Anda di halaman 1dari 78

Anatomi Fisiologi

Sistem Organ
Tubuh Manusia

Astuti Giantini - RSUI


Outline

Pendahuluan Sistem Saraf Sistem Endokrin Sistem Muskuler

Sistem
Sistem Respirasi Sistem Renal Sistem Sirkulasi
Gastrointestinal
Pendahuluan
● Tubuh manusia memiliki berbagai sistem yang saling mengatur dan
berkoordinasi
● Tujuannya untuk mempertahankan keadaan fisiologi stabil  homeostasis
● Homeo: “sama”; stasis: “berdiri atau diam”
● Tubuh selalu dihadapkan dengan perubahan lingkungan  tubuh beradaptasi
sehingga homeostasis tercapai
● Semua sistem organ kecuali reproduksi berfungsi mempertahankan
homeostasis tubuh
Kontrol Homeostatik
Kontrol Intrinsik Kontrol ekstrinsik

• Respons terkait organ itu • Oleh sistem saraf dan


sendiri (lokal) endokrin
• Contoh: otot yang sedang • Contoh: mekanisme
bekerja akan memicu mempertahankan
vasodilatasi sehingga tekanan darah ketika
hantaran oksigen kekurangan cairan
meningkat • Umpan balik negatif dan
positif
Umpan balik negatif

Umpan balik positif


Sistem Saraf
Sistem Saraf
● Pusat kontrol tubuh, pengaturan dan
jaringan komunikasi
○ Mendeteksi perubahan
○ Analisis perubahan
○ Organisasi informasi
○ Inisiasi tindakan untuk perubahan
● Tiga fungsi
○ Sensorik  memantau/memonitor
perubahan yang terjadi, dikumpulkan
menjadi input sensorik
○ Integritas  memproses dan menafsirkan
○ Motorik  mengaktifkan organ efektor
(misal otot dan kelenjar), ada output
motorik
Organisasi Sistem Saraf

● Sistem saraf pusat (SSP)


○ Otak
○ Medula spinalis
● Sistem saraf tepi (SST)
○ Aferen
○ Eferen
Otak
● Otak besar (serebrum)
○ Pusat integrasi persepsi,
pikiran, aktivitas motoric sadar
● Otak kecil (serebelum)
○ Koordinasi dan keseimbangan
● Batang otak: pusat integrasi
saraf otonom
○ Midbrain
○ Pons
○ Medula oblongata
● Sistem limbik
○ Mood, motivasi, memori,
perasaan
Sumsum Tulang Belakang (medulla spinalis)
● Pusat refleks dan jalur konduksi untuk
impuls saraf otak dan saraf spinal
● 2 daerah
○ Substansi abu-abu (badan sel dan dendrit)
○ Substansi putih (mielin)
● Tanduk anterior dari substansi abu:
neuron motoric somatic
● Tanduk posterior: interneuron
● Tanduk lateral: neuron motoric
otonom
Neuron  menghantarkan sinyal
Neuroglia  mendukung, memelihara, melindungi neuron

