PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI
By :
VIRGIANTI NUR FARIDAH, S.Kp, Ns
DEFINISI
Nutrisi mrp apa yang dimakan seseorang dan
bagaimana tubuh menggunakannya
Nutrient mrp zat kimia organik/anorganik
yang ditemukan dalam makanan dan
diperlukan untuk fungsi tubuh yang sebaik-
baiknya
Nutrients are specific biochemical substances
used by the growth, development, activity,
reproduction, lactation, health maintenance
and recovery from ilness or injury
2
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN
Mulut
Kelenjar :
Pharynk
Esophagus - kelenjar ludah
Lambung - kelenjar pankreas
Usus halus Hepar
Usus besar
Rektum
Anus
3
Mulut
Merupakan rongga lonjong pada permulaan
saluran pencernaan
Terdiri dari 2 bagian/ruang :
- vestibula ruang diantara gusi/gigi, bibir, pipi
Rongga mulut dibatasi :
- sisi2 : tulang maksilaris dan semua gigi
- bag belakang : awal pharynk
- atas : palatum
- dasar lidah yg terikat pada tulang hyoid
4
Mulut
5
Organ yang ada dalam mulut
Lidah
- mrp alat pengecap rasa makanan
- membantu proses mengunyah & menelan
Bibir
Mrp gerbang mulut tdd bibir atas dan bawah.
Bag luar ditutupi kulit & bag dalam ditutupi
oleh mukosa
Gerakan membuka & menutup dibantu :
- menutup : otot orbikularis oris
- mengangkat : otot levator anguli oris
- menekan : depresor anguli oris
6
Lanjutan
Palatum
- Palatum keras
- Palatum lunak : terdapat uvula
Pipi
Bag dalam dilapisi mukosa yg mgd papila
Gigi
Mrp alat pengunyah. Trdpt 2 klp gigi : gigi
sementara & gigi tetap (usia 6 tahun)
7
Lanjutan
Kelenjar saliva
Enzim pencernaan tdd 3 saluran :
1. Kelenjar parotis kanan & kiri
Terletak didpn telinga. Sekretnya dikeluarkan ke mulut
melalui sal parotis/sal stensen & bermuara di pipi sblh
dalam dekat molar atas
2. Kelenjar submandibularis kanan & kiri
terletak di bawah kedua sisi tulang rahang. Sekretnya
dikeluarkan mel. Saluaran submandibularis/sal.
Wharton, bermuara dibwh mulut
3. Kelenjar sublingualis
terletak di bawah lidah kanan&kiri, sekret melalui bbrp
muara kecil
Cairan saliva bersifat alkali mgd musin, enzim ptialin &
sedikit zat padat
8
Lanjutan
Fungsinya :
Fisik :
- Membasahi makanan agar mudah
ditelan
- Membasahi & membersihkan
mulut&lidah
- Memudahkan berbicara
Kimiawi :
Enzim ptialin berkerja u/ memecah zat gula &
zat tepung. Zat tepung bisa dipecah bila telah
dimasak (pembungkus selulose telah pecah)&
diubah mjd sejenis zat gula yg mdh larut yaitu
maltose
9
Lanjutan….
11
Pharynk dan Esophagus
12
Esophagus
• Merupakan suatu organ silindris
berongga dimulai dari pharynk s/d
pintu mask kardia lambung.
