BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Spektroskopi merupakan cabang ilmu yang berhubungan dengan
gelombang elektromagnetik yang diterjemahkan ke dalam komponen-
komponen panjang gelombang untuk menghasilkan spektra, merupakan plot
beberapa fungsi dari intensitas radian versus panjang gelombang atau
frekuensi. Peran Spektroskopi yaitu untuk membedakan struktur molecular,
mengindentifikasi molekul yang tidak diketahui, mendeteksi molekul yang
sudah diketahui, dan mengukur konsentrasi.
Terdapat dua macam instrument spektroskopi yang sering
dipergunakan yaitu Spektroskopi Molekuler dan Spektroskopi
Atomik.Spektroskopi molekuler berdasarkan atas radiasi ultraviolet, sinar
tampak, dan infrared.Banyak digunakan untuk identifikasi dari banyak
spesies organik, anorganik, maupun biokimia.Spektroskopi molekular adalah
teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur organik dan anorganik
dalam spesi atom. Spektroskopi atomik digunakan untuk penentuan kualitatif
dan kuantitatif dari sekitar 70 elemen.Ciri khas Spektroskopi Atomik adalah
bahwa dalam spektroskopi atomik, sampel harus diatomkan terlebih dahulu.
Inductively Coupled Plasma (ICP) yang termasuk ke dalam
Spektroskopi Atomik adalah sebuah teknik analisis yang digunakan untuk
mendeteksi jejak logam dalam sampel dan untuk mendapatkan karakteristik
unsur-unsur yang memancarkan gelombang tertentu.Inductively Coupled
Plasma (ICP) merupakan instrumen yang digunakan untuk menganalisis
kadar unsur-unsur logam dari suatu sampel dengan menggunakan metode
spektorfotometer emisi, ICP dapat mengukur sampel dan berbagai bentuk/
matriks salah satunya adalah air.
B. Tujuan
BAB II
DASAR TEORI
A. Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis
yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan
cahaya. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan
inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang
lebih berperan adalah elektron valensi.Spektrofotometri juga merupakan
suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar
monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi
dengan detektor fototube.Transmitans adalah perbandingan intensitas
cahaya yang di transmisikan ketika melewati sampel (It) dengan intensitas
cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io). Persyaratan hokum
Lambert-Beer antara lain : Radiasi yang digunakan harus monokromatik,
rnergi radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia,
sampel (larutan) yang mengabsorpsi harus homogen, tidak terjadi
flouresensi atau phosphoresensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh
terhadap konsentrasi, jadi larutan harus pekat (tidak encer).
c. Instrumentasi ICP-OES
2. Sistem Plasma
Pada plasma, aerosol tersebut dapat mengalami
desolvation, vaporazation, atomization, dan excitation dengan
sempurna. Spray chamber berfungsi untuk mengubah aerosol
menjadi butiran cair yang sangat halus, dengan diameter kurang
dari 10 m agar dapat lolos menuju plasma. Hal ini sangat
penting karena hanya butiran-butiran yang sangat halus yang
dapat secara efektif mengalami proses desolvation,
vaporazation, atomization, dan excitation dalam plasma. Aerosol
yang tidak sempurna dalam pembentukan spray, misalkan spray
yang masih berukuran besar akan di buang ke tempat
pembuangan.
Ar Ar+ + e-
3. Spektrometer
Bagian spektrometer pada ICP-OES meliputi
monokromator dan detektor. Adanya sistem grating dan prisma
dapat memisahkan beberapa panjang gelombang yang spesifik
secara simultan yang kemudian panjang gelombang tersebut
dikirimkan ke detektor untuk dideteksi. Jenis-jenis detektor pada
ICP-OES, yaitu : PhotoDiodearray (PDA), PhotoMultiplierTube
(PMT), dan ChargeCoupleDevice (CCD). Detektor yang
digunakan adalah jenis CCD. Detektor ini dapat mendeteksi
unsur pada panjang gelombang 167-785 nm, sehingga
interferensi spektral mudah dihilangkan. Selain itu, detektor ini
dapat beroperasi dengan kecepatan 1 megahertz pixel pada saat
proses dan dapat mendeteksi 75 unsur dalam waktu 35 detik.
