Anda di halaman 1dari 10

Nama :Maulana Rabbani

NIM :202201051
Prodi :D3 Keperawatan 1B

RESUME
SISTEM ENDORKIN (HORMON)
Sistem endorkin
Sistem endokrin yaitu  jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan
hormon. Hormon ini yang membantu mengontrol banyak fungsi penting, termasuk
kemampuan mengubah kalori menjadi energi yang digunakan untuk menjalankan
fungsi seluruh sel dan organ tubuh.
Hormon
Hormone yaitu zat kimiawi yang dikeluarkan ke dalam sirkulasi darah,banyak
hormone yang dikeluarkan oleh kelenjar endorkin ke dalam tubuh >< kelenjar
eksokrin yang menghasilkan produk keluar tubuh.
Penghasil hormon pada tubuh manusia

 Kelenjar pitiutari, yang terletak dibagian dasar otak


 Kelenjar tiroid, Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3) yang bertugas untuk mengatur proses metabolisme tubuh.
Selain itu, hormon ini juga berperan dalam pembentukan jaringan tulang,
pengaturan suhu tubuh, dan perkembangan otak serta sistem saraf.
 Kelenjar paratiroid, Kelenjar ini melepaskan hormon paratiroid yang berperan
dalam mengatur kadar kalsium dalam darah.
 Kelenjar adrenal,  terbagi menjadi dua bagian, yaitu korteks dan medulla
 Klenjar pancreas, memproduksi 2 hormon yaitu hormone glucagon dan dan
hormon insulin.
 Kelenjar reproduksi, pada wanita yaitu ovarium dan pria yaitu testis

Hipotalamus
Terdapat dalam otak yang berfungsi sebagai pengatur sebagian besar sekresi
endorkin dan mengeluarkan sebagian besar hormone pengaruh serta sebagian
besar mengatur hipofisis.
Kelenjar hipofisis

