Anda di halaman 1dari 10

Pengertian glukosa darah

Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat
dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka

1. Apa itu tes gula darah….?


2. Mengapa harus tes…..?

Macam-macam tes gula

 Gds
 Gdp
 2pp
 HbA1c
 TTGO

Persiapan pasien tergantung dari jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Berikut ini, kami
sampaikan beberapa persiapan pemeriksaan glukosa puasa yang dianjurkan :

1. Pasien harus puasa minimal selama 8 jam sebelum pengambilan darah

- Mengapa….?

2. Selama puasa, pasien tidak diperbolehkan makan dan minum, kecuali air putih.

3. Hindari merokok, makan permen karet, minum kopi dan teh (tanpa gula), alkohol,
addictive drugs (seperti amphetamine, morphine, heroin, cannabis) karena akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan.

- 2 dan 3 Mengapa….?

4. Jangan berpuasa lebih dari 14 jam.

- Mengapa….?

5. Jangan melakukan aktivitas berat seperti berolahraga sebelum pengambilan darah.

6. Pengambilan darah sebaiknya dilakukan pagi hari, antara pukul 07.00 - 09.00. Hal ini
karena pagi hari merupakan keadaan basal tubuh dimana pada umumnya belum melakukan
banyak aktivitas.

- 5 dan 6 mengapa…?
Pengaya’an Materi
Apa itu tes gula darah?
Tes gula darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula (glukosa) dalam darah. Tes ini
dapat dilakukan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit diabetes. 

Tak hanya itu, tes gula darah juga diperlukan untuk mengendalikan dan mencegah komplikasi
diabetes.

Kadar gula dalam darah diatur oleh hormon bernama insulin. Namun pada penderita diabetes,
insulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak cukup atau tidak bekerja dengan baik.

Akibatnya, glukosa yang seharusnya masuk ke sel tubuh untuk diubah jadi energi maalah
menumpuk di dalam darah. Kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan organ bila
tidak ditangani dengan baik.

Kenapa tes gula darah diperlukan? 


Cek gula darah umumnya digunakan untuk memantau dan mendiagnosis penyakit diabetes. Hasil
tes dari pemeriksaan gula darah dapat menyediakan informasi bagi dokter yang kemudian
bermanfaat dalam menentukan pengobatan diabetes. 

Secara umum, fungsi melakukan cek gula darah, antara lain:

 Memantau keberhasilan obat diabetes pada kadar gula darah


 Mengidentifikasi kadar gula darah, baik yang tinggi maupun rendah
 Memantau perkembangan diabetesi dalam mencapai target pengobatan diabetes
 Melihat pengaruh olahraga dan pola makan terhadap kadar gula darah
 Melihat pengaruh faktor lain, seperti penyakit tertentu atau stres

Siapa yang membutuhkan cek gula darah?


Dokter akan menyarankan untuk cek gula darah bagi orang dengan gejala gula darah tinggi
(hiperglikemia) atau kadar gula darah rendah (hipoglikemia).

1. Orang yang mengalami gejala hiperglikemia

 Rasa haus yang meningkat


 Buang air kecil menjadi lebih sering
 Rasa lapar meningkat
 Pandangan kabur
 Mudah lelah
 Luka yang sukar sembuh
2. Orang yang mengalami gejala hipoglikemia

 Cemas
 Berkeringat
 Tubuh gemetar
 Merasa kelaparan
 Kebingungan atau linglung
 Lemas

3. Orang yang berisiko mengalami diabetes

Pasien dengan faktor risiko penyebab diabetes juga perlu melakukan cek gula darah. Beberapa
hal yang membuat seseorang berisiko mengalami diabetes, antara lain:

 Berat badan berlebih


 Kurang olahraga
 Memiliki anggota keluarga yang juga mengidap diabetes
 Tekanan darah tinggi
 Penyakit jantung
 Pola makan tidak sehat

4. Wanita hamil

Selain pasien diabetes dan hipoglikemia, wanita hamil juga perlu melakukan cek gula darah pada
usia kehamilan 24-28 minggu. 

Pemeriksaan ini bertujuan mengecek kemungkinan diabetes gestasional, yakni diabetes yang


terjadi selama kehamilan.

Apa saja jenis tes gula darah?