• Tiap ujung esofagus dilindungi oleh
spinkter :
1. M. Cricopharyngeus : kontraksi bila
waktu menelan
2. Spinkter esofagus bawah/kardia :
berfungsi sbg barier thd trefluk isi
lambung
Fungsi esofagus : untuk mengantarkan
makanan yang diterima dari pharynk
ke lambung
13
Esophagus
14
Lambung
3 bagian lambung : fundus, corpus dan antrum
pilorus
Kedua ujung lambung dilindungi spinkter :
1. Spinkter kardia pada bag atas
2. Spinkter pilorus pada bag bawah
15
Lambung
16
Lanjutan
Lambung tdd 4 lapisan :
• Lapisan otot longitudinal
• Lapisan otot sirkuler
• Lapisan submukosa
Lapisan ini mgd pleksus2 syaraf, pemb darah dan
limfe
3. Lapisan mukosa
Tersusun dalam lipatan2 longitudinal shg
memungkinkan meregang
17
Lanjutan
18
Kelenjar fundus tdpt sel utama :
- Sel zimogenik/chiefceus : pepsinogen → pepsin
dlm lingkungan asam
- Sel parietal : klorida dan air
- Nick cells : mukus
- Kelenjar pilorus : gastrin
Insert workgroup
Fungsi lambung
logo on slide master
Home
• Fungsi motoris
What’s New
1. Fungsi reservoir : menyimpan
Projects
Documents
makanan sampai makanan dicerna
Team 2. Fungsi mencampur :
Links memecahkan makanan mjd
partikel2 kecil
3. Fungsi pengosongan lambung :
diatu oleh pembukaan spinkter
pilorus
2
Fungsi sekresi dan pencernaan
1. Mencernakan
- Protein oleh pepsin dan HCl
- K.H dan lemak oleh amilase lambung,
sedangkan lipase berperanan dalam
lambung kecil
2. Sintesis an pengeluaran gastrin
3. Sekresi faktor intrinsik
4. Sekresi mukus
21
Usus Halus
• Usus halus tdd duodenum, jejenum dan ileum
• Lapisan dd usus halus : serosa, lapisan otot
longitudinal, lapisan otot sirkuler, lap otot
submukosa dan mukosa
22
Usus Halus
23
Pengaturan saraf otonom sal. Cerna : saraf
simpatis dan parasimpatis
Jenis pergerakan pada sal. Cerna :
1. Gerak mencampur (kontraksi segmental)
2. Gerak mendorong (gel peristaltik)
• Kolesistokinin
• Sekretin
Peptida
25
Pengaturan Hormonal thd
Motilitas GI
• Kolesistokinin
- Disekresi dlm mukosa duodenum & yeyenum
- Meningkatkan kontraktilitas kandung empedu
& menghambat motilitas lambung
Sekretin
- Disekresi oleh mukosa duodenum
- Efek penghambatan ringan thd motilitas
lambung
Peptida
- Disekresi mukosa usus halus bag atas
- Efek ringan menurunkan aktivitas motorik
lambung
26
Sel2 epitel mukosa mgd enzim2
pencernaan dlm jmlh yg besar :
1. Peptidase : memecah polipeptida →
asam amino
2. Sukrase, maltase, isomaltase dan
laktase → memecah lemak netral →
memecah disakarida → monosakarida
3. Lipase usus → memecah lemak netral
→asam lemak dan gliserol
27
Kolon
Fungsi :
Absorbsi air, natrium dan mineral lainnya
Menyerap 90 % cairan
Absorbsi pada kolon tjd pada ½ proksimal
kolon dan ½ kolon distal berfungsi untuk
menyimpan
28
Usus Besar
29
Organ Assesori GI
• Empedu
• Pancreas
30
Empedu & Garam Empedu
31
Getah Pankreas
• Bersifat alkali, tdd atas :
- Amilase : mencerna KH mjd disakarida, > kuat
drpd ptialin
- Lipase : memecah lemak mjd gliserin & asam
lemak, > baik bila bekerja dg empedu
- Tripsin : mencerna protein, > kuat dari pepsin
dan mengubah protein & pepton mjd gol
polipeptida
32
Proses Pencernaan
33
Insert workgroup name on slide master
Insert workgroup
4 PROSES PENCERNAAN
logo on slide master
Home
What’s New 1. Ingesti
Projects
2. Digesti
Documents
Team 3. Absorbsi
Links 4. Transportasi
3
INGESTI
• Memasukkan makanan dari lingkungan ke
dlm tubuh
• Terdiri dari :
- memasukkan makanan ke mulut →
dilakukan dg koordinasi otot rangka &
sistem syaraf
- Pengunyahan : kegiatan organ di mulut &
sistem syaraf
- Menelan : koordinasi lidah, reflex pharynk
& esofagus dan syaraf kranial.
