221313012
TEM A
Pandemi covid-19 yang melanda seluruh belahan bumi menyebabkan banyak korban yang
terinfeksi covid-19 memerlukan perawatan yang serius baik di rumah, klinik, hingga rumah sakit.
Faktor penting yang perlu dijaga oleh setiap penderita covid-19 ini adalah nilai saturasi oksigen
dalam darah, sebab kebanyakan penderita covid-19 mengalami penurunan saturasi oksigen dalam
darah yang menyebabkan kurangnya peredaran oksigen dalam jaringan darah manusia. Kurangnya
saturasi oksigen dalam darah manusia dapat menyebabkan sesaknya pernapasan, penurunan
kesadaran manusia, sakit kepala / pusing, tubuh lemas, jantung berdetak secara tidak stabil, dan lain-
lain.
Untuk dapat menjaga saturasi oksigen dalam darah manusia tetap stabil, diperlukan sebuah
alat yang mampu memonitoring kadar saturasi oksigen dalam darah manusia, alat tersebut memiliki
nama oximeter. Selain membaca kadar saturasi oksigen dalam darah manusia (Hyperastuty &
Mukhammad, 2021:2), kebanyakan oximeter yang beredar dipasaran juga dapat mendeteksi denyut
nadi per menit yang dimiliki oleh manusia. Oximeter dipasang pada jari pasien dengan cara
dijepitkan sehingga dua buah lampu LED yang merupakan pemancar sinar dan penerima sinar. Sinar
yang menembus jari manusia ini dapat menjadi indikasi / parameter yang dibaca oleh sensor
oximeter. Semakin sedikit cahaya yang diterima oleh LED penerima, maka semakin banyak kadar
oksigen dalam darah manusia. Sebaliknya, apabila semakin banyak cahaya yang diterima oleh LED
Dengan harganya yang cukup terjangkau untuk dibeli, maka banyak masyarakat yang membeli
oximeter ini. Meningkatnya pembelian oximeter ini menyebabkan stok oximeter yang dijual di toko
peralatan kesehatan menjadi berkurang yang lambat laun akhirnya pun habis. Oximeter yang hilang
dari pasaran membuat beberapa masyarakat yang memerlukan oximeter dan belum memiliki
oximeter menjadi kesusahan dalam memantau kadar saturasi oksigen dalam darah. Apalagi
semenjak meledaknya jumlah pasien covid-19 di rumah sakit, banyak keluarga / orang yang
terinfeksi covid-19 memilih untuk perawatan mandiri di rumah masing-masing dengan sistem isolasi
Oximeter adalah alat medis pemantau dan pengukur saturasi oksigen dan denyut nadi tanpa
harus melalui tes darah (Nugroho, Yuniarti, & Hartono, 2020:85). Dengan cara menempelkan /
menjepitkan oximeter pada jari, dengan begitu oximeter dapat mendeteksi sidik jari lalu sensor akan
bekerja dengan hasil pendeteksian data pada layar LCD oximeter. Pendeteksian saturasi oksigen dan
denyut nadi dilakukan dengan adanya sensor inframetar, dimana inframerah tersebut mendeteksi
kadar oksigen yang ada dalam darah dengan cara manual monitoringnya.
Belakangan ini beredar oximeter baru yang lebih canggih daripada oximeter yang beredar
dipasaran sebelumnya, pengembangan alat ukur untuk pemeriksaan denyut nadi yang portable dan
dapat digunakan tanpa harus ke instansi kesehatan atau klinik (Muthmainnah & Tabriawan
2022:163), yaitu adanya penambahan fitur koneksi internet yang memungkinkan oximeter
terhubung dengan ponsel kita sehingga dapat menyimpan nilai kadar saturasi oksigen dengan waktu
yang tercatat pada ponsel kita. Kekurangan yang terjadi jika menambahkan fitur koneksi internet
yaitu jika terjadi pemadaman listrik, maka pemancar WiFi akan ikut padam yang dapat
mengakibatkan hilangnya koneksi antara oximeter dengan internet. Namun ada beberapa perangkat
pemancar WiFi yang memiliki fitur penyimpanan daya cadangan menggunakan baterai yang dapat
diisi ulang ketika listrik menyala sehingga apabila terjadi pemadaman listrik, pemancar WiFi
tersebut dapat tetap menyala untuk memberikan koneksi internet kepada oximeter.