4. Komputer
Komputer yang dipasangkan pada ICP-OES berfungsi
sebagai displayout. Komputer akan menampilkan data berupa
konsentrasi contoh, intensitas contoh, dan keterangan lainnya.
D. Air
Air merupakan suatu senyawa kimia H2O yang sangat istimewa, yang
dalam kandungannya terdiri dari senyawa Hidrogen(H2), dan senyawa
Oksigen (O2). Kedua senyawa yang membentuk air ini merupakan
komponen pokok dan mendasar dalam memenuhi kebutuhan seluruh
makhluk hidup di bumi selain matahari yang merupakan sumber energi.
Seperti yang kita ketahui air merupakan hal yang sangat penting, karena
segala makhluk hidup di dunia tidak dapat hidup tanpa air.Fungsi air dalam
kehidupan kita tidak hanya memenuhi kebutuhan secara fisik (yang
dibutuhkan tubuh manusia), tetapi juga berperan sebagai pemenuh kegiatan
manusia sehari-hari. Baik digunakan untuk mencuci pakaian, mandi, dan
memenuhi kebutuhan manusia lainnya. Bahkan makhluk hidup lain yang
berupa binatang, dan tumbuhan mengkonsumsi air sebagai pemenuh
kebutuhannya.
Seperti yang kita ketahui, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
manusia menyebabkan polusi air. Yang penyebab utamanya adalah
pencemaran air melalui limbah pabrik, dan limbah rumah tangga yang
berupa zat kimia dari diterjen yang digunakan sehari-hari, serta zat-zat kimia
yang dihasilkan dari kegiatan manusia lainnya. Hal ini tentu memberi
dampak negatif terhadap lingkungan, bahkan pencemaran air tersebut dapat
membunuh makhluk yang disekitarnya. Dan menjadi kendala kita sekarang
adalah sulitnya untuk memperoleh air bersih. Keadaan ini tentunya sangat
memprihatinkan, karena kebutuhan akan air bersih adalah prioritas utama
bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
a. Air Limbah
Air limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman, rumah tangga,
dan juga berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan
lainnya yang telah dipergunakan untuk berbagai keperluan, harus
dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat
dan baik. Air limbah memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan
sifatnya. Karakter air limbah meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi.
Air limbah berasal dari berbagai sumber, secara garis besar air limbah
dapat dikelompokkan menjadi :
a. Air limbah yang bersumber dari rumah tangga (Domestic Wastes
Water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.
Pada umumnya air limbah ini terdiri dari excreta (tinja dan air seni),
air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri
bahan-bahan organik.
b. Air limbah industri (Industrial Wastes Water), yang berasal dari
berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang
terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku
yang dipakai oleh masing-masing industri.
c. Air limbah kotapraja (Municipal Wastes Water), yaitu air buangaan
yang berasal dari daerah: perkotaan, perdagangan, hotel, restoran,
tempat-tempat umum, tempat-tempat ibadah dan sebagainya. Pada
umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama
dengan air limbah rumah tangga.
E. LOGAM
a. Logam Berat
Logam berat ialah unsur logam dengan berat jenis lebih besar
dari 5 g/cm3. Namun unsur unsur metaloid yang mempunyai sifat
berbahaya juga dimasukkan ke dalam kelompok tersebut. Dengan
demikian yang termasuk ke dalam kriteria logam berat yang
beracun bagi manusia antara lain arsen (As), kadmium (Cd),
tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), dan seng (Zn). (Darmono,
1995 dalam Vera, 2011)
1. Kadmium (Cd)
2. Mangan (Mn)
3. Kobalt (Co)
4. Tembaga
B. Permasalahan
Pada saat pengoperasian instrumen ICP akan ditemukan
beberapa gangguan selama proses analisa yaitu :
1. Gangguan Fisika
Pelarut, reagen, gelas, dan perangkat keras pengolahan sampel lain
mungkin menghasilkan artefak dan gangguan pada analisis sampel.
