Anda di halaman 1dari 135

1

PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI

By :
VIRGIANTI NUR FARIDAH, S.Kp, Ns
DEFINISI
 Nutrisi mrp apa yang dimakan seseorang dan
bagaimana tubuh menggunakannya
 Nutrient mrp zat kimia organik/anorganik
yang ditemukan dalam makanan dan
diperlukan untuk fungsi tubuh yang sebaik-
baiknya
 Nutrients are specific biochemical substances
used by the growth, development, activity,
reproduction, lactation, health maintenance
and recovery from ilness or injury
2
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN

 Mulut
 Kelenjar :
 Pharynk
 Esophagus - kelenjar ludah
 Lambung - kelenjar pankreas
 Usus halus  Hepar
 Usus besar
 Rektum
 Anus

3
Mulut
 Merupakan rongga lonjong pada permulaan
saluran pencernaan
 Terdiri dari 2 bagian/ruang :
- vestibula ruang diantara gusi/gigi, bibir, pipi
 Rongga mulut dibatasi :
- sisi2 : tulang maksilaris dan semua gigi
- bag belakang : awal pharynk
- atas : palatum
- dasar lidah yg terikat pada tulang hyoid
4
Mulut

5
Organ yang ada dalam mulut
 Lidah
- mrp alat pengecap rasa makanan
- membantu proses mengunyah & menelan
 Bibir
Mrp gerbang mulut tdd bibir atas dan bawah.
Bag luar ditutupi kulit & bag dalam ditutupi
oleh mukosa
Gerakan membuka & menutup dibantu :
- menutup : otot orbikularis oris
- mengangkat : otot levator anguli oris
- menekan : depresor anguli oris
6
Lanjutan
 Palatum
- Palatum keras
- Palatum lunak : terdapat uvula
 Pipi
Bag dalam dilapisi mukosa yg mgd papila
 Gigi
Mrp alat pengunyah. Trdpt 2 klp gigi : gigi
sementara & gigi tetap (usia 6 tahun)

7
Lanjutan
 Kelenjar saliva
Enzim pencernaan tdd 3 saluran :
1. Kelenjar parotis kanan & kiri
Terletak didpn telinga. Sekretnya dikeluarkan ke mulut
melalui sal parotis/sal stensen & bermuara di pipi sblh
dalam dekat molar atas
2. Kelenjar submandibularis kanan & kiri
terletak di bawah kedua sisi tulang rahang. Sekretnya
dikeluarkan mel. Saluaran submandibularis/sal.
Wharton, bermuara dibwh mulut
3. Kelenjar sublingualis
terletak di bawah lidah kanan&kiri, sekret melalui bbrp
muara kecil
Cairan saliva bersifat alkali mgd musin, enzim ptialin &
sedikit zat padat
8
Lanjutan
Fungsinya :
 Fisik :
- Membasahi makanan agar mudah
ditelan
- Membasahi & membersihkan
mulut&lidah
- Memudahkan berbicara
 Kimiawi :
Enzim ptialin berkerja u/ memecah zat gula &
zat tepung. Zat tepung bisa dipecah bila telah
dimasak (pembungkus selulose telah pecah)&
diubah mjd sejenis zat gula yg mdh larut yaitu
maltose
9
Lanjutan….

Saliva keluar bila :


 Reflek bila mencium, mendengar dan memikirkan
makanan
 Makanan dalam mulut

Secara garis besar fungsi mulut :


 Menghancurkan makanan/mencampur, atas kerja gigi,
lidah, palatum, pipi dan dibasahi saliva
 Mengubah zat tepung mjd tepung
 Menyiapkan makanan untuk ditelan
10
Pharynk dan
 Pharynk
Esophagus
Terletak di belakang hidung, mulut dan
larynk
Dinding pharynk tdd 3 lapisan :
mukosa,fibrosa dan lapisan berotot
Otot utama pada pharynk : otot konstriksi
yang berkontraksi sewaktu makanan
masuk ke pharynk dan mendorong ke
esophagus

11
Pharynk dan Esophagus

12
Esophagus
• Merupakan suatu organ silindris
berongga dimulai dari pharynk s/d
pintu mask kardia lambung.
• Tiap ujung esofagus dilindungi oleh
spinkter :
1. M. Cricopharyngeus : kontraksi bila
waktu menelan
2. Spinkter esofagus bawah/kardia :
berfungsi sbg barier thd trefluk isi
lambung
Fungsi esofagus : untuk mengantarkan
makanan yang diterima dari pharynk
ke lambung
13
Esophagus

14
Lambung
 3 bagian lambung : fundus, corpus dan antrum
pilorus
 Kedua ujung lambung dilindungi spinkter :
1. Spinkter kardia pada bag atas
2. Spinkter pilorus pada bag bawah

15
Lambung

16
Lanjutan
Lambung tdd 4 lapisan :
• Lapisan otot longitudinal
• Lapisan otot sirkuler
• Lapisan submukosa
Lapisan ini mgd pleksus2 syaraf, pemb darah dan
limfe
3. Lapisan mukosa
Tersusun dalam lipatan2 longitudinal shg
memungkinkan meregang

17
Lanjutan

Bbrp kelenjar pd lapisan ini :


- Kelenjar kardia : terletak dekat kardia,
mensekresi mukus
- Kelenjar fundus & gastrik : terletak pada
fundus dan sebag korpus

18
Kelenjar fundus tdpt sel utama :
- Sel zimogenik/chiefceus : pepsinogen → pepsin
dlm lingkungan asam
- Sel parietal : klorida dan air
- Nick cells : mukus
- Kelenjar pilorus : gastrin

