Pendahuluan
Penyakit diabetes atau gula darah tinggi adalah kondisi medis kronis yang perlu diwaspadai.
Gejala utama dari penyakit ini adalah peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi nilai
normal. Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat mengambil glukosa ke dalam sel dan
menggunakannya sebagai sumber energi, sehingga glukosa yang berlebihan menumpuk dalam
Jika tidak terkontrol dengan baik, penyakit diabetes dapat menyebabkan kerusakan serius pada
organ dan jaringan tubuh, seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf. Terdapat dua jenis utama
Diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang
sel-sel yang memproduksi insulin sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin sama
sekali. Sementara pada diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau sel-
Kadar normal gula darah adalah kurang dari 100 mg/dL. Jika kadar gula darah mencapai 100-
125 mg/dL, maka seseorang masuk dalam status prediabetes. Sedangkan jika kadar gula darah
mencapai 126 mg/dL atau lebih tinggi, maka seseorang sudah terdiagnosis diabetes. Kadar gula
darah yang tinggi dikenal sebagai hiperglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula dalam darah
meningkat atau berlebihan. Diabetes adalah penyakit yang sebagian besar dipengaruhi oleh
hiperglikemia.
Gula darah tinggi pada penyakit diabetes terjadi akibat gangguan dalam tubuh yang
menyebabkan tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel sehingga glukosa
menumpuk dalam darah. Pada diabetes tipe 1, gangguan terjadi karena sistem kekebalan tubuh
menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan atau
bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga terjadi penumpukan gula dalam darah.
Diabetes tipe 2, di sisi lain, tubuh masih mampu menghasilkan insulin secara normal. Namun,
insulin tidak dapat digunakan secara normal karena tubuh mengalami resistensi insulin.
Kondisi ini membuat tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif untuk membantu
Dalam kasus diabetes, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gula darah tinggi.
Pada diabetes tipe 1, faktor risikonya meliputi riwayat keluarga atau keturunan, geografi, usia,
dan faktor pemicu lain seperti konsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang mengandung
natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan, memiliki ibu dengan
Di sisi lain, pada diabetes tipe 2, faktor risikonya adalah berat badan berlebih atau obesitas,
distribusi lemak perut yang tinggi, gaya hidup tidak aktif, riwayat penyakit diabetes tipe 2
dalam keluarga, ras kulit tertentu seperti hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika,
usia di atas 45 tahun, kondisi prediabetes, riwayat diabetes saat hamil, serta sindrom ovarium
polikistik pada wanita yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut
berlebihan, dan obesitas. Dengan memahami faktor risiko ini, kita dapat mengambil langkah-
langkah pencegahan yang tepat dan mempertahankan gaya hidup sehat untuk mencegah
terjadinya diabetes.
Alat cek darah adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa dalam darah. Alat
ini sering digunakan oleh penderita diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka.
Penderita diabetes perlu memantau kadar gula darah mereka secara teratur untuk mencegah
dioperasikan dengan mudah dan sederhana. Untuk mengambil sampel darah, cukup
memasukkan jarum kecil ke dalam jari atau area lain di tubuh, lalu darah akan ditarik keluar
dan ditempatkan pada strip tes yang ditempatkan di meteran. Meteran kemudian akan
Alat cek darah modern yang digunakan saat ini telah dilengkapi dengan banyak fitur yang
berguna, seperti memori yang menyimpan hasil pengukuran sebelumnya, pengingat waktu
untuk memantau kadar gula darah, serta pilihan untuk mengirim hasil pengukuran ke dokter
atau penyedia layanan kesehatan melalui email atau aplikasi khusus. Fitur ini sangat membantu
penderita diabetes dalam memantau kadar gula darah mereka dan memberikan informasi yang
Selain itu, beberapa alat cek darah bahkan telah dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan
pengguna untuk mengukur kadar keton dalam darah mereka. Ketone adalah zat yang dihasilkan
ketika tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi daripada glukosa. Penderita diabetes
tipe 1 dapat mengalami kadar keton yang tinggi saat kadar gula darah mereka sangat tinggi
atau ketika mereka tidak mendapatkan cukup insulin. Oleh karena itu, memantau kadar keton
sangat penting bagi penderita diabetes tipe 1 untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
Alat cek darah juga dapat membantu penderita diabetes untuk mengetahui bagaimana makanan
dan aktivitas fisik memengaruhi kadar gula darah mereka. Dengan memantau kadar gula darah
sebelum dan setelah makan serta sebelum dan setelah aktivitas fisik, pengguna dapat
mengetahui makanan atau aktivitas fisik apa yang membuat kadar gula darah mereka
meningkat atau menurun. Hal ini dapat membantu mereka dalam mengatur diet dan gaya hidup
untuk mengambil sampel darah. Alat ini berbeda dengan alat cek darah konvensional yang
menggunakan jarum kecil untuk mengambil sampel darah dari jari atau bagian lain dari tubuh.
