Anda di halaman 1dari 9

Nama : Eka Yunitasari

NIM : 202201028
Prodi : D3 Keperawatan A
Matkul : Anatomi Fisiologi

RESUME
SISTEM ENDORKIN (HORMON)
 Sistem Endorkin
Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan ho
rmon.
 Hormon
Hormone adalah zat kimiawi yang dikeluarkan ke dalam sirkulasi darah,banyak h
ormone yang dikeluarkan oleh kelenjar endorkin ke dalam tubuh >< kelenjar eks
okrin yang menghasilkan produk keluar tubuh.
 Penghasil hormon pada tubuh manusia
a. Kelenjar pitiutari, yang terletak dibagian dasar otak
b. Kelenjar tiroid, Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin (T4) dan triiodotiro
nin (T3) yang bertugas untuk mengatur proses metabolisme tubuh. Selain itu,
hormon ini juga berperan dalam pembentukan jaringan tulang, pengaturan suh
u tubuh, dan perkembangan otak serta sistem saraf.
c. Kelenjar paratiroid, Kelenjar ini melepaskan hormon paratiroid yang berperan
dalam mengatur kadar kalsium dalam darah.
d. Kelenjar adrenal,  terbagi menjadi dua bagian, yaitu korteks dan medulla
e. Klenjar pancreas, memproduksi 2 hormon yaitu hormone glucagon dan dan ho
rmon insulin.
f. Kelenjar reproduksi, pada wanita yaitu ovarium dan pria yaitu testis
 Hipotalamus
Terdapat dalam otak yang berfungsi sebagai pengatur sebagian besar sekresi en
dorkin dan mengeluarkan sebagian besar hormone pengaruh serta sebagian bes
ar mengatur hipofisis.
 Kelenjar hipofisis
 Facies superior os sphenoidale bentuk pelana, disebut sella turcica
 Cekungan di tengah: fossa hypophysialis
 Ukuran:1,5 cm x 1cm x 0,5-0,75 cm
 Letaknya di sella tursica os spenoid
 Terdiri atas 4 bagian:
1. Pars anterior/distalis
2. Pars tuberalis
3. Pars intermedia
4. Pars posterior / nervosa-> asal: entoderm
 Adenophipofisis
Mengeluarkan 6 hormon :
1.Adrenocorticotropic hormon (ACTH) 
2.Thyroid stimulating hormon (TSH)
 Mengatur thyroid dan hormon yang dikeluarkan
3Luteinizing hormon (LH)
 Pengeluaran Ova, produksi testosteron 
4.Follicle-stimulating hormone (FSH)
 Pengeluaran estrogen, testosteron, ova, dan produksi  sperma
5.Prolactin – perkembangan kelenjar payudara –persiapan menyusui
6.Growth Hormon – pertumbuhan sel 
 Hormon adenophipofisis
PRL:
 Wanita :   merangsang  laktasi
 Pria :   PRL ↓ sekresi LH secretion (Cat :  PRL >> me ↓ kadar testosteron
→  sterilitas)
 Dikontrol oleh  PRH &  PIH
TSH:
 Bekerja pada klj sebagai perangsang dan penghambat sekresi
 TSH >> → goiter
 Mekanisme umpan balik via thyroid hormon dalam darah
 Stress dan dingin mempengaruhi sekresi TSH
 Hormon adenophipofisis (2)
ACTH:
 Bekerja pada  cortex  adrenal → pengeluaran  cortisol
Medulla adrenal : aldosteron, hormon seks
 stress ↑ sekresi CRH -- ↑ sekresi  ACTH 
 Mekanisme umpan balik negative
LH & FSH:
 LH pd pria & wanita : sekresi hormon sex (testosteron & progesteron)
 FSH pada wanita : tumbuh-kembang folikel ovarium & sekresi estrogen
 FSH pada pria : prod sperm
 Kedua hormon diatur oleh GnRH yang konsentrasinya tdk signifikan samp
ai pubertas
 Growth hormone (somatotropin)
 Merangsang sel tumbuh dan berkembang
 Menaikan transport asam amino dan sintesis protein 
 Menaikan metabolisme lemak
 Menurunkan pemakaian KH
 Neurohiposis
Dua  hormon peptida utama:
1) Oksitosin
 Merangsang kontraksi otot uterus
 Merangsang pengeluaran susu dari kelenjar payudara
2) Vasopresin (ADH/Antidiuretic Hormone)
 Merangsang reabsorpsi air oleh ginjal
 Merangsang penyempitan pembuluh darah