Zat lain yg disekresi lambung : enzim, elektrolit


(Na, K, Cl)
• Faktor intrinsik disekresi oleh sel parietal
bergabung dg vit B12 → diabsorbsi dlm lambung
19
Insert workgroup name on slide master

Insert workgroup

Fungsi lambung
logo on slide master

Home
• Fungsi motoris
What’s New
1. Fungsi reservoir : menyimpan
Projects
Documents
makanan sampai makanan dicerna
Team 2. Fungsi mencampur :
Links memecahkan makanan mjd
partikel2 kecil
3. Fungsi pengosongan lambung :
diatu oleh pembukaan spinkter
pilorus
2
Fungsi sekresi dan pencernaan
1. Mencernakan
- Protein oleh pepsin dan HCl
- K.H dan lemak oleh amilase lambung,
sedangkan lipase berperanan dalam
lambung kecil
2. Sintesis an pengeluaran gastrin
3. Sekresi faktor intrinsik
4. Sekresi mukus
21
Usus Halus
• Usus halus tdd duodenum, jejenum dan ileum
• Lapisan dd usus halus : serosa, lapisan otot
longitudinal, lapisan otot sirkuler, lap otot
submukosa dan mukosa

• Persyarafan sal pencernaan mulai dari


esofagus sampai anus tdpt sistem syaraf
intrinsik :
1. Pleksus meinterikus (auerbach)
2. Pleksus submukosa (pleksus meisner)

22
Usus Halus

23
 Pengaturan saraf otonom sal. Cerna : saraf
simpatis dan parasimpatis
 Jenis pergerakan pada sal. Cerna :
1. Gerak mencampur (kontraksi segmental)
2. Gerak mendorong (gel peristaltik)

Pengaturan sekresi usus halus :


1. Rangsangan taktil : langsung pada mukosa
2. Perangsangan vagus
3. Hormon2 khususnya sekretin
24
Pengaturan Hormonal thd
Motilitas GI

• Kolesistokinin
• Sekretin
 Peptida

25
Pengaturan Hormonal thd
Motilitas GI
• Kolesistokinin
- Disekresi dlm mukosa duodenum & yeyenum
- Meningkatkan kontraktilitas kandung empedu
& menghambat motilitas lambung
 Sekretin
- Disekresi oleh mukosa duodenum
- Efek penghambatan ringan thd motilitas
lambung
 Peptida
- Disekresi mukosa usus halus bag atas
- Efek ringan menurunkan aktivitas motorik
lambung
26
 Sel2 epitel mukosa mgd enzim2
pencernaan dlm jmlh yg besar :
1. Peptidase : memecah polipeptida →
asam amino
2. Sukrase, maltase, isomaltase dan
laktase → memecah lemak netral →
memecah disakarida → monosakarida
3. Lipase usus → memecah lemak netral
→asam lemak dan gliserol

Pada usus halus tjd sebag besar


penyerapan dg memperluas
permukaan melalui banyak lipatan2
dan villi

27
Kolon
Fungsi :
 Absorbsi air, natrium dan mineral lainnya
 Menyerap 90 % cairan
 Absorbsi pada kolon tjd pada ½ proksimal
kolon dan ½ kolon distal berfungsi untuk
menyimpan

28
Usus Besar

29
Organ Assesori GI

• Empedu
• Pancreas

30
Empedu & Garam Empedu

Empedu Garam Empedu

• Untuk pencernaan • Mengurangi tegangan


lemak yg diemulsikan permukaan isi usus
• Membantu kerja lipase • Membantu membentuk
emulsi dari lemak yang
• Bersifat alkali, dimakan
menetralkan kimus

31
Getah Pankreas
• Bersifat alkali, tdd atas :
- Amilase : mencerna KH mjd disakarida, > kuat
drpd ptialin
- Lipase : memecah lemak mjd gliserin & asam
lemak, > baik bila bekerja dg empedu
- Tripsin : mencerna protein, > kuat dari pepsin
dan mengubah protein & pepton mjd gol
polipeptida

32
Proses Pencernaan

• Makanan getah penc. khyme


ludah, lambung, pancreas, usus

• Protein pepsin & tripsin pepton as.amino

• Lemak gth empedu, lipase as. lemak & gliserin

• Karbohidrat ptialin, amilase monosakarida & glukosa

• Makanan yg dicerna 4 jam berakhir di usus kecil

33
Insert workgroup name on slide master

Insert workgroup

4 PROSES PENCERNAAN
logo on slide master

Home
What’s New 1. Ingesti
Projects
2. Digesti
Documents
Team 3. Absorbsi
Links 4. Transportasi

3
INGESTI
• Memasukkan makanan dari lingkungan ke
dlm tubuh
• Terdiri dari :
- memasukkan makanan ke mulut →
dilakukan dg koordinasi otot rangka &
sistem syaraf
- Pengunyahan : kegiatan organ di mulut &
sistem syaraf
- Menelan : koordinasi lidah, reflex pharynk
& esofagus dan syaraf kranial.
Pusat menelan tdpt pd medula oglongata,
impuls keluar melalui N. V, IX, X, dan XII
ke otot lidah, pharynk, larynk dan esofagus
35
DIGESTI
 Tjd perubahan fisik & kimia zat makanan
untuk dpt diabsorbsi
 Memerlukan bantuan enzim & coenzim yg
pengeluarannya diatur oleh hormon &
syaraf
 Digesti ada 2 :
- Digesti secara mekanis
- Digesti secara kimiawi

36
Lanjutan digesti ………
- Digesti secara mekanis
meliputi mengunyah, membentuk bolus,
mencairkan, mencampur, peristaltik & segmentasi,
mass movement & defekasi. Tmsk jg emulsi lemak
oleh empedu. Sebag. besar oleh aktifitas tdk sadar
pd lambung, usus halus dan usus besar. Mengunyah
mrp aktiv sadar yg dikontrol saraf V

- Digesti secara kimiawi


Enzim keluar bersama dg digesti mekanik & hasil
akhir adalah tjd perub fisik maupun kimiawi shg
dpt diabsorbsi
37
Absorbsi
 Proses dimana hasil akhir digesti masuk
dlm darah atau limfe dan siap untuk
metabolisme. Sebag kecil absorbsi tjd di
lambung dan sebag besar di usus halus.
Air diabsorbsi di usus besar. Glukosa
dan galaktosa dari karbohidrat, asam
amino, protein dan mineral, obat dan air
diabsorbsi ke darah, asam lemak dan
gliserol dari lemak diabsorbsi ke limfe
dan akhirnya masuk darah.