Pusat menelan tdpt pd medula oglongata,
impuls keluar melalui N. V, IX, X, dan XII
ke otot lidah, pharynk, larynk dan esofagus
35
DIGESTI
Tjd perubahan fisik & kimia zat makanan
untuk dpt diabsorbsi
Memerlukan bantuan enzim & coenzim yg
pengeluarannya diatur oleh hormon &
syaraf
Digesti ada 2 :
- Digesti secara mekanis
- Digesti secara kimiawi
36
Lanjutan digesti ………
- Digesti secara mekanis
meliputi mengunyah, membentuk bolus,
mencairkan, mencampur, peristaltik & segmentasi,
mass movement & defekasi. Tmsk jg emulsi lemak
oleh empedu. Sebag. besar oleh aktifitas tdk sadar
pd lambung, usus halus dan usus besar. Mengunyah
mrp aktiv sadar yg dikontrol saraf V
38
Transportasi
• Zat makanan yg larut dalam air →
pembuluh darah → vena portae →hepar
→sel
• Zat makanan yg larut dlm lemak → kapiler
limfatik → pemb limfe besar → ductus
thoracicus →vena subclavia sin/vena
jugularis interna sin → vena cava →
jantung →arteri hepatika → hepar → sel
39
Klasifikasi Nutrisi
Nutrisi Essensial :
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
Nutrisi Regulatory
- Vitamin
- Mineral
- Air
40
PROTEIN
KARBOHIDDDRAT AIR
4 ZAT
PENTING
BAGI
TUBUH
MANUSIA
VITAMIN MINERAL
41
Karbohidrat
Fungsi :
Sbg sumber energi utama sel
Cadangan energi dlm bentuk glikogen
Pembentuk struktur sel, misal glikoprotein,
mucopolisakarida
Pembentuk zat lain
Secara umum karbohidrat sdalah gula yg tdd
senyawa C, H, O
42
Lanjutan
Klasifikasi :
• Gula sederhana /
monosakarida :dextrose, fructose,
galaktose
• Double gula/ disakarida : sucrose,
maltase, galaktose
• Gula kompleks/ polisakarida : glikogen,
cellulose atau berbagai serat
43
Karbohidrat
Karbohidrat termasuk mdh dicerna
dibanding protein dan lemak
Dalam bentuk disakarida & polisakarida
diubah mjd monosakarida
Bentuk monosakarida akan diabsorbsi
mukosa intestinal & ditransportasikan
ke liver melalui portal blood circulation
Rekomendasi intake karbohidrat adalah
50-60 % dari total kalori diet
44
Protein
Fungsi :
Mempertahankan vitalitas
Pertumbuhan semua jaringan
Bahan pembentuk hormon
Mempertahankan keseimbangan cairan
Pembentuk enzim, antibodi
Pembentuk susu saat laktasi
Pembentuk zat pembeku darah
Sbg buffer mempertahankan pH darah
45
Lanjutan
Proten tdd senyawa C, H, O, N
Klasifikasi :
protein hewani
protein nabati
Rekomendasi protein untuk dewasa 0.8 g/kg
atau rata2 44 g untuk wanita dan 56 %
untuk pria
Lemak/Lipid
Fungsi :
Sbg sumber cadangan energi
Komponen membran sel
Isolator suhu
Pelarut vitamin
Pembentuk hormon misal prostaglandin
Pembentuk surfactan
Menekan sekresi HCl
Komponen lemak seperti phosfolipid,
kolesterol tgt dari intake lemak
47
Lanjutan lemak ….
Kolesterol berfungsi untuk komponen membran sel
terutama sel syaraf, namun jika berlebihan akan
meningkatkan resiko atherosclerosis.