 Reflek pengeluaran susu atau asi
 Hisapan bayi (stimulus) pada puting susu lalu merangsang saraf sensorik l
alu impuls ke hipotalamus (HT)  
 HT (sel neurosekretoris) mengeluarkan oksitosin lalu Hf Post ke Sirkulasi
kemudian organ target (gld mammae)
 Oksitosin di GM menyebabkan kontraksi kelenjar payudara sehingga Pen
geluaran Susu/ASI lalu hisapan bayi
 kelenjar pinealis
Hormon Utama : melatonin, bertanggung jawab terhadap irama panjang : bulana
n/musiman 
Distimulasi oleh gelap, dihambat oleh terang
Pematangan organ reproduksi, irama tubuh/sirkadian
 Kelenjar tiroid
Letak di leher bagian depan
Bentuk seperti huruf H : 
      Vertikal → bilobi Horizontal → isthmus
Setinggi VC5 - VT1
     Lobus   : p1/2an C. thyroidea – C. trachealis 4 – 5
    Istmus  : C. thyroidea 2 - 3
Kadang dijumpai: 
     - Lobus piramidalis
     - M. levator glandulae
     - Glandula thyrois assesoria
Dibungkus 2 kapsul :
     1. Capsula propria/true capsula berhub. Fascia  
         Pretrakhealis (bag Fascia Cervicalis profunda)
     2. Capsula spuria/false capsula : Dalam : kapsul kelj.
Struktur : 
 Mengandung folikel yang dikelilingi sel-sel yang mengelilingi lumen. Lumen meng
andung  material yang disebut colloid (glycoprotein). Hormon dikeluarkan oleh s
el via colloid atau langsung via darah.
 Terdapat juga sel sekresi hormon extrafollicular disebut C cells yang terdapat pa
da antar lumen.  
Produksi Hormon :
Thyroxine (T4) dibuat oleh follikel
Triiodotyronine (T3) dibuat oleh  follikel
Calcitonin dibuat  oleh sel C
 Glandula paratiroidea
Dua ps (superior et inferior), kecil, pada margo (dataran) posterior glandula thyroi
dea dalam capsula thyroidea 
Posisi gl. Parathyroidea superior konstan : tengah margo posterior lobus glandul
a thyroidea & dorsal n. laryngeus recurrens 
Posisigl. Parathyroidea inferior dapat terletak dalam/luar/belakang caps. gl. thyro
idea & ventral n.laryngeus recurrens 
 Fungsi & Kerja Paratiroidea
Me↑ kadar  (Ca2+) darah & ↓ kadar  (PO42-) darah 
Melalui :
Pengeluaran Ca2+ & PO42- dari tulang ke darah dengan Me↑ aktivitas osteo
clast 
Menyebabkan ginjal memindahkan ion  PO42- dari urine
Me↑ produksi vitamin D 
PTH diatur oleh kadar  calcium darah – bukan kelenjar lain
 Glandula Timus
Pipih, 2 lobus
Di antara sternum dan pericardium
Dalam mediastinum superior
Ukuran : Bayi >> → membesar pubertas → involusi → jaringan lemak
Sumber limfosit T 
 Kelenjar Adrenal
Terletak di atas ginjal, setinggi L1, dalam fascia renalis
Lebar 3-5 cm, ketebalan 0,4-0,6 cm, berat 3,5 – 6 g, lbh berat pd wanita
Kecil, kuning & pipih t.a.:
1. Kortek 🡪 mesoderm
2. Medula 🡪 ektodermal
3. Kapsula: keras, jaringan ikat
 Korteks adrenal
Aldosterone/
mineralocorticoid
Mengatur kadar elektrolit –mineral dalam darah  (Misal :  Na+ and K+ ion)
Dikontrol via :
 Konsentrasi ion plasma tubuh mempengaruh sekresinya langsung 
 Ginjal sekresi  renin sebagai  respons thd perubahan kadar  electrolit, men
ingkatkan aktivasi  angiotensin dalam darah, yang menyebabkan sekresi  aldosterone 
 ACTH dari adenohipofisis 
Cortisol/ glucocorticoid
Menjaga kadar gula darah dalam batas normal
Aksi khusus :
Meningkatkan konsentrasi asam amino dalam darah dengan menghambat sintesi
s protein
Meningkatkan pemecahan lemak untuk energi daripada KH)
Merangsang hati untuk mensintesis glukose bukan dari KH, tapi dari asam amin
o dan glycerol, disebut gluconeogenesis.