38
Transportasi
• Zat makanan yg larut dalam air →
pembuluh darah → vena portae →hepar
→sel
• Zat makanan yg larut dlm lemak → kapiler
limfatik → pemb limfe besar → ductus
thoracicus →vena subclavia sin/vena
jugularis interna sin → vena cava →
jantung →arteri hepatika → hepar → sel

39
Klasifikasi Nutrisi
 Nutrisi Essensial :
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
 Nutrisi Regulatory
- Vitamin
- Mineral
- Air
40
PROTEIN

KARBOHIDDDRAT AIR
4 ZAT
PENTING
BAGI
TUBUH
MANUSIA

VITAMIN MINERAL

41
Karbohidrat
Fungsi :
 Sbg sumber energi utama sel
 Cadangan energi dlm bentuk glikogen
 Pembentuk struktur sel, misal glikoprotein,
mucopolisakarida
 Pembentuk zat lain
Secara umum karbohidrat sdalah gula yg tdd
senyawa C, H, O

42
Lanjutan
Klasifikasi :
• Gula sederhana /
monosakarida :dextrose, fructose,
galaktose
• Double gula/ disakarida : sucrose,
maltase, galaktose
• Gula kompleks/ polisakarida : glikogen,
cellulose atau berbagai serat

43
Karbohidrat
 Karbohidrat termasuk mdh dicerna
dibanding protein dan lemak
 Dalam bentuk disakarida & polisakarida
diubah mjd monosakarida
 Bentuk monosakarida akan diabsorbsi
mukosa intestinal & ditransportasikan
ke liver melalui portal blood circulation
 Rekomendasi intake karbohidrat adalah
50-60 % dari total kalori diet
44
Protein

Fungsi :

 Mempertahankan vitalitas
 Pertumbuhan semua jaringan
 Bahan pembentuk hormon
 Mempertahankan keseimbangan cairan
 Pembentuk enzim, antibodi
 Pembentuk susu saat laktasi
 Pembentuk zat pembeku darah
 Sbg buffer mempertahankan pH darah

45
Lanjutan
Proten tdd senyawa C, H, O, N
Klasifikasi :
protein hewani
protein nabati
Rekomendasi protein untuk dewasa 0.8 g/kg
atau rata2 44 g untuk wanita dan 56 %
untuk pria
Lemak/Lipid
Fungsi :
 Sbg sumber cadangan energi
 Komponen membran sel
 Isolator suhu
 Pelarut vitamin
 Pembentuk hormon misal prostaglandin
 Pembentuk surfactan
 Menekan sekresi HCl
Komponen lemak seperti phosfolipid,
kolesterol tgt dari intake lemak

47
Lanjutan lemak ….
 Kolesterol berfungsi untuk komponen membran sel
terutama sel syaraf, namun jika berlebihan akan
meningkatkan resiko atherosclerosis.
 Sebag besar lemak dicerna di usus halus
 Sekresi bile membantu mengemulsi lemak shg dpt
diabsorbsi
 Lemak dpt disintesa tubuh dari karbohidrat dan
protein, shg konsumsinya cukup 42 % dari total
kalori

48
Vitamin
• Kebanyakan vitamin aktif dlm bentuk
coenzim, yg bersama2 enzim memfasilitasi
reaksi kimia dalam tubuh
• Klasifikasi vitamin berdasar kelarutannya :
- Larut air : vit B dan C (diabsorbsi melalui
dd. Intestin untuk msk pemb darah)
- Larut lemak : vit A,D,E,K (diabsorbsi
melalui lymphatic circulation)

49
Fungsi
 Vitamin A Vitamin
1. Membantu pertumbuhan & perbaikan tubuh
2. Melindungi membran mukosa mulut,
hidung, tenggorok, dll
3. Membantu sekresi gaster
4. Mempertahankan penglihatan, kelembutan
dan kehalusan kulit

 Vitamin B1 (thiamin)
1. Bergabung dg asam piruvat membentuk
coenzim untuk memecah KH mjd glukosa
2. Mempertahankan kesehatan sistem syaraf

50
Vit B2 (Riboflavin)
1. Membantu pemecahan KH, lemak, protein
2. Membantu penggunaan O2 sel
3. Mempertahankan penglihatan, kuku, kulit, rambut

• Vit B6 (Pyridoksin)
1. Membantu absorbsi B12
2. Membantu pemecahan KH, lemak, protein
3. Membantu pembentukan antibodi dan RBC (sel drh
merah)
4. Membantu aktivitas DNA dan RNA
5. Membantu mempertahankan keseimbangan Na dan
K
51
Vit B12
Metabolisme jaringan syaraf (KH, protein)
Membantu fungsi Fe dalam tubuh
Membantu asam folat dlm mensintesa
choline

