Anda di halaman 1dari 73

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan
Dari hasil pengumpulan data kami selama empat belas hari yaitu mulai
tanggal 17 Juni-1 Juli 2019 di Desa Balangtanaya, Kabupaten Takalar yang
berhasil kami data dari dua dusun yaitu Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya adalah sebanyak 201 rumah tangga.
Tabel 3
Distribusi Rumah di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng
Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Dusun n %
Je’ne Dinging 121 60,2
Balangtanaya 80 39,8
Total 201 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Selama proses pendataan berlangsung, kami telah melakukan berbagai


wawancara dan diskusi dengan masyarakat tentang kehidupan sekitar Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya dan masalah
kesehatan apa saja yang pernah diderita. Hasil wawancara kami diketahui
bahwa terdapat beberapa masalah kesehatan di Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya berupa kurangnya pengetahuan
tentang HIV/AIDS, kurangnya konsumsi buah dan sayur, perilaku merokok
pada masyarakat dan penyakit-penyakit yang pernah diderita masyarakat di
Desa Balangtanaya khususnya Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya
misalnya diare, ISPA, rematik dan lain-lain.

41
B. Hasil Kegiatan
1. Karakteristik Anggota Rumah Tangga
a. Jenis Kelamin
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Jenis Kelamin n %
Laki-laki 311 47,2
Perempuan 348 52,8
Total 659 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang


paling banyak adalah perempuan yakni sebesar 52,8% dibandingkan
dengan laki-laki sebesar 47,2%.
b. Umur
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Kelompok Umur n %
<4 49 7,4
5-9 71 10,8
10-14 50 7,6
15-19 61 9,2
20-24 57 9,1
25-29 51 8,6
30-34 36 5,4
35-39 47 7,1
40-44 71 10,8
45-49 59 8,9
50-54 37 5,6
55-59 17 2,6
60-64 17 2,6
≥65 36 5,4
Total 659 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

42
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah kelompok umur
yang paling sedikit jumlahnya adalah kelompok umur 55-59 tahun serta
kelompok umur 60-64 tahun dengan persentase 2,6% sedangkan kelompok
umur dengan jumlah terbanyak adalah kelompok umur 5-9 tahun dan 40-
44 tahun dengan persentase 10,8%.
c. Status Menikah
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Status Perkawinan n %
Belum kawin 280 42,5
Kawin 349 53,0
Cerai hidup 3 5,0
Cerai mati 27 4,1
Total 659 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa status perkawinan
responden yang terbanyak adalah berstatus kawin sebesar 53,0% dan yang
paling sedikit adalah berstatus cerai mati yaitu sebesar 4,1%.
d. Tingkat Pendidikan
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Pendidikan n %
Tidak/belum sekolah 147 22,3
Tidak tamat SD 80 12,1
Tamat SD 138 20,9
Tamat SLTP 122 18,5
Tamat SLTA 139 21,1
Tamat Akademik/Sederajat 7 1,1
Tamat PT 26 3,9
Total 659 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan yang
paling sedikit dimiliki oleh responden adalah tamat perguruan tinggi yakni

43
sebesar 3,9% sedangkan tingkat pendidikan terbanyak yaitu tamat sekolah
dasar sebesar 20,9%.
e. Pekerjaan
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Jenis Pekerjaan n %
Tidak bekerja 100 15,2
Sekolah 72 10,9
IRT 161 24,4
PNS/TNI/Polri 9 1,4
Petani/buruh tani 128 19,4
Pegawai Swasta 8 1,2
Wiraswasta 477 24,0
Nelayan 1 2,0
Buruh/sopir/pembantu 9 1,4
Lainnya 24 3,6
Total 659 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden paling


banyak berprofesi sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) dengan persentase
yakni sebesar 24,4%. Jenis pekerjaan paling sedikit pada penduduk di
Desa Balangtanaya khususnya di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya adalah pegawai swasta dengan persentase hanya 1,2%.
Adapun jenis pekerjaan yang masuk dalam kategori lainnya ialah pegawai
honorer, supir, tukang kayu ataupun tukang batu.

44
f. Status Merokok
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Perilaku Merokok di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Status Merokok n %
Tidak 403 61,2
Ya 136 20,6
Total 659 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden tidak merokok yakni sebanyak 61,2% dan responden yang
merokok sebanyak 20,6%.
g. Jumlah Anggota Rumah Tangga
Tabel 10
Distribusi Kategori Jumlah Anggota Rumah Tangga
di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Jenis Keluarga n %
Keluarga Kecil 164 81,6
Keluarga Besar 37 18,4
Total 201 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah anggota
keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yaitu 164 rumah
tangga dengan persentase 81,6%. Adapun anggota keluarga besar yang
terdiri dari ayah, ibu, anak, dan famili lain yaitu 37 rumah tangga
dengan persentase 18,4%.

h. Jumlah Rumah Tangga yang Memiliki Balita

45
Tabel 11
Distribusi Jumlah Rumah Tangga yang Memiliki Balita di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Jumlah Balita dalam
n %
Rumah Tangga
Tidak Ada Balita 154 76,6
Memiliki 1 Balita 45 22,4
Memiliki 2 Balita 2 1,0
Total 201 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah rumah tangga
yang memiliki 1 balita berjumlah 45 rumah tangga dengan persentase
22,4%. Adapun anggota rumah tangga yang memiliki 2 balita
berjumlah 2 rumah tangga dengan persentase 1,0%.
i. Jumlah Ibu Hamil
Tabel 12
Distribusi Jumlah Rumah Tangga yang Memiliki Balita di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Jumlah Ibu Hamil dalam
n %
Rumah Tangga
Tidak Ada Ibu Hamil 197 98,0
Memiliki 1 Ibu Hamil 4 2,0
Total 201 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah rumah tangga
yang memiliki ibu hamil adalah 4 rumah tangga dengan persentase
sebesar 2,0% dari total keseluruhan 201 rumah tangga yang ada di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya.

2. Akses ke Pelayanan Kesehatan

46
a. Jumlah Rumah Tangga yang Mengetahui Keberadaan Rumah
Sakit, Alat Transportasi yang digunakan dan Waktu Tempuh ke
Rumah Sakit
Tabel 13
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan yang Mengetahui
Keberadaan Rumah Sakit, Alat Transportasi yang digunakan dan
Waktu Tempuh ke Rumah Sakit di Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Akses ke Rumah
n %
Sakit
Mengetahui
Keberadaan Rumah
Sakit (n=201)
Ya 172 85,5
Tidak 29 14,5
Transportasi yang
digunakan ke Rumah
Sakit (n=172)
Transportasi Umum 64 37,2
Transportasi Pribadi 108 62,8
Waktu Tempuh
(n=172)
<1 jam 170 98,8
≥1 jam 2 1,2
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 172 rumah tangga yang
mengetahui keberadaan rumah sakit dengan persentase 85,5%.
Mengenai alat transportasi yang digunakan ke rumah sakit, dapat
diketahui bahwa sebagian besar responden menggunakan alat
transportasi ke rumah sakit lebih banyak menggunakan alat transportasi
pribadi baik itu mobil atau motor. Hal ini terbukti saat melakukan
pendataan mereka mengakui bahwa menggunakaan alat transportasi
pribadi lebih efektif dan lebih murah dibandingkan dengan
menggunakaan kendaraan umum.

47
Mengenai waktu tempuh yang digunakan menuju ke rumah sakit,
diketahui bahwa lebih banyak yang menempuh dalam beberapa menit
saja, tidak sampai satu maupun dua jam.
b. Jumlah Rumah Tangga yang Mengetahui Keberadaan Puskesmas,
Alat Transportasi yang digunakan dan Waktu Tempuh ke
Puskesmas
Tabel 14
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan yang Mengetahui
Keberadaan Puskesmas, Alat Transportasi yang digunakan dan
Waktu Tempuh ke Puskesmas di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng
Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Uraian n %
Mengetahui
Keberadaan
Puskesmas (n=201)
Ya 198 99,0
Tidak 3 1,0
Transportasi yang
digunakan ke
Puskesmas (n=198)
Transportasi Umum 44 22,2
Transportasi Pribadi 130 65,6
Jalan Kaki 24 12,2
Waktu Tempuh
(n=198)
<1 jam 198 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 198 rumah tangga yang
mengetahui keberadaan puskesmas dengan persentase 99,0%. Adapun
mengenai alat transportasi yang digunakan ke puskesmas, dapat dilihat
dengan jelas bahwa untuk menempuh jarak Puskesmas/Pustu/Polindes
lebih banyak menggunakan alat transportasi pribadi dengan jumlah 130
responden. Hal ini, diakui oleh responden bahwa menggunakaan alat
transportasi pribadi lebih cepat meskipun jarak antara
Puskesmas/Pustu/Polindes dengan rumah tidak terlalu jauh.

48
3. Informasi Kesehatan Lingkungan
a. Jenis Sumber Air Bersih
Tabel 15
Distribusi Frekuensi Jenis Sumber Air Bersih di Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Jenis Sumber Dusun Je’ne Dinging Dusun Balangtanaya
Air Bersih n % n %
Air
84 69,4 47 58,7
ledeng/PDAM
Sumur
23 19,0 20 25,0
bor/pompa
Sumur gali
11 9,1 11 13,8
terlindung
Sumur gali tak
3 2,5 2 2,5
terlindung
Total 121 100,0 80 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas penduduk yang menggunakan jenis
sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga di kedua dusun di atas
lebih banyak menggunakan air ledeng/PDAM yaitu 69,4% untuk Dusun
Je’ne Dinging dan 58,7% untuk Dusun Balangtanaya dalam
penggunaan air ledeng/PDAM. Namun, masih ada masyarakat yang
menggunakan sumur gali tak terlindung di dua dusun yang telah di
observasi.

49
b. Jenis Sumber Air Minum
Tabel 16
Distribusi Frekuensi Jenis Sumber Air Minum di Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Jenis Sumber Dusun Je’ne Dinging Dusun Balangtanaya
Air Bersih n % n %
Air kemasan 4 3,3 0 0,0
Air isi ulang 12 9,9 14 17,5
Air
59 48,8 35 43,8
ledeng/PDAM
Air ledeng
3 2,5 0 0,0
eceran/membeli
Sumur
24 19,8 19 23,7
bor/pompa
Sumur gali
14 11,6 10 12,5
terlindung
Sumur gali tak
5 4,1 2 2,5
terlindung
Total 121 100,0 80 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, terlihat dengan jelas bahwa jenis sumber
air utama yang digunakan untuk seluruh rumah tangga di Dusun Je’ne
Dinging lebih banyak menggunakan air ledeng/PDAM sebanyak 59
rumah tangga dengan persentase 48,8%, begitu pula di Dusun
Balangtanaya lebih banyak menggunakan air ledeng/PDAM sebanyak
35 rumah tangga dengan persentase 43,8%.

50
c. Kualitas Fisik Air Minum
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Sumber Air
Minum di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Kualitas Dusun Je’ne Dinging Dusun Balangtanaya
Fisik Air Ya Tidak Ya Tidak
Minum n % n % n % n %
Air minum
6 4,96 115 95,0 8 10,0 72 90,0
keruh
Air minum
2 1,6 119 98,4 0 0,0 80 100,0
berwarna
Air minum
37 30,6 84 69,4 28 35,0 52 65,0
berasa
Air minum
1 0,82 120 99,2 1 1,3 79 98,7
berbusa
Air minum
23 19,0 98 81,0 12 15,0 68 85,0
berbau
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masalah kualitas
air minum yang paling banyak dialami oleh penduduk Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya adalah masalah air minum yang
berwarna, terlihat jelas dari persentase rumah tangga di Dusun Je’ne
Dinging yang memiliki air minum yang berasa sebesar 30,6% dan
persentase rumah tangga di Dusun Balangtanaya sebesar 35,0%.
Adapun masalah kualitas air minum yang tertinggi kedua adalah air
minum berbau, dimana persentase masing-masing Dusun Je’ne Dinging
dan Balangtanaya yaitu sebesar 19,0% dan 15,0%. Kedua kategori ini
cukup tinggi dan harus mendapatkan perhatian untuk menghindari hal
negatif terhadap kesehatan masyarakat sekitarnya.