Tipe pemeriksaan gula darah yang Anda jalani akan ditentukan oleh dokter. Berikut empat jenis
tes gula darah yang tersedia:

1. Tes gula darah sewaktu

Tes gula darah sewaktu dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah Anda saat itu juga. Jenis
tes gula darah ini bisa dilakukan kapan saja dengan pengambilan sampel darah. 

Tes ini biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit, melainkan sebagai salah
satu pemeriksaan kesehatan secara umum. 

Namun, tetap berhati-hati jika gula darah di atas normal. Anda mungkin perlu melakukan
pemeriksaan gula darah lainnya untuk memastikan bahwa glukosa darah Anda normal.
2. Tes gula darah puasa

Tes gula darah puasa harus dilakukan setelah Anda berpuasa terlebih dulu. Umumnya
pemeriksaan ini dilakukan pada pasien dengan kondisi pradiabetes dan diabetes.

Biasanya, Anda dianjurkan untuk berpuasa sekitar 8-10 jam sebelum melakukan pemeriksaan
gula darah puasa (fasting blood glucose).

3. Tes gula darah dua jam setelah makan (Postprandial Blood Glucose Test)

Tes gula darah dua jam setelah makan biasanya dilakukan bersamaan dengan tes gula darah
puasa. Tes ini bertujuan mengetahui kemampuan tubuh Anda dalam mengatur kadar gula darah
setelah makan. 

Biasanya pemeriksaan ini dilakukan setelah berpuasa selama 12 jam dan selanjutnya, pasien
akan diminta makan seperti biasa. Umumnya, kadar gula darah akan melonjak saat Anda setelah
makan dan kembali turun pada 2-3 jam sesudah Anda makan.

Kadar gula darah yang tetap tinggi pada waktu 2 jam setelah makan bisa mengindikasikan
adanya gangguan metabolisme gula darah.

4. Tes hemoglobin A1c (HbA1c)

Prosedur HbA1C dijalani dengan pengambilan sampel darah untuk menilai kadar rata-rata gula
darah Anda pada 2-3 bulan terakhir.

5. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

TTGO merupakan pemeriksaan yang berfungsi untuk mengukur kemampuan tubuh dalam
menyerap zat gula (glukosa). TTGO juga dapat dilakukan untuk langkah awal diagnosis 
diabetes. 

Hampir sama seperti cek gula darah dua jam setelah makan, pemeriksaan TTGO juga dilakukan
bersamaan dengan tes gula darah puasa.  

Perbedaannya, pada tes TTGO, pasien akan diminta untuk mengonsumsi larutan gula yang
mengandung 75 gram glukosa. Umumnya, TTGO dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan untuk
mengonfirmasi hasil abnormal dari tes gula darah dua jam setelah makan. 

Seberapa sering Anda harus menjalani tes gula darah?


Bagi pengidap diabetes, dokter akan memberi tahu mengenai seberapa sering tes gula darah yang
perlu dilakukan. Itu sebabnya, Anda dianjurkan untuk memiliki alat cek gula darah mandiri di
rumah untuk memudahkan.
Frekuensi pemeriksaan ini biasanya tergantung pada jenis diabetes yang dialami dan rencana
pengobatan Anda.

Namun, bagi Anda yang tidak memiliki diabetes, mengecek gula darah dapat dilakukan sekitar
1-2 kali setahun sebagai bagian dari medical check up.

Apa saja persiapan untuk menjalani tes gula darah?


Langkah-langkah persiapan untuk tes gula darah bisa Anda lakukan berdasarkan jenis
pemeriksaan yang akan Anda jalani. Simak penjelasan di bawah ini:

1. Persiapan tes gula darah puasa 

Sesuai namanya, Anda tidak boleh makan atau minum apa pun selain air putih dalam delapan
jam sebelum tes gula darah puasa. Hal ini dilakukan agar hasilnya akurat dan tidak dipengaruhi
oleh asupan Anda. 

Biasanya, cek gula darah puasa dijadwalkan pada pagi hari sehingga pasien tidak perlu berpuasa
di siang hari. 

2. Persiapan tes gula darah sewaktu 

Pada tes gula darah ini, Anda diperbolehkan makan dan minum sebelum pemeriksaan. Tidak ada
persiapan khusus yang perlu Anda lakukan.