Dalam permasalahan tersebut oximeter dengan jarak jauh harus memiliki via koneksi, baik
itu lewat internet maupun bluetooth, jika oximeter menggunakan bluetooth maka
mempertimbangkan jarak koneksi antara oximeter dengan smartphone berkisar pada 5-10 meter.
Tetapi oximeter yang menggunakan fitur WiFi jarak koneksinya dapat lebih dari 5-10 meter bahkan
sampai puluhan kilometer selama oximeter terhubung dengan WiFi dan smartphone terhubung
dengan jaringan internet. Data yang disimpan ini dapat digunakan sebagai rekam medis personal
untuk pengukuran / diagnosis terhadap tingkat kesehatan pengguna. Oximeter yang sebelumnya
telah habis terjual dipasar masih belum memiliki fitur bluetooth ini, menjadikan oximeter versi lama
kurang efektif apabila digunakan untuk monitoring kesehatan pasien dari jauh. Terlebih lagi adanya
covid-19 ini membuat pasien harus menjaga jarak dengan orang lain untuk menghindari penularan
Dengan adanya penambahan fitur monitoring secara jarak jauh menggunakan ponsel android
ini menjadikan oximeter versi baru lebih efektif dalam pemantauan kesehatan pasien guna
mempermudah pendataan saturasi oksigen pasien secara online yang memungkinkan perawat untuk
tidak berdekatan dengan pasien, sehingga kontak dan penularan covid-19 dapat tercegah.
Perlu diketahui terkait nilai saturasi oksigen yang terdapat pada tubuh manusia berkisar
antara 95-100% untuk kategori orang dapat dikatakan sehat, ketika nilai saturasi oksigen yang
terdeteksi oleh oximeter dibawah 95% maka orang tersebut harus melakukan pemeriksaan di klinik
ataupun rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut guna mencegah terjadinya
penyakit atau penurunan kesehatan tubuh. Pada masa pandemi covid-19, banyak pasien yang
mengalami kekurangan saturasi oksigen dalam darah sehingga saturasi oksigennya dapat turun
hingga kisaran 80% bahkan ada yang lebih rendah daripada itu, sehingga banyak pasien covid-19
yang diberikan perawatan tambahan seperti menggunakan selang oksigen, untuk kasus pasien covid-
19 yang sudah parah / kritis akan diberikan alat life support berupa ventilator untuk menggantikan
fungsi paru-paru yang lemah dan tidak dapat memompa oksigen ke seluruh tubuh dengan baik.
Nugraha & Jabarriau (2016:26) dalam jurnalnya yang berjudul Prototipe Sistem Monitoring
“Denyut nadi dapat diukur dengan satuan nilai BPM (Beats per Minute). Manusia dapat
mengukur denyut nadi mereka dengan merasakan denyutan yang bekerja secara kontraksi
dan relaksasi pada arteri nadi Denyut nadi normal untuk dewasa berkisar dari 60 sampai
100 denyutan per menit. Anda dapat menghitung jumlah denyutan selama 15 detik kemudian
Dengan adanya peristiwa covid-19, inovasi teknologi sangat dibutuhkan terlebih di bidang
kesehatan. Maka dari itu salah satu alat kesehatan yang sangat terbantu dalam pemantauan oksigen
dan denyut nadi ialah oximeter. Inovasi yang sebelumnya hanya berguna dalam pemantauan jarak
dekat, sedangkan covid-19 ini membutuhkan pemonitor dari jarak jauh. Inovasi teknologi oximeter
yang dibuat dengan monitoring android tanpa mengharuskan pemakai saling berdekatan, antara
pengguna dengan pemonitor, antara pasien dengan petugas kesehatan. Oximeter yang dibuat ini
Dalam pembuatan oximeter adapun tujuan yang menjadi landasan terciptanya inovasi
teknologi oximeter ini yaitu oximeter yang beredar dipasaran perlu inovasi agar mampu
memonitoring kesehatan pasien dari jarak jauh, dengan monitoring kesehatan pasien dari jarak jauh
ini memudahkan perawat untuk dapat mengetahui tingkat kesehatan pasien melalui kadar oksigen
dalam darah tanpa kontak fisik ataupun berdekatan dengan pasien dalam ruang lingkup rumah sakit.