● Astrosit  sawar darah otak,


mengatur komposisi CSS
● Sel epindemal  pembentukan CSS
● Mikroglia  fagosit, imunitas
● Oligodendrosit  membentuk
mielin SSP
● Sel Schwann  membentuk mielin
di SST
● Sel satelit  mendukung badan sel
saraf ganglia
Jaringan Sistem Saraf
● Neuron aferen (sensorik): menghantarkan informasi dari reseptor ke SSP
● Neuron eferen (motorik): menyampaikan informasi dari SSP ke efektor
● Interneuron (menghubungan aferen dan eferen)
Sinapsis
● Hubungan antar saraf
untuk penyampaian impuls
dari satu neuron ke neuron
lainnya
● Melibatkan
neurotransmitter
Sistem Saraf Tepi
● Somatik
○ Gerakan sadar, misal gerakan
otot rangka
● Otonom
○ Eferen: simpatis dan
parasimpatis
Simpatis vs Parasimpatis
● Divisi torakolumbar (T1-L2) ● Divisi kraniosakral (S2-S4)
● Ganglia rantai simpatis sepanjang sumsum ● Ganglia terminal dekat atau pada organ
tulang belakang untuk saraf spinal dan efektor
simpatis, ganglia kolateral untuk saraf ● Praganglion panjang, Pasca ganlion pendek
splanknik ● Aktivitas “rest and digest”
● Praganglion pendek, Pasca ganglion ● Contoh efek:
panjang ○ Meningkatkan motilitas usus
● ○ Menurunkan detak jantung dan tekanan darah
Respon “fight or flight”
○ Bronkospasme
● Contoh efek:
○ Meningkatkan detak jantung
○ Meningkatkan tekanan darah
○ Menyebabkan berkeringat
○ Bronkodilatasi
Neurotransmitter
Sistem Endokrin
Sistem Endokrin
● Kelenjar endokrin
mensekresikan hormon
● Hormon masuk ke peredaran
darah untuk bekerja ke sel target
Endokrin vs Eksokrin
● Setiap hormon memiliki efek
spesifik
● Secara umum
○ Pembukaan atau penutupan kanal
ion
○ Stimulasi sintesis enzim atau
protein
○ Mengaktifkan/non aktif enzim
○ Menginduksi aktivitas sekresi
○ Stimulasi mitosis
Hormon
Hipotalamus dan
Hipofisis
Sifat Hormon Pengaturan Pelepasan Hormon
● Larut lemak (lipid-soluble) 
reseptor berada di dalam sel
(sitosol/nucleus)
● Larut air (water-soluble) 
reseptor berada di membrane
plasma/permukaan sel
Umpan Balik
Kelenjar Tiroid
● Menghasilkan hormone
tiroid (T3 dan T4)
● Distimulasi oleh TSH
● Efek
○ Peningkatan laju metabolic
basal (BMR)
○ Peningkatan konsumsi
oksigen oleh sel
○ Peningkatan produksi
panas tubuh
Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
Kelenjar Adrenal
Kelenjar Adrenal
● Aldosteron
○ Reabsorpsi Na+ di tubulus
ginjal
○ Sekresi K+ dan H + di
tubulus ginjal
○ Menjaga tekanan darah
● Kortisol
○ Pemecahan lemak dan
protein
○ Pembentukan glukosa 
glukosa darah meningkat
○ Antiinflamasi, imunosupresi
● Androgen (DHEA)
○ Signifikasi pada Wanita 
llibido, rambut pubis
ADH

Oksitosin
Sistem Pencernaan
Organ Pencernaan
● Rongga mulut atau mulut dengan
kelenjar saliva dan tonsil sebagai
organ aksesori
● Faring atau tenggorokan
● Esofagus
● Lambung
● Usus kecil, terdiri dari
duodenum, ileum, dan jejunum,
dengan hati, kantung empedu,
dan pancreas sebagai organ
aksesori utama.
● Usus besar, terdiri dari cecum,
kolon, rektum, dan kanal anal
(lubang anus)
● Anus
● Lapisan pencernaan
○ Mukosa
● Fungsi Sistem Pencernaan ○ Submukosa
○ Ingesti ○ Lapisan muskular
○ Pemotongan dan penggilingan ■ Eksterna
■ Interna
makanan secara mekanik oleh
■ Pleksus Auerbach
gigi. Makanan kemudian
○ Serosa
bercampur dengan saliva sebelum ■ Peritoneum parietal
menelan ■ Peritoneum viseral
○ Gerakan peristalsis ○ Mesenterium (omentum):
○ Digesti menggantung/mengikat organ pencernaan
○ Absorpsi
○ Egesti (defekasi) ● Kontrol saraf
○ Simpatis
○ Parasimpatis (N. Vagus)
Enzim Pencernaan
Ronggal Oral dan Esofagus
● Rongga vestibulum (bukal) ● Sekresi saliva diatur simpatis dan
● Kelenjar saliva parasimpatis
○ Parotid ● Gigi  fungsi mastikasi (mengunyah)
○ Submaksilar
● Esofagus  Deglutisi (penelanan),
○ Sublingual
● Saliva: air, amilase, ion, mucus ada gerakan peristaltis
○ Fase bukal
○ Melarutkan makanan secara kimia untuk
○ Fase faring
pengecapan
○ Fase esofagus
○ Melumasi makanan
○ Amilase mengurai amilum menjadi
maltosa
○ Memiliki zat antibakteri dan antibody
Lambung
● Bagian
○ Kardia
○ Fundus
○ Korpus/badan
○ Pilorus
● Memiliki lipatan lipatan (rugae)
● Fungsi
○ Penyimpanan makanan
○ Produksi Kimus
○ Digesti protein (tripsin dan asam klorida)
○ Produksi faktor intrinsic (untuk vitamin B12)
○ Absorpsi (sedikit)
● Sekresi lambung
○ Sel chief: pepsinogen
○ Sel parietal: HCl
○ Sel leher mukosa: mucus barier
Usus Halus
● Diameter 2,5 cm, panjang 3-5 meter
● Bagian
○ Duodenum
○ Jejunum
○ Ileum
● Motilitas usus
○ Segmentasi  gerakan mencampur makanan
○ Peristaltis  kontraksi ritmik untuk mendorong
makanan
● Fungsi usus
○ Mengakhiri proses pencernaan (digesti) oleh
enzim pancreas dan empedu
○ Absorpsi zat secara selektif
Usus Halus