51
d. Jarak Sumber Air Minum dengan Septik Tank
Tabel 18
Distribusi Frekuensi Jarak Septik Tank dengan Sumber Air
Minum di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Dusun Je’ne Dusun
Jarak Sumber Air
Dinging Balangtanaya
dengan Septik Tank
n % n %
Dekat (≤10 m) 43 35,5 31 38,8
Jauh (>10 m) 78 64,5 49 61,2
Total 121 100,0 80 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
rumah tangga di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya
memiliki sumber air minum yang jaraknya jauh dari septik tank dengan
persentase masing-masing 64,5% dan 61,2%.
e. Jarak Memperoleh Air Minum
Tabel 19
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jarak Memperoleh
Air Minum di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Jarak Sumber Air n %
Dalam Rumah 80 39,8
<= 100 m 112 55,7
101 - 1000 m 9 4,5
Total 201 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, jarak untuk memperoleh air minum di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya rata-rata berada pada
jarak <=100 m dengan jumlah 55,7%. Jarak ini cukup baik dan efektif
untuk memperoleh air minum.

52
f. Lama Waktu yang diperlukan untuk Memperoleh Air Minum
Tabel 20
Distribusi Frekuensi Lama Waktu yang diperlukan untuk
Memperoleh Air Minum dari Sumbernya di Dusun Je’ne Dinging
dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Jarak Sumber Air n %
<6 Menit 110 90,9
6-30 menit 11 9,1
Total 121 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa total rumah tangga
yang memerlukan waktu untuk memperoleh sumber air minum karena
sumber air minumnya tidak berada dalam rumah yaitu berjumlah 121
rumah tangga. Dari jumlah tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian
besar rumah tangga memerlukan waktu kurang dari 6 menit untuk
memperoleh sumber air minum dengan persentase 90,9%.
g. Jenis Tempat Sampah
Tabel 21
Distribusi Frekuensi Kepemilikan Jenis Tempat Sampah di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Dusun Je’ne Dusun
Jenis Tempat Sampah Dinging Balangtanaya
n % n %
Tempat Sampah Tertutup 0 0,0 2 2,5
Tempat Sampah Terbuka 121 100,0 78 97,5
Total 121 100,0 80 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa lebih banyak responden


yang menggunakan tempat sampah berjenis tempat sampah terbuka
dengan persentase sebesar 100,0% di Dusun Je’ne Dinging dan 97,5%
di Dusun Balangtanaya.

53
h. Cara Penanganan Sampah Rumah Tangga
Tabel 22
Distribusi Frekuensi Cara Penanganan Sampah Rumah Tangga di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Cara Dusun Je’ne Dinging Dusun Balangtanaya
Penangan- Ya Tidak Ya Tidak
an Sampah n % n % n % n %
Diangkut
0 0,0 121 100,0 0 0,0 80 100,0
Petugas
Ditimbun
dalam 1 0,83 120 99,2 0 0,0 80 100,0
tanah
Dibuat
0 0,0 121 100,0 0 0,0 80 100,0
kompos
Dibakar 109 90,1 12 9,9 80 100,0 0 0,0
Dibuang
3 2,5 118 97,5 6 7,5 74 92,5
ke sungai
Dibuang
semba- 9 7,4 112 92,6 2 2,5 78 97,5
rangan
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa lebih banyak responden


yang menangani sampah rumah tangga dengan cara dibakar dengan
persentase sebesar 90,1% di Dusun Je’ne Dinging dan 100,0% di Dusun
Balangtanaya.

54
i. Pembuangan Air Limbah Kamar Mandi/Kakus/Dapur/Tempat
Cuci
Tabel 23
Distribusi Frekuensi Pembuangan Air Limbah Kamar
Mandi/Kakus/Dapur di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng
Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Dusun Je’ne
Tempat Buang Dusun Balangtanaya
Dinging
Air Limbah
n % n %
Tertutup di
3 2,5 10 12,5
Pekarangan/SPAL
Terbuka di
90 74,4 31 38,7
Pekarangan
Di Luar
Pekarangan 10 8,3 9 11,3
Rumah
Di Tanah 2 1,6 7 8,8
Got/Sungai 16 13,2 23 28,7
Total 121 100,0 80 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar responden


membuang air limbah dari kamar mandinya melalui penampungan
terbuka di pekarangan dengan persentase sebesar 74,4% di Dusun Je’ne
Dinging dan 38,7% di Dusun Balangtanaya.

55
4. Tindakan Pencegahan Gigitan Nyamuk
a. Tindakan Pencegahan Gigitan Nyamuk
Tabel 24
Distribusi Frekuensi Tindakan Pencegahan Gigitan Nyamuk
di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Dusun Je’ne Dinging Dusun Balangtanaya
Tindakan
Ya Tidak Ya Tidak
Pencegahan
n % n % n % n %
Tidur
menggunakan 117 96,7 4 3,3 72 90,0 8 10,0
kelambu
Memakai obat
nyamuk 50 41,3 71 58,7 30 37,5 50 62,5
bakar/elektrik
Ventilasi
menggunakan 0 0,0 121 100,0 1 1,3 79 98,7
kasa nyamuk
Menggunakan
lotion repellent
pencegah 0 0,0 121 100,0 1 1,3 79 98,7
gigitan
nyamuk
Disemprot
obat
3 2,5 118 97,5 7 8,7 73 91,3
nyamuk/insek-
tisida
Minum obat
pencegahan
bila bermalam
0 0,0 121 100,0 0 0,0 80 100,0
di daerah
endemis
malaria
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden


mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu saat tidur
dengan persentase sebesar 96,7% di Dusun Je’ne Dinging dan 90,0% di
Dusun Balangtanaya.

56
5. Jenis Asuransi Rumah Tangga
a. Kepemilikan Jenis Asuransi Kesehatan
Tabel 25
Distribusi Frekuensi Kepemilikan Jenis Asuransi Kesehatan di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Kepemilikan Dusun Je’ne Dinging Dusun Balangtanaya
Asuransi n % n %
Kepemilikan
Asuransi
Kesehatan
Ya 88 72,7 69 86,2
Tidak 33 27,3 11 13,8
Total 121 100,0 80 100,0
Jenis Asuransi
Kesehatan
yang dimiliki
BPJS PBI 73 82,9 59 85,5
BPJS non PBI 14 16,0 8 11,6
Asuransi
1 1,1 2 2,9
Swasta
Total 88 100,0 69 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa ada 88 rumah


tangga yang memiliki asuransi kesehatan di Dusun Je’ne Dinging
dengan persentase 72,7% dan ada 69 rumah tangga di Dusun
Balangtanaya dengan persentase 86,2%. Dari kedua hasil pendataan
tersebut, sebagian besar rumah tangga pada kedua dusun tersebut
memiliki jenis asuransi BPJS PBI dengan persentase masing-masing
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya adalah 82,9% dan
85,5%.

57
6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
a. Sektor Pekerjaan (>10 tahun)
Tabel 26
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sektor Pekerjaan di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten
Takalar Tahun 2019
Sektor Pekerjaan n %
Manufaktur 2 1,0
Transportasi 5 2,5
Minyak Bumi dan Gas 2 1,0
Konstruksi 11 5,6
Pertanian/Perkebunan 128 65,0
Perikanan/Kelautan 3 1,5
Jasa 28 14,2
Lainnya (Sebutkan) 18 9,1
Total 197 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden yang
memiliki pekerjaan sebanyak 197 orang. 462 orang lainnya terdiri dari
anak umur dibawah 10 tahun dan orang yang tidak memiliki pekerjaan
yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga. Responden paling
banyak berprofesi pada sektor pekerjaan pertanian/perkebunan dengan
persentase yakni sebesar 65,0%. Adapun jenis pekerjaan paling sedikit
pada penduduk di Desa Balangtanaya khususnya Dusun Je’ne Dinging
dan Balantanaya adalah responden yang bekerja pada sektor manufaktur
serta minyak gas dan bumi dengan persentase masing-masing hanya
1%.
b. Durasi Kerja dalam Sehari (Jam)
Tabel 27
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Durasi Kerja
dalam Sehari di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Durasi Kerja n %
≤8 jam 180 91,4
>8 jam 17 8,6
Total 197 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

58
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk Desa Balangtanaya khususnya Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya bekerja dalam durasi kerja ≤8 jam sehari dengan
persentase sebesar 91,4%.
c. Risiko yang dihadapi ketika Bekerja
Tabel 28
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Risiko yang dihadapi
ketika Bekerja Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng
Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Besar Risiko n %
Risiko ringan 175 88,8
Risiko sangat berat 1 0,5
Risiko sedang 21 10,7
Total 197 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk Desa Balangtanaya khususnya Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya memiliki risiko ringan saat bekerja dengan
persentase sebesar 88,8%.
d. Penggunaan APD ketika Bekerja
Tabel 29
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penggunaan APD
ketika Bekerja di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya
Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten
Takalar Tahun 2019
Ya Tidak
Jenis APD
n % n %
Helm 11 5,6 186 94,4
Sepatu Safety 35 17,8 162 82,2
Baju
6 3,0 191 97,0
Pelindung
Pelampung 2 1,0 195 99,0
Kacamata 4 2,0 193 98,0
Masker 14 7,1 183 92,9
Sarung Tangan 14 7,1 183 92,9
Pelindung
0 0,0 197 100,0
Telinga
Safety Belt 1 0,5 196 99,5
Lainnya 0 0,0 197 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

59
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk Desa Balangtanaya khususnya Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya menggunakan sepatu safety sebagai alat
pelindung diri saat bekerja dengan persentase sebesar 17,8%.
e. Bahaya yang dihadapi ketika Bekerja
Tabel 30
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Bahaya yang
dihadapi ketika Bekerja di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng
Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Besar Bahaya n %
Bahaya berat 2 1,0
Bahaya ringan 178 90,4
Bahaya sedang 17 8,6
Total 197 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk Desa Balangtanaya khususnya Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya memiliki bahaya ringan saat bekerja dengan
persentase sebesar 90,4%.
7. Penyakit Menular
a. Diagnosis Penyakit ISPA oleh Tenaga Kesehatan
Tabel 31
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Riwayat Diagnosis
Penyakit ISPA Oleh Tenaga Kesehatan di Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Diagnosis Penyakit
n %
ISPA
Ya 12 2,2
Tidak 527 97,8
Total 539 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang


terdiagnosis penyakit ISPA oleh tenaga kesehatan sebesar 2,2%

60
sedangkan yang tidak terdiagnosis penyakit ISPA oleh tenaga kesehatan
sebesar 97,8%.
b. Diagnosis Penyakit Pneumonia Dengan Atau Tanpa Rontgen Oleh
Tenaga Kesehatan Dalam Setahun Terakhir
Tabel 32
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Riwayat Diagnosis
Penyakit Pneumonia dengan atau Tanpa Rontgen oleh Tenaga
Kesehatan di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten
Takalar Tahun 2019
Diagnosis
Penyakit n %
Pneumonia
Ya, kurang dari
4 0,7
sebulan terakhir
Ya, 1-12 bulan
4 0,7
terakhir
Tidak 448 83,1
Tidak tahu 83 15,4
Total 539 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang


terdiagnosis penyakit Pneumonia dengan atau tanpa rontgen oleh tenaga
kesehatan kurang dari sebulan terakhir sebesar 0,7%, responden yang
terdiagnosis penyakit Pneumonia dengan atau tanpa rontgen oleh tenaga
kesehatan 1-12 bulan terakhir juga sebesar 0,7%, responden yang tidak
terdiagnosis penyakit Pneumonia dengan atau tanpa rontgen oleh tenaga
kesehatan sebesar 83,1%, dan responden yang tidak tahu sebanyak
15,4%.