Alat cek darah non-invasive menggunakan teknologi canggih untuk memindai kulit dan
mengukur kadar glukosa dalam darah tanpa menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Salah satu teknologi non-invasive yang paling umum digunakan untuk memeriksa kadar gula
darah adalah teknologi yang menggunakan cahaya inframerah. Teknologi ini bekerja dengan
mengirimkan cahaya inframerah ke lapisan kulit dan kemudian mengukur jumlah cahaya yang
dipantulkan oleh darah. Kadar glukosa dalam darah kemudian dihitung berdasarkan jumlah
Teknologi non-invasive yang lainnya adalah teknologi yang menggunakan sensor elektrokimia.
Teknologi ini bekerja dengan mengirimkan sinyal elektrokimia ke kulit dan kemudian
mengukur jumlah glukosa dalam darah berdasarkan reaksi elektrokimia yang terjadi.
Alat cek darah non-invasive memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan alat cek
darah konvensional. Keuntungan pertama adalah bahwa alat ini tidak menyebabkan rasa sakit
atau ketidaknyamanan yang seringkali terjadi pada penderita diabetes yang menggunakan alat
cek darah konvensional. Selain itu, penggunaan alat cek darah non-invasive juga lebih higienis
dan aman karena tidak menyebabkan risiko infeksi dan penularan penyakit.
Pembahasan
Tujuan dibuatnya alat ini adalah untuk memudahkan penderita diabetes dalam menjalani
perawatan penyakitnya dan membantu mereka menjadi lebih disiplin dalam menjalankannya.
Blok Diagram
Alat pendeteksi gula darah secara non-invasif menggunakan sensor infrared dan photodiode
sebagai pembacaannya. Penyerapan cahaya pada panjang gelombang pada spesifik gula darah
dalam pembacaan pada sensor infrared. Pada sistem ini, infrared digunakan sebagai pemancar
cahaya untuk menyinari objek yang dianalisis yaitu jari. Cahaya yang dipancarkan akan
melewati jari sebelum ke photodiode, dimana molekul-molekul glukosa dalam darah menjadi
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi intensitas cahaya yang diterima oleh photodiode.
Tegangan yang diterima oleh photodiode kemudian diolah oleh mikrokontroller Arduino Uno
dan data analog dari sensor dikonversi menjadi data digital untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Hasil tersebut akan ditampilkan pada LCD dan dikirimkan ke ponsel melalui
Bluetooth.
Alat Ini mempunyai kelebihan yaitu hasil yang dapat dilihat melalui ponsel sehingga dapat
menampilkan data yang lebih lengkap serta dapat menyimpan hasil pemeriksaan yang
selanjutnya untuk dikonsultasikan kepada dokter. Selain itu, buzzer pada alat ini sangat berguna
sebagai pengingat bagi penderita diabetes untuk melakukan cek darah secara teratur dan
memantau tingkat glukosa dalam tubuh mereka. Dengan adanya alarm pengingat, penderita
diabetes dapat lebih disiplin dalam mengontrol kadar glukosa dalam darah mereka, sehingga
dapat mencegah terjadinya komplikasi serius yang bisa terjadi pada penyakit diabetes.
Kekurangan alat ini adalah kurangnya akurasi pengukuran dibandingkan dengan alat cek darah
invasive, terutama pada kasus gula darah yang sangat tinggi atau sangat rendah.
1. Arduino UNO
Arduino Uno adalah board mikrokontroler open-source yang didesain untuk memudahkan
berbagai macam input/output digital dan analog yang dapat dihubungkan dengan sensor dan
aktuator lainnya, serta dilengkapi dengan berbagai macam modul dan komponen yang dapat
Board mikrokontroler Arduino Uno menggunakan chip Atmega328p sebagai intinya, dengan
14 pin yang terdiri dari 6 pin output PWM dan 6 pin input analog. Atmega328 dapat beroperasi
pada tegangan 5 Volt dan tegangan input yang disarankan adalah antara 7 hingga 12 Volt. Chip
ATmega328 memiliki memori flash sebesar 32KB, yang termasuk 0,5 KB untuk bootloader.
2. Photodiode
Photo diode adalah jenis diode yang dapat mendeteksi cahaya dan menghasilkan arus listrik.
