AC')
dengan frekuensi determinatif dan yang
dilapisi perubahan sinyal dengan frekuensi
lemah. Sinyal AC ini menunjukkan tanda
sinkronisasi antara perubahan volume darah,
terutama pada arteri darah dengan setiap
denyut nadi. Karakteristik amplitudo AC untuk
IR lebih kuat dibandingkan dengan R.
Sedangkan sinyal konstan ('DC') terkait
dengan serapa cahaya yang konstan oleh
tulang,kuku, jaringan tubuh non vaskular, darah
vena , dan lain-lain
Sampel B

Hasil uji sampel B sama seperti yang


ditunjukkan pada sampel A, akan tetapi
amplitudo AC IR nya lebih lemah
dibandingkan dengan sampel A. Perbedaan
amplitudo ini menunjukkan aktivitas
kardiovaskular yang berbeda dari sampel uji.
Pembahasan

Salah satu aspek penting dalam penelitian ini


adalah estimasi tingkat prosentasi saturasi
(kejenuhan) oksigen di dalam darah. Pulse
Oxymetry yang berbasis sinyal PPG dapat
digunakan untuk mengestimasi saturasi
oksigen darah secara non invasif. Hal ini
memungkinkan karena ada perbedaan yang
signifikan antara nilai serapan dua cahaya
yaitu Inframerah (IR) dan merah (R) oleh
hemoglobin kaya oksigen dan hemoglobin
yang kekurangan oksigen
Pembahasan

Nilai Rasio untuk sampel A adalah 0,85 dan untuk sampel B adalah 0,77. Sedangkan nilai
SpO2 untuk sampel A adalah 88,69 dan untuk sampel B adalah 90,75.
Dapat dibuktikan bahwa

Pulse Oxymetry yang telah

dirancang bangun dapat

digunakan untuk mengetahui

kadar oksigen dalam darah

Kesimpulan
Thanks
Thank you for
For Your participating.

Attention

Anda mungkin juga menyukai