 Facies superior os sphenoidale bentuk pelana, disebut sella turcica


 Cekungan di tengah: fossa hypophysialis
 Ukuran:1,5 cm x 1cm x 0,5-0,75 cm
 Letaknya di sella tursica os spenoid
 Terdiri atas 4 bagian:
1. Pars anterior/distalis
2. Pars tuberalis
3. Pars intermedia
4. Pars posterior / nervosa-> asal: entoderm
Adenophipofisis
Mengeluarkan 6 hormon :
1.Adrenocorticotropic hormon (ACTH) 
2.Thyroid stimulating hormon (TSH)
 Mengatur thyroid dan hormon yang dikeluarkan
3Luteinizing hormon (LH)
 Pengeluaran Ova, produksi testosteron 
4.Follicle-stimulating hormone (FSH)
 Pengeluaran estrogen, testosteron, ova, dan produksi  sperma
5.Prolactin – perkembangan kelenjar payudara –persiapan menyusui
6.Growth Hormon – pertumbuhan sel 
Hormon adenophipofisis
PRL:
 Wanita :   merangsang  laktasi
 Pria :   PRL ↓ sekresi LH secretion (Cat :  PRL >> me ↓ kadar testosteron → 
sterilitas)
 Dikontrol oleh  PRH &  PIH
TSH:
 Bekerja pada klj sebagai perangsang dan penghambat sekresi
 TSH >> → goiter
 Mekanisme umpan balik via thyroid hormon dalam darah
 Stress dan dingin mempengaruhi sekresi TSH
Hormon adenophipofisis (2)
ACTH:
 Bekerja pada  cortex  adrenal → pengeluaran  cortisol
Medulla adrenal : aldosteron, hormon seks
 stress ↑ sekresi CRH -- ↑ sekresi  ACTH 
 Mekanisme umpan balik negative
LH & FSH:
 LH pd pria & wanita : sekresi hormon sex (testosteron & progesteron)
 FSH pada wanita : tumbuh-kembang folikel ovarium & sekresi estrogen
 FSH pada pria : prod sperm
 Kedua hormon diatur oleh GnRH yang konsentrasinya tdk signifikan sampai
pubertas
Growth hormone (somatotropin)
 Merangsang sel tumbuh dan berkembang
 Menaikan transport asam amino dan sintesis protein 
 Menaikan metabolisme lemak
 Menurunkan pemakaian KH
Neurohiposis
Dua  hormon peptida utama:
1) Oksitosin
 Merangsang kontraksi otot uterus
 Merangsang pengeluaran susu dari kelenjar payudara
2) Vasopresin (ADH/Antidiuretic Hormone)
 Merangsang reabsorpsi air oleh ginjal
 Merangsang penyempitan pembuluh darah
Reflek pengeluaran susu atau asi
 Hisapan bayi (stimulus) pada puting susu lalu merangsang saraf sensorik lalu
impuls ke hipotalamus (HT)  
 HT (sel neurosekretoris) mengeluarkan oksitosin lalu Hf Post ke Sirkulasi
kemudian organ target (gld mammae)
 Oksitosin di GM menyebabkan kontraksi kelenjar payudara sehingga
Pengeluaran Susu/ASI lalu hisapan bayi
kelenjar pinealis
 Hormon Utama : melatonin, bertanggung jawab terhadap irama panjang :
bulanan/musiman 
 Distimulasi oleh gelap, dihambat oleh terang
 Pematangan organ reproduksi, irama tubuh/sirkadian
Kelenjar tiroid
 Letak di leher bagian depan
 Bentuk seperti huruf H : 
      Vertikal → bilobi Horizontal → isthmus
 Setinggi VC5 - VT1
     Lobus   : p1/2an C. thyroidea – C. trachealis 4 – 5
    Istmus  : C. thyroidea 2 - 3
 Kadang dijumpai: 
     - Lobus piramidalis
     - M. levator glandulae
     - Glandula thyrois assesoria
 Dibungkus 2 kapsul :
     1. Capsula propria/true capsula berhub. Fascia  
         Pretrakhealis (bag Fascia Cervicalis profunda)
     2. Capsula spuria/false capsula : Dalam : kapsul kelj.
Struktur : 
 Mengandung folikel yang dikelilingi sel-sel yang mengelilingi lumen. Lumen
mengandung  material yang disebut colloid (glycoprotein). Hormon
dikeluarkan oleh sel via colloid atau langsung via darah.
 Terdapat juga sel sekresi hormon extrafollicular disebut C cells yang terdapat
pada antar lumen.  
Produksi Hormon :
 Thyroxine (T4) dibuat oleh follikel
 Triiodotyronine (T3) dibuat oleh  follikel
 Calcitonin dibuat  oleh sel C
Glandula paratiroidea
 Dua ps (superior et inferior), kecil, pada margo (dataran) posterior glandula
thyroidea dalam capsula thyroidea 
 Posisi gl. Parathyroidea superior konstan : tengah margo posterior lobus
glandula thyroidea & dorsal n. laryngeus recurrens 
 Posisi gl. Parathyroidea inferior dapat terletak dalam/luar/belakang caps. gl.
thyroidea & ventral n.laryngeus recurrens 
Fungsi & Kerja Paratiroidea
 Me↑ kadar  (Ca2+) darah & ↓ kadar  (PO42-) darah 
 Melalui :
 Pengeluaran Ca2+ & PO42- dari tulang ke darah dengan Me↑ aktivitas
osteoclast 
 Menyebabkan ginjal memindahkan ion  PO42- dari urine
 Me↑ produksi vitamin D 
 PTH diatur oleh kadar  calcium darah – bukan kelenjar lain
Glandula Timus
 Pipih, 2 lobus
 Di antara sternum dan pericardium
 Dalam mediastinum superior
 Ukuran : Bayi >> → membesar pubertas → involusi → jaringan lemak
 Sumber limfosit T 
Kelenjar Adrenal