Sebag besar lemak dicerna di usus halus
Sekresi bile membantu mengemulsi lemak shg dpt
diabsorbsi
Lemak dpt disintesa tubuh dari karbohidrat dan
protein, shg konsumsinya cukup 42 % dari total
kalori
48
Vitamin
• Kebanyakan vitamin aktif dlm bentuk
coenzim, yg bersama2 enzim memfasilitasi
reaksi kimia dalam tubuh
• Klasifikasi vitamin berdasar kelarutannya :
- Larut air : vit B dan C (diabsorbsi melalui
dd. Intestin untuk msk pemb darah)
- Larut lemak : vit A,D,E,K (diabsorbsi
melalui lymphatic circulation)
49
Fungsi
Vitamin A Vitamin
1. Membantu pertumbuhan & perbaikan tubuh
2. Melindungi membran mukosa mulut,
hidung, tenggorok, dll
3. Membantu sekresi gaster
4. Mempertahankan penglihatan, kelembutan
dan kehalusan kulit
Vitamin B1 (thiamin)
1. Bergabung dg asam piruvat membentuk
coenzim untuk memecah KH mjd glukosa
2. Mempertahankan kesehatan sistem syaraf
50
Vit B2 (Riboflavin)
1. Membantu pemecahan KH, lemak, protein
2. Membantu penggunaan O2 sel
3. Mempertahankan penglihatan, kuku, kulit, rambut
• Vit B6 (Pyridoksin)
1. Membantu absorbsi B12
2. Membantu pemecahan KH, lemak, protein
3. Membantu pembentukan antibodi dan RBC (sel drh
merah)
4. Membantu aktivitas DNA dan RNA
5. Membantu mempertahankan keseimbangan Na dan
K
51
Vit B12
Metabolisme jaringan syaraf (KH, protein)
Membantu fungsi Fe dalam tubuh
Membantu asam folat dlm mensintesa
choline
Vit C
Mempertahankan kolagen
Membantu pembentukan RBC dan
membantu mencegah perdarahan
Memerangi infeksi bakteri & menurunkan
efek alergi suatu zat
Vit D
1. Membantu absorbsi Ca dan GIT
2. Mempertahankan kestabilan sistem syaraf,
kerja jantung dan pembekuan darah
Vit E
1. Antioksidant
2. Membantu respirasi sel pd otot terutama otot
jantung dan skelet
3. Antithrombin dalam pembekuan darah
4. Mencegah pembentukan jaringan parut
Vit K
1. Mengaktifkan kerja faktor pembekuan (II, VII,
IX, X) = faktor prothrombin
53
Mineral
Mineral mrp elemen anorganik cairan
tubuh & jaringan misalnya Na, Cl
Berfungsi mempertahankan struktur
tubuh & regulasi proses dalam tubuh
Mineral berfungsi sbg katalisator bbrp
reaksi biologis, mempertahankan
keseimbangan cairan
Ca, P dan Mg mrp makromineral yg
diperlukan 100 mg/hr
Sedangkan mikromineral misalnya
iron, iodine, zinc diperlukan 18 mg/hr
54
Air
Sex
Perbedaan relatif jumlah kebutuhan berdasar jenis
kelamin ini karena pd laki2 umumnya memiliki massa otot
yg relatif besar. Pd laki2 biasanya tinggi kalori & protein
kadang juga vitamin, sedang pd wanita cenderung butuh
iron (Fe) yg lebih karena adanya siklus menstruasi
58
Lanjutan………
Status Kesehatan
Panas tubuh yg tinggi akan meningkatkan
kebutuhan kalori dan air. Penyakit kronik
seperti diabetes, penyakit ginjal, hipertensi,
penyakit jantung, GI disorder dan kanker dapat
mengganggu kebutuhan intake nutrisi, digesti,
absorbsi, metabilisme atau ekskresi
Alkohol Abuse
Efek toxic dari alkohol pada mukosa intestinal
shg tjd penurunan kemampuan absorpsi
59
Lanjutan ……
• Medication
Efek pengobatan dapat menyebabkan
perubahan thd kemampuan absorpsi.