 Medula adrenal
Beraksi seperti bagian dari sistem saraf simpatis  (fight or flight)
Sekresi 2 hormon amino :
 norepinephrine (20%)
 epinephrine (80%)
Distimulasi langsung oleh neuron preganglionik dikontrol oleh  hypothalamus seh
ingga seolah-olah sebagai bagian dari sistem saraf otonom, bukan sebagai horm
one
 Pancreas
 2 bagian kelenjar : 1% endokrin &
99% eksokrin (enzim digestif)
 Lunak, memanjang, berbentuk huruf C
 Melintang dinding abdomen posterior
 Dalam regio epigastrica dan hipochondriaca sinistra
 Caput dikelilingi duodenum
 Terbagi : caput, colum, corpus, cauda
 Ductus penyalur sekret pangkreas
 Ductus Pancreaticus Wirsungi
    Berjalan transversal kanan kiri pancreas. Dari pertemuan duktus kecil dari lobu
li pada cauda pancreas – kanan kiri corpus – uk >> pada collum – membelok ke d
orsocaudal ke kanan – caput – bermuara ke papila duodeni mayor
 Ductus pancreaticus assesorius Santorini
Bermuara pada papila duodeni minor yang letaknya 2,5 cm di atas papilla duo
deni mayor. Muara ductus dari corpus bagian bawah.
Fungsi Pankreas
1. Eksokrin : produksi enzim pencernaan (pancreatic juice)
2. Endokrin : sel pulau Langerhans →
    sel α : glukagon 
sel β : insulin  
    sel δ : somastostatin
 Testis
Kelenjar bentuk ovoid yang tergantung dalam scrotum
Eksokrin - sperma
Endokrin - testosteron
  Melekat pada jaringan skrotum dan digantung oleh tangkai fibrovasculer y
aitu funiculus spermaticus yang meninggalkan canalis inguinalis melalui anulus inguinali
s profundus
  Terdiri banyak lobulus, tiap lobulus terdiri dari :
Tubulus Seminiferus untuk spermatogenesis
      Sel Interstisial Leydig yang mensekresi  testosteron.
Panjang 4-5 cm, lebar 2,5 cm, diameter anteroposterior 3 cm, berat 1 testi
s 0,5 – 1
Bangunan : ekstremitas superior et inferior
facies lateralis et medialis
margo anterior (cembung) et posterior (datar)
Struktur :
1.Tunika vaginalis propria lamina visceralis : lanjutan dari peritoneum
2. Tunika albuginea (profunda) melanjut ke dalam parenkim testis (septula
testis ) : lanjutan dari tiap lobulus
3. Mediastinum testis : daerah dekat margo posterior yang tak dicapai sept
ula testis
4. Dalam parenkim : tubuli seminiferi contorti – tubuli seminiferi recti – berh
ubungan mjd rete testis – masuk ke caput epididimis menjadi ductuli efferentes te
s
 Finukulus spermatikus
 Dibentuk pada annulus inguinalis lateralis oleh bangunan yang mengikuti t
estis dan epididimis pada proses descensus testiculorum
 Dibungkus jaringan ikat ektraperitoneal, tdr :
1. Ductus deferens dan vasa differentialis 
2. A. testicularis diikuti pleksus nervosus testikularis
3. Pleksus pampiniformis : anyaman vena oleh vena yang membawa darah
dari testis dan epididimis
4. Vasa limfatika
5. A.cremasterika
 Ovarium
Homolog dg Testis
     Produksi sel Ovum & sbg Klj. Endokrin (Estrogen, Progesteron, Relaxin)
Pada cekungan : fossa ovarica , pada dinding lateral pelvis
Melekat pada lig. Latum uteri
Dorsocaudal Tuba Uterina
Dibatasi ;
-  Cranial : A/V Iliaca ekterna
   - Caudal : obliterasi A. umbilicalis & ureter
   - Dasar : A/V iliaca interna
Vertikal dengan sumbu panjang
Ikut gerakan ligamentum latum dan uterus
Surface anatomi : setinggi SIAS & sdkt Lateral Linea Lateralis
Ligamenta pada ovarium
 Mesovarium
 Ligamentum ovarii proprium
   Fungsi : fiksasi ovarium terhadap uterus
 Ligamentum suspensorium ovarii (infundibulopelvicum)
   Fungsi : fiksasi ovarium ke dinding pelvis
   Terdapat bangunan : A/V ovarica
Pleksus ovaricus
Vasa lympatica

Anda mungkin juga menyukai