Semua materi ini harus bebas dari gangguan dan pada kondisi baik
saat analisis.
2. Gangguan Nebulasi
Nebulization dan transportasi proses dapat terpengaruh jika
komponen matriks menyebabkan perubahan pada tegangan
permukaan atau viskositas. Perubahan komposisi matriks dapat
menyebabkan penekanan sinyal yang signifikan atau perangkat
tambahan padatan terlarut dapat deposit di ujung nebulizer dari
nebulizer pneumatik dan di interface skimmer (mengurangi
ukuran mulut dan kinerja instrumen).
3. Gangguan Memori (Carry Over)
Gangguan ini disebabkan bila ada perbedaan konsentrasi yang
besar antara sampel atau standar yang dianalisa secara
berurutan.
BAB IV
PENERAPAN
Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Mangan (Mn), Tembaga (Cu) dan
Kobalt (Co) dalam Air Limbah dengan Inductively Coupled Plasma - Optical
Emission Spectrometer (ICP - OES).
A. Prinsip
Mengukur konsentrasi contoh logam dari proses perubahan contoh
larutan menjadi aerosol oleh nebulizer, kemudian aerosol tersebut diubah
menjadi spray (butiran butiran kecil) pada spray chamber yang kemudian
bercampur dengan gas argon dan dibakar oleh plasma. Pada saat
pembakaran, spray tersebut akan berubah menjadi atom dan tereksitasi.
Pada saat atom tersebut kembali ke energi dasar, maka akan memancarkan
emisi pada panjang gelombang yang berbeda beda untuk tiap unsur. Emisi
tersebut akan dipisahkan oleh grating dan prisma sesuai panjang gelombang
masing masing yang selanjutnya diterima oleh detektor. Intensitas emisi
yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan standar untuk mendapatkan
konsentrasi unsur yang dianalisis.
B. Reaksi
Desolvasi Gas [MX]
Larutan[M+,X-] Padatan [MX]
Atomisasi
Eksitasi
Gas [M+] Gas [M0]
Ionisasi
+ Eksitasi
Gas [M *] Gas [M+]
b. Bahan
1) HNO3 ICP Grade
2) HCl ICP Grade
3) Aquabides
4) Larutan Induk Standar Cd, Co, Mn, dan Cu 1000 mg/L.
D. Cara Kerja
Pembuatan Deret Standar Logam (Mix Standard)
1. Persiapkan alat gelas yang dibutuhkan.
2. Alat gelas dibilas terlebih dahulu menggunakan HNO3 ICP Grade dan
aquabides.
3. Larutan standar induk logam Cd, Co, Mn, dan Cu 1000 ppm masing
masing di pipet 1 mL dengan pipet mikro kedalam labu ukur 100 mL.
4. Ditambahkan aquabides, dihimpitkan, dan dihomogenkan (konsentrasi 10
ppm).
5. Dibuat deret standar logam (minimal 5 titik konsentrasi) dari larutan
standar induk 10 ppm kedalam labu ukur 50 ml.
6. Disaring dengan membran berpori 0,45 m.
7. Ditambahkan HNO3 ICP grade sampai pH 2
8. Bilas tabung QuEChERS dengan aquabides.
9. Bilas tabung QuEChERS dengan standar. Masukkan standar kedalam
tabung.
10. Letakkan tabung QuEChERS pada autosampler.
11. Lakukan pengukuran dengan ICP OES.
Persiapan Sampel
E. Perhitungan
Intensitas logam dari pembacaan ICP ( Intensitas ) - intersept
C logam ( mg/L ) =
Slope
F. Pembahasan
Pada penentuan kadar logam total (Cd,Mn,Co dan Cu) dalam air
limbah dilakukan proses dekstruksi dengan menggunakan HNO3 pekat ICP
Grade. Destruksi merupakan suatu perlakuan pemecahan senyawa menjadi
unsur-unsurnya sehingga dapat dianalisis. Istilah destruksi ini disebut juga
perombakan, yaitu dari bentuk organik logam menjadi bentuk logam-logam
anorganik. Pada dasarnya ada dua jenis destruksi yang dikenal dalam ilmu
kimia yaitu destruksi basah (oksida basah) dan destruksi kering (oksida
kering). Kedua destruksi ini memiliki teknik pengerjaan dan lama pemanasan
atau pendestruksian yang berbeda.