Vit C
Mempertahankan kolagen
Membantu pembentukan RBC dan
membantu mencegah perdarahan
Memerangi infeksi bakteri & menurunkan
efek alergi suatu zat
 Vit D
1. Membantu absorbsi Ca dan GIT
2. Mempertahankan kestabilan sistem syaraf,
kerja jantung dan pembekuan darah

 Vit E
1. Antioksidant
2. Membantu respirasi sel pd otot terutama otot
jantung dan skelet
3. Antithrombin dalam pembekuan darah
4. Mencegah pembentukan jaringan parut
 Vit K
1. Mengaktifkan kerja faktor pembekuan (II, VII,
IX, X) = faktor prothrombin
53
Mineral
 Mineral mrp elemen anorganik cairan
tubuh & jaringan misalnya Na, Cl
 Berfungsi mempertahankan struktur
tubuh & regulasi proses dalam tubuh
 Mineral berfungsi sbg katalisator bbrp
reaksi biologis, mempertahankan
keseimbangan cairan
 Ca, P dan Mg mrp makromineral yg
diperlukan 100 mg/hr
 Sedangkan mikromineral misalnya
iron, iodine, zinc diperlukan 18 mg/hr
54
Air

 Mrp jumlah terbesar yg terdapat dlm


tubuh, 50-60% dari total BB pada dewasa
 Air lebih vital daripada makanan karena
cairan sangat penting untuk semua reaksi
kimia, berpartisipasi pd byk reaksi dan tdk
tersimpan dalam tubuh
 10-98% air terdapat dlm makanan yg kita
makan sehari-hari
55
Energy Balance
Energi dlm diet diukur dlm bentuk kalori / Kj
(Kilojoule)
Hanya karbohidrat, protein, lemak (dan
alkohol) yg menghasilkan energi dan tdk untuk
vitamin dan mineral
Jumlah energi kalori yg terkandung dlm KH =
4 Kcal, Protein = 4 Kcal, Lemak = 9 Kcal
Energi bermanfaat untuk berbagai kegiatan
baik yg disadari ataupun tdk disadari
56
Maintain Basal Metabolism
• Merupakan energi minimum yg dibutuhkan tubuh
saat istirahat dan dalam keadaan puasa
• Energi ini dibutuhkan untuk respirasi, metabolisme
sel, sirkulasi, aktifitas kelenjar, mempertahankan
suhu
• Faktor yg mempengaruhi BMR meningkat
1. Infeksi
2. Suhu badan panas
3. Emosional
4. Suhu lingkungan yg ekstrem
5. Hormonal (thyroid)
Secara umum BMR adalah 1 cal/kgBB/hr untuk
pria dan 0,9 cal/kgBB/hr untuk wanita
57
Faktor yang mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Development Consideration
Periode tumbang memerlukan nutrient yg cukup bahkan
meningkat mulai dari infant, adolescence, pregnancy dan
laktasi. Nutrien cenderung stabil pada usia dewasa dan
menurun pada usia lanjut

 Sex
Perbedaan relatif jumlah kebutuhan berdasar jenis
kelamin ini karena pd laki2 umumnya memiliki massa otot
yg relatif besar. Pd laki2 biasanya tinggi kalori & protein
kadang juga vitamin, sedang pd wanita cenderung butuh
iron (Fe) yg lebih karena adanya siklus menstruasi

58
Lanjutan………
 Status Kesehatan
Panas tubuh yg tinggi akan meningkatkan
kebutuhan kalori dan air. Penyakit kronik
seperti diabetes, penyakit ginjal, hipertensi,
penyakit jantung, GI disorder dan kanker dapat
mengganggu kebutuhan intake nutrisi, digesti,
absorbsi, metabilisme atau ekskresi

 Alkohol Abuse
Efek toxic dari alkohol pada mukosa intestinal
shg tjd penurunan kemampuan absorpsi

59
Lanjutan ……
• Medication
Efek pengobatan dapat menyebabkan
perubahan thd kemampuan absorpsi.
Obat2 tsb terutama yg :
1. Merubah pH GIT
2. Meningkatkan motilitas
3. Menyebabkan kerusakan mukosa
Atau obat2 yang :
1. Antagonis thd bahan nutrient
2. Merubah enzim metabolisme
3. Merubah nutrient mjd rusak
• Megadose of nutrient supplement 60
Insert workgroup name on slide master

Insert workgroup
logo on slide master

Home
MASALAH2 YANG
What’s New BERHUBUNGAN DENGAN
Projects SISTEM PENCERNAAN
Documents
Team
Links

6
Insert workgroup name on slide master

Insert workgroup KONDISI YG MENGGANGGU


INGESTI
logo on slide master

Home • Karies gigi


What’s New • Penyakit periodental
Projects • Inflamasi & infeksi pd mulut
• Kanker pd rongga mulut
Documents
• Fraktur mandibula
Team
• Hiatal hernia
Links • Kanker esofagus
• Gangguan esophageal lain : esophagitis,
diverticula, esophageal varises, achalasia
• Keracunan makanan : mual, muntah, diare

6
NAUSEA DAN VOMITING
 Nausea : rasa tdk nyaman & keinginan muntah
 Muntah : dorongan paksa isi perut keluar melalui
mulut
 Muntah dipengaruhi oleh 4 rangsangan :
a. Cortical stimulation : rasa, bau, penglihatan,
sentuhan, pendengaran, stres psikologis
b. Chemoreseptor Triger Zone (CTZ) : morphin,
demerol, digitalis toxin
c. Reseptor pd organ simpatis afferen : GI tract,
jantung, ginjal, obstruksi, spasme, spasme
d. Vagal afferen yg berespon thd distensi/gas, inflamasi,
ischemia