● Plica circularis
● Vili
● Mikrovili
● Kelenjar
○ Enzim
○ Hormon: secretin, CCK, GIP
○ Vasoactive intestinal peptide
○ Substansi P
○ Somatostatin
○ Penghasil mucus: sel goblet, kelenjar Brunner (submucosa)
● Jaringan limfatik
○ Plak Peyer  imunitas di ileum
Pankreas
● Sebagai sel endokrin (pulau-pulau Langerhans)  menghasilkan
glucagon dan insulin
● Sebagai eksokrin  menghasilkan enzim pencernaan
○ Enzim proteolitik (protease): trypsinogen, kimotripsin, karboksipeptidase,
aminopeptidase, dipeptidase
○ Lipase pancreas
○ Amilase pankrease
○ Ribonuklease, deoksiribonuklease
Hati dan Empedu
● Hati menghasilkan empedu yang berguna untuk emulsifikasi lemak sehingga
lebih mudah dipecah oleh enzim lipase
● Empedu: garam empedu, pigmen empedu, fosfolipid, kolesterol, ion
● Pigmen  bilirubin  urobilinogen mewarnai urin dan stercobilin mewarnai
feses
● Fungsi hati
○ Menghasilkan empedu
○ Sintesis protein plasma: albumin, globulin
○ Penyimpanan glikogen, vitamin A, D, E, K
○ Metabolisme karbohidrat, lipid, protein\
○ Detoksifikasi
Absorpsi di Usus Halus