61
c. Diagnosis Penyakit TB Paru oleh Tenaga Kesehatan
Tabel 33
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Diagnosis Penyakit
TB Paru Oleh Tenaga Kesehatan di Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Diagnosis Penyakit
n %
TB Paru
Ya, dalam 6 bulan
3 0,6
terakhir
Tidak 536 99,4
Total 539 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang


terdiagnosis penyakit TB Paru oleh tenaga kesehatan sebesar 0,6%
sedangkan yang tidak terdiagnosis penyakit TB Paru oleh tenaga
kesehatan sebesar 99,4%.

d. Diagnosis Penyakit Hepatitis Melalui Pemeriksaan Darah Oleh


Tenaga Kesehatan
Tabel 34
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Riwayat Diagnosis
Penyakit Hepatitis Melalui Pemeriksaan Darah Oleh Tenaga
Kesehatan di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Diagnosis Penyakit
n %
Hepatitis
Ya 11 2,0
Tidak 528 98,0
Total 539 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden yang
terdiagnosis penyakit Hepatitis melalui pemeriksaan darah oleh tenaga
kesehatan sebesar 2,0% sedangkan yang tidak terdiagnosis penyakit
Hepatitis melalui pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan sebesar
98,0%.

62
e. Diagnosis Penyakit Diare Oleh Tenaga Kesehatan Selama 1 Bulan
Terakhir
Tabel 35
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Diagnosis Penyakit
Diare Oleh Tenaga Kesehatan Selama 1 Bulan Terakhir di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Diagnosis Penyakit
n %
Diare
Ya, dalam ≤ 2 minggu
1 0,2
terakhir
Ya, dalam 2-4 minggu
20 3,7
terakhir
Tidak 465 86,3
Tidak tahu 53 9,8
Total 539 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang
terdiagnosis penyakit diare dalam ≤ 2 minggu terakhir oleh tenaga
kesehatan sebesar 0,2%, terdiagnosis penyakit diare dalam 2-4 minggu
terakhir oleh tenaga kesehatan sebesar 3,7%, responden yang tidak
terdiagnosis penyakit diare oleh tenaga kesehatan selama sebulan
terakhir sebesar 86,3% dan responden yang tidak tahu sebesar 9,8%.

f. Diagnosis Penyakit Malaria oleh Tenaga Kesehatan


Tabel 36
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Diagnosis Penyakit
Malaria Oleh Tenaga Kesehatan di Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Diagnosis Penyakit
n %
Malaria
Ya 1 0,2
Tidak 538 99,8
Total 539 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

63
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang
terdiagnosis penyakit malaria oleh tenaga kesehatan sebesar 0,2%
sedangkan yang tidak terdiagnosis penyakit malaria sebesar 99,8%.
8. Penyakit Tidak Menular
a. Diagnosis Penyakit Asma Oleh Tenaga Kesehatan dan
Kekambuhan Penyakit Asma 12 Bulan Terakhir
Tabel 37
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Diagnosis Penyakit
Asma Oleh Tenaga Kesehatan dan Kekambuhan Asma 12 Bulan
Terakhir di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Diagnosis Penyakit
n %
Asma (n=539)
Ya 19 3,6
Tidak 520 96,4
Kekambuhan (n=19)
Ya 15 78,9
Tidak 4 21,1
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang
terdiagnosis penyakit Asma oleh tenaga kesehatan sebesar 3,6%
sedangkan yang tidak terdiagnosis penyakit Asma oleh tenaga
kesehatan sebesar 96,4%.
Adapun kekambuhannya dapat diketahui bahwa responden yang
terdiagnosis penyakit Asma oleh tenaga kesehatan yang kambuh dalam
setahun terakhir sebesar 78,9%, sedangkan responden yang terdiagnosis
penyakit Asma oleh tenaga kesehatan yang tidak kambuh dalam
setahun terakhir sebesar 21,1%.
b. Diagnosis Penyakit Kanker oleh Tenaga Kesehatan
Tidak terdapat responden yang pernah atau sedang mengidap
penyakit kanker di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya.

64
c. Pengobatan Kanker
Tidak terdapat responden yang pernah atau sedang mengidap
penyakit kanker di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya.
d. Diagnosis Penyakit Diabetes Mellitus / Kencing Manis oleh
Tenaga Kesehatan
Tabel 38
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Pernah didiagnosis Diabetes
Mellitus / Kencing Manis oleh Tenaga Kesehatan, Pengobatan yang
dijalani dan Pengendalian yang dilakukan di Dusun Je’ne Dinging
dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Diabetes Mellitus n %
Pernah didiagnosa
Diabetes Mellitus
(n=539)
Ya 7 1,3
Tidak 532 98,7
Pengobatan Diabetes
Mellitus yang
dijalani (n=7)
Obat anti DM dari 5 71,4
tenaga medis
Obat anti DM dan 1 14,3
injeksi insulin
Tidak diobati 1 14,3
Pengendalian
Diabetes Mellitus
yang diperoleh (n=7)
Pengaturan makanan 2 28,6
Olahraga 2 28,6
Obat herbal alternatif 3 42,8
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa persentase penduduk


yang pernah didiagnosis diabetes mellitus/kencing manis oleh dokter
sebesar 1,4% dan tidak didiagnosis sebanyak 98,7%. Sedangkan
mengenai pengobatan diabetes mellitus yang diperoleh, dapat diketahui
bahwa persentase penduduk yang mengonsumsi obat anti DM dari
tenaga medis sebanyak 71,4% dan obat anti DM dan injeksi insulin

65
sebanyak 14,3%. Adapun mengenai pengendalian diabetes mellitus
yang diperoleh dapat diketahui bahwa pengendalian DM dengan
pengaturan makanan dan olahraga masing-masing sebanyak 28,6%
sedangkan obat herbal alternatif sebanyak 42,8%.
e. Diagnosis Penyakit Jantung oleh Tenaga Kesehatan
Tabel 39
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Pernah didiagnosis Penyakit
Jantung oleh Tenaga Kesehatan di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng
Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Pernah didiagnosis
Penyakit Jantung
n %
oleh Tenaga
Kesehatan
Ya 7 1,3
Tidak 532 98,7
Total 539 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penduduk yang


mengalami penyakit jantung yang pernah didiagnosis oleh tenaga
kesehatan adalah 1,3% dan yang lainnya tidak pernah didiagnosis
penyakit jantung oleh tenaga kesehatan.

66
f. Diagnosis Penyakit Hipertensi oleh Tenaga Kesehatan
Tabel 40
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Pernah didiagnosis
Menderita Hipertensi oleh Tenaga Kesehatan, Pemeriksaan
Tekanan Darah dan Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Tekanan
n=539 %
Darah/Hipertensi
Pernah didiagnosis
Hipertensi
Ya 34 6,3
Tidak 505 93,7
Pemeriksaan Tekanan
Darah
Ya, Rutin 28 5,2
Ya, kadang-kadang 224 41,6
Tidak pernah 287 53,2
Hasil Pemeriksaan
Tekanan Darah
Ya, Hipertensi 34 6,3
Tidak 505 93,7
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penduduk yang


mengalami penyakit tekanan darah tinggi yang pernah didiagnosis oleh
dokter sebanyak 6,3% dan yang lainnya tidak pernah didiagnosis
penyakit jantung oleh dokter sebanyak 93,7%.
Untuk pemeriksaan tekanan darah, dapat diketahui bahwa
penduduk yang rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah tinggi
sebanyak 5,2%, serta sebanyak 41,6% dan 53,2% melakukan
pemeriksaan tekanan darah tinggi kadang-kadang dan tidak pernah.
Adapun hasil pemeriksaan tekanan darah dapat disimpulkan bahwa
hasil pemeriksaan tekanan darah tinggi sebanyak 6,3% dan yang tidak
hipertensi sebanyak 93,7%.

67
g. Mengonsumsi Obat Anti Hipertensi
Tabel 41
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Mengonsumsi Obat Anti
Hipertensi di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Mengonsumsi Obat Anti
n %
Hipertensi
Ya, Rutin 8 23,5
Ya, tidak rutin 20 58,8
Tidak minum obat
6 17,6
hipertensi
Total 34 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang


rutin mengonsumsi obat anti hipertensi sebanyak 23,5%, adapun yang
tidak rutin dan tidak minum obat hipertensi sebanyak 58,8% dan 17,6%.
h. Diagnosis Penyakit Stroke oleh Tenaga Kesehatan
Tabel 42
Distribusi Frekuensi Penduduk yang didiagnosis Menderita
Penyakit Stroke oleh Tenaga Kesehatan di Dusun Je’ne Dinging
dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Pernah didiagnosis
n %
Stroke
Ya 3 0,6
Tidak 536 99,4
Total 539 100,0
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang


didiagnosis penyakit stroke sebanyak 0,6%, adapun yang tidak
didiagnosis sebanyak 99,4%.

68
i. Diagnosis Penyakit Rematik oleh Tenaga Kesehatan
Tabel 43
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Pernah di Diagnosis
Menderita Penyakit Sendi / Rematik Oleh Tenaga Kesehatan di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya
Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Rematik n %
Ya 90 16,7
Tidak 449 83,3
Total 539 100,0
Sumber : Data Primer PBL I 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar


responden pernah didiagnosis menderita penyakit sendi / rematik yakni
sebanyak 16,7% dan responden yang tidak pernah didiagnosis
menderita penyakit sendi / rematik sebanyak 83,3%.
9. Cedera dan Penggunaan Helm saat Berkendara
a. Mengalami Cedera dalam 1 Tahun Terakhir
Tabel 44
Distribusi Frekuensi Penduduk dalam Satu Tahun Terakhir yang
Mengalami Cedera di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng
Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Cedera n %
Ya 21 3,9
Tidak 518 96,1
Total 539 100,0
Sumber : Data Primer PBL I 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar


responden tidak pernah mengalami cedera, yang mengakibatkan
kegiatan sehari-hari terganggu yakni sebanyak 96,1% dan responden
yang pernah mengalami cedera sebanyak 3,9%.