3. Persiapan lainnya

Sebelum pemeriksaan gula darah, informasikan pada dokter mengenai obat-obatan yang sedang
Anda konsumsi. Beberapa jenis obat dapat memengaruhi kadar gula darah Anda, sehingga dokter
bisa meminta Anda untuk berhenti mengonsumsinya sebelum melakukan pemeriksaan.

Beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi kadar glukosa darah meliputi:

 Kortikosteroid
 Diuretik
 Pil kontrasepsi
 Obat terapi hormon
 Epinefrin
 Aspirin
 Obat antipsikotik
 Litium
 Obat antidepresan trisiklik
 Monoamine oxidase inhibitor (MAOI)
 Fenitoin
 Sulfonilurea
Selain itu, kondisi stres yang berat juga dapat meningkatkan kadar gula darah, sebab dengan
stress akan merangsang tubuh kita akan mengeluarkan hormone kortisol yang akan menghambat
penyerapan gula pada jaringan .

Tes gula darah puasa

 Normal: 70-100 mg/dL


 Prediabetes: 100-125 mg/dL
 Diabetes: 125 mg/dL atau lebih

Tes gula darah sewaktu

 Normal: di bawah 125 mg/dL


 Prediabetes: 140-199 mg/dL
 Diabetes: 199 mg/dL atau lebih

Apabila hasil tes gula darah sewaktu pasien tidak normal, dokter akan melakukan tes gula darah
puasa atau tes Hba1c untuk memastikan diagnosis.

Tes gula darah dua jam setelah makan

 Normal: Di bawah 140 mg/dL


 Prediabetes: 140-199 mg/dL
 Diabetes: Di atas 200 mg/dL pada lebih dari satu kali pemeriksaan

Tes Hba1c 

 Normal: HbA1c di bawah 5,7%


 Prediabetes: Hba1c antara 5,7-6,4%
 Diabetes: HbA1c lebih dari 6,5%

Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

 Normal: Di bawah 140 mg/dL


 Prediabetes: 140 dan 199 mg/dL
 Diabetes: Di atas 200 mg/dL setelah dua jam

Apa yang harus dilakukan bila hasil tes gula darah ?


Hasil tes gula darah yang lebih tinggi dari angka normal mengindikasikan pasien memiliki
diabetes atau berisiko tinggi mengalaminya. Namun, kadar gula darah yang tinggi juga bisa
menjadi tanda dari kondisi-kondisi medis lain yang meliputi penyakit ginjal, hipertiroid,
pankreatitis, serta kanker pankreas.
Sementara itu, hasil tes gula darah yang lebih rendah dari normal dapat mengindikasikan
kondisi-kondisi medis seperti hipotiroid, penggunaan insulin atau obat diabetes lain yang terlalu
banyak, serta penyakit hati.

Pasien dengan kadar gula darah yang tidak normal tidak selalu memerlukan obat-obatan.
Pasalnya, kondisi stres dan konsumsi obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kadar glukosa. 

Oleh sebab itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk memastikan penyebab dari hasil tes
glukosa yang tidak normal tersebut.

Apa saja komplikasi tes gula darah?


Risiko tes gula darah sangat kecil. Beberapa pasien mungkin merasakan nyeri, bengkak, dan
memar pada area penusukan. Khususnya bila darah diambil dari pembuluh darah. Akan tetapi,
keluhan ini akan menghilang di keesokan harinya.
Gula Darah Tinggi atau Rendah, Apa Efeknya Bagi Tubuh?

Sebelumnya telah dijelaskan tentang fungsi gula darah dan kadar gula darah normal.
Pertanyaannya sekarang, apa efeknya bagi tubuh jika gula darah terlalu tinggi atau terlalu
rendah?
 
Gula darah dikatakan terlalu tinggi jika melebihi 200 mg/dL atau terlalu rendah jika kurang dari
70 mg/dL. Dalam istilah medis, gula darah tinggi biasa disebut hiperglikemia dan hipoglikemia
untuk gula darah rendah. Meski gangguan kesehatan lebih sering dikaitkan dengan
hiperglikemia, hipoglikemia juga bisa sama berbahayanya.
 