63
Kondisi yg
mengganggu Digesti
dan Absorbsi
 Gangguan pd digesti jg tjd pd absorbsi
 Gastritis

 Perdarahan sal. Cerna atas


 Ulkus peptikum

 Kanker lambung

 Sindroma malabsorbsi

64
Gangguan Fungsi Organ
Assesori Sistem
Pencernaan

• Pancreatitis
• Cholelithiatis
• Hepatitis
• Cirrhosis

65
ASUHAN
KEPERAWATAN
NUTRISI

66
Pengkajian
 Riwayat Diet
 Medikal – sosial ekonomi
 Pengkajian fisik ( data anthropometri )
 Pemeriksaan laboratorium

67
Anamnesa Riwayat Diet
Tanyakan faktor yang mempengaruhi nutrisi :
Tidak adekuatnya intake nutrisi
Adanya intoleransi atau alergi
Kebiasaan modifikasi makan, atau dengan
suplemen nutrisi
Adanya perubahan rasa, bau
dll
Medikal-Sosio Ekonomi Data

 Klien yg sedang menderita kanker, malabsorbsi, diare,


hyperthyroid, infeksi berat, pembedahan, perdarahan,
gangguan psikologis/mental, fraktur, luka bakar
 Panas berkisar > 370 C lebih dari 2 hari
 Pengguna obat2 terlarang
 Alkoholisme atau perokok
 Inadekuat food budget
 Age, gender
 Life style
 Religious aspect, culture and ethnic
 Pendapatan ekonomi
69
Data Anthropometrik
 Pada anak untuk mengetahui pertumbuhan, pada
dewasa untuk mengukur kadar lemak dan protein
tubuh
Standart :
 BB relatif : BB (kg) x 100 %
TB (cm) – 100
Bila : <90 % = underweight
90-100% = normal BB
> 110 % = overweight
> 120 % = obese
70
Tinggi Badan
Bangun tubuh Laki-laki Wanita
Sedang 48 kg utk 152 cm yg 45,5 kg utk 152 cm
I, lalu + 2,7 kg utk yg I, lalu + 2,3 kg utk
setiap naik 2,5 cm setiap naik 2,5 cm

Kecil Kurangi 10 % Kurangi 10 %

Besar Tambahkan 10 % Tambahkan 10 %

71
Indeks Masa Tubuh (IMT)
 IMT : BB (kg)
TB (m)2
 Nilai standart :
< 20 % = underweight
20-25 = normal
25-30 = overweight
> 30 = obese

72
Lingkar Otot Lengan
Atas (LOLA)
 LOLA = LLA – (3,14 x tebal kulit trisep)
 LOLA normal pria = 24,8 cm
wanita = 21 cm
LLA < 12 cm = gizi buruk
LLA 12-13,5 cm = gizi kurang
LLA > 13,5 cm = gizi normal

73
Data Laborat/Biokimia
• Hb : menurun (anemia) (N = 12-18g/dl)
• Hematokrit : menurun (anemia) (N = 40-50%)
meningkat (dehidrasi)
• Total lymphocyte : menurun pd kekurangan
nutrisi (N = 1800)
• Plasma protein, albumin, transferin : menurun
pd malnutrisi, malabsorbsi (N = 3,5-5g/dl)
• Blood Urea Nitrogen : menurun pd malnutrisi,
overhydrasi (N = 17-18mg/dl)
• Creatinine : penurunan reduksi pada otot, pd
malnutrisi berat (N = 0,4-1,5mg/dl)
74
Pemeriksaan Fisik

 KU : lemah, apatis, fatigue, ngantuk, tired


 BB : over/underweight
 Rambut : kering, tipis, kemrhan, mdh patah
 Wajah : pucat, suram, edema
 Mata : kering, konjungtiva anemis, keratomalacia
 Bibir : stomatitis, bengkak, kering
 Gigi & gusi : cavitas, mdh berdrh, bengkak
 Lidah : tampak lembek, bengkak, mrh tua

75
76
Lanjutan…….

 Cardiovasculer : takikardi, TD tinggi,


pembsran jantung, irama abnormal
 GI track : hepatosplenomegaly, anorexia,
konstipasi/diare, flatulen
 Nervous system : perub psikomotor,
bingung, gg. sensori & motorik,
parasthesia, reflek lutut & tumit menurun
77
Diagnosa b.d INGESTI

 Gg pemasukan nutrisi b.d :


a. menurunnya kemampuan mengunyah &
menelan akibat parese N V, VII, IX, X dan XII
b. Adanya proses inflamasi dlm rongga mulut
c. Adanya rangsangan mual, muntah
d. Kekakuan otot mulut akibat kejang,
trismus
Pd bayi : lemahnya reflek telan& hisap,
kongenital
Pd lansia : penurunan kemampuan mengunyah,
gigi kurang, respon thd stress

78
Diagnosa b.d DIGESTI

 Gg metabolisme pencernaan
makanan b.d :
a. Menurunnya produksi enzim
b. Perub hormonal
c. Menurunnya/meningkatnya
kontraktilitas saluran cerna

79
Diagnosa b.d ABSORBSI

Gg nutrisi : kurang dari kebutuhan


tubuh b.d :
 Intake makanan yg kurang
 Menurunnya kemampuan absorbsi
makanan terutama akibat radang
 Perubahan hormonal
 Kurangnya kualitas gizi makanan
 Kurangnya penget dlm pemilihan,
pengolahan, penyajian makanan
80
Lanjutan….
• Gg pemenuhan nutrisi : lebih dari
kebutuhan b.d :
a. Intake makanan berlebihan
b. Perubahan hormonal
c. Kurangnya aktivitas tubuh
d. Faktor psikologis thd stress

