Kelurahan Banjarmlati pada peta wilayah berdasarkan administrasi dapat dilihat pada
gambar berikut :
a. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dari hasil observasi pada RW
05 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan Bandar Lor tahun 2022
Jenis Kelamin n %
Laki - laki 22 23.5
Perempuan 37 76.5
total 59 100.0
Sumber : Data Primer 2022
Tabel diatas menunjukan jenis kelamin yang paling banyak yaitu jenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 22 orang (76,5%), sedangkan jenis kelamin laki – laki
sebanyak 22 orang (23,5%).
b. Usia Responden
Karakteristik responden berdasarkan usia dari hasil observasi RW 05 adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Karakteristik berdasarkan Usia Responden di Kelurahan Banjarmlati tahun
2022
Kategori Usia n %
17-25 tahun 2 2.9
25-45 tahun 25 36.8
46-65 tahun 39 57.4
>65 tahun 2 2.9
total 68 100.0
Sumber : Data Primer 2022
Tabel diatas menunjukkan bahwa usia responden paling banyak yaitu pada
kategori 46-65 tahun sebanyak 39 orang (57,4%). Pengkategorian usia berdasarkan
Depkes RI (2009) yaitu pada usia 17-25 tahun adalah masa remaja akhir, 25-46 tahun
masa dewasa, 46-65 tahun masa lansia dan >65 tahun masa manula. Menurut Puti Sari H
(2007) kelompok usia diatas 45 tahun memiliki 2 kali kemungkinan berstatus kesehatan
buruk dibandingkan dengan kelompok usia muda. Hal ini dimungkinkan karena pada usia
tua, fungsi organ tubuh manusia mengalami penurunan dibandingkan saat berusia muda.
c. Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dari hasil observasi
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir responden di Kelurahan
Banjarmlati tahun 2022
Pendidikan Terakhir n %
SD 15 22.1
SMP 21 30.9
SMA 21 30.9
SARJANA 7 10.3
DIPLOMA 3 4.4
Tidak Tamat Sekolah 1 1.5
Total 68 100.0
Sumber : Data Primer 2022
Tabel diatas menunjukkan pendidikan terakhir responden paling banyak yaitu
tingkat SMP dan SMA. Responden dengan pendidikan terakhir SMP sebanyak 21 orang
(30,9%) sedangkan responden dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 21 orang
(30,9%). Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) wajib belajar yang harus diikuti oleh warga negara indonesia adalah 12 tahun.
Hal ini dikarenakan orang dengan kelompok berpendidikan rendah lebih berpeluang
memiliki status kesehatan yang buruk dibandingkan kelompok berpendidikan tinggi.
Masyarakat dengan pendidikan tinggi pada umumnya lebih mengerti bagaimana
mencapai status kesehatan yang optimal. Misalnya mereka tahu bagaimana mencegah
terjadinya penyakit dan penularannya, bagaimana menu makanan bergizi dan pola
konsumsinya, di mana kesemuanya itu pada akhirnya menuju tercapainya status
kesehatan yang baik
d. Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dari hasil observasi adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.4 Karakteristik berdasarkan pekerjaan responden di Kelurahan Banjarmlati tahun
2022
Jenis Pekerjaan n %
Tidak bekerja 9 13.2
Wiraswasta 25 36.8
PNS 3 4.4
Tukang Becak 1 1.5
Buruh/Karyawan 2 2.9
Penjahit 13 19.1
Guru TK 1 1.5
Ibu rumah tangga 13 19.1
Supir 1 1.5
Total 68 100.0
Sumber : Data Primer 2022
Tabel diatas menunjukkan jenis pekerjaan responden paling banyak yaitu
wiraswasta sejumlah 25 orang (36,8%). Jenis pekerjaan bisa menggambarkan status
sosial dan ekonomi responden. Menurut Depkes RI (2008) kondisi sosial ekonomi yang
menurun pada berbagai kelompok masyarakat, seperti pada negara-negara berkembang
sehingga dapat menimbulkan dampak yang buruk kepada lingkungannya. Dari
lingkungan yang buruk ini anggota keluarga akan lebih mudah terserang penyakit.
Tabel 4.3 Data Sepuluh Penyakit Terbanyak di UPTD Puskesmas Campurejo Kota Kediri Tahun
2021
Berdasarkan hasil identifikasi akar penyebab masalah hipertensi, jentik dan pengolahan sampah di
masyarakat kelurahan Banjarmelati. Penyebab masalah yang akan dilakukan program pemecahan
masalah dari segi man yaitu pengetahuan masyarakat yang kurang dan persepsi masyarakat terhadap
hipertensi, jenik dan pengolahan sampah. Teknik penentuan alternatif pemecahan masalah yang
digunakan dalam kegiatan PBL Ini dengan metode brainstorming dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.1 tabel alternatif pemecahan masalah di kelurahan Banjarmelati tahun 2022.
Berdasarkan penyebab masalah di kelurahan Banjarmelati, alternatif pemecahan masalah yang akan
dilakukan yaitu dengan membuat forum yang mempertemukan perwakilan warga tokoh masyarakat
untuk meningkatkan pengetahuan serta perubahan perilaku masyarakat terhadap hipertensi, jentik
nyamuk dan pengolahan sampah yang selanjutnya akan dibuat program pemecahan masalah sebagai
berikut:
Tabel 4.16 Program alternatif pemecahan masalah di Kelurahan Banjarmelati tahun 2022
Hari/tanggal :
Waktu : 06.00-Selesai
Tempat : Masyarakat RW 05
Sasaran Program
Tabel 3.3 Susunan kepanitiaan pelaksanaan program di Kelurahan Banjarmelati tahun 2020