 Terletak di atas ginjal, setinggi L1, dalam fascia renalis
 Lebar 3-5 cm, ketebalan 0,4-0,6 cm, berat 3,5 – 6 g, lbh berat pd wanita
 Kecil, kuning & pipih t.a.:
1. Kortek 🡪 mesoderm
2. Medula 🡪 ektodermal
3. Kapsula: keras, jaringan ikat
Korteks adrenal
Aldosterone/
mineralocorticoid
Mengatur kadar elektrolit –mineral dalam darah  (Misal :  Na+ and K+ ion)
Dikontrol via :
 Konsentrasi ion plasma tubuh mempengaruh sekresinya langsung 
 Ginjal sekresi  renin sebagai  respons thd perubahan kadar  electrolit,
meningkatkan aktivasi  angiotensin dalam darah, yang menyebabkan sekresi 
aldosterone 
 ACTH dari adenohipofisis 
Cortisol/ glucocorticoid
Menjaga kadar gula darah dalam batas normal
Aksi khusus :
Meningkatkan konsentrasi asam amino dalam darah dengan menghambat sintesis
protein
Meningkatkan pemecahan lemak untuk energi daripada KH)
Merangsang hati untuk mensintesis glukose bukan dari KH, tapi dari asam amino
dan glycerol, disebut gluconeogenesis.
Medula adrenal
Beraksi seperti bagian dari sistem saraf simpatis  (fight or flight)
Sekresi 2 hormon amino :
 norepinephrine (20%)
 epinephrine (80%)
Distimulasi langsung oleh neuron preganglionik dikontrol oleh  hypothalamus
sehingga seolah-olah sebagai bagian dari sistem saraf otonom, bukan sebagai
hormone
Pancreas
 2 bagian kelenjar : 1% endokrin &
99% eksokrin (enzim digestif)
 Lunak, memanjang, berbentuk huruf C
 Melintang dinding abdomen posterior
 Dalam regio epigastrica dan hipochondriaca sinistra
 Caput dikelilingi duodenum
 Terbagi : caput, colum, corpus, cauda
Ductus penyalur sekret pangkreas
 Ductus Pancreaticus Wirsungi
    Berjalan transversal kanan kiri pancreas. Dari pertemuan duktus kecil
dari lobuli pada cauda pancreas – kanan kiri corpus – uk >> pada collum –
membelok ke dorsocaudal ke kanan – caput – bermuara ke papila duodeni
mayor
 Ductus pancreaticus assesorius Santorini
Bermuara pada papila duodeni minor yang letaknya 2,5 cm di atas papilla
duodeni mayor. Muara ductus dari corpus bagian bawah.
Fungsi Pankreas
1. Eksokrin : produksi enzim pencernaan (pancreatic juice)
2. Endokrin : sel pulau Langerhans →
    sel α : glukagon 
sel β : insulin  
    sel δ : somastostatin
Testis
Kelenjar bentuk ovoid yang tergantung dalam scrotum
Eksokrin - sperma
Endokrin - testosteron
  Melekat pada jaringan skrotum dan digantung oleh tangkai fibrovasculer yaitu
funiculus spermaticus yang meninggalkan canalis inguinalis melalui anulus
inguinalis profundus
  Terdiri banyak lobulus, tiap lobulus terdiri dari :
Tubulus Seminiferus untuk spermatogenesis
      Sel Interstisial Leydig yang mensekresi  testosteron.
Panjang 4-5 cm, lebar 2,5 cm, diameter anteroposterior 3 cm, berat 1 testis 0,5 – 1
Bangunan : ekstremitas superior et inferior
facies lateralis et medialis
margo anterior (cembung) et posterior (datar)
Struktur :
1.Tunika vaginalis propria lamina visceralis : lanjutan dari peritoneum
2. Tunika albuginea (profunda) melanjut ke dalam parenkim testis (septula testis ) :
lanjutan dari tiap lobulus
3. Mediastinum testis : daerah dekat margo posterior yang tak dicapai septula testis
4. Dalam parenkim : tubuli seminiferi contorti – tubuli seminiferi recti – berhubungan
mjd rete testis – masuk ke caput epididimis menjadi ductuli efferentes tes
Finukulus spermatikus
 Dibentuk pada annulus inguinalis lateralis oleh bangunan yang mengikuti
testis dan epididimis pada proses descensus testiculorum
 Dibungkus jaringan ikat ektraperitoneal, tdr :
1. Ductus deferens dan vasa differentialis 
2. A. testicularis diikuti pleksus nervosus testikularis
3. Pleksus pampiniformis : anyaman vena oleh vena yang membawa darah dari
testis dan epididimis
4. Vasa limfatika
5. A.cremasterika
Ovarium
Homolog dg Testis
     Produksi sel Ovum & sbg Klj. Endokrin (Estrogen, Progesteron, Relaxin)
Pada cekungan : fossa ovarica , pada dinding lateral pelvis
Melekat pada lig. Latum uteri
Dorsocaudal Tuba Uterina
Dibatasi ;
-  Cranial : A/V Iliaca ekterna
   - Caudal : obliterasi A. umbilicalis & ureter
   - Dasar : A/V iliaca interna
Vertikal dengan sumbu panjang
Ikut gerakan ligamentum latum dan uterus
Surface anatomi : setinggi SIAS & sdkt Lateral Linea Lateralis
Ligamenta pada ovarium
 Mesovarium
 Ligamentum ovarii proprium
   Fungsi : fiksasi ovarium terhadap uterus
 Ligamentum suspensorium ovarii (infundibulopelvicum)
   Fungsi : fiksasi ovarium ke dinding pelvis
   Terdapat bangunan : A/V ovarica
Pleksus ovaricus
Vasa lympatica

Anda mungkin juga menyukai