Destruksi basah adalah perombakan sampel dengan asam-asam
kuat baik tunggal maupun campuran, kemudian dioksidasi dengan
menggunakan zat oksidator. Pada metode destruksi basah dekomposisi
sampel dilakukan dengan cara menambahkan pereaksi asam tertentu ke
dalam suatu bahan yang dianalisis. Asam-asam yang digunakan adalah
asam-asam pengoksidasi seperti H2SO4, HNO3, H2O2, HClO4, atau
campurannya. Kesemua pelarut tersebut dapat digunakan baik tunggal
maupun campuran. Kesempurnaan destruksi ditandai dengan diperolehnya
larutan jernih pada larutan destruksi, yang menunjukkan bahwa semua
konstituen yang ada telah larut sempurna atau perombakan senyawa-
senyawa organik telah berjalan dengan baik. Pemilihan jenis asam untuk
mendestruksi suatu bahan akan mempengaruhi hasil analisis.
Unsur-unsur yang akan di analisa dengan ICP harus dalam bentuk
larutan. Larutan yang mengandung air lebih di suka daripada larutan organik
sebab larutan organik memerlukan perlakuan khusus sebelum penyuntikan
kedalam ICP.Begitu juga dengan sampel padat.Cahaya yang di pancarkan
oleh atom dari unsur dalam ICP di konversi menjadi sinyal elektrik yang
dapat di ukur jumlahnya (kuantitasnya). Hal ini terpenuhi dengan komponen
radiasinya oleh kisi difraksi, dan kemudian di ukur intensitas cahayanya
dengan tabung photomultiplier pada panjang gelombang yang spesifik untuk
masing-masing garis unsur.
Pada saat proses analisa sampel dapat terjadi gangguan
diantaranya gangguan spektra,. Disebabkanemisi yang
sebelumnyatidakmunculpadaatomisasinyalamunculsecaraintens. Gangguan
spektral atau background terjadi karena emisi cahaya oleh sumber
eksitasi pada panjang gelombang
analit.Gangguanspektradisebabkanolehspektrumargon, atauspektrumgaris,
pita dankontinuspesi yang memasuki plasma. Gangguan spektra
merupakangangguanutama yang timbuldalampenetapansecara ICP-OES.
Gangguan spektra terbagi atas .
1. Tumpangtindihgarisspektraberdekatan
Terjadijikasistemdispersitidakmampumemisahkangarisemisianalitterhadap
garisemisimatriks. Bertumpangtindihdapat
dipisahkandenganmonokromatorbiasadanmemberikanresolusicukupbaikji
kamenggunakanmonokromatorEchelle. Cara untuk memisahkannya
denganterlebihdahulumemisahkananalitmenggunakanekstraksicair-
cairataukromatografipenukar ion.
2. Tumpangtindihspektradenganspektrum lebarberdekatan
Tumpang tindihspektrumdengangarisemisilebar.
Garisemisilebardisebabkanolehbesarnyakonsentrasianalitdalamsampel.H
al inidapatditanggulangidenganmemilihgarisemisi yang lain
sehinggatidaklagiterjaditumpangtindih
3. Spektrumkontinu
Terjadisecaraalamiakibatrekombinasielektrondengan ion
argondananalatataudikarenakanterlalutingginyaenergi yang
menyebabkanjumlahelektronbertambah.
4. Sinarsesatan
Disebabkanolehkonsentrasitinggidari Mg, Ca, Fe atau Al.
Sinarsesatanmenaikanemisilatarbelakangdanmeningkatkan noise
dalampengukuran. Sistemoptik yang
baikdiperlukanuntukmengurangisinarsesatan yang
mungkinmencapaidetektor.