Ketika cahaya jatuh pada photo diode, elektron-elektron di dalam bahan semikonduktor di
dalam diode akan merespon dan menghasilkan muatan listrik. Photo diode banyak digunakan
3. LED Infrared
LED Infrared (IR) adalah jenis LED yang menghasilkan cahaya pada spektrum inframerah dan
sering digunakan pada berbagai aplikasi seperti remote control, sensor gerak, dan komunikasi
nirkabel. Bedanya dengan LED biasa adalah bahwa LED IR menghasilkan cahaya pada
panjang gelombang yang tidak terlihat oleh mata manusia, yaitu antara 700 nanometer hingga
pengukuran dalam spektrum inframerah, seperti alat cek gula darah non-invasive.
4. Buzzer
Speaker buzzer adalah sebuah komponen elektronik yang digunakan untuk menghasilkan suara
berupa bunyi monoton dan berulang dengan pola yang telah ditentukan. Buzzer biasanya
digunakan untuk memberikan sinyal atau pemberitahuan dalam sistem elektronik, seperti
memberikan peringatan atau alarm pada alat pengukur gula darah atau pada mesin-mesin
industri. Bunyi yang dihasilkan oleh buzzer biasanya berupa bunyi yang berfrekuensi rendah
dengan amplitudo yang tinggi, sehingga cukup mudah untuk didengar dan dikenali oleh
pengguna.
Modul Bluetooth Arduino Uno adalah sebuah komponen elektronik yang memungkinkan
komunikasi nirkabel antara Arduino Uno dengan perangkat lain melalui teknologi Bluetooth.
Modul ini dapat dihubungkan dengan Arduino Uno melalui pin TX dan RX serta sumber daya
eksternal. Setelah terhubung, modul Bluetooth dapat digunakan untuk mengontrol dan
memantau Arduino Uno dari jarak jauh melalui perangkat lain yang terhubung dengan
Bluetooth, seperti smartphone atau laptop. Dengan modul Bluetooth, pengguna dapat
mengakses data sensor atau mengontrol tindakan pada proyek Arduino Uno secara nirkabel.
6. Pushbutton
Push button adalah sebuah tombol yang dapat ditekan dan dilepaskan kembali untuk
menghasilkan sinyal yang digunakan dalam aplikasi elektronik. Ketika ditekan, push button
akan memutuskan hubungan listrik dan ketika dilepaskan, hubungan listrik akan terhubung
kembali.
LCD (Liquid Crystal Display) Arduino Uno adalah jenis display digital yang digunakan pada
board mikrokontroler Arduino Uno. LCD ini terdiri dari beberapa baris karakter dan kolom,
dimana karakter yang ditampilkan adalah dalam bentuk huruf atau angka. Pada Arduino Uno,
LCD sering digunakan untuk menampilkan informasi atau hasil output dari program yang
Alat ini bekerja dengan cara mengirimkan sinyal inframerah melalui LED infrared ke dalam
tubuh pasien. Kemudian, sinyal tersebut diterima oleh Photodioda dan diolah oleh
mikrokontroler Arduino Uno untuk menghasilkan pembacaan kadar glukosa darah. Hasil
pembacaan akan ditampilkan pada layar LCD Arduino dan buzzer akan berbunyi sebagai tanda
tingkat glukosa dalam darah. Selain itu, hasil pembacaan dapat dikirimkan ke perangkat ponsel
pengguna melalui koneksi Bluetooth, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses dan
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa alat cek glukosa non-invasif menggunakan teknologi inframerah dan
dalam memudahkan penderita diabetes dalam menjalani perawatan dan lebih disiplin dalam
mengontrol kadar glukosa darah mereka. Selain itu, alat ini dilengkapi dengan LCD Arduino
dan buzzer untuk menampilkan hasil pembacaan dan memberikan peringatan jika tingkat
glukosa darah terlalu tinggi atau rendah. Hasil pembacaan juga dapat dikirimkan ke perangkat
ponsel melalui koneksi Bluetooth untuk lebih mudah diakses dan direkam. Namun, kekurangan
dari alat ini adalah tidak selalu akurat dalam mengukur kadar glukosa darah.
DAFTAR PUSTAKA
Apridho, Gusa, R. F., & Fardhan Arkan. (2021, April 1). ALAT UKUR KADAR GLUKOSA
DARAH NON-INVASIVE TERHUBUNG APLIKASI ANDROID. Jurnal
SIMETRIS. doi:https://doi.org/10.24176/simet.v12i1.5777
Pittara, d. (2022, September 9). Diabetes. Retrieved April 25, 2023, from
https://www.alodokter.com/diabetes
Suyono, H., & Hambali. (2020, January 9). Perancangan Alat Pengukur Kadar Gula dalam
Darah Menggunakan. JTEV (JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN VOKASIONAL), 69-
76. doi:https://doi.org/10.24036/jtev.v6i1.107482