• Aktual/potensial gg pengembangan paru


b.d :
a. Penekanan rongga abdomen akibat
penumpukan lemak
81
Lanjutan….
 Potensial/Resti tjdnya infeksi b.d :
a. Menurunnya pertahanan tubuh
b. Intake nutrisi kurang adekuat
c. Kurang baiknua kualitas makanan yg
dimakan

 Potensial / resiko tinggi kerusakan


integritas kulit b.d :
a. Nutrisi yg tdk adekuat
b. Kurang baiknya kualitas makanan
82
Diagnosis b.d TRANSPORTASI
 Gg mobilitas fisik b.d :
a. Menurunnya energi yg dihasilkan
dalam proses pencernaan makanan
b. Menurunnya kardiak output

83
Perub. Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh
 Hal diatas b.d :
1. Kesulitan mengunyah dan menelan
2. Anoreksia
3. Ketdkmampuan memperoleh
makanan

84
Manifestasi klinik
 Intake makanan kurang
 BB 10-20% dibawah normal
 Lipatan tricep, lingkar lengan tengah
<60%
 Kelemahan dan nyeri tekan otot
 Penurunan albumin serum
 Penurunan transferin pengikat Fe

85
Kesulitan Mengunyah /Menelan
Dapat terjadi karena :
 Obstruksi mekanis
 Kondisi neurologis yg menyebabkan
kelemahan otot, perlambatan, tdk ada
koordinasi, paralisis atau kombinasi
 Penurunan saliva akibat terapi radiasi
 Gangguan gigi
 Stomatitis
86
Intervensi
Bila klien obstruksi :
 Perhatikan/ubah variasi kepadatan makanan
 Gunakan suplemen tinggi kalori/protein

Bila klien penurunan salivasi :


 Tingkatkan pemasukan cairan dan makanan
 Upayakan makanan basah untuk mengatasi kekrgan
saliva
 Gunakan saliva buatan
 Hindari hanya mengkonsumsi susu krn berakibat
ludah tertahan
 Kunyah permen karet yg rendah gula
87
Lanjutan….
Bila klien sulit menelan :
 Kaji tingkat kesadaran (mis kemamp
mengontrol batuk/reflek menelan)
 Pertimbangkan posisi tegak/ ½ duduk (60-90)
 Kurangi rangsang berbahaya saat makan,
misal radio, TV, bicara
 Arahkan supaya bs menelan
 Yakinkan makanan tdk terkumpul di mulut

88
Anoreksia
Dapat terjadi karena :
 Penurunan rasa pengecap/penciuman
 Isolasi sosial
 Terapi radiasi/kemoterapi
 Perub konsep diri
 Mudah kenyang
 Rangsangan lain yg lbh dominan, misal
nyeri, prosedur diagnostik

89
Intervensi
Bila klien pengecap terganggu :
 Bantu meningkatkan rasa/aroma, misal rempah,
cengkeh, kemangi, jus lemon
 Jelaskan pentingnnya nutrisi
 Campurkan protein dg sayuran agar lbh
diterima

Bila klien terisolasi :


 Anjurkan makan bersama
 Upayakan makan di ruang makan

90
Lanjutan….
Bila ada rangsangan lain :
 Hindarkan prosedur yg tdk menyenangkan sblm makan
 Buat suasana yg menyenangkan
 Hilangkan bau yg tdk menyenangkan
 Upayakan istirahatkan sebelum makan
 Sarankan makanan kecil selama anoreksia
 Anjurkan makan kecil tapi sering
 Sediakan makanan dlm tempat yg kecil
 Batasi makanan cair, dpt menyebabkan distensi

91
Lanjutan…….
Lain – lain :
 Pelihara kebersihan mulut
 Berikan kesempatan memilih makanan
 Anjurkan membawa makanan kesukaan
 Tinjau kembali makanan yg
tinggi/rendah kalori
 Berikan / lakukan penyuluhan

92
Ketdkmampuan mendapatkan
makanan

Dapat terjadi karena :


 Tdk cukupnya sumber ekonomi
 Hambatan sosiokultural
 Ketdkmampuan fisik untuk mendapatkan

93
Intervensi

 Kaji kebijakan pemerintah (pekerja sosial) untuk


program bantuan
 Anjurkan makanan murah kaya gizi
 Rencana penanaman sendiri bersama masyarakat
 Kenalkan makanan lokal
 Segera ganti makanan lokal yg tdk sesuai

94
Perub Nutrisi Lebih dari Kebutuhan

 Hal tsb berhubungan dg peningkatan masukan sekunder


thd perubahan metabolik/kimia
 Manifestasi klinik :
1. Kelebihan BB > 10%
2. Obesitas (>20% dari BB ideal thd TB)
3. Lipatan kulit trisep >15 mm pd pria dan >25 mm pd
wanita
4. Adanya pola makan berlebih
5. Pola aktifitas monoton

95
Penyebab kecenderungan obesitas
 Adanya faktor orangtua obese (keturunan)
 Cepatnya masa peralihan pertumbuhan
bayi/anak
 Pemakaian makanan padat sbg makanan
utama sblm usia 5 th
 Penggunaan makanan sbg pelampiasan /
koping
 Adanya BB melebihi batas pd usia awal
kehamilan
 Disfungsi pola makan
96
Faktor Penyebab

 Penurunan indera pencium / pengecap


 Efek obat-obatan
 Riwayat penambahan BB berlebih saat
hamil (>13,5 kg)

97
Intervensi
 Evaluasi masukan kalori, bukan rasa kenyang
 Beri bumbu yg banyak untuk memuaskan
pengecapan
 Bantu menurunkan intake kalori yg tdk perlu
untuk meningkatkan aktivitas
Misal :
1. Minta klien mencatat intake makanan dlm 24
jam
2. Anjurkan menjaga diet harian selama 1
minggu