● Digesti oleh enzim usus


● Absorpsi monosakardia, asam amino, asam lemak, gliserol, air, elektrolit,
vitamin A, B, C, D, E, K
○ Glukosa dengan transport aktif ion natrium
○ Fruktosa difusi terfasilitasi
○ Monosakarida lain  difusi sederhana
○ Asam amino dengan transport aktif ion natrium
○ Asam lemak dalam bentuk misel, ditransport di sirkulasi sebagai kilomikron
● Mekanisme transport absorpsi: difusi, difusi terfasilitasi, transport aktif,
pinositosis
Usus Besar
● Tidak memiliki vili/plica sirkulares
● Bagian
○ Sekum
○ Kolon asenden, transversa, desenden
○ Rektum
● Fungsi
○ Absorpsi 80-90% air dan elektrolit
○ Memproduksi mucus
○ Bakteri memproduksi vitamin K
○ Mengekskresi zat sisa salam bentuk feses
Sistem Pernapasan
Organ pada Sistem Pernapasan
Alveolus
Mekanisme Pernapasan
Inspirasi Ekspirasi
Sistem Perkemihan
Ginjal
● Fungsi ● Struktur internal
○ Pengeluaran zat sisa organik: urea, asam ○ Hilus
urat, kreatinin ○ Sinus ginjal
○ Pengaturan konsentrasi ion-ion penting ○ Pelvis ginjal
○ Pengaturan asam basa ○ Parenkim ginjal
○ Pengaturan produksi eritrosit: ○ Piramida ginjal
eritropoeitin
○ Pengaturan tekanan darah
○ Pengeluaran zat beracun
● Anatomi Ginjal
○ Ada dua, Ukuran 12,5 cm
○ Berat 125-175 gram
○ Di dinding abdomen posterior
○ Pembungkus  fasia renal, lemak
perirenal, kapsul fibrosa
Nefron Ginjal
● Terdiri dari komponen
vaskular dan tubular
● Glomerulus  gulungan
kapiler
● Kapsul Bowman
● Tubulus kontortus proksimal
● Ansa Henle
● Tubulus kontrotus distal
● Tubulus dan ductus
pengumpul
Suplai Darah
● Arteri renalis  arteri interlobaris  arteri arkuata  arteri interlobularis 
arteri aferen  glomerulus  arteri eferen  kapiler peritubular  vasa recta
 vena korteks  vena interlobularis  vena arkuata  vena interlobaris 
vena renalis  vena kava inferior
Pembentukan Urin
● Filtrasi glomerulus: perpindahan cairan dan zat terlarut dari kapiler glomerular ke
kapsul Bowman, tekanan yang bekerja:
○ Tekanan hidrostatik darah: mendorong ke kapsula Bowman
○ Tekanan hidrostatik kapsula Bowman: mendorong ke glomerulus
○ Tekanan osmotic koloid glomerulus: menarik ke glomerulus
○ Tekanan filtrasi efektif = tekanan hidrostatik glomerular – tekanan hidrostatik kapsular – tekanan
osmotic koloid
○ Laju filtrasi glomerulus (GFR)  jumlah filtrat yang terbentuk per menit
● Reabsorpsi tubulus
○ 99% filtrat akan direabsorpsi di tubulus kontortus proksimal
○ Reabsorpsi ion antrium, klorida, glukosa, fruktosa, asam amino, air, urea, ion organic lain
● Sekresi tubular
○ Proses aktif untuk mengeluarkan zat: H+, K+, ammonium, obat-obatan
Pengaturan Volume dan Konsentrasi Urin
● Volume urin bervariasi 600-2500 mL
● Volume urin tinggi  urin encer (hipoosmotik), BJ sekitar 1,003
● Voume urin sedikit karena menahan keluarnya air  urin pekat
(hiperosmotik), BJ di atas 1,003
● Pengaturan volume urin
○ ADH: stimulus jika osmolaritas darah meningkat, ADH meningkat  volume urin sedikit
○ Aldosteron: meningkatkan retensi air dan garam
○ Sistem arus bolak-nalik ganda dalam Ansa Henle
■ Bagian descenden: permeable air, impermeable garam
■ Bagian asenden: permeable garam, impermeable air
Karakteristik Urin
● 95% air
● Zat buangan nitrogen
● Asam hipurat
● Badan keton
● Elektrolit
● Hormon, katabolit hormone
● Zat kimia asing
● Konstituen abnormal
● Warna: kuning pucat-pekat
● Bau: bau khas ammonia
● Asiditas atau alkalitas: pH urin 4,8 – 7,5, biasanya 6
● BJ urin: 1,001-1,035
Ureter, Kandung Kemih, Uretra
● Ureter : perpanjangan pelvis ginjal ○ Uretra prostatik
○ Panjang 25-30 cm ○ Uretra membranosa
○ Terdiri atas otot sirkular, lapisan fibrosa ○ Uretra kavernous
○ Periltastik instrinsik
● Kandung kemih
○ Organ muskular, tempat penyimpanan urin
○ Dinding
■ Serosa
● Perkemihan (Urinasi)
■ Otot detrusor: otot polos,
○ Terjadi jika kandung kemih terisi 300-400
berkontraksi saat urinasi
mL urin
■ Submukosa
○ Impuls parasimpatis melalui saraf
■ Mukosa: epitel transisional
splanknik pelvis  kontraksi otot detrusor,
○ Trigonum: 3 lubang: 2 bukaan ureter dan 1
relaksasi sfingter uretra internal dan
lubang ke uretra
eksternal
● Uretra
Sistem Kardiovaskular
Sistem Kardiovaskular (Sirkulasi)
● Fungsi
○ Mengangkut darah yang mengandung nutrisi, oksigen, karbon dioksida, hormone,
produk metabolik
○ Perlindungan tubuh oleh sel darah putih
○ Pengaturan suhu tubuh, pH cairan, kadar air sel
● Organ
○ Jantung
○ Pembuluh darah
Jantung
● 3 lapisan dari terluar:
○ Epikardia
○ Miokardia
○ Endokardia
● 4 ruang jantung
○ Atrium kanan
○ Atrium kiri
○ Ventrikel kanan
○ Ventrikel kiri3
Sirkulasi Pulmonal dan Sistemik
Katup Jantung
● Katup tricuspid
○ Antara atrium kanan dan ventrikel kanan
○ mencegah aliran balik darah dari ventrikel kanan ke atrium
kanan selama kontraksi ventrikel
● Katup semilunar paru
○ Antara ventrikel kanan dan batang paru
○ Mencegah aliran balik darah dari trunkus paru ke ventrikel
kanan selama ventrikel relaksasi
● Katup bicuspid (mitral)
○ Antara atrium kiri dan ventrikel kiri
○ mencegah aliran balik darah dari ventrikel kiri ke atrium kiri
selama kontraksi ventrikel
● Katup semilunar aorta
○ Antara ventrikel kiri dan aorta menaik
○ Mencegah aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri
selama kontraksi ventrikel
Sistem Konduksi Jantung  oleh sel autoritmik
● 1. SA node
○ Di posterior atrium kanan tepat di abwah vena
kava superior
○ Bisa melepaskan impuls 72 x/menit
○ Sebagai pacemaker  irama jantung mengikuti
impuls dari SA node
● 2. AV node
○ Di bawah dinding posterior atrium kanan
● 3. Berkas AV (berkas His)
○ Di septum interventricular menuju ke ventrikel
○ Bercabang  berkas kanan dan berkas kiri
● 4. Serat Purkinje
○ Memungkinkan kontraksi otot-otot ventrikel
bersamaan  pemompaan terkoordinasi
Otot Jantung (Miokardium)  sel kontraktil
● Involunter
● Struktur mirip otot lurik, namun bekerja seperti
otot polos
● Inti di tengah, bisa banyak inti, silindris,
bercabang-cabang, terdapat diskus interkalaris
● Fungsi  berkontraksi dan relaksasi dalam
pemompaan dan pengisian darah di jantung
● Bersifat “syncytium”  “all or none” 
kontraksi/relaksasi bersamaan
Kontraksi Otot Jantung
● Potensial aksi dari sel autoritmik 
tubulus T miokardium  pelepasan
Kalsium  Kalsium menyebabkan
pergeseran filamen aktin  kontraksi
● Periode refrakter: periode saat
jantung tidak dapat dirangsang
kembali (250-300 ms): mencegah
kontraksi tetani yang berbahaya
Bunyi Jantung
● S1: “lup”  penutupan katup mitral/tricuspid
● S2: “dup”  penutupan katup aorta/pulmonal
EKG
● Rekaman grafik aktivitas listrik dari rekaman oleh elektroda EKG
● Biasanya 12 elektroda EKG
Saraf Simpatis dan Parasimpatis pada Jantung
Siklus Jantung
● Sistol  kontraksi otot jantung
Siklus Jantung
● Diastol  relaksasi otot jantung
EFEKTIVITAS JANTUNG
● Curah jantung: volume darah yang dipompa dalam per menit
○ Normal: sekitar 5 L/menit