Obat2 tsb terutama yg :
1. Merubah pH GIT
2. Meningkatkan motilitas
3. Menyebabkan kerusakan mukosa
Atau obat2 yang :
1. Antagonis thd bahan nutrient
2. Merubah enzim metabolisme
3. Merubah nutrient mjd rusak
• Megadose of nutrient supplement 60
Insert workgroup name on slide master
Insert workgroup
logo on slide master
Home
MASALAH2 YANG
What’s New BERHUBUNGAN DENGAN
Projects SISTEM PENCERNAAN
Documents
Team
Links
6
Insert workgroup name on slide master
6
NAUSEA DAN VOMITING
Nausea : rasa tdk nyaman & keinginan muntah
Muntah : dorongan paksa isi perut keluar melalui
mulut
Muntah dipengaruhi oleh 4 rangsangan :
a. Cortical stimulation : rasa, bau, penglihatan,
sentuhan, pendengaran, stres psikologis
b. Chemoreseptor Triger Zone (CTZ) : morphin,
demerol, digitalis toxin
c. Reseptor pd organ simpatis afferen : GI tract,
jantung, ginjal, obstruksi, spasme, spasme
d. Vagal afferen yg berespon thd distensi/gas, inflamasi,
ischemia
63
Kondisi yg
mengganggu Digesti
dan Absorbsi
Gangguan pd digesti jg tjd pd absorbsi
Gastritis
Kanker lambung
Sindroma malabsorbsi
64
Gangguan Fungsi Organ
Assesori Sistem
Pencernaan
• Pancreatitis
• Cholelithiatis
• Hepatitis
• Cirrhosis
65
ASUHAN
KEPERAWATAN
NUTRISI
66
Pengkajian
Riwayat Diet
Medikal – sosial ekonomi
Pengkajian fisik ( data anthropometri )
Pemeriksaan laboratorium
67
Anamnesa Riwayat Diet
Tanyakan faktor yang mempengaruhi nutrisi :
Tidak adekuatnya intake nutrisi
Adanya intoleransi atau alergi
Kebiasaan modifikasi makan, atau dengan
suplemen nutrisi
Adanya perubahan rasa, bau
dll
Medikal-Sosio Ekonomi Data
71
Indeks Masa Tubuh (IMT)
IMT : BB (kg)
TB (m)2
Nilai standart :
< 20 % = underweight
20-25 = normal
25-30 = overweight
> 30 = obese
72
Lingkar Otot Lengan
Atas (LOLA)
LOLA = LLA – (3,14 x tebal kulit trisep)
LOLA normal pria = 24,8 cm
wanita = 21 cm
LLA < 12 cm = gizi buruk
LLA 12-13,5 cm = gizi kurang
LLA > 13,5 cm = gizi normal
73
Data Laborat/Biokimia
• Hb : menurun (anemia) (N = 12-18g/dl)
• Hematokrit : menurun (anemia) (N = 40-50%)
meningkat (dehidrasi)
• Total lymphocyte : menurun pd kekurangan
nutrisi (N = 1800)
• Plasma protein, albumin, transferin : menurun
pd malnutrisi, malabsorbsi (N = 3,5-5g/dl)
• Blood Urea Nitrogen : menurun pd malnutrisi,
overhydrasi (N = 17-18mg/dl)
• Creatinine : penurunan reduksi pada otot, pd
malnutrisi berat (N = 0,4-1,5mg/dl)
74
Pemeriksaan Fisik
75
76
Lanjutan…….
78
Diagnosa b.d DIGESTI
Gg metabolisme pencernaan
makanan b.d :
a. Menurunnya produksi enzim
b. Perub hormonal
c. Menurunnya/meningkatnya
kontraktilitas saluran cerna
79
Diagnosa b.d ABSORBSI
83
Perub. Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh
Hal diatas b.d :
1. Kesulitan mengunyah dan menelan
2. Anoreksia
3. Ketdkmampuan memperoleh
makanan
84
Manifestasi klinik
Intake makanan kurang
BB 10-20% dibawah normal
Lipatan tricep, lingkar lengan tengah
<60%
Kelemahan dan nyeri tekan otot
Penurunan albumin serum
Penurunan transferin pengikat Fe
85
Kesulitan Mengunyah /Menelan
Dapat terjadi karena :
Obstruksi mekanis
Kondisi neurologis yg menyebabkan
kelemahan otot, perlambatan, tdk ada
koordinasi, paralisis atau kombinasi
Penurunan saliva akibat terapi radiasi
Gangguan gigi
Stomatitis
86
Intervensi
Bila klien obstruksi :
Perhatikan/ubah variasi kepadatan makanan
Gunakan suplemen tinggi kalori/protein
88
Anoreksia
Dapat terjadi karena :
Penurunan rasa pengecap/penciuman
Isolasi sosial
Terapi radiasi/kemoterapi
Perub konsep diri
Mudah kenyang
Rangsangan lain yg lbh dominan, misal
nyeri, prosedur diagnostik
89
Intervensi
Bila klien pengecap terganggu :
Bantu meningkatkan rasa/aroma, misal rempah,
cengkeh, kemangi, jus lemon
Jelaskan pentingnnya nutrisi
Campurkan protein dg sayuran agar lbh
diterima
90
Lanjutan….