98
Lanjutan….
• Ajarkan teknik modifikasi untuk menurunkan
masukan kalori
Misal :
1. Makan hanya di tempat makan
2. Dilarang makan sambil beraktifitas
3. Minum 8 gelas/hari t.u sblm makan
4. Kurangi makanan berlemak, manis
5. Siapkan makanan dlm porsi kecil
6. Gunakan piring kecil agar porsi terlihat
besar
7. Jangan makan dari piring orang lain
8. Makan secara perlahan
9. Berikan jenis makanan rendah kalori
99
Lanjutan…

• Anjurkan meningkatkan aktifitas


Misal :
1. Gunakan tangga daripada lift
2. Parkirlah di tempat yg jauh dari tempat
tujuan
3. Rencanakan olah raga misal jalan kaki
harian

100
Intervensi Umum Nutrisi
Tujuan umum intervensi :
1. Klien akan mencapai dan memelihara BB
ideal
2. Klien dpt mengkonsumsi makan ssi keb &
tdk berlebihan
3. Klien dpt mengkonsumsi makanan yg
bervariasi
4. Klien akan dpt memodifikasi makanan dg
tepat ssi kepentingan dietnya & potensial
komplikasinya
101
Intervensi Umum Nutrisi
• Berikan makanan sedikit2 tapi sering
• Berikan makanan alternatif yg dibaea dari
rumah jika mungkin
• Sajikan secara menarik
• Upayakan jadual terapi tdk mengganggu
jadual makan
• Kontrol nyeri/rasa sakit, mual dan depresi
serta obat-obatan
• Tawarkan alternatif jika klien tdk mau makan
• Jaga oral hygiene yg baik

102
Insert workgroup name on slide master

Insert workgroup

Special Diet
logo on slide master

Home
What’s New
Projects • Liquid Diets
Documents
Team • Soft Diets
Links

1
Liquid Diets
 Mrp diet peralihan yg diberikan pd klien stlh sakit
akut, pembedahan atau parenteral nutrisi
 Mgd makanan cair yg bersih atau jernih pada suhu
kamar
 Jenis makanan misal : agar, air kaldu bebas lemak, es
krim, air sirup
 Biasanya tdk cukup kalori/protein maka
pemberiannya segera mungkin (tdk tll lama)
 Diet tinggi kalori & protein lama pemberiannya 2-3
hari
 Pd full diet cair mgd susu, telur dan makanan pencuci
mulut
104
Soft Diets

 Mrp diet biasa yg telah diubah bentuk untuk


mengurangi tenaga digestif / penghancuran,
pengunyahan
 Mgd tinggi serat, lemak, bumbu
 Kalori dan protein dlm jumlah cukup shg
dpt diberikan dlm bbrp hari

105
Puasa
 Kadang klien di RS dianjurkan puasa (NPO : Non
Per Oral) dg alasan ttt
 Misalnya dilakukan sblm pembedahan untuk
mencegah aspirasi akibat anesthesi.
 Dan diperbolehkan makan lagi setelah bising usus
kembali normal (flatus)
 Juga dilakukan pd klien untuk pelaksanaan
pemeriksaan diagnostik atau mual2 berat, tdk
mampu mengunyah/menelan, gangguan sal cerna
akut/kronis dan klien yg sdg melahirkan
 Dalam keadaan klien NPO 1-2 hari maka nutrisi dpt
diberikan per NGT/parenteral
106
Memberi Rasa Nyaman Saat
Puasa
• Memelihara oral hygiene
• Berikan sepotong es/permen karet
untuk dihisap
• Biarkan klien berkumur tapi tanpa
menelannya
• Anjurkan klien untuk tidak
memandang klien lain yg sedang
makan
• Anjurkan aktifitas yg lain
107
Feeding By Tube
 Dalam keadaan klien NPO, tetapi fungsi
saluran cerna bawah tdk ada masalah, maka
pilihan lain adalah feeding tube
 Salah satu pilihan adalah “gastric gavage”
lewat NGT yaitu pemberian makan ke
lambung secara mekanis, terutama jika tdk
ada masalah pd lambung dan duodenum

108
Feeding By Tube

109
Pemasangan Tube

Non Surgical
 Melalui hidung ke lambung (Nasogastric)
 Melalui hidung ke duodenal (Nasoduodenal)
 Melalui hidung ke jejenum (Naso jejenum)

Surgical
 Lagsung ke lambung, esofagus atau jejenum

110
NGT
 Pengukuran

111
Insert workgroup name on slide master

Insert workgroup

Jenis Tube
logo on slide master

Home
What’s New • Termasuk short tube dg panjang
Projects 127 cm
Documents • Ada 2 macam lumen :
Team
- Single lumen tube
Links
- Double lumen tube

1
Lanjutan……

 Single lumen tube


pipa dg lubang bag dlm terbuka tanpa lubang
angin masuk, dpt menimbulkan kerusakan bila
dilakukan penghisapan krn mukosa terhisap
 Double lumen tube
1 lubang bermuara pd lambung, lubang ke-2
memberi udara secara kontinyu

113
Jenis NGT
 Sigle lumen
 Double lumen

114
Insert workgroup name on slide master

Insert workgroup

Kontraindikasi
logo on slide master

Home
• Bila klien vomiting atau muntah
What’s New hebat
Projects
Documents
• Perdarahan saluran cerna bagian
Team atas
Links • Obstruksi intestinal

1
Irigasi Tube
• Dilakukan dg interval teratur
• Hendaknya makanan dipertahankan dan
dilepaskan dg kecepatan terkontrol
• Hal tsb untuk menghindari tjdnya
“Dumping Syndrom” yaitu suatu reaksi
yg tjd bila makanan atau cairan dialirkan
secara cepat ke usus dg konsentrasi
tinggi, shg tjd gas, kembung dan diare
diikuti hypoglikemi
116
Irigasi