Selain itu ada gangguan ionisasi disebabkan oleh sumbangan elektron oleh
spesies bersamaan dalam contoh yang mengubah atom atau konsentrasi
iondari spesies yang ditentukan. Derajat ionisasi yang terjadi dalam ICP-
OES adalah konstan dalam reproduktifitas keseluruhan pengukuran ICP-
OES.
Pencemaran logam berat terhadap lingkungan merupakan suatu
proses yang erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh
manusia. Pada awal digunakannya logam sebagai alat, belum diketahui
pengaruh pencemarannya pada lingkungan. Proses oksidasi dari logam
yang menyebabkan perkaratan sebetulnya merupakan tanda-tanda adanya
pencemaran. Tahun demi tahun ilmu kimia semakin berkembang dengan
cepat dan dengan mulai ditemukannya garam logam seperti HgNO 3, PbNO3,
HgCl, CdCl2 dan lain-lain, serta diperjualbelikannya garam tersebut untuk
industri, maka tanda-tanda pencemaran lingkungan mulai meningkat.
(Darmono, 1995: 10).
Pencemaran logam berat dapat terjadi pada daerah lingkungan yang
bermacam-macam dan ini dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu udara,
air, dan tanah. Di daerah perkotaan dan industri pencemaran udara
disebabkan karena uap sisa pembakaran bahan bakar kendaraan dan asap
pabrik. Udara di daerah ini akan tercemar oleh logam berat dan kemudian
terbawa oleh air hujan, sehingga air hujan trsebut juga mengandung logam
berat. Air yang mengandung logam berat ini akan mencemari tanah dan
lingkungan. (Darmono, 1995: 13).Terjadinya keracunan logam paling sering
disebabkan pengaruh pencemaran lingkungan oleh logam berat seperti
penggunaan logam sebagai pembasmi hama (pestisida), pemupukan
maupun pembuangan limbah pabrik yang menggunakan logam. Logam
logam seperti Cd, Mn,Co dan Cu selain dapat mencemari lingkungan juga
dapat membahayakan manusia seperti:
a. Mangan (Mn)
Logam Mn memiliki bahaya bagi kesehatan, beberapa gejala gangguan
kesehatan bisa di akibatkan oleh berlebihnya kadar mangan, contohnya
gangguan ginjal, gangguan mental, kejang-kejang dan penuruan tingkat
intelegensi.
b. Kadmium (Cd)
Logam Kadmium yang diabsorbsi oleh tubuh manusia masuk kedalam
tubuh melalui makanan dapat dikeluarkan lewat feses tetapi ada sebagian
kecil yang masuk kedalam ginjal dan dikeluarkan oleh urin. Kadmium
yang terdapat dalam ginjal dapat terakumulasi dengan protein yang
terdapat didalam ginjal sehingga dapat menyebabkan gangguan pada
aktivitas kerja enzim. Selain itu Kadmium (Cd) kronis juga menyebabkan
gangguan kardiovaskuler yaitu kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan
penurunan tekanan darah maupun tekanan darah yang meningkat
(hipertensi). Hal tersebut terjadi karena tingginya aktifitas jaringan ginjal
terhadap cadmium. Gejala hipertensi ini tidak selalu dijumpai pada kasus
keracunan Kadmium (Cd) krosik.
c. Kobalt (Co)
Kobalt (Co) dalam jumlah yang besar yang masuk ke dalam tubuh akan
merusak kelenjar gondok, sel darah merah menjadi berubah, tekanan
darah menjadi tinggi, pergelangan kaki menjadi bengkak, penyakit gagal
jantung, sesak nafas, batuk-batuk dan kondisi badan yang lemah.
d. Tembaga (Cu)
Tembaga (Cu) merupakan mikroelemen esensial untuk semua tanaman
dan hewan, termasuk manusia. Logam Cu diperlukan oleh berbagai
sistem enzim di dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, Cu harus selalu
ada di dalam makanan. Yang perlu diperhatikan adalah menjaga agar
kadar Cu di dalam tubuh tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan.
Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam
jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan
manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya
ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.
BAB V
Kesimpulan