Bila ada rangsangan lain :
Hindarkan prosedur yg tdk menyenangkan sblm makan
Buat suasana yg menyenangkan
Hilangkan bau yg tdk menyenangkan
Upayakan istirahatkan sebelum makan
Sarankan makanan kecil selama anoreksia
Anjurkan makan kecil tapi sering
Sediakan makanan dlm tempat yg kecil
Batasi makanan cair, dpt menyebabkan distensi
91
Lanjutan…….
Lain – lain :
Pelihara kebersihan mulut
Berikan kesempatan memilih makanan
Anjurkan membawa makanan kesukaan
Tinjau kembali makanan yg
tinggi/rendah kalori
Berikan / lakukan penyuluhan
92
Ketdkmampuan mendapatkan
makanan
93
Intervensi
94
Perub Nutrisi Lebih dari Kebutuhan
95
Penyebab kecenderungan obesitas
Adanya faktor orangtua obese (keturunan)
Cepatnya masa peralihan pertumbuhan
bayi/anak
Pemakaian makanan padat sbg makanan
utama sblm usia 5 th
Penggunaan makanan sbg pelampiasan /
koping
Adanya BB melebihi batas pd usia awal
kehamilan
Disfungsi pola makan
96
Faktor Penyebab
97
Intervensi
Evaluasi masukan kalori, bukan rasa kenyang
Beri bumbu yg banyak untuk memuaskan
pengecapan
Bantu menurunkan intake kalori yg tdk perlu
untuk meningkatkan aktivitas
Misal :
1. Minta klien mencatat intake makanan dlm 24
jam
2. Anjurkan menjaga diet harian selama 1
minggu
98
Lanjutan….
• Ajarkan teknik modifikasi untuk menurunkan
masukan kalori
Misal :
1. Makan hanya di tempat makan
2. Dilarang makan sambil beraktifitas
3. Minum 8 gelas/hari t.u sblm makan
4. Kurangi makanan berlemak, manis
5. Siapkan makanan dlm porsi kecil
6. Gunakan piring kecil agar porsi terlihat
besar
7. Jangan makan dari piring orang lain
8. Makan secara perlahan
9. Berikan jenis makanan rendah kalori
99
Lanjutan…
100
Intervensi Umum Nutrisi
Tujuan umum intervensi :
1. Klien akan mencapai dan memelihara BB
ideal
2. Klien dpt mengkonsumsi makan ssi keb &
tdk berlebihan
3. Klien dpt mengkonsumsi makanan yg
bervariasi
4. Klien akan dpt memodifikasi makanan dg
tepat ssi kepentingan dietnya & potensial
komplikasinya
101
Intervensi Umum Nutrisi
• Berikan makanan sedikit2 tapi sering
• Berikan makanan alternatif yg dibaea dari
rumah jika mungkin
• Sajikan secara menarik
• Upayakan jadual terapi tdk mengganggu
jadual makan
• Kontrol nyeri/rasa sakit, mual dan depresi
serta obat-obatan
• Tawarkan alternatif jika klien tdk mau makan
• Jaga oral hygiene yg baik
102
Insert workgroup name on slide master
Insert workgroup
Special Diet
logo on slide master
Home
What’s New
Projects • Liquid Diets
Documents
Team • Soft Diets
Links
1
Liquid Diets
Mrp diet peralihan yg diberikan pd klien stlh sakit
akut, pembedahan atau parenteral nutrisi
Mgd makanan cair yg bersih atau jernih pada suhu
kamar
Jenis makanan misal : agar, air kaldu bebas lemak, es
krim, air sirup
Biasanya tdk cukup kalori/protein maka
pemberiannya segera mungkin (tdk tll lama)
Diet tinggi kalori & protein lama pemberiannya 2-3
hari
Pd full diet cair mgd susu, telur dan makanan pencuci
mulut
104
Soft Diets
105
Puasa
Kadang klien di RS dianjurkan puasa (NPO : Non
Per Oral) dg alasan ttt
Misalnya dilakukan sblm pembedahan untuk
mencegah aspirasi akibat anesthesi.