Fitur monitoring terupdate secara berkala setiap menitnya pada data yang tertampil di layar LCD
oximeter ini.
Terdapat mesin dan alat dalam perlengkapan yang digunakan dalam membuat oximeter ini
yaitu laptop digunakan untuk memprogram dan berkomunikasi dengan board mikrokontroler untuk
kontrol inverter dengan bantuan software arduino IDE dalam pengaplikasikan kendali inverter
dengan mikrokontroler atau board mikrokontroler. 3D printer digunakan untuk membuat casing
dari oximeter dari file desain 3D yang diconvert format file .stl dengan bahan filament. Mesin bor
Dalam komponen input terdapat sensor MAX30100, sensor ini melakukan pembacaan sinyal
denyut nadi dan tingkat oksigen dalam darah tanpa ada peralatan yang masuk ke dalam tubuh
manusia. Kemalasari & Rochmad (2022: 37), “Sensor chip MAX30100 terdiri dari LED merah
dengan panjang gelombang 660 nm, LED inframerah panjang gelombang 940 nm berfungsi
sebagai transmitter, sedangkan photodioda berfungsi sebagai receiver, sehingga data yang diterima
oleh photodioda akan dibaca melalui protokol komunikasi I2C.”. Komponen mikrokontrolnya
arduino dengan internet via WiFi, dan juga sebagai pengolah data. Mikroprosesor yang digunakan
pada board WEMOS D1R1 MINI adalah ESP8266. Namun selain ESP8266, juga terdapat ESP12F
Alat oximeter ini terdapat komponen output yang berfungsi untuk menampilkan data atau
informasi yang telah diolah (Rohma, 2020: 4). Oled termasuk bagian dari inovasi oximeter ini
dengan ukuran 0,96 inci digunakan untuk menampilkan kondisi yang terbaca pada sensor
MAX30100 yaitu saturasi oksigen dalam satuan persen dan denyut nadi dalam satuan menit.
Aplikasi android yang digunakan dalam monitoring jarak jauh yaitu Blynk, terdapat di IOS dan OS
android dalam mengontrol WEMOS D1R1 MINI ini, mengendalikan perangkat hardwere,
menampilkan data sensorm dan notifikasi. Buzzer akan mengeluarkan bunyi suara yang digunakan
sebagai alat peringatan dalam alat oximeter, tegangan kerja yang dimiliki melebihi 5V DC, maka
Sumber daya pada oximeter ini memiliki komponen untuk mengisi ulang baterai apabila
dirasa kapasitas baterainya sudah berkurang dengan menggunakan module charger dengan seri
TP4056 spek pada output 5V 1A. Terdapat baterai sebagai sumber tegangan utama dengan seri yang
digunakan Lithium Ion 18650 tegangan maksimal 3,7V dan kapasitas 2200 mAh. Penggunaan
oximeter dalam menaikkan dan memberi tegangan stabil untuk input power kontrolernya sehingga
tegangan dari baterai akan tetap stabil pada input baterainya (apabila baterai drop, output
tegangannya tetap 3,3V). Dalam menyalakan atau mematikan oximeter menggunakan switch saklar
Bahan komponen pendukung dalam oximeter ini menggunakan pin male dan female sebagai
penghubung dari komponen ke PCB dengan menggunakan jumper sebagai perekat ataupun tanpa
jumper, dan juga sebagai tempat pemasangan komponen itu sendiri tanpa perekat (tenol). PCB
dalam pembuatan oximeter menggunakan layout dari aplikasi Autodesk Eagle, terlebih dahulu
diprint untuk disablon / dibuat pada PCB. Bubuk ferric chloride digunakan untuk melarutkan PCB
Detail dalam alat oximeter ini membaca dalam rentang 0 – 100% saturasi oksigen yang
