- Sediakan peranti yang dibutuhkan yaitu Glucometer, alkohol dan kapas, jarum tusuk, alat penusuk
dan test strip. Jika tak tersedia Glucometer, anda bisa membelinya di toko peralatan kesehatan
ataupun apotek seharga 300 ribuan.
- Cek bahwa tangan Anda bersih, untuk itu cuci tangan anda lebih dulu agar tak terjadi kontaminasi
saat memakai peralatan.
- Sediakan jarum tusuk baru yang steril, selanjutnya tempatkan pada alat penusuk. Harus diingat
bahwa jarum tusuk cuma boleh dipakai satu kali. Tentukan ujung jari yang mau ditusuk, hendaknya
tidak memilih ibu jari ataupun kelingking. Sebelumnya bersihkan ujung jari memakai kapas yang
dibasahi dengan alkohol demi mengantisipasi terjadinya infeksi. Tusukkan jarum ke ujung jari, biarkan
hingga keluar darah merah di ujung jari. Jika darah keluar cuma sedikit, tekan perlahan ujung jari
agar darah keluar lebih banyak.
- Tempatkan test strip dalam alat Glucometer. Harus diperhatikan jika test strip sudah kadaluarsa
hendaknya tidak usah dipakai sebab akan memberi pengaruh pada hasil yang tak tepat. Test strip
dibasahi darah Anda tadi di sisi ujung. Mesti dicermati saat melekatkan ujung test strip jangan
melewati batas yang telah ditentukan pada test strip itu.
- Alat Glucometer akan berfungsi ditandai dengan terlihatnya hitungan waktu hingga memperlihatkan
hasil pengukuran. Sembari menantikan hasil test, cuci ujung jari menggunakan kapas ber-alkohol. Hal
tersebut termasuk standar medis guna melindungi dari peluang terjadinya infeksi.
- Hasil test akan terlihat yang memperlihatkan angka konsentrasi gula darah yang terdapat di tubuh
Anda. Cocokkan dengan patokan kadar normal. Menggunakan hasil test tadi Anda bisa mengecek
tingkat gula darah dalam tubuh anda, bila melampaui batas normal sesudah pengukuran kadar gula
darah ditempuh, ada baiknya Anda secepatnya berkonsultasi dengan dokter guna memperoleh
penanganan semestinya.
Pemeriksaan ini mewajibkan Anda untuk puasa sebelumnya. Biasanya, puasa yang
dianjurkan memakan waktu kurang lebih 8 jam. Karena cek gula darah puasa dilakukan
di pagi hari, maka pasien diminta untuk tidak makan dan minum di tengah malam.
Sejauh ini, pemeriksaan gula darah puasa dianggap sebagai pemeriksaan yang cukup
diandalkan untuk mendiagnosis penyakit diabetes. Kadar gula darah yang dianggap
normal pada pemeriksaan ini yaitu:
Tes gula darah 2 jam postpandrial adalah kelanjutan dari tes gula darah puasa. Jadi,
kalau Anda sudah diambil sampel darahnya setelah puasa 8 jam penuh, Anda akan
diminta untuk makan seperti biasa. Kemudian selang 2 jam setelah makan, kadar gula
darah Anda akan dicek kembali.
Sebenarnya wajar jika kadar gula darah melonjak setelah waktu makan. Hal ini terjadi
baik pada orang sehat maupun penderita diabetes. Namun, pada orang yang sehat,
kadar gula darah akan kembali normal setelah 2 jam ia makan.
Ini disebabkan karena hormon insulin mereka bekerja dengan baik untuk menurunkan
kadar gula darah. Kondisi ini yang tak terjadi pada penderita diabetes, hormon insulin
mereka sudah tidak bisa bekerja dengan normal. Maka dari itu gula darah mereka akan
tetap tinggi meski 2 jam setelah makan. Berikut adalah kadar normal dari pemeriksaan
gula darah 2 jam postprandial.
Tes gula darah ini dilakukan kapan saja, tidak perlu puasa sebelumnya atau bisa
dibilang tanpa syarat. Namun, pemeriksaan ini biasanya hanya diterapkan pada
penderita diabetes saja. Jadi, jika Anda sudah memiliki alat cek gula darah di rumah,
Anda bisa melakukan pemeriksaan ini secara mandiri. Inilah kategori kadar gula darah
Anda menurut tes gula darah sewaktu.
Jika Anda menderita diabetes dan sudah diberikan obat pengontrol gula darah, maka
kadar gula darah Anda juga diharapkan terus di angka normal. Bila terus di angka
normal, bisa dibilang penyakit diabetes Anda terkendali dan berisiko rendah untuk
mengalami komplikasi.
Apakah saya bisa cek gula darah sendiri di
rumah?
Sekarang ini banyak yang menjual alat cek gula darah yang sederhana. Alat tersebut
sebenarnya bisa Anda manfaatkan untuk memantau kadar gula darah sewaktu. Apalagi
jika Anda mengonsumsi obat yang menekan gula darah sehingga membuat Anda
berisiko alami hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.
Jika Anda memang ingin membeli alat cek gula darah agar bisa melakukan tes sendiri,
sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter yang menangani Anda. Pastikan bahwa Anda
telah mengerti betul cara menggunakan alat tersebut dan bagaimana mengambil
sampel darah yang benar.
Namun, untuk memastikannya lebih baik Anda langsung tanyakan pada dokter yang
menangani Anda soal seberapa sering Anda harus melakukan cek gula darah.