69
b. Bagian Tubuh yang Cedera
Tabel 45
Distribusi Bagian Tubuh yang Cedera di Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Bagian Ya Tidak
Tubuh Yang
n % n %
Cedera
Kepala 1 4,8 20 95,2
Dada 4 19,0 17 81,0
Punggung 0 0,0 21 100,0
Perut 0 0,0 21 100,0
Anggota
3 14,3 18 85,7
Gerak Atas
Anggota
Gerak Bawah 14 66,7 7 33,3
Sumber : Data Primer PBL 1 2019

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden


memiliki cedera pada bagian tubuh anggota gerak bawah dengan
persentase sebesar 66,7% di Desa Balangtanaya khususnya Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya.
c. Jenis Cedera yang dialami
Tabel 46
Distribusi Jenis Cedera Yang dialami di Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019

Jenis Cedera yang Ya Tidak


Dialami n % n %
Lecet/Lebam/Memar 10 47,6 11 52,4
Luka iris/robek/tusuk 3 14,3 18 85,7
Terkilir 4 19,0 17 81,0
Patah Tulang 1 4,8 20 95,2
Anggota Tubuh Terputus 0 0,0 21 100,0
Cedera Mata 0 0,0 21 100,0
Geger Otak 0 0,0 21 100,0
Cedera Organ Dalam 2 9,5 19 90,5
Luka Bakar 1 4,8 20 95,2
Lainnya 2 9,5 19 90,5

70
Sumber : Data Primer PBL 1 2019
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden
memiliki jenis cedera yang dialami yakni lecet, lebam atau memar
dengan persentase sebesar 47,6%.
d. Kebiasaan Menggunakan Helm
Tabel 47
Distribusi Penggunaan Helm pada Saat Mengendarai Atau
Membonceng Menggunakan Sepeda Motor di Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Penggunaan Helm n %
Ya, selalu 169 31,4
Ya, kadang-kadang 280 51,9
Tidak pernah
44 8,2
menggunakan helm
Tidak pernah
mengendarai/membonceng 46 8,5
sepeda motor
Total 539 100,0
Sumber : Data Primer PBL 1 2019

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden


hanya terkadang menggunakan helm pada saat mengendarai atau
membonceng dengan persentase sebesar 51,9%.

71
e. Kebiasaan Mengonsumsi Minuman / Makanan Berisiko
Tabel 48
Distribusi Konsumsi Makanan dan Minuman Berisiko di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
3x - 6x 1 - 2x
Makanan dan Minuman > 1x perhari 1x perhari <3x perbulan Tidak Pernah
perminggu perminggu
Berisiko
n % n % n % n % n % n %
Makanan manis 47 8,7 85 15,8 98 18,2 98 18,2 17 3,2 194 36,0
11
Minuman manis 29 5,4 22,1 85 15,8 238 44,2 17 3,2 51 9,5
9
Makanan asin 36 6,7 47 8,7 110 20,4 247 45,8 57 10,6 42 7,8

Makanan berlemak/
25 4,6 29 5,4 47 8,7 232 43,0 159 29,5 47 8,7
berkolesterol/ gorengan

Makanan yang dibakar 13 2,4 19 3,5 47 8,7 232 43,0 159 29,5 69 12,8
Makanan daging/ ayam/
ikan olahan dengan 11 2,0 13 2,4 70 13,0 60 11,1 141 26,2 244 45,3
pengawet
18
Bumbu penyedap 57 10,6 34,7 55 10,2 105 19,5 39 7,2 96 17,8
7
Soft drink atau minuman
10 1,9 12 2,2 21 3,9 49 9,1 159 29,5 288 53,4
berkarbonasi
Minuman berenergi 11 2,0 7 1,3 9 1,7 28 5,2 66 12,2 418 77,6
Mie instant/ makanan
11 2,0 30 5,6 121 22,4 184 34,1 72 13,4 121 22,4
instant lainnya
Sumber : Data Primer PBL 1 2019

72
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden
mengonsumsi makanan asin 1-2 kali dalam seminggu dengan
persentase sebesar 45,8%. Adapun persentase terendah yaitu responden
yang meminum minuman berenergi 1 kali sehari dengan persentase
sebesar 1,3% saja.
10. Kesehatan Gigi dan Mulut & BAB
a. Kebiasaan Menyikat Gigi Setiap Hari
Tabel 49
Distribusi Kebiasaan Menyikat Gigi Setiap Hari di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya
Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Menyikat Gigi n %
Ya 388 72,0
Tidak 151 28,0
Total 539 100,0
Sumber : Data Primer PBL 1 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar


responden selalu menyikat gigi setiap hari yakni sebanyak 72,0% dan
responden yang tidak menyikat gigi setiap hari yakni sebanyak 28,0%.

73
b. Waktu Menyikat Gigi
Tabel 50
Distribusi Waktu Menyikat Gigi Setiap Hari di Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Kadang-
Waktu Menyikat Ya Tidak
Kadang
Gigi
n % n % n %
Sikat gigi saat
sebelum makan 78 20,1 236 60,8 74 19,1
pagi
Sikat gigi saat
95 24,5 221 57,0 72 18,6
setelah makan pagi
Sikat gigi saat
sesudah makan 15 3,9 299 77,0 74 19,1
siang
Sikat gigi saat
308 79,4 59 15,2 21 5,4
mandi pagi
Sikat gigi saat
210 54,1 115 29,6 63 16,2
mandi sore
Sikat gigi saat
sebelum tidur 148 38,1 141 36,3 99 25,5
malam
Sumber : Data Primer PBL 1, 2019

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden


menyikat gigi saat mandi pagi dengan persentase sebesar 79,4%.
Adapun persentase terkecil yaitu persentase dari responden yang
menyikat gigi saat setelah makan siang dengan persentase 3,9%.
c. Tempat BAB
Tabel 51
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tempat Buang Air
Besar di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Tempat BAB n %
Be
Jamban 510 94,6
rd Sungai/Danau/Laut 6 1,1
Kolam/Sawah/Selokan 1 0,2
Lubang Tanah 22 4,1
Total 539 100,0
Sumber : Data Primer PBL 1 2019
74
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden
buang air besar di jamban dengan presentase sebesar 94,6%, namun
masih ada responden yang buang air besar di lubang tanah sebesar
4,1%.
11. Konsumsi Buah dan Sayur
a. Jumlah Hari Makan Buah dan Sayur dalam Seminggu
Tabel 52
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan
Konsumsi Buah dan Sayur di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Konsumsi Buah dan
n=539 %
Sayur
Konsumsi Buah
Jarang 250 46,4
Sering 80 14,8
Tidak Pernah 209 38,8
Konsumsi Sayur
Jarang 362 67,2
Sering 140 26,0
Tidak Pernah 37 6,8
S

Sumber : Data
Primer PBL 1 2019

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden


jarang mengonsumsi buah dan sayur dengan persentase masing-masing
sebesar 46,4% dan 67,2% di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya Desa Balangtanaya.

75
12. Kebiasaan Mencuci Tangan (CTPS)
a. Kebiasaan Mencuci Tangan
Tabel 53
Distribusi Kebiasaan Mencuci Tangan di Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya Dusun Balangtanaya Dan Dusun Je’ne
Dinging, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar
Tahun 2019
CTPS n %
Kebiasaan Mencuci Tangan (n=539)
Ya 420 78
Tidak 119 22
Kebiasaan Mencuci Tangan Memakai
Sabun (n=420)
Ya 156 37,1
Tidak 20 4,8
Kadang-Kadang 244 58,1
Mencuci Tangan Menggunakan Air
Bersih (n=420)
Ya 179 42,7
Tidak 59 14,0
Kadang-Kadang 182 43,3
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
warga Dusun Balangtanaya dan Je’ne Dinging memiliki kebiasaan
mencuci tangan yang baik, yaitu sebesar 420 orang dengan persentase
78%. Diantara 420 orang tersebut, sebagian besar responden hanya
kadang-kadang dalam hal mencuci tangan pakai sabun dan
menggunakan air bersih, yaitu masing-masing sebesar 37,1% dan
43,3%.

76
b. Kondisi Mencuci Tangan
Tabel 54
Distribusi Kondisi Mencuci Tangan di Dusun Balangtanaya dan
Dusun Je’ne Dinging Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Kondisi Mencuci Tangan n=420 %
Kebiasaan Mencuci Tangan Saat
Menyiapkan Makanan/Sebelum Makan
Ya 385 91,7
Tidak 35 8,3
Kebiasaan Mencuci Tangan Setiap Kali
Tangan Kotor (Memegang Uang,
Binatang, Berkebun)
Ya 350 83,3
Tidak 70 16,7
Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah
Buang Air Besar
Ya 375 89,3
Tidak 45 10,7
Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah
Menggunakan Pestisida/Insektisida
Ya 174 41,4
Tidak 16 3,8
Tidak Berlaku/Tidak Relevan 230 54,8
Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah
Menceboki Balita
Ya 60 14,3
Tidak 14 3,3
Tidak Berlaku/Tidak Relevan 346 82,4
Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum
Menyusui Bayi
Ya 36 8,6
Tidak 9 2,1
Tidak Berlaku/Tidak Relevan 375 89,3
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

77
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mencuci tangan saat menyiapakan makanan/sebelum makan, setiap kali
tangan kotor (memegang uang, binatang, berkebun), dan setelah buang
air besar, yaitu dengan persentase masing-masing sebesar 91,7%, 83,3%
dan 89,3%. Adapun tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden tidak relevan dengan kebiasaan mencuci tangan setelah
menggunakan pestisida/insektisida, setelah menceboki balita dan
setelah menyusui bayi, yaitu dengan persentase masing-masing sebesar
54,8%, 82,4% dan 89,3%.

13. Kebiasaan Merokok


a. Umur Pertama Kali Merokok
Tabel 55
Distribusi Umur Pertama Kali Merokok di Dusun Je’ne Dinging
dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Umur Pertama Kali
n %
Merokok
>20 Tahun 12 1,8
≤10 Tahun 7 1,1
11-20 Tahun 116 17,8
Tidak Berlaku (Tidak
518 79,3
Merokok)
Total 659 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase responden pertama


kali merokok pada usia >20 tahun, yaitu sebesar 1,8%. Persentase
responden yang pertama kali merokok pada usia ≤10 tahun, yaitu
sebesar 1,1%. Dan persentase responden yang pertama kali merokok
pada usia 11-20 tahun sebesar 17,8%. Jadi, sebagian besar responden
mulai merokok pada usia 11-20 tahun. Adapun persentase responden
yang tidak merokok ialah 79,3%. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah faktor gender.

78
b. Jenis Rokok yang dihisap
Tabel 56
Distribusi Jenis Rokok yang dihisap di Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Jenis Rokok n=135 %
Rokok Kretek
Ya 99 73,3
Tidak 36 26,7
Rokok Putih
Ya 36 26,7
Tidak 99 73,3
Rokok Putih
Ya 36 26,7
Tidak 99 73,3
Rokok Linting
Ya 10 7,4
Tidak 125 92,6
Rokok Elektrik
Ya 0 0,0
Tidak 135 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Pada tabel di atas, dapat kita lihat bahwa sebagian besar warga
Dusun Balangtanaya dan Je’ne Dinging menghisap jenis rokok kretek
dengan persentase 73,3% dan tidak ada warga yang menghisap rokok
elektrik dengan persentase 0,0%.

79
c. Tempat Merokok dalam Ruangan dan dalam Rumah
Tabel 57
Distribusi Kebiasaan Merokok di dalam Gedung/Ruangan dan di
dalam Rumah di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya
Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Tempat Merokok n=135 %
Kebiasaan Merokok di
Dalam Gedung/Ruangan
Ya 113 83,7
Tidak 22 16,3
Kebiasaan Merokok di
Dalam Rumah
Ya 112 83,0
Tidak 23 17,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar


responden memiliki kebiasaan merokok di dalam ruangan maupun di
dalam rumah dengan persentase masing-masing sebesar 83,7% dan
83,0%. Kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang buruk karena
berdampak buruk terhadap orang-orang yang tidak merokok dalam
ruangan atau rumah tersebut.