Dan diperbolehkan makan lagi setelah bising usus
kembali normal (flatus)
Juga dilakukan pd klien untuk pelaksanaan
pemeriksaan diagnostik atau mual2 berat, tdk
mampu mengunyah/menelan, gangguan sal cerna
akut/kronis dan klien yg sdg melahirkan
Dalam keadaan klien NPO 1-2 hari maka nutrisi dpt
diberikan per NGT/parenteral
106
Memberi Rasa Nyaman Saat
Puasa
• Memelihara oral hygiene
• Berikan sepotong es/permen karet
untuk dihisap
• Biarkan klien berkumur tapi tanpa
menelannya
• Anjurkan klien untuk tidak
memandang klien lain yg sedang
makan
• Anjurkan aktifitas yg lain
107
Feeding By Tube
Dalam keadaan klien NPO, tetapi fungsi
saluran cerna bawah tdk ada masalah, maka
pilihan lain adalah feeding tube
Salah satu pilihan adalah “gastric gavage”
lewat NGT yaitu pemberian makan ke
lambung secara mekanis, terutama jika tdk
ada masalah pd lambung dan duodenum
108
Feeding By Tube
109
Pemasangan Tube
Non Surgical
Melalui hidung ke lambung (Nasogastric)
Melalui hidung ke duodenal (Nasoduodenal)
Melalui hidung ke jejenum (Naso jejenum)
Surgical
Lagsung ke lambung, esofagus atau jejenum
110
NGT
Pengukuran
111
Insert workgroup name on slide master
Insert workgroup
Jenis Tube
logo on slide master
Home
What’s New • Termasuk short tube dg panjang
Projects 127 cm
Documents • Ada 2 macam lumen :
Team
- Single lumen tube
Links
- Double lumen tube
1
Lanjutan……
113
Jenis NGT
Sigle lumen
Double lumen
114
Insert workgroup name on slide master
Insert workgroup
Kontraindikasi
logo on slide master
Home
• Bila klien vomiting atau muntah
What’s New hebat
Projects
Documents
• Perdarahan saluran cerna bagian
Team atas
Links • Obstruksi intestinal
1
Irigasi Tube
• Dilakukan dg interval teratur
• Hendaknya makanan dipertahankan dan
dilepaskan dg kecepatan terkontrol
• Hal tsb untuk menghindari tjdnya
“Dumping Syndrom” yaitu suatu reaksi
yg tjd bila makanan atau cairan dialirkan
secara cepat ke usus dg konsentrasi
tinggi, shg tjd gas, kembung dan diare
diikuti hypoglikemi
116
Irigasi
117
Nutrisi
118
Memberikan Makanan
Komposisinya tgt kemampuan mencerna
dan mengabsorbsi
Pertimbangkan modifikasi diet yg
dibutuhkan ssi dg kondisi medis,
toleransi makanan, alergi dan rasa
Penampilan dan aroma mempengaruhi
kelezatan dan penerimaan makan klien
Pd gastric gavage berdasar kontinyuitas
& tetesan gravitasi
Suatu infus pump digunakan di RS untuk
mempertahankan keakuratan
119
Memberikan makan
120
Perawatan Lanjutan
Pastikan NGT menetap, masukkan air sedikit demi
sedikit shg makanan tdk melekat
Cek jumlah residu sblm memberi makan, bila > 150
ml, teliti alasan keterlambatan pengosongan
lambung
Pd awal pemberian, konsentrasi > encer ½ kali
konsentrasi seblmnya
Hindari memberi cairan melalui mulut , kadang
sepotong es menurunkan rasa haus &
melembabkan mukosa
Cek Residu
122
Lanjutan…..