terdata, sedangkan untuk denyut nadi dalam terdata setiap menitnya. Sumber tegangan aktif yang
digunakan yaitu 3,7V. Charger yang digunakan 5V DC, 1A. Komunikasi dengan koneksi internet
dengan cara menekan tombol switch lalu akan menyalakan indikator dan LCD OLED yang
menampilkan saturasi oksigen dan denyut nadi, letakkan dan jepitkan jari pada oximeter, sensor
akan menembus jari yang akan diterima oleh sensor penerima cahaya agar terdeteksi untuk
menampilkan data yang akurat, tunggu beberapa detik hingga mendapatkan hasil yang stabil, nilai
analog yang terbaca oleh sensor akan diolah oleh kontroller lalu nilai hasil pengolahan akan
ditampilkan pada display. Pengirimannya melalui WEMOS D1R1 MINI ke aplikasi blynk yang ada
dismartphone, dimana dalam aplikasi tersebut memiliki fitur notifikasi dalam jangka data tertentu
sesuai dengan program yang telah digunakan, ketika nilai saturasi oksigen dibawah 94% maka akan
muncul notifikasi “Oxygen Saturation is not good” pada ponsel sedangkan apabila saturasi oksigen
yang terdeteksi lebih dari atau sama dengan 94% maka akan muncul notifikasi “Oxygen Saturation
is good” pada ponsel. Apabila oximeter terhubung dengan ponsel menggunakan WiFi, nilai yang
tertampil pada display akan terkirim secara real-time / update secara terus menerus.
diringkas menjadi 3 komponen dasar pada blok diagram kerja, yaitu Sensor yang berfungsi untuk
mendeteksi nilai saturasi oksigen dalam darah manusia, kontroller yang berfungsi untuk mengolah
data yang telah dideteksi oleh sensor lalu memprosesnya agar dapat dibaca / dilihat oleh pengguna,
dan LCD / Display yang berfungsi untuk menampilkan nilai saturasi oksigen yang terbaca oleh
sensor.
Percobaan akurasi alat dalam perbandingan deteksi nilai detak jantung antara oksimeter yang
dijual di pasaran dan oximeter yang dibuat terhadap usia 6 orang sukarelawan (Utomo & Rusmana,
2022:26-27).
Percobaan akurasi alat dalam perbandingan deteksi nilai saturasi oksigen antara oksimeter
yang dijual di pasaran dan oximeter yang dibuat terhadap usia 6 orang sukarelawan (Utomo &
Rusmana, 2022:26-27).
Dari beberapa hasil percobaan dan jurnal yang diteliti, terdapat beberapa hasil pencapaian
dari oximeter yang diharapkan dari inovasi oximeter yang dibuat antara lain seperti oximeter yang
digunakan dilengkapi sensor yang dapat mendeteksi nilai saturasi oksigen dalam darah manusia dan
BPM atau denyut nadi melalui sensor yang menempel pada jari pengguna yang kemudian data nilai
tersebut diolah oleh kontroler dalam alat lalu memunculkan data yang terdeteksi oleh sensor pada
display atau LCD dan data tersebut juga dapat ditampilkan pada pemonitor / pengawas alat dari
jarak jauh menggunakan situs internet yang dibuat atau aplikasi yang dapat digunakan pada ponsel.
Selain sistem monitoring oximeter secara jarak jauh, diharapkan sistem inovasi oximeter ini
juga dapat terekam history / jejak penyimpanan data dari riwayat penggunaan oximeter oleh pasien
atau pengguna meliputi nama pasien, waktu penggunaan, data yang didapatkan dari penggunaan
oximeter berupa nilai saturasi oksigen dan nilai BPM dengan waktu yang tercatat.