80
13. Konsumsi Minuman Beralkohol
a. Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Beralkohol dan Jenis Minuman
Beralkohol yang dikonsumsi
Tabel 58
Distribusi Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Beralkohol dalam 1
Bulan Terakhir dan Jenis Minuman Beralkohol yang dikonsumsi di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Konsumsi Minuman
n %
Beralkohol
Kebiasaan Mengonsumsi
Minuman Beralkohol
dalam 1 Bulan terakhir
(n=539)
Ya 101 18,7
Tidak 438 81,3
Jenis Minuman Beralkohol
(n=101)
Minuman tradisional (Ballo) 100 99,0
Minuman lainnya 1 1,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dalam sebulan


terakhir sebagian besar warga Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne
Dinging tidak mengonsumsi minuman beralkohol, yaitu dengan
persentase sebesar 81,3% dan yang mengonsumsi minuman beralkohol
dalam sebulan terakhir dengan persentase sebesar 18,7%. Jenis
minuman beralkohol yang dikonsumsi sebagian besar adalah minuman
tradisional (Ballo) dengan persentase sebesar 99,0% dan hanya 1,0%
yang mengonsumsi minuman beralkohol lainnya yang berupa bir.

81
14. Pengetahuan HIV / AIDS
a. Pernah Mendengar HIV / AIDS
Tabel 59
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Pernah Mendengar
HIV/AIDS di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Pernah mendengar
n %
HIV/AIDS
Ya 84 15,6
Tidak 455 84,4
Total 539 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
warga di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya tidak pernah
mendengar tentang penyakit HIV/AIDS dengan persentase sebesar
84,4% dan yang pernah mendengar tentang penyakit tersebut hanya
sebesar 15,6%.
b. Persepsi Mengenai HIV / AIDS
Tabel 60a
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Persepsi Mengenai
HIV/AIDS di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Persepsi Mengenai
n=84 %
HIV/AIDS
Penyakit Keturunan
Ya 25 29,8
Tidak 36 42,8
Tidak Tahu 23 27,4
Penyakit Kutukan

82
Ya 15 17,9
Tidak 38 45,2
Tidak Tahu 31 36,9
Penyakit Menular
Ya 61 72,6
Tidak 15 17,9
Tidak Tahu 8 9,5

Tabel 60b
Persepsi Mengenai
n=84 %
HIV/AIDS
Penyakit Kelamin
Ya 60 71,4
Tidak 18 21,4
Tidak Tahu 6 7,2
Penyakit Menurunnya
Kekebalan Tubuh
Ya 51 60,7
Tidak 6 7,2
Tidak Tahu 27 32,1
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa persepsi warga


di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
yang tertinggi yaitu memiliki persepsi bahwa penyakit HIV/AIDS
adalah penyakit menular yaitu dengan persentase sebesar 72,6%,
diikuti dengan persepsi warga yang meyakini bahwa penyakit
HIV/AIDS merupakan penyakit kelamin dan penyakit menurunnya
kekebalan tubuh yaitu dengan persentase masing-masing sebesar
71,4% dan 60,7%.

c. Persepsi Mengenai Cara Penularan HIV / AIDS


Tabel 61a
Distribusi Persepsi Cara Penularan HIV/AIDS di Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Persepsi Cara Penularan
n=84 %
HIV/AIDS

83
Melalui Batuk dan Bersin
Ya 38 45,2
Tidak 25 29,8
Tidak Tahu 21 25,0
Berenang di Kolam yang
Sama dengan Penderita
Ya 11 13,1
Tidak 27 32,1
Tidak Tahu 46 54,8

Tabel 61b
Persepsi Cara Penularan
n=84 %
HIV/AIDS
Jarum Suntik Bekas
Penderita
Ya 67 79,8
Tidak 2 2,4
Tidak Tahu 15 82,2
Makan/Minum Sepiring
dengan Penderita
Ya 29 34,5
Tidak 20 23,8
Tidak Tahu 35 41,7
Hubungan Seksual
Sesama Pria
Ya 43 51,2
Tidak 10 11,9
Tidak Tahu 31 36,9
Menggunakan Toilet
Umum
Ya 16 19,0
Tidak 25 29,8
Tidak Tahu 43 51,2
Hubungan Seksual dengan
Penderita
Ya 57 67,9
Tidak 7 8,3
Tidak Tahu 20 23,8
Ibu Hamil Terhadap
Janinnya
Ya 42 50,0
Tidak 2 2,4
Tidak Tahu 40 47,6
Donor Darah dari
Penderita

84
Ya 56 66,7
Tidak 2 2,4
Tidak Tahu 26 30,9
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa persentase persepsi


warga tertinggi yaitu persepsi bahwa HIV/AIDS menular melalui
jarum suntik bekas penderita dengan persentase sebesar 79,8%.
Adapun persentase persepsi terendah yaitu berenang di kolam yang
sama dengan penderita dengan persentase sebesar 13,1%.

d. Pengetahuan Mencegah HIV / AIDS


Tabel 62
Distribusi Pengetahuan tentang Cara Pencegahan HIV/AIDS di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Pengetahuan tentang Cara
n=84 %
Pencegahan HIV/AIDS
Memiliki pasangan seksual
hanya satu orang
Ya 67 79,8
Tidak 3 3,6
Tidak Tahu 14 16,6
Menggunakan kondom saat
berhubungan
Ya 62 73,8
Tidak 3 3,6
Tidak Tahu 19 22,6
Menggunakan jarum suntik
sekali pakai
Ya 68 81,0
Tidak 5 6,0
Tidak Tahu 11 13,0
Tidak tinggal di lingkungan
penderita
Ya 42 50,0
Tidak 16 19,0
Tidak Tahu 26 31,0
Tidak bertukar pakaian
dengan penderita
Ya 36 42,9
Tidak 17 20,2

85
Tidak Tahu 31 36,9
Tidak menjalani hubungan
sesama jenis
Ya 47 56,0
Tidak 1 1,2
Tidak Tahu 36 42,8
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa warga yang
memiliki pengetahuan cara pencegahan HIV/AIDS yaitu dengan
menggunakan jarum suntik sekali pakai memiliki persentase tertinggi
yaitu sebesar 81,0%. Adapun persentase terendah yaitu cara
pencegahan dengan tidak bertukar pakaian dengan penderita dengan
persentase sebesar 42,9%.
e. Persepsi Mengenai Cara Mengetahui Penderita HIV / AIDS
Tabel 63
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Memiliki Persepsi Cara
Mengetahui Penderita HIV/AIDS di Dusun Je’ne Dinging dan
Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Persepsi Cara
Mengetahui Penderita n=84 %
HIV/AIDS
Dengan mengenali fisik
orang tersebut
Ya 52 61,9
Tidak 10 11,9
Tidak Tahu 22 26,2
Dengan mengenali
perilaku orang tersebut
Ya 50 59,5
Tidak 10 11,9
Tidak Tahu 24 28,6
Dengan tes darah
sukarela (VCT)
Ya 50 59,5
Tidak 9 10,7
Tidak Tahu 25 29,8
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
warga di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya memiliki

86
persepsi cara mengetahui penderita HIV/AIDS dengan mengenali fisik
orang tersebut dengan persentase sebesar 61,9%.

f. Sikap Responden Terhadap Penderita HIV / AIDS


Tabel 64
Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Penderita
HIV/AIDS di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya
Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Sikap Responden
Terhadap Penderita n=84 %
HIV/AIDS
Merahasiakan jika
anggota keluarga terkena
HIV/AIDS
Ya 33 39,3
Tidak 51 60,7
Bersedia merawat apabila
keluarga menderita
HIV/AIDS
Ya 78 92,9
Tidak 6 7,1
Mengucilkan penderita
HIV/AIDS
Ya 11 13,1
Tidak 73 86,9
Membeli sayuran segar
dari petani atau penjual
yang diketahui terinfeksi
HIV/AIDS
Ya 9 10,7
Tidak 75 89,3
Tidak memperkenankan
guru mengajar apabila
menderita HIV/AIDS
Ya 14 16,6
Tidak 70 83,4
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

87
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
warga di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya memiliki
sikap bersedia untuk merawat keluarga yang mengidap HIV/AIDS
dengan persentase sebesar 92,9%.

15. Kesehatan Ibu


a. Pernah Hamil dalam 5 Tahun Terakhir
Tabel 65
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Pernah Hamil dalam 5
Tahun Terakhir di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya
Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Kehamilan Ibu n %
Hamil 5 Tahun Terakhir
(n=539)
Ya 46 8,5
Tidak 493 91,5
Umur Pertama Hamil
(n=46)
Berisiko (≤19thn) 3 6,5
Berisiko (≥35thn) 9 19,6
Tidak berisiko 34 73,9
Jenis Kehamilan (n=46)
Tunggal 30 65,2
Kembar 16 34,8
Hasil Kehamilan (n=46)
Lahir 44 95,6
Lahir Hidup & Lahir Mati 1 2,2
Keguguran 1 2,2
Usia Kandungan saat
Kehamilan Berakhir
(n=46)
8 bulan 5 10,9
9 bulan 41 89,1
Kehamilan yang
diinginkan (n=46)
Diinginkan Saat Itu 46 100,0
Diinginkan Kemudian 0 0,0
Tidak diinginkan 0 0,0

88
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penduduk


yang pernah hamil 5 tahun terakhir sebanyak 8,5%, umur pertama
hamil yang berisiko sebagian besar berada pada umur ≥ 35 tahun
sebesar 19,6% dan yang tidak berisiko sebesar 73,9%. Adapun jenis
kehamilan ibu, sebagian besar memiliki anak tunggal dengan
persentase 65,2%, ibu yang berhasil melahirkan dengan persentase
95,6%, usia kandungan ibu saat kehamilan terakhir sebagian besar
berusia 9 bulan dengan persentase sebesar 89,1%, dan semua
kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan saat itu dengan
persentase 100,0%.
b. Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan Kesehatan (ANC)
Tabel 66
Distribusi Pemeriksaan Kesehatan Ibu Selama Hamil di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Pemeriksaan Kesehatan
n %
(ANC)
Pemeriksaan ANC Ibu
Hamil (n=46)
Ya 31 67,4
Tidak 15 32,6
Jumlah Pemeriksaan
Kesehatan (ANC) Ibu
(n=31)
Kurang 15 48,4
Cukup 16 51,6
Pemeriksa (n=31)
Dokter Spesialis
3 9,7
Kandungan
Bidan 28 90,3
Tempat Pemeriksaan
ANC (n=31)
RS Pemerintah 2 6,5
Puskesmas/Pustu/Pusling 20 64,5
Poskesdes/Polindes 9 29,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

89
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kesehatan (ANC) adalah sebanyak 31 orang
dengan persentase 67,4%. Jumlah pemeriksaan kesehatan (ANC) ibu
hamil sebagian besar melakukan pemeriksaan kesehatan yang cukup,
yaitu sebanyak 16 orang dengan persentase 51,6%. Untuk pemeriksa
kesehatan (ANC) ibu hamil, sebagian besar memeriksakan kesehatan
pada bidan yaitu sebanyak 28 orang dengan persentase 90,3%.
Adapun tempat pemeriksaan kesehatan (ANC), sebagian besar ibu
hamil di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya
memeriksakan kesehatannya di puskesmas/pustu/pusling yaitu
sebanyak 20 orang dengan persentase 64,5%.

c. Kegiatan Selama Pemeriksaan ANC


Tabel 67
Distribusi Kegiatan Selama Pemeriksaan Kesehatan (ANC) Ibu
Hamil di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Kegiatan n=31 %
Pengukuran Tinggi
Badan
Ya 30 96,8
Tidak 1 3,2
Pemeriksaan Tekanan
Darah
Ya 28 90,3
Tidak 3 9,7
Pengukuran LILA
Ya 27 87,1
Tidak 4 12,9
Pengukuran Tinggi
Rahim
Ya 14 45,2
Tidak 17 54,8
Pengukuran Letak Janin
Ya 17 54,8
Tidak 14 45,2
Pengukuran Denyut
Jantung Janin

90
Ya 17 54,8
Tidak 14 45,2
Konseling dan Tata
Laksana Kasus
(Tindakan)
Konseling/ penjelasan/
14 45,2
nasehat
Memperoleh keduanya 12 38,7
Tidak memperoleh
5 16,1
keduanya
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
kegiatan saat melakukan pemeriksaan kesehatan (ANC) pada ibu
hamil adalah kegiatan pengukuran tinggi badan dengan persentase
sebesar 96,8%.
d. Ibu Hamil yang Mendapatkan Imunisasi TT
Tabel 68
Distribusi Pemberian Imunisasi TT Selama Kehamilan di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Imunisasi TT n=46 %
Pernah Imunisasi TT
Ya 41 89,1
Tidak Imunisasi 4 8,7
Dinyatakan Tenaga Kesehatan Tidak
1 2,2
Perlu Imunisasi
Mendapat Tablet Tambah Darah
(TTD)
Ya 42 91,3
Tidak 4 8,7
Sumber: Data Primer PBL I, 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar


ibu hamil pernah mendapatkan imunisasi TT yaitu dengan persentase
sebesar 89,1%, namun masih ada ibu hamil yang tidak imunisasi yaitu
sebesar 8,7%. Adapun mengenai tablet tambah darah, sebagian besar
ibu hamil juga mendapat tablet tambah darah dengan persentase
sebesar 91,3%.

91
e. Jenis Pemeriksaan Laboratorium Ibu Hamil
Tabel 69
Distribusi Jenis Pemeriksaan Laboratorium Ibu Hamil di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Jenis Pemeriksaan Ya Tidak Tidak tahu
Laboratorium Ibu
n % n % n %
Hamil
Tes Urin 29 63,0 12 26,1 5 10,9
Tes Darah Hemoglobin
36 76,5 7 15,2 3 6,5
(Hb)
Tes HIV 18 39.1 15 32.6 13 28.3
Tes Golongan Darah 34 73.9 8 17.4 4 8.7
Sumber: Data Primer PBL I , 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
jenis pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh ibu hamil yaitu
tes darah hemoglobin (Hb) yaitu dengan persentase sebesar 76,5%.
f. Gangguan/Masalah Selama Kehamilan
Tabel 70
Distribusi Jenis Gangguan / Masalah yang Pernah dialami Ibu
Hamil Selama Kehamilan di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng
Utara Kabupaten Takalar Tahun 2019
Gangguan/Masalah Selama Ya Tidak
Kehamilan n % n %
Muntah atau diare terus
32 69,6 14 30,4
menerus
Demam tinggi (3 hari
8 17,4 38 82,6
sebelum melahirkan)
Hipertensi 2 4,3 44 95,7

92
Janin kurang bergerak 0 0,0 46 100,0
Perdarahan banyak pada jalan
1 2,2 45 97,5
lahir
Keluar air ketuban sebelum
1 2,2 45 97,8
waktunya
Terasa sakit saat kencing 6 13,0 40 87,0
Batuk lama (> 2 minggu) 0 0,0 46 100,0
Jantung berdebar-debar dan
14 30,4 32 69,6
nyeri dada
Bengkak kaki disertai kejang 12 26,1 34 73,9
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden di
Dusun Je’ne Dinging dan Balangtanaya mengalami gangguan/masalah
selama kehamilan seperti muntah atau diare terus-menerus dengan
persentase 69,6% dan gangguan/masalah selama kehamilan paling
sedikit yaitu janin kurang bergerak dan batuk lama (> 2 minggu) yaitu
dengan persentase masing-masing 0,0%.
16. KB Pasca Salin
a. Penggunaan Alat Kontrasepsi Modern
Tabel 71
Distribusi Penggunaan Alat Kontrasepsi Modern Pasca
Melahirkan di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya
Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Penggunaan Alat Kontrasepsi n %
Menggunakan Alat Kontrasepsi Modern
Pasca Persalinan (n=208)
Ya 23 11,1
Tidak 105 50,5
Tidak Berlaku/Tidak Relevan 80 38,5
Waktu Penggunaan Alat Kontrasepsi
Pasca Persalinan (n=23)
Setelah pulang dari Fasilitas Kesehatan 3 13,0
sampai dengan 42 hari setelah persalinan
Di atas 42 hari setelah persalinan 20 87,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat 11,1%
yang menggunakan alat kontrasepsi modern pasca persalinan dan

93
50,5% yang tidak menggunakan kontrasepsi modern dari total
keseluruhan 208 responden wanita yang telah menikah.

17. Kehamilan Saat Ini


a. Responden Hamil saat Survei dilakukan
Tabel 72
Distribusi Responden Hamil pada Saat Survei dilakukan di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten
Takalar
Tahun 2019
Kehamilan saat Ini n %
Anggota Keluarga yang Sedang
Hamil (n=208)
Ya 4 1,9
Tidak 204 98,1
Usia kehamilan (n=4)
4-6 bulan 3 75,0
7-9 bulan 1 25,0
Ibu Hamil Mendapat PMT
(n=4)
Ya 4 100,0
Tidak 0 0,0
Ibu Hamil Mendapat TTD
(n=4)
Ya 3 75,0
Tidak 1 25,0
Sumber : Data Primer PBL I, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa terdapat 4 orang
dengan persentase 1,9% yang sedang hamil dari total responden 208
dan 98,1% lainnya tidak sedang hamil. Mengenai usia kehamilan,
sebagian besar memiliki usia kehamilan 4-6 bulan dengan persentase

94
75,0%. Adapun mengenai PMT, semua ibu hamil yang berhasil didata
telah memperoleh PMT dengan persentase 100,0% dan yang
mendapatkan tablet tambah darah sebanyak 3 responden dengan
persentase sebesar 75,0%.

18. Informasi Baduta


a. Jumlah Responden yang Memiliki Baduta, Usia Kehamilan saat
Melahirkan, Berat Badan Bayi Saat Lahir, dan Kepemilikan
Buku KIA
Tabel 73
Distribusi Penduduk yang Memiliki Baduta, Usia Kehamilan Saat
Melahirkan, BB Bayi Saat Lahir dan Kepemilikan Buku KIA di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Informasi Baduta n %
Anggota Keluarga yang Memiliki Baduta
(n=208)
Memiliki Baduta 18 8,7
Tidak Memiliki Baduta 190 91,3
Usia Kehamilan Saat Melahirkan (n=18)
Premature 3 16,7
Normal 12 66,7
Postmatur 3 16,6
Berat Badan Bayi Saat dilahirkan (n=18)
BBLN 14 77,8
BBLR 4 22,2
Kepemilikan Buku KIA (n=18)
Ya, dapat menunjukkan buku KIA 5 27,8
Ya, tidak dapat menunjukkan buku KIA 9 50,0
Ya, tapi sudah hilang 2 11,1
Tidak punya 2 11,1
Sumber : Data Primer PBL I, 2019

95
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa ada 18 anggota
rumah tangga yang memiliki baduta dengan persentase sebesar 8,7%.
Sedangkan mengenai usia kehamilan saat melahirkan sebagian besar
adalah normal sebanyak 12 anggota rumah tangga dengan persentase
66,7%. Sebagian besar baduta memiliki berat badan lahir normal saat
dilahirkan, yaitu sebanyak 14 baduta dengan persentase sebesar 77,8%
dan yang memiliki berat badan lahir rendah yaitu sebanyak 4 baduta
dengan persentase sebesar 22,2%. Adapun mengenai kepemilikan
buku KIA, sebagian besar memiliki buku KIA namun tidak dapat
menunjukkannya dengan persentase sebesar 50,0%. Hal tersebut
dikarenakan responden lupa dimana telah menyimpan buku KIA
tersebut.
b. Jumlah Baduta yang Pernah diimunisasi
Tabel 74
Distribusi Jumlah Baduta yang Pernah diimunisasi di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Pernah diimunisasi n %
Ya 16 88,9
Tidak 2 11,1
Total 18 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 18 baduta yang berhasil di
data, ada 16 baduta yang pernah diimunisasi dengan persentase
sebesar 88,9% dan hanya 2 baduta yang tidak pernah diimunisasi
dengan persentase sebesar 11,1%. Hal tersebut dikarenakan
pengetahuan ibu yang masih minim akan pentingnya imunisasi untuk
baduta.

96
c. Jenis Imunisasi yang diperoleh Baduta
Tabel 75
Distribusi Jenis Imunisasi yang diperoleh Baduta di Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Tidak
Belum
Tahu/
Jenis Ya Tidak Sampai Usia
Tidak
Imunisasi Pemberian
Ingat
n % n % n % n %
HB0 12 75,0 0 0,0 4 25,0 0 0,0
BCG 15 93,8 0 0,0 1 6,3 0 0,0
Polio 1 12 75,0 0 0,0 3 18,8 1 6,3
DPT1/HB1/ 11 68,8 1 6,3 4 25,0 0 0,0
HiB1
Polio 2 11 68,8 1 6,3 3 18,8 1 6,3
DPT2/HB2/ 11 68,8 1 6,3 3 18,8 1 6,3
HiB2
Polio 3 11 68,8 1 6,3 3 18,8 1 6,3
DPT3/HB3/ 11 68,8 1 6,3 3 18,8 1 6,3
HiB3
Polio 4 11 68,8 1 6,3 3 18,8 1 6,3
Campak 4 25,5 2 12,5 3 18,8 7 43,8
Sumber: Data Primer PBL 1, 2019.

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa imunisasi yang


diperoleh baduta sudah cukup baik dikarenakan besar pemberian
imunisasi sudah melebihi angka 50,0% atau hampir semua baduta

97
yang dimiliki oleh responden telah mendapatkan imunisasi yang
sesuai dengan umurnya. Namun persentase baduta yang mendapatkan
imunisasi campak masih berada di bawah 50,0% yaitu sebesar 25,5%.

d. Jumlah Baduta yang Pernah dibawa ke Posyandu


Tabel 76
Distribusi Jumlah Baduta yang Pernah dibawa ke Posyandu di
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tahun 2019
Pernah dibawa ke Posyandu n %
Ya 14 77,8
Tidak 4 22,2
Total 18 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar baduta telah
dibawa ke posyandu dalam waktu 3 bulan terakhir ini yaitu sebanyak
14 baduta dengan persentase 77,8%. Namun, masih ada baduta yang
belum pernah dibawa ke posyandu dalam 3 bulan terakhir, yaitu
sebanyak 4 baduta dengan persentase 22,2%. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya pengetahuan ibu mengenai pentingnya ke posyandu untuk
baduta serta terhalang karena tidak adanya alat transportasi untuk ke
posyandu.
e. Kegiatan yang didapatkan di Posyandu
Tabel 77
Distribusi Kegiatan yang didapatkan di Posyandu di Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar

98
Tahun 2019
Kegiatan yang didapat di Ya Tidak
Posyandu n % n %
Penimbangan Berat Badan 14 100,0 0 0,0
Pengukuran Tinggi Badan 10 71,4 4 28,6
Pengukuran Lingkar Kepala 8 57,1 6 42,9
Pemantauan Aktifitas Anak 3 21,4 11 78,6
Diberikan Imunisasi 11 78,6 3 21,4
Diberikan Makanan
5 35,7 9 64,3
Tambahan (PMT)
Diberikan Penyuluhan 8 57,1 6 42,9
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa semua responden mendapatkan
kegiatan penimbangan berat badan di posyandu dengan persentase
sebesar 100,0%. Namun untuk kegiatan pemantauan aktifitas anak,
hanya 3 responden saja yang mendapatkan kegiatan tersebut saat di
posyandu dengan persentase sebesar 21,4%.
f. Jumlah Baduta yang Memperoleh Kapsul Vitamin A (KVA)
Tabel 78
Distribusi Jumlah Baduta yang Memperoleh Kapsul Vitamin A
(KVA) di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa
Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Pemberian KVA n %
Ya 9 50,0
Tidak 7 38,9
Tidak Tahu 2 11,1
Total 18 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 50,0% baduta di
Dusun Balangtanaya dan Je’ne Dinging pernah diberikan Kapsul
Vitamin A (KVA). Sebanyak 38,9% baduta di Dusun Balangtanaya
dan Je’ne Dinging tidak pernah diberikan Kapsul Vitamin A (KVA),
dan sebanyak 11,1% responden di Dusun Balangtanaya dan Je’ne
Dinging tidak tahu apakah baduta mereka pernah mendapatkan Kapsul
Vitamin A (KVA). Hal ini disebabkan oleh faktor orang tua balita
tersebut yang tidak tahu mengenai pemberian Kapsul Vitamin A
(KVA).

99
g. Jumlah Baduta yang Memperoleh ASI
Tabel 79
Distribusi Jumlah Baduta yang Memperoleh ASI di Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar Tahun 2019
Pemberian ASI n %
Ya 15 83,3
Tidak 3 16,7
Total 18 100,0
Sumber: Data Primer PBL I, 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 83,3% baduta di
Dusun Balangtanaya dan Je’ne Dinging pernah diberikan ASI.
Persentase tersebut cukup tinggi, yang menandakan bahwa ibu
memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai pentingnya
pemberian ASI. Namun masih ada 3 baduta yang tidak memperoleh
ASI dengan persentase sebesar 16,7%. Hal tersebut dikarenakan sang
ibu tidak serumah dengan anaknya ataupun karena kondisi kesehatan
sang ibu tidak memungkinkan untuk pemberian ASI.
C. Pembahasan
1. Data Rumah Tangga
Balangtanaya merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Desa
Balangtanaya terdiri dari 5 dusun, diantaranya adalah Dusun Je’ne
Dinging, Dusun Balangtanaya, Dusun Maccini Baji, Dusun
Balangngasana, dan Dusun Panaikang Lompo. Khusus pendataan yang
dilakukan oleh Posko 17, kami mendata sebanyak 2 dusun, yaitu
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya. Dari hasil pendataan
didapatkan bahwa jumlah rumah yang telah didata sebanyak 201
rumah dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan pada kedua dusun ini yaitu laki-laki 47,2% sedangkan
perempuan 52,8%. Berdasarkan pendataan yang dilakukan, diperoleh
data bahwa kelompok umur dengan jumlah terbanyak adalah

100
kelompok umur 5-9 tahun dan 40-44 tahun dengan persentase sebesar
10,8%.
Penduduk Desa Balangtanaya khususnya penduduk Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya rata-rata paling banyak bekerja
sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yakni sebesar 24,4% dan paling
banyak memiliki profesi yang masuk dalam kategori petani / buruh
tani yakni sebesar 19,4%. Hal ini tergambarkan dari kondisi kedua
dusun tersebut yang dimana memang terletak di daerah yang masih
banyak lahan persawahan sehingga banyak dari penduduk yang
bekerja di bidang tersebut sebagai petani. Profesi lainnya ada yang
bekerja sebagai pedagang di pasar atau membuka warung/kios serta
beberapa lainnya ada yang bekerja sebagai pegawai honorer. Profesi
yang paling sedikit digeluti oleh penduduk Desa Balangtanaya
khususnya Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya adalah
nelayan dengan persentase sebesar 0,2%.
Tingkat pendidikan yang paling sedikit dimiliki oleh penduduk
Desa Balangtanaya khususnya di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya yaitu tamat akademik/sederajat sebesar 1,1%. Adapun
tingkat pendidikan terbanyak yang dimiliki yaitu tamat SMA dengan
persentase sebesar 21,1%. Data tersebut beda tipis dengan data
responden yang tingkat pendidikannya hanya sampai tamat sekolah
dasar, yaitu sebesar 20,9%. Besarnya persentase tersebut disebabkan
oleh kebanyakan dari mereka tidak melanjutkan pendidikannya karena
beberapa alasan yaitu tidak memiliki biaya, lebih memilih untuk
langsung bekerja dan dari diri orang itu sendiri yang memang tidak
ingin lanjut bersekolah.
Status pernikahan penduduk Desa Balangtanaya khususnya
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya yang terbanyak adalah
berstatus kawin sebesar 53,0% dan yang paling sedikit adalah berstatus
cerai hidup yaitu sebesar 0,5%. Adapun status merokok penduduk
Desa Balangtanaya pada kedua dusun adalah sebagian besar tidak

101
merokok dengan persentase sebesar 61,2% dan yang tidak merokok
sebesar 20,6%.
2. Data Lingkungan
Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi
atau kaadaan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup
kesehatan lingkungan antara lain mencakup perumahan, pembuangan
kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah,
pembuangan air kotor (limbah) dan sebagainya. Adapun yang
dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha
untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia
agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang
optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.
Dalam rangka meningkatkan kesehatan lingkungan perlu ada
upaya-upaya yang dapat dilakukan agar kesehatan lingkungan tetap
terjaga baik lingkungan yang bersifat fisik, biologis, sosial budaya,
dan ekonomi. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup menegaskan bahwa derajat kesehatan
seseorang dipengaruhi oleh banyak hal di antaranya sanitasi
lingkungan dan perilaku hidup sehat dari orang yang bersangkutan.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya makhluk hidup
dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dari 201 rumah
responden, sebagian besar diantaranya telah memiliki jamban.
Sebanyak 94,6% warga Desa Balangtanaya khususnya Dusun Je’ne
Dinging dan Dusun Balangtanaya memiliki fasilitas jamban keluarga.
Masing-masing persentase kepemilikan jamban yaitu sebanyak 61,8%
untuk Dusun Je’ne Dinging dan 38,2% untuk Dusun Balangtanaya.
Tingkat kepemilikan jamban di Desa Balangtanaya khususnya Dusun

102
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya sudah cukup baik dikarenakan
kedua dusun ini sudah pernah mendapatkan bantuan oleh pemerintah
setempat.
Dari aspek kepemilikan SPAL, terlihat bahwa sebagian besar
responden membuang air limbah dari kamar mandinya melalui
penampungan terbuka di pekarangan rumah mereka dengan persentase
sebesar 74,4% di Dusun Je’ne Dinging dan 38,7% di Dusun
Balangtanaya. Masyarakat di Desa Balangtanaya khususnya di Dusun
Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya lebih banyak menggunakan
air ledeng / PDAM sebagai sumber air bersih dengan persentase
sebesar 69,4% di Dusun Je’ne Dinging dan 58,7% di Dusun
Balangtanaya. Kemudian, sumber utama air minum paling banyak
digunakan oleh responden di Desa Balangtanaya adalah air ledeng /
PDAM dengan persentase sebanyak 48,8% di Dusun Je’ne Dinging
dan 43,8% di Dusun Balangtanaya.
3. Data Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi
setiap orang. Semua orang ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan
yang sama dalam pelayanan kesehatan. Dalam Undang Undang Dasar
Tahun 1945 Pasal 28 dan Pasal 34 menyatakan negara menjamin
setiap warga negara mendapatkan hidup sejahtera, tempat tinggal,
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia, namun
sering terjadi dikotomi dalam upaya pelayanan kesehatan, pelayanan
kesehatan yang baik hanya diberikan bagi kalangan masyarakat yang
mampu sedangkan masyarakat yang kurang mampu tidak
mendapatkan perlakuan yang adil dan proporsional.
Asuransi kesehatan adalah suatu sistem pembiayaan yang
memberikan jaminan penggantian sosial dalam menghadapi risiko
yang disebabkan oleh gangguan kesehatan (penyakit) baik penyakit
yang dapat disembuhkan dengan pelayanan rawat jalan maupun
perawatan yang lebih intensif atau rawat inap. Keadaan tersebut

103
sebagai akibat adanya gangguan kesehatan dan menimbulkan kerugian
yang disebabkan pengeluaran biaya untuk pengobatan dan perawatan
serta kerugian akibat hilangnya waktu kerja.
Berdasarkan hasil pendataan tentang asuransi kesehatan, 201
rumah tangga yang didata, sebagian besar memiliki asuransi kesehatan
dengan persentase sebesar 78,1% untuk kedua dusun. Jenis
kepesertaan BPJS Penerima Bantuan Iuran mendapatkan persentase
terbesar yakni 82,9% di Dusun Je’ne Dinging dan 85,5% di Dusun
Balangtanaya.
Tingkat pengetahuan masyarakat Desa Balangtanaya khususnya
Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya mengenai rumah sakit
terdekat cukup baik, sebagian besar responden mengetahui bahwa RS
Padjonga Dg Ngalle sebagai rumah sakit terdekat. Sebagian besar
responden menggunakan kendaraan pribadi (motor/mobil) untuk ke
rumah sakit dengan persentase sebesar 62,8%.
Adapun tingkat pengetahuan masyarakat Desa Balangtanaya
khususnya Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya mengenai
puskesmas terdekat cukup baik, sebagian besar responden mengetahui
bahwa Poskesdes Balangtanaya sebagai puskesmas terdekat. Sebagian
besar responden juga menggunakan kendaraan pribadi (motor/mobil)
untuk ke puskesmas dengan persentase sebesar 65,6%.
4. Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Kondisi sehat dapat
dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi
perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga.
Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan

104
oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua
pihak.
Berdasarkan hasil pendataan kami sebagian besar responden
yang memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah dengan persentase
sebesar 83,0% di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging. Ini
menandakan bahwa penduduk Desa Balangtananya dapat terjangkit
penyakit pernapasan akibat kebiasaan merokok dalam rumah.
Kemudian, sebagian besar responden tidak rutin melakukan olahraga
dengan persentase sebesar 28,6% di Dusun Balangtanaya dan Dusun
Je’ne Dinging. Dapat dikatakan bahwa banyak masyarakat yang
belum menjalankan pola hidup sehat dengan olahraga secara rutin.
Responden yang sering mengonsumsi sayur di Dusun
Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging yakni sebesar 26,0%,
sedangkan responden yang jarang mengonsumsi sayur yakni sebesar
67,2% dan responden yang tidak pernah mengonsumsi sayur yakni
sebesar 6,8%. Responden yang jarang mengonsumsi buah yakni
sebesar 46,4%, responden yang sering mengonsumsi buah yakni
sebesar 14,8% dan responden yang tidak pernah mengonsumsi buah
yakni sebesar 38,8%.
Responden yang setiap hari mengonsumsi makanan manis di
Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging yakni sebesar 15,8%
dan responden yang tidak pernah mengonsumsi makanan manis yakni
sebesar 36,0%. Responden yang setiap hari mengonsumsi minuman
manis di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging yakni sebesar
22,1% dan responden yang tidak pernah mengonsumsi minuman
manis di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging yakni sebesar
9,5%. Hal tersebut berhubungan dengan rendahnya angka kejadian
Diabetes Mellitus di kedua dusun tersebut. Responden yang setiap hari
mengonsumsi makanan berlemak di Dusun Balangtanaya dan Dusun
Je’ne Dinging yakni sebesar yakni sebesar 5,4% dan responden yang
tidak pernah mengonsumsi makanan berlemak yakni sebesar 8,7%.

105
Sebagian besar responden mengonsumsi makanan berlemak ketika
menghadiri pesta. Responden yang setiap hari mengonsumsi minuman
berkarbonasi di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging yakni
sebesar 2,2% dan responden yang tidak pernah mengonsumsi
minuman berkarbonasi di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne
Dinging yakni sebesar 53,4%.
Responden yang setiap hari mengonsumsi makanan asin di
Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging yakni sebesar 8,7%
dan responden yang tidak pernah mengonsumsi makanan asin yakni
sebesar 7,8%. Responden yang setiap hari mengonsumsi minuman
berenergi di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging yakni
sebesar 1,3% dan responden yang tidak pernah mengonsumsi
minuman berenergi yakni sebesar 77,6%. Responden yang setiap hari
mengonsumsi makanan yang dibakar di Dusun Balangtanaya dan
Dusun Je’ne Dinging yakni sebesar 3,5% dan responden yang tidak
pernah mengonsumsi makanan yang dibakar yakni sebesar 12,8%.
Responden yang setiap hari mengonsumsi bumbu penyedap di Dusun
Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging yakni sebesar 34,7% dan
responden yang tidak pernah mengonsumsi bumbu penyedap yakni
sebesar 17,8%. Responden yang setiap hari mengonsumsi makanan
yang diawetkan di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging
yakni sebesar 2,4% dan responden yang tidak pernah mengonsumsi
makanan yang diawetkan yakni sebesar 45,3%. Responden yang
setiap hari mengonsumsi mie instan di Dusun Balangtanaya dan
Dusun Je’ne Dinging yakni sebesar 5,6% dan responden yang tidak
pernah mengonsumsi mie instan yakni sebesar 22,4%.
Penduduk di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging
yang melakukan pencegahan gigitan nyamuk dengan cara tidur
menggunakan kelambu sebesar 94%, menggunakan obat nyamuk
bakar/elektrik sebesar 39,8%, menggunakan kasa nyamuk sebesar

106
0,5%, menggunakan lotion repelant sebesar 0,5% dan menggunakan
obat nyamuk semprot sebesar 4,97%.
Adapun persentase kebiasaan responden di Dusun
Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging yang mencuci tangan pakai
sabun yakni sebesar 37,1 dan respnden yang tidak mencuci tangan
pakai sabun sebesar 4,8%. Responden yang mencuci tangan
menggunakan air mengalir di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne
Dinging yakni sebesar 42,6% dan responden yang tidak mencuci
tangan menggunakan air mengalir yakni sebesar 14%.

5. Data Bayi
Bayi merupakan salah satu periode usia manusia paling awal.
Rentang bayi yaitu 0-11 bulan.
a. Perilaku Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, diketahui
bahwa sebagian besar responden di Dusun Balangtanaya dan
Dusun Je’ne Dinging memberikan ASI Eksklusif kepada
bayinya, yaitu sebesar 83,3%.
b. Riwayat Imunisasi dan Posyandu
Berdasarkan hasil pendataan terhadap responden (ibu yang
memiliki bayi), sebagian besar responden yang memiliki Buku
KIA/KMS di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging
yakni sebesar 50,0% dan yang tidak memiliki Buku KIA/KMS
yakni sebesar 11,1%.
Buku KIA/KMS berfungsi untuk mengontrol dan
mengawasi kesehatan ibu beserta balitanya. Berdasarkan
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner ada beberapa jenis
imunisasi yaitu HB, BCG, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, DPT1,
DPT2, DPT3 dan Campak.

107
Dari beberapa jenis imunisasi paling banyak yang diberikan
pada bayi di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging
adalah BCG yakni sebesar 93,8% dan jenis imunisasi paling
sedikit yang diberikan pada balita yakni Campak sebesar 25,0%.
Responden yang membawa bayinya ke Posyandu selama 3
bulan terakhir di Dusun Balangtanaya dan Dusun Je’ne Dinging
yakni sebesar 77,8% dan yang tidak membawa bayi ke
Posyandu yakni sebesar 22,2%. Persentase responden yang
memiliki bayi dengan berat minimum di Dusun Balangtanaya
dan Dusun Je’ne Dinging yakni sebesar 0,6%.

D. Analisis Masalah
Hal yang paling penting dalam Pengalaman Belajar Lapangan adalah
kita harus mampu untuk menentukan prioritas masalah dari masalah-
masalah yang ada. Dalam menentukan prioritas masalah, yang harus
dilakukan adalah:
1. Analisis Situasi
Analisis situasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
dapat mengetahui karakteristik suatu daerah dan perilaku masyarakat.
Selain itu analisis situasi juga dilakukan apabila kita ingin
mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di suatu daerah dan
memecahkan masalah-masalah tersebut. Adapun yang perlu di
perhatikan dalam mengidentifikasi dan memecahkan suatu masalah
adalah :
a. Analisis masalah
Analisis masalah adalah suatu cara yang dilakukan untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di masyarakat.
Dalam analisis masalah, ada 4 faktor determinan (faktor blum)
yang perlu di perhatikan yaitu :
1) Lingkungan / environment

108
2) Perilaku / behaviour
3) Pelayanan kesehatan / health service
4) Kependudukan / genetic
b. Analisis penyebab masalah
Analisis penyebab masalah adalah suatu cara yang
dilakukan untuk mengetahui penyebab-penyebab masalah yang
ada di masyarakat. Sama seperti analisis masalah, dalam
menganalisis penyebab masalah juga diperhatikan 4 faktor
determinan (faktor blum) yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan dan kependudukan.

c. Analisis kemampuan
Analisis kemampuan adalah suatu proses yang dilakukan
untuk mengetahui kemampuan dalam menyelesaikan suatu
masalah yang ada.
2. Menyusun Skala Prioritas Masalah
Dalam menyusun skala prioritas masalah yang telah didapatkan
pada analisis masalah, digunakanlah metode USG. Pada penggunaan
USG, untuk menentukan suatu masalah yang prioritas, terdapat tiga
faktor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga faktor tersebut adalah
urgency, seriuosness, dan growth.
Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu
masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah
tersebut. Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah
tersebut terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan
kerugian bagi organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas,
keselamatan jiwa manusia,sumber daya atau sumber dana. Semakin
tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin
serius masalah tersebut. Growth berkaitan dengan pertumbuhan

109
masalah. Semakin cepat berkembang masalah tersebut maka semakin
tinggi tingkat pertumbuhannya.Suatu masalah yang cepat berkembang
tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut.

Adapun prioritas masalah yang telah kami susun adalah:


Tabel 80
Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode USG

Kriteria Total
No Masalah Rangking
U S G Skor
Rendahnya
1 Pengetahuan tentang 2 2 1 5 7
HIV/AIDS
Penyakit Menular
2 2 3 3 8 4
(Diare dan ISPA)
Rendahnya
Kebiasaan
3 4 5 5 14 1
Mengonsumsi Buah
dan Sayur
Kepemilikan
4 3 2 2 7 5
Jamban
Rendahnya
5 Kebiasaan Menyikat 2 2 2 6 6
Gigi 3 Kali Sehari
Perilaku Merokok
Khususnya pada
6 5 4 4 13 2
Usia Remaja dan
Anak-Anak
Kesehatan Ibu dan
7 4 4 3 11 3
Anak (KIA)
Urgency Seriousness

110
1 = Sangat tidak mudah 1 = Sangat tidak mudah
2 = Tidak mudah 2 = Tidak mudah
3 = Cukup mudah 3 = Cukup mudah
4 = Mudah 4 = Mudah
5 = Sangat mudah 5 = Sangat mudah
Growth
1 = Sangat tidak mudah
2 = Tidak mudah
3 =Cukup mudah
4 = Mudah
5 = Sangat mudah
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode USG
untuk menyusun prioritas masalah, maka didapatkan urutan prioritas
berdasarkan rangking yaitu :
1. Rendahnya kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur
2. Perilaku merokok khususnya pada usia remaja dan anak-anak
3. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
4. Penyakit Menular (Diare dan ISPA)
5. Kepemilikan Jamban
6. Rendahnya kebiasaan menyikat gigi 3 kali sehari
7. Rendahnya Pengetahuan Mengenai HIV/AIDS
Dari prioritas masalah yang ada di atas, kami hanya mengambil
3 masalah teratas yang telah diprioritaskan dengan menggunakan
metode USG. Adapun 3 masalah yang akan kami intervensi pada PBL
2 nanti adalah :
1. Rendahnya kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah
2. Perilaku rokok khususnya pada usia remaja dan anak-anak
3. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
3. Alternatif Pemecahan Masalah
Adapun alternatif pemecahan masalah yang ada, yaitu :
a. Intervensi Fisik

111
Intervensi fisik yang akan dilakukan adalah pembuatan papan
wicara yang menarik mengenai pentingnya mengonsumsi sayur
dan buah, bahaya rokok khususnya pada usia remaja dan
pentingnya menjaga Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
b. Intervensi Non Fisik
Untuk intervensi non fisik meliputi:
1) Penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dan gizi seimbang dengan mengonsumsi buah dan
sayur di sekolah-sekolah yang ada di Desa Balangtanaya
khususnya di Dusun Je’ne Dinging dan Dusun Balangtanaya.
2) Sosialisasi mengenai bahaya rokok khususnya pada usia
remaja dan anak-anak.
3) Penyuluhan mengenai pentingnya meningkatkan Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA)
4. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Dalam merealisasikan setiap rencana kerja yang telah ditetapkan
oleh mahasiswa PBL I Posko 17 Desa Balangtanaya, terdapat beberapa
hal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat.
a. Faktor Pendukung
Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam melaksanakan
rencana kerja kelompok kami adalah:
1) Kesediaan Pemerintah Kabupaten Takalar, Pemerintah
Kecamatan Polongbangkeng Utara dan Pemerintah Desa
Balangtanaya untuk menerima kami di daerahnya.
2) Adanya dukungan dari semua elemen yang ada di Desa
Balangtanaya, baik Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan
Tokoh Pemuda.
3) Sikap dan penerimaan tuan rumah dalam hal ini keluarga
Bapak Syamsir Dg. Rowa yang begitu baik dan mendukung
segala aktifitas kami.

112
4) Antusiasme dan respon positif dari masyarakat yang sangat
mendukung kami dalam pengambilan data primer.
5) Adanya bimbingan, arahan dan nasihat dari pengelola dan
pembimbing PBL I, Jumriani Ansar, S.KM, M.Kes selaku
supervisor yang memberikan bekal kepada kami dalam
pelaksanaan PBL.
6) Kerjasama, kekompakan, dan kerja keras serta koordinasi
yang baik dari peserta PBL I Posko 17 Desa Balangtanaya
Kecamatan Polongbangkeng Utara.

b. Faktor Penghambat
Adapun beberapa kendala yang kami hadapi dalam
pelaksanaan PBL I di Desa Balangtanaya ini antara lain:
1) Penguasaan Bahasa
Kurangnya kemampuan kami sebagai pewawancara
dalam menggunakan bahasa daerah khususnya bahasa daerah
Takalar yang menyebabkan terkadang kami sulit menjalin
komunikasi dengan warga yang kurang menguasai bahasa
Indonesia.
2) Kurangnya Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan responden mengenai kondisi
rumah tangga, istilah umum kesehatan dan daya ingat.
3) Faktor Kesibukan Responden
Sebagian besar masyarakat yang ada di Desa
Balangtanaya khususnya Dusun Je’ne Dinging dan Dusun
Balangtanaya sulit ditemui pada saat pagi hari karena
kesibukan penduduk yang sebagian besar bekerja di sawah.
Hal ini membuat kami harus mengadakan pendataan hingga
sore hari.

113

Anda mungkin juga menyukai