117
Nutrisi

 Nutrisi ada 2 macam :


1. Nutrisi Enteral :
 Oral
 Lewat pipa nasogastrik
 Lewat gastrotomi / enterostomi
2. Nutrisi Panenteral (Nutrisi
Intravena)

118
Memberikan Makanan
 Komposisinya tgt kemampuan mencerna
dan mengabsorbsi
 Pertimbangkan modifikasi diet yg
dibutuhkan ssi dg kondisi medis,
toleransi makanan, alergi dan rasa
 Penampilan dan aroma mempengaruhi
kelezatan dan penerimaan makan klien
 Pd gastric gavage berdasar kontinyuitas
& tetesan gravitasi
 Suatu infus pump digunakan di RS untuk
mempertahankan keakuratan

119
Memberikan makan

120
Perawatan Lanjutan
Pastikan NGT menetap, masukkan air sedikit demi
sedikit shg makanan tdk melekat
Cek jumlah residu sblm memberi makan, bila > 150
ml, teliti alasan keterlambatan pengosongan
lambung
Pd awal pemberian, konsentrasi > encer ½ kali
konsentrasi seblmnya
Hindari memberi cairan melalui mulut , kadang
sepotong es menurunkan rasa haus &
melembabkan mukosa
Cek Residu

122
Lanjutan…..
Oral higiene secara teratur, olesi bibir dg
borax gliserin
Pertahankan lubang hidung tetap bersih
Kontrol iritasi tenggorok
Bersihkan alat makan
Beri kesempatan klien mengungkapkan
perasaan
Perhatian Komplikasi
Dehidrasi , diare, intestinal cramp berkaitan dg
konsentrasi makanan yg pekat
Glikosuria dan sering kencing krn konsentrasi yg tinggi
Nausea krn lambannya pengosongan lambung,
hentikan pemberian
Aspirasi berkaitan dg posisi, sebaiknya posisi ½ duduk
shg makanan lgs ke esofagus/lambung
Vomiting/muntah krn residu berlebihan atau jumlah
makanan yg diberikan berlebihan
Nutrisi Parenteral (NPE)

125
Nutrisi Parenteral (NPE)
 Dalam keadaan saluran cerna tdk
berfungsi, klien koma atau tdk dpt
mengkonsumsi nutrisi secara
adekuat melalui enteral misal klien
dg kanker, luka bakar, sepsis,
multiple fraktur maka yg mjd pilihan
adalah Total Parenteral Nutrisi
(TPN)

126
Indikasi TPN
 Tidak boleh makan (pasca bedah
laparotomi)
 Tidak bisa makan (trismus, tidak sadar /
koma)
 Tidak mau makan (anoreksia, psikosis)
 Klien yg mengalami malnutrisi berat, luka
bakar
 Klien dg gangguan pencernaan (kolitis,
ulseratif, mukositis, anoreksia nervosa,
sepsis berat)
127
Tujuan TPN
 Memberi nutrisi yg seimbang
 Memenuhi kebutuhan cairan
 Pergerakan ekstremitas leluasa (pd
pemberian vena central)
 Untuk pemberian nutrisi IV yg lama (2-3
bln) pd pemberian vena central
 Memberi istirahat yg cukup pd saluran
cerna dan memulihkan dari sakit misal
colitis, ulcer
128
Lanjutan…….
• Menjaga volume perfusi dan sirkulasi
• Menjaga elektrolit, asam, basa dan air
• Memperbaiki sistem anabolik dan
katabolik
• Mengganti / menambah intake untuk
metabolisme melalui parenteral, baik
sebagian maupun seutuhnya

129
Kapan sebaiknya NPE dimulai ?
Penderita trauma – Pasca bedah
- Setelah 24 – 48 jam I
- Setelah fase emergency teratasi
- Setelah masuk fase flow :

katekolamin , kortisol , glukagon


- Setelah ada stabilisasi
nafas & sirkulasi baik, nyeri
Juga tgt keadaan awal penderita & macam
operasi 130
Kebutuhan Kalori

 Basal Energy Expenditure (BEE) Haris –


Benedict
- Pria : 66 + (13,8 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x
umur)
- Wanita : 66,5 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x
umur)
 Dewasa :
- normal : 25-30 kcal/kg/hari
- Stress ringan : 30-35 kcal/kg/hari
- Stress sedang : 35-40 kcal/kg/hari
- Stress berat : 40-45 kcal/kg/hari

131
Jenis Nutrisi Parenteral
 Karbohidrat (1 gr = 4 Kal)
Misal : dextrose 5 %, 10 %, 20 %, 40 %
 Lemak (1 gr = 9 Kal)
Misal : intralipid, liposin 10 %, 20 %
 Protein (1 gr = 4 Kal)
Misal : aminofusin paed, Aminofusin
L600, albumer

132
Bisa Masuk Lewat ???
 Vena perifer ; maka cairan yg diberikan
berupa cairan isotonic
Misal : dextrose 5 %, 10 %, dan
aminofusin
 Vena central ; cairan hipertonis yg
dimasukkan
Misal : intralipid, glukosa 20 % dan 40 %
serta aminofusin L600
133
Formulasi Parenteral
 Umumnya Formulasi Parenteral tdd
komponen asam amino, glukosa serta zat
tambahan berupa NaCl, KCl, Fosfat,
MgSO4, mineral dan vitamin
 Pada keadaan sehat kebutuhan kalori 35-
40 Kkal/kg BB/hr
 Meningkat pd kondisi sakit 50-60 Kkal/kg
BB/hr

134
135

Anda mungkin juga menyukai