● Isi sekuncup: volume darah yang keluar setiap ventrikel kontraksi (sistol)
○ Normal: 70 mL

○ Isi sekuncup dipengaruhi: preload (seberapa banyak darah yang masuk ke ventrikel), kontraktilitas (tingkat
seberapa otot dapat berkontraksi), afterload (tekanan yang harus dilawan oleh ventrikel)
Tekanan Darah
● Mengacu pada tekanan darah arteri di sirkulasi sistemik
● Tekanan darah sistolik dan diastolic
● Faktor yang memengaruhi
○ Curah jantung: denyut jantung x isi sekuncup
○ Volume darah (preload)
○ Resistensi perifer (afterload): perlawanan terhadap aliran darah
● Resistensi perifer meningkat dihubungkan dengan diameter arteriol yang makin
kecil (vasokonstriksi), panjang total pembuluh, dan viskositas darah yang tinggi
● Baroreseptor juga mengukur tekanan darah
● MAP (mean arterial pressure): tekanan arteri rata-rata
Pembuluh Darah
● Arteri
● Arteriol
● Kapiler
● Venula
● Vena
Lapisan Pembuluh Darah
● Arteri (dari dalam)
○ Tunika intima: selapis endotel
○ Tunika media: otot polos
○ Tunika adventisia: terluar,
jaringan ikat kolagen tipe I
○ Anastomosis arteriovenosa
● Vena (dari dalam)
○ Tunika intima
○ Tunika medika
○ Tunika adventisia
○ Vasa vasorum
Arteri vs Vena
Sirkulasi Darah
● Sirkulasi paru
● Sirkulasi sistemik
Sirkulasi pada Jantung
● Arteri koronaria
○ Bisa ada
atherosclerosis  PJK
● Vena koronaria
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai