Anda di halaman 1dari 61

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN

Ns. Zahrah Maulidia, S.SK.Kep, M.Kep


Pengertian
 System endokrin merupakan sistem
kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless).
 Respons Sistem Endokrin sifatnya lambat
: menit, jam,bulan, atau tahun.
 Komunikasi Sistem Endokrin melalui
media yaitu HORMON. Hormon
bertindak sebagai "pembawa pesan“
melalui aliran darah ke berbagai sel dan
menerjemahkan "pesan“ sebagai tindakan
 Jaringan endokrin  endo=dalam;
mengeluarkan hormon yang akan dibawa
darah agar dapat digunakan oleh organ
target
 Jaringan eksorin  ekso = luar;
mengeluarkan sekret melalui sel epitel
seperti keringat
Introduce kelenjar endokrin
 adalah kelenjar yang mengirimkan hasil
sekresinya langsung kedalam darah yang
beredar dalam jaringan kelenjar tanpa
melewati duktus atau saluran. hasil
sekresinya disebut HORMON
FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN
1. Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan
kedalam darah yang diperlukan oleh jaringan-jaringan
dalam tubuh tertentu
2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
4. Merangsang pertumbuhan jaringan
5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan
absorpsi glukosa pada usus halus
6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat
arang, vitamin, mineral dan air
SIFAT-SIFAT HORMON
 Bekerja secara spesifik pada organ, bagian
tubuh tertentu atau aktivitas tertentu
 Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat
sedikit tetapi memiliki pengaruh besar
terhadap aktivitas tertentu dalam tubuh
 Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak
spontan seperti pada pengaturan oleh syaraf
 Sebagai senyawa kimia, hormon tidak
dihasilkan setiap waktu. Hormon diproduksi
hanya apabila dibutuhkan
Sistem endokrin
Dasar dari sistem endokrin adalah;
1. Hormon (as body’s chemical messenger) yang
mengirim informasi dan instruksi dari satu set
sel ke sel yang lain
2. Glands atau kelenjar adalah group sel yang
memproduksi dan mengeluarkan atau
memberikan kimiawi (eksokrin ;saliva, keringat,
endokrin ; 20 hormon dalam sistem tubuh)
KELENJAR ENDOKRIN
 Kelenjar hipofise atau pituitary (hypophysis or pituitary
gland), terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak
 Kelenjar Pineal, di atas kel. hipofise
 Kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok,
terletak di leher bagian depan
 Kelenjar paratiroid (parathyroid gland), dekat kelenjar tiroid
 Kelenjar suprarenal (suprarenal gland), terletak di kutub
atas ginjal kiri-kanan
 Pulau langerhans (islets of langerhans), di dalam jaringan
pancreas
 Kelenjar kelamin (gonad) laki-laki di tetis dan perempuan
di indung telur.
 Kelenjar Timus, di dalam mediastinum di belakang os sternum
Kelenjar endokrin
Kontrol dan link utama
sistem endokrin
 Sistem endokrin

Hipofisis

Tiroid

Para-tiroid

Korteks
adrena;
Medula
adrenal

Ovarium
dan testis
HIPOTALAMUS
 Merupakan pusat tertinggi sistem kelenjar
endokrin yang menjalankan fungsinya
melalui hormonal dan saraf.
 Hormon yang dihasilkan adalah faktor R
(releasing) dan I (inhibiting) yang
mengontrol sintesa dan sekresi hormon
hipofise anterior sedangkan kontrol
terhadap hipofise posterior melalui kerja
saraf.
GLAND HYPOPHYSE (KELENJAR HIPOFISIS)

 Disebut sebagai Master Gland karena


mensekresi hormon yang selanjutnya akan
mengendalikan sekresi hormon oleh
kelenjar endokrin lainnya . Beratnya 1 gr
 Dibagi menjadi 3 lobus :
- Lobus anterior (adenohipofisi)
- Lobus Posterior (neurohipofisis)
- Lobus intermediate
a.Hipofise Anterior

 Melepaskan : GH, TSH, ACTH, Prolactin,


Gonadotropin Hormon (LH dan FSH).

GH (Growth Hormon) / Somatotropik


 Fungsi Utama : pertumbuhan tulang  bertambah
panjang

 Pengaruhnya dr bayi s.d. pubertas

 Defisiensi GH sblm pubertas : Gygantisme

 Defisiensi GH setelah pubertas: Akromegali

 Sekresi me pd keadaan stres, hyperglikemia dan tidur


5
LANJUTAN
 Prolaktin merangsang pertumbuhan
jaringan payudara dan laktasi
 TSH merangsang kelenjar tyroid,
menambah metabolisme lemak
 Gonadotropik hormon (LH dan FSH) 
mempengaruhi pertumbuhan, maturitas
fungsi organ seks sekunder dan primer
 ACTH (Adrenocorticotropic hormon)
merangsang pembentukan steroid oleh
korteks adrenal
HIPOFISIS POSTERIOR
 Terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut
neurohipofise
 Hormon yg dihasilkan :
 ADH/ vasopressin  meningkatkan
reabsopsi air oleh tubulus distal dan
tubulus koleduktus ginjal sehingga
menurunkan produksi urin.
 Oksitosin  merangsang pengeluaran ASI,
kontraksi uterus, terlibat dalam transport
sperma dalam traktus reproduksi wanita.
HIPOFISIS INTERMEDIATE
 Terletak diantara lobus posterior dan
anterior.
 Menghasilkan MSH/ melanotropin yang
berfungsi merangsang melanogenesis :
memberi warna gelap pada kulit.
 Selain itu juga menghasilkan Endorphin:
Mengendalikan reseptor rasa nyeri
KELENJAR HIPOFISIS
GLAND PINEAL / KELENJAR
PINEAL
 Terletak diatas kelenjar Hipofise.
 Menghasilkan hormon Melatonin.
 Fungsi: mengatur sekresi yang dilakukan
Oleh Corpus Lutheum dan mengaktifkan
sel melanosit menghasilkan melatonin
untuk warna kulit.
GLAND THYROID/KELENJAR
TIROID
 Terletak di leher bagian depan, di samping
kiri dan kanan trakea.
 Kelenjar tyroid menghasilkan 2 jenis
hormon :
◦ T3 (triiodotironin)
◦ T4 (tetraiodotironin/Tiroksin)
 Bahan dasar pembtkan hormon adalah
yodium yang diperoleh dari mknan dan
minuman
 Fungsi kel tyroid :
◦ Mengatur keg metabolik, konsumsi
karbohidrat
◦ Merangsang oksidasi
◦ Mengatur penggunaan O2 dan pengeluaran
CO2
◦ Mempengaruhi perkemb susunan saraf
◦ Merangsang pertumbuhan
GLAND PARATYROID
 Menempel pada bagian anterior dan
posterior kedua lobus kelenjar tyroid,
menghasilkan hormon paratiroksin.
 Fungsi hormon paratyroid :
◦ Meningkatkan kadar Ca dan menurunkan
kadar fosfat
◦ Meningkatkan resorbsi tulang shg serum Ca
meningkat
◦ Organ target PTH  tulang, ginjal dan usus
halus
Test laboratorium
 Pemeriksaan faal kelenjar tiroid
Kadar hormon
T4 = kadar hormon tiroksin total serum (4.6 12 ug/dl)
T3 = kadar hormon triiodothyronine total serum (80-
180ng/dl)
rT3 = kadar ‘reverse triiodothyronine’ serum
TSH = kadar Thyroid Stimulating hormon serum (0.5 – 6
uU/ml)
Protein pengangkut
TBG = thyroxine binding globulin
TBPA = thyroxine binding prealbumin
T3U = T3 resin uptake
TBI = thyroxine binding Index
Kelaianan pada hormon ini dapat
menyebabkan
• gangguan pertumbuhan
• gangguan emosi
• gangguan kontraksi dan laktasi
• gangguan sistem
Kelenjar tiroid berfungsi untuk
metabolisme dg mengatur kadar Ca
+ dan pembakaran nutrisi menjadi
energi; tiroksin & triidothyronin
Goiter

eksoptalmus
Tiroidektomy (adenoma)
KELENJAR PANKREAS
 Terletak di retroperitoneal rongga abdomen
bagian atas dan terbentang horizontal dari
duodenum ke lien. Jaringan utama pankreas
terdiri atas :
◦ Asini
 Berfungsi untuk mensekresikan getah pencernaan ke
dalam duodenum
◦ Pulau Lagerhans
 Tidak mengeluarkan sekretnya keluar tapi langsung ke
dalam darah
 Pulau lagerhans terdiri dari beberapa sel : sel alfa / sel A,
sel beta / sel B, sel C dan sel D
 Pulau Langerhans
 Sel alfa/ sel A
◦ Menghasilkan glukagon yang berfungsi untuk
meningkatkan kadar glukosa dalam darah
dengan cara memobilisasi glukosa, asam lemak
dan asam amino dari tempat cadangannya ke
dalam darah.

 Sel beta/ sel B


◦ Mensekresi insulin yang berfungsi untuk
menurunkan kadar glukosa darah dengan cara
meningkatkan simpanan glukosa hati ke hati
◦ Sel C
 Mensekresi somatotastin yang berpengaruh :
 Menekan Gh
 Menghambat saluran cerna (pengosongan lambung,
sekresi asam lambung, kontraksi bladder)

◦ Sel D
 Mensekresi polipeptida (Gastrin)
Tugas pankreas
 Menyekresikan 3 hormon yang bertugas
untuk pengaturan kadar glukosa dalam
darah yaitu
 1. insulin
 2. glukagon
 3. somatostatin
1. Insulin
 Insulin berperan menurunkan kadar
glukosa dara dengan cara meningkatkan
asupan, penggunaan dan penyimpanan
glukosa dalam hati, otot dan jaringan
lemak.
 Insulin dibersihkan dari plasma oleh hati
dan ginjal
 Jika insulin tidak ada maka lemak
digunakan sebagai pengganti metabolik 
katabolisme protein dan menghambat
pertumbuhan
2. Glukagon
 Hormon yang dikeluarkan ketika kadar
glukosa turun drastis kurang dari 90 mg/dl
 Glukagon bereaksi dihati untuk
meningkatkan kadar glukosa plasma
 Glukagon dilepas pada saat aktifitas dan
membantu mencegah hipoglikemia
3. Somatostatin
 Somatostatin dilepas setelah asuoan
makanan dan menghambat pelepasan
insulin dan glukagon
 Aktifitas somatostatin adalah
memperlambat absorbsi nutrisi di saluran
pencernaan
KELENJAR ADRENAL

 Terletak di kutub atas kedua ginjal


sehingga disebut juga kelenjar suprarenal
 Kelenjar adrenal terdiri dari 2 lapis :
◦ Medula adrenal
◦ Korteks adrenal
Medulla Adrenal
 Berfungsi sebagai bagian dari sistem saraf
otonom. 90% hasil sekresi medula adrenal
adalah efinefrin/adrenalin, sisanya
norefinefrin
 Fungsi:
 Meningkatkan denyut jantung
 Menambah tekanan darah
 Mempercepat pernapasan
 Meningkatkan produksi gula darah di hati
Korteks adrenal
 Dibagi menjadi 3 zona :
 ZONA GLOMERULUS
 Menghasilkan aldosteron (mineralokortikoid), Fungsi:
merangsang penyerapan ion Natrium dari tubulus ginjal dan
menurunkan penyerapan ion Kalium, sehingga
mempertahankan tekanan osmotik darah. Efek primer pada
metabolisme air dan mineral.
 ZONA FASICULATE
 Menghasilkan cortisol (glukokortikoid), hormon stress
Fungsi: meningkatkan pembentukan glukosa dari asam Amino,
antialergi dan inflamasi, menghasilkan energi. Memicu nafsu
makan dan deposisi lemak dijaringnan lemak. Meningkat pada
pagi hari dan menurun pada tengah malam
 ZONA RETIKULARIS
 Menghasilkan androgen (efek maskulinisasi) dan estrogen
(tidak mempunyai efek feminisasi), efek primer untuk tanda-
tanda sex sekunder.
KELENJAR TIMUS
 Terletak di dalam mediastinum di belakang
os sternum. Menghasilkan hormon timus.
Hanya dijumpai pada anak usia di bawah
18 tahun, ukurannya pada bayi kira2 10 gr,
bertambah pada masa remaja 30-40 gr,
kemudian berkerut.
 Fungsi kelenjar timus
◦ Mengaktifkan pertumbuhan badan
◦ Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
◦ Sebagai imunitas tubuh
Kelenjar Testis
 Kelenjar Testis terletak di bagian interstitial
testis. Kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel leydig
dan menghasilkan hormon Ralaksin dan
Testosteron. Hormon Ralaksin berperan dalam
mengatur relaksasi otot-otot yang berkaitan
dengan sifat kelamin. Hormon Testosteron
berperan penting dalam pengaturan
pembentukan sperma dan ciri kelamin skunder
pria . Sel tetis  Spermatogonia 
spermatozoa
Kelenjar Ovarium
 Ovarium menghasilkan 2 macam hormon
◦ Hormon estrogen (hormon-hormon folikuler)
dihasilkan oleh folikel de Graff
◦ Hormon progesteron  korpus luteum
 Hormon estrogen berperan penting
dalam mengatur siklus menstruasi dan
mengatur sistem reproduksi
 Hormon Progesteron berperan
penting dalam mengatur siklus
menstruasi, perkembangan ovum dan
ciri kelamin skunder wanita.
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

a. Riwayat Kesehatan Sekarang

- Kapan ciri seks sekunder mulai tampak


- Adakah perubahan pigmentasi kulit
- Apakah pernah mengalami perubahan rasa panas/dingin bila
berada di lingkungan baru
- Perubahan dalam aktivitas
- Perasaan malas dan cepat lelah
- Perubahan dalam nafsu makan
- Perubahan dalam BB
- Perasaan haus dan banyak minum
- Perubahan pola pikir, perubahan suara

22
Pengkajian
 Riwayat  data demografi
 Keluhan utama dan manifestasi klinis
 A. nyeri  abdomen, karakteristik nyeri
(PQRST)
 B. infeksi atau inflamasi (TRKDF)
 C. manifestasi gastrointestinal (BB, nafsu
makan, riwayat keluarga)
 D. perubahan kulit  sukar sembuh,
pitting edema, tekstur, bentuk
Pemeriksaan fisik (Black, 2014 P. 572
Tabel 42-1)
 Inspeksi  warna kulit, mata, bentuk
abdomen, status nutrisi, BB
 Auskultasi  letakkan di kuadran atas
tubuh
 Perkusi  suara perkusi dikuadran
keempat
 Palpasi  semua kuadran
Note
 Kuadran kanan atas atau nyeri epigastrik
dari hati atau traktus biliaris
 Nyeri epigastrik dari pankreas, lambung
atau doudenum yang menjalar hingga ke
punggung
Pengkajian fisik kelenjar tiroid
 Inspeksi  tiroid tidak terlihat
 Palpasi  kelenjar tiroid akan
naik turun pada aktivitas
menelan. Istmus ada ditengah,
terasa lembut, lobus sebelah
kanan lebih besar sedikit dari
lobus kiri. Teksturnya elastis
tanpa nodul. Tidak lunak
 Auskultasi  tidak terdengar
suara bruits diatas lobus
Palpasi
Interpretasi Tiroid
Pemeriksaan penunjang
 USG, MRI, Biopsi, tes fungsi, uji
laboratorium dll
Pankreatitis
 Kadar amilase. Rata-rata 2 jam setelah timbulnya gejala
pankreatitis, terjadi kenaikan kadar serum amilase.
Kadar ini tetap tinggi selama 24-48 jam, sedang
kadarnya dalam urine tetap tinggi sampai 72 jam.
Kenaikan kadar serum amilase bila lebih dari 10 hari
harus dipertimbangkan adanya komplikasi atau
nekrosis pankreas. Bila kadar amilase dalam serum
seseorang sebesar 5 kali normalnya, dapat dipastikan
orang tersebut menderita pankreatitis akut.
 Kadar lipase. Kadar lipase dalam serum juga meninggi.
Kenaikan kadar lipase ini paralel dengan kenaikan
serum amilase.

Anda mungkin juga menyukai