Oral higiene secara teratur, olesi bibir dg
borax gliserin
Pertahankan lubang hidung tetap bersih
Kontrol iritasi tenggorok
Bersihkan alat makan
Beri kesempatan klien mengungkapkan
perasaan
Perhatian Komplikasi
Dehidrasi , diare, intestinal cramp berkaitan dg
konsentrasi makanan yg pekat
Glikosuria dan sering kencing krn konsentrasi yg tinggi
Nausea krn lambannya pengosongan lambung,
hentikan pemberian
Aspirasi berkaitan dg posisi, sebaiknya posisi ½ duduk
shg makanan lgs ke esofagus/lambung
Vomiting/muntah krn residu berlebihan atau jumlah
makanan yg diberikan berlebihan
Nutrisi Parenteral (NPE)
125
Nutrisi Parenteral (NPE)
Dalam keadaan saluran cerna tdk
berfungsi, klien koma atau tdk dpt
mengkonsumsi nutrisi secara
adekuat melalui enteral misal klien
dg kanker, luka bakar, sepsis,
multiple fraktur maka yg mjd pilihan
adalah Total Parenteral Nutrisi
(TPN)
126
Indikasi TPN
Tidak boleh makan (pasca bedah
laparotomi)
Tidak bisa makan (trismus, tidak sadar /
koma)
Tidak mau makan (anoreksia, psikosis)
Klien yg mengalami malnutrisi berat, luka
bakar
Klien dg gangguan pencernaan (kolitis,
ulseratif, mukositis, anoreksia nervosa,
sepsis berat)
127
Tujuan TPN
Memberi nutrisi yg seimbang
Memenuhi kebutuhan cairan
Pergerakan ekstremitas leluasa (pd
pemberian vena central)
Untuk pemberian nutrisi IV yg lama (2-3
bln) pd pemberian vena central
Memberi istirahat yg cukup pd saluran
cerna dan memulihkan dari sakit misal
colitis, ulcer
128
Lanjutan…….
• Menjaga volume perfusi dan sirkulasi
• Menjaga elektrolit, asam, basa dan air
• Memperbaiki sistem anabolik dan
katabolik
• Mengganti / menambah intake untuk
metabolisme melalui parenteral, baik
sebagian maupun seutuhnya
129
Kapan sebaiknya NPE dimulai ?
Penderita trauma – Pasca bedah
- Setelah 24 – 48 jam I
- Setelah fase emergency teratasi
- Setelah masuk fase flow :
131
Jenis Nutrisi Parenteral
Karbohidrat (1 gr = 4 Kal)
Misal : dextrose 5 %, 10 %, 20 %, 40 %
Lemak (1 gr = 9 Kal)
Misal : intralipid, liposin 10 %, 20 %
Protein (1 gr = 4 Kal)
Misal : aminofusin paed, Aminofusin
L600, albumer
132
Bisa Masuk Lewat ???
Vena perifer ; maka cairan yg diberikan
berupa cairan isotonic
Misal : dextrose 5 %, 10 %, dan
aminofusin
Vena central ; cairan hipertonis yg
dimasukkan
Misal : intralipid, glukosa 20 % dan 40 %
serta aminofusin L600
133
Formulasi Parenteral
Umumnya Formulasi Parenteral tdd
komponen asam amino, glukosa serta zat
tambahan berupa NaCl, KCl, Fosfat,
MgSO4, mineral dan vitamin
Pada keadaan sehat kebutuhan kalori 35-
40 Kkal/kg BB/hr
Meningkat pd kondisi sakit 50-60 Kkal/kg
BB/hr
134
135