Untuk mengoptimalkan fungsi dari oximeter ini, pada sistem oximeter juga dilengkapi fitur
peringatan apabila oximeter yang terpasang pada pasien mendeteksi nilai saturasi oksigen pasien
dibawah 96% dan nilai BPM pasien yang terdeteksi memiliki nilai yang berkisar antara 50-100
untuk pengguna orangtua, dan untuk atlet yang terlatih memiliki nilai BPM yang memiliki rentang
antara 60-40. Apabila nilai BPM yang terdeteksi oleh oximeter tidak berada pada rentang nilai
tersebut, maka oximeter akan memberikan peringatan baik pada display / LCD oximeter dan pada
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan percobaan antara oximeter yang beredar di
pasaran dengan oximeter yang dibuat dan analisis terhadap fungsi-fungsi atau fitur-fitur dari
oximeter yang dibuat, oximeter yang dibuat sudah dapat memenuhi kriteria lolos uji atau layak pakai
dan layak untuk diedarkan di pasaran karena tingkat akurasinya yang cukup baik. Selain itu, pada
sistem oximeter yang dibuat juga terdapat sistem peringatan yang dapat memberikan tanda pada
oximeter yang terpasang pada jari pengguna dan layar ponsel maupun layar komputer yang
dimonitor oleh pemonitor / perawat apabila terjadi kondisi darurat sehingga pengguna maupun
pemonitor / perawat dapat segera melakukan tindakan dengan tujuan menghindari kejadian atau
masalah yang tidak diinginkan. Selain itu, sistem jejak penggunaan / history juga merupakan sistem
baru yang dapat merekam nilai saturasi oksigen pasien dan nilai BPM atau denyut nadi pasien yang
akan disimpan pada situs internet meliputi nilai-nilai parameter yang dideteksi oleh sensor, waktu
pencatatan atau waktu perekaman nilai, dan nama pasien serta keterangan kesehatan pasien.
Referensi
Hyperastuty, A. S., & Mukhammad, Y. (2021). Monitoring Saturasi Oksigen Menggunakan SPO2
MAX 3010 Berbasis Android. Indonesian Journal of Professional Nursing (IJPN), 2(1), 1-6.
Kemalasari, & Rochmad, M. (2022). Deteksi Kadar Saturasi Oksigen Darah (SpO2) dan Detak
Jantung Secara Non-Invasif dengan Sensor Chip MAX30100. Jurnal Nasional Teknologi
Terapan (JNTT), 4(1), 35-48.
Muthmainnah, M., & Tabriawan, D. B. (2022). Prototipe alat ukur detak jantung menggunakan
sensor MAX30102 berbasis Internet of Things (IoT) ESP8266 dan Blynk. JISKA (Jurnal
Informatika Sunan Kalijaga), 7(3), 163-176.
Nugraha, S., & Jabarriau, A. (2016). Prototipe Sistem Monitoring Denyut Nadi Berbasis
Wireless. Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan, 5(1), 26-30.
Nugroho, C. R., Yuniarti, E., & Hartono, A. (2020). Alat pengukur saturasi oksigen dalam darah
menggunakan metode photoplethysmograph reflectance. Al-Fiziya: Journal of Materials
Science, Geophysics Instrumentation, and Theoretical Physics, 3, 84-93.
Rohma, Siti Nur. (2020). Perangkat input, proses, dan Output. (Makalah, Universitas Persada
Indonesia Y.A.I).
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1914290068/03MAKALAH%20PTI%20BY
%20SITI%20NUR%20ROHMA%20(1914290068).pdf
Utomo, L., & Rusmana, N. (2022). Monitoring Suhu Tubuh, Detak Jantung, dan SPO2 Manusia
Menggunakan MIT APP INVENTOR II Berbasis IoT. Journal of Electrical Power,
Instrumentation and Control, 5(1), 20-29.