Gula darah rendah bisa memberi beberapa efek negatif bagi tubuh. Misalnya saja seperti tubuh
terasa lemas, kulit terlihat pucat, banyak berkeringat, kelelahan, gelisah, sulit berkonsentrasi,
gampang marah, kesemutan di area mulut, sulit berdiri atau berjalan, kejang hingga jantung
berdebar.
 
Sebaliknya, saat gula darah tinggi, nafsu makan biasanya akan meningkat. Selain itu masih ada
efek lain yang juga turut dirasakan, seperti tubuh terasa lelah, haus, sering buang air kecil,
gelisah, penglihatan buram, sering mengalami infeksi gigi hingga kulit menjadi kering,
kemerahan dan terasa panas. Mereka yang memiliki gula darah tinggi juga cenderung mengalami
penurunan berat badan.
 
Tinggi atau rendahnya kadar gula darah memang bisa terjadi pada siapa saja. Selama tidak
berlanjut dan terjadi dalam waktu yang lama, risiko mengalami masalah yang lebih serius bisa
saja dihindari. Untuk itulah, penting untuk selalu mengecek gula darah dan menjaganya agar
tetap normal.
Cara Menjaga Kadar Gula Darah Agar Tetap Normal

Menjaga kadar gula darah tidak hanya dilakukan oleh mereka yang sudah didiagnosis diabetes.
Bagi Anda yang masih sehat, menjaga kadar gula darah normal juga sama pentingnya. Inilah
cara agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari diabetes. Untuk menjaga kadar gila darah, berikut
caranya.
 
●  Menjaga Asupan Karbohidrat
Apa yang Anda makan akan mempengaruhi kondisi tubuh, termasuk kadar gula dalam darah.
Jika makanan yang Anda konsumsi rendah gula dan cukup nutrisi, gula darah akan terjaga.
Untuk itulah, asupan karbohidrat sebagai sumber energi harus dikontrol dengan cermat.
 
Makanan yang baik untuk menjaga gula darah adalah makanan yang seimbang dan mengandung
cukup karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral. Kurangi asupan gula dan pastikan
konsumsinya tidak lebih dari 6 sendok teh setiap harinya.
 
●  Menjaga Berat Badan
Mereka yang memiliki berat badan berlebih cenderung lebih berisiko gula darah tinggi. Karena
itulah, menjaga berat badan agar tetap ideal bisa menjadi cara efektif untuk menjaga kadar gula
normal. Menjaga berat badan bisa dilakukan dengan cara menjaga pola makan dan aktif
bergerak. Dengan demikian, bukan hanya berat badan saja yang terjaga. Tubuh juga menjadi
lebih sehat.
 
●  Istirahat Cukup
Saat tidur, tubuh tidak sepenuhnya berhenti bekerja. Justru sebaliknya, ada banyak organ-organ
dalam tubuh yang menjadi lebih aktif membersihkan diri selama waktu tidur. Karena selama
tidur Anda tidak makan, pada dasarnya tubuh juga sedang melakukan detoksifikasi. Perlu
diingat, tubuh membutuhkan istirahat yang cukup. Angka pastinya memang tidak ada. Namun
secara umum, orang dewasa membutuhkan sekitar 6 jam waktu tidur.
 
●  Kelola Stres
Sangat normal jika Anda merasa stres, baik karena pekerjaan atau masalah. Hanya saja, jangan
sampai stres didiamkan berlarut-larut. Stres yang tidak terkontrol bisa menjadi racun dan
mengganggu kesehatan. Kadar gula darah juga jadi tidak terkendali karenanya.
 
●  Olahraga Secara Rutin
Resep hidup sehat pada dasarnya selalu sama. Agar kadar gula darah normal dan terhindar dari
diabetes, tubuh Anda juga butuh olahraga. Tubuh yang aktif bergerak cenderung lebih peka
terhadap insulin. Itulah kenapa penyerapan glukosa menjadi lebih mudah.
 
●  Pola Makan Teratur
Selain memperhatikan asupan nutrisi, pola makan juga harus diperhatikan. Sederhananya,
makanlah saat perut mulai terasa lapar dan berhenti sebelum kekenyangan. Selain itu, jangan
makan terlalu malam atau dekat dengan waktu tidur. Makan terlalu larut malam justru bisa
memberatkan kerja pencernaan dan berpotensi meningkatkan gula darah.
 

Anda mungkin juga menyukai