NIM : 202201020
Prodi : D3 Keperawatan A
Matkul : Anatomi Fisiologi
RESUME
SISTEM ENDORKIN (HORMON)
Sistem Endorkin
Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan ho
rmon.
Hormon
Hormone adalah zat kimiawi yang dikeluarkan ke dalam sirkulasi darah,banyak h
ormone yang dikeluarkan oleh kelenjar endorkin ke dalam tubuh >< kelenjar eks
okrin yang menghasilkan produk keluar tubuh.
Penghasil hormon pada tubuh manusia
a. Kelenjar pitiutari, yang terletak dibagian dasar otak
b. Kelenjar tiroid, Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin (T4) dan triiodotiro
nin (T3) yang bertugas untuk mengatur proses metabolisme tubuh. Selain itu,
hormon ini juga berperan dalam pembentukan jaringan tulang, pengaturan suh
u tubuh, dan perkembangan otak serta sistem saraf.
c. Kelenjar paratiroid, Kelenjar ini melepaskan hormon paratiroid yang berperan
dalam mengatur kadar kalsium dalam darah.
d. Kelenjar adrenal, terbagi menjadi dua bagian, yaitu korteks dan medulla
e. Klenjar pancreas, memproduksi 2 hormon yaitu hormone glucagon dan dan ho
rmon insulin.
f. Kelenjar reproduksi, pada wanita yaitu ovarium dan pria yaitu testis
Hipotalamus
Terdapat dalam otak yang berfungsi sebagai pengatur sebagian besar sekresi en
dorkin dan mengeluarkan sebagian besar hormone pengaruh serta sebagian bes
ar mengatur hipofisis.
Kelenjar hipofisis
Facies superior os sphenoidale bentuk pelana, disebut sella turcica
Cekungan di tengah: fossa hypophysialis
Ukuran:1,5 cm x 1cm x 0,5-0,75 cm
Letaknya di sella tursica os spenoid
Terdiri atas 4 bagian:
1. Pars anterior/distalis
2. Pars tuberalis
3. Pars intermedia
4. Pars posterior / nervosa-> asal: entoderm
Adenophipofisis
Mengeluarkan 6 hormon :
1.Adrenocorticotropic hormon (ACTH)
2.Thyroid stimulating hormon (TSH)
Mengatur thyroid dan hormon yang dikeluarkan
3Luteinizing hormon (LH)
Pengeluaran Ova, produksi testosteron
4.Follicle-stimulating hormone (FSH)
Pengeluaran estrogen, testosteron, ova, dan produksi sperma
5.Prolactin – perkembangan kelenjar payudara –persiapan menyusui
6.Growth Hormon – pertumbuhan sel
Hormon adenophipofisis
PRL:
Wanita : merangsang laktasi
Pria : PRL ↓ sekresi LH secretion (Cat : PRL >> me ↓ kadar testosteron
→ sterilitas)
Dikontrol oleh PRH & PIH
TSH:
Bekerja pada klj sebagai perangsang dan penghambat sekresi
TSH >> → goiter
Mekanisme umpan balik via thyroid hormon dalam darah
Stress dan dingin mempengaruhi sekresi TSH
Hormon adenophipofisis (2)
ACTH:
Bekerja pada cortex adrenal → pengeluaran cortisol
Medulla adrenal : aldosteron, hormon seks
stress ↑ sekresi CRH -- ↑ sekresi ACTH
Mekanisme umpan balik negative
LH & FSH:
LH pd pria & wanita : sekresi hormon sex (testosteron & progesteron)
FSH pada wanita : tumbuh-kembang folikel ovarium & sekresi estrogen
FSH pada pria : prod sperm
Kedua hormon diatur oleh GnRH yang konsentrasinya tdk signifikan samp
ai pubertas
Growth hormone (somatotropin)
Merangsang sel tumbuh dan berkembang
Menaikan transport asam amino dan sintesis protein
Menaikan metabolisme lemak
Menurunkan pemakaian KH
Neurohiposis
Dua hormon peptida utama:
1) Oksitosin
Merangsang kontraksi otot uterus
Merangsang pengeluaran susu dari kelenjar payudara
2) Vasopresin (ADH/Antidiuretic Hormone)
Merangsang reabsorpsi air oleh ginjal
Merangsang penyempitan pembuluh darah
Reflek pengeluaran susu atau asi
Hisapan bayi (stimulus) pada puting susu lalu merangsang saraf sensorik l
alu impuls ke hipotalamus (HT)
HT (sel neurosekretoris) mengeluarkan oksitosin lalu Hf Post ke Sirkulasi
kemudian organ target (gld mammae)
Oksitosin di GM menyebabkan kontraksi kelenjar payudara sehingga Pen
geluaran Susu/ASI lalu hisapan bayi
kelenjar pinealis
Hormon Utama : melatonin, bertanggung jawab terhadap irama panjang : bulana
n/musiman
Distimulasi oleh gelap, dihambat oleh terang
Pematangan organ reproduksi, irama tubuh/sirkadian
Kelenjar tiroid
Letak di leher bagian depan
Bentuk seperti huruf H :
Vertikal → bilobi Horizontal → isthmus
Setinggi VC5 - VT1
Lobus : p1/2an C. thyroidea – C. trachealis 4 – 5
Istmus : C. thyroidea 2 - 3
Kadang dijumpai:
- Lobus piramidalis
- M. levator glandulae
- Glandula thyrois assesoria
Dibungkus 2 kapsul :
1. Capsula propria/true capsula berhub. Fascia
Pretrakhealis (bag Fascia Cervicalis profunda)
2. Capsula spuria/false capsula : Dalam : kapsul kelj.
Struktur :
Mengandung folikel yang dikelilingi sel-sel yang mengelilingi lumen. Lumen meng
andung material yang disebut colloid (glycoprotein). Hormon dikeluarkan oleh s
el via colloid atau langsung via darah.
Terdapat juga sel sekresi hormon extrafollicular disebut C cells yang terdapat pa
da antar lumen.
Produksi Hormon :
Thyroxine (T4) dibuat oleh follikel
Triiodotyronine (T3) dibuat oleh follikel
Calcitonin dibuat oleh sel C
Glandula paratiroidea
Dua ps (superior et inferior), kecil, pada margo (dataran) posterior glandula thyroi
dea dalam capsula thyroidea
Posisi gl. Parathyroidea superior konstan : tengah margo posterior lobus glandul
a thyroidea & dorsal n. laryngeus recurrens
Posisigl. Parathyroidea inferior dapat terletak dalam/luar/belakang caps. gl. thyro
idea & ventral n.laryngeus recurrens
Fungsi & Kerja Paratiroidea
Me↑ kadar (Ca2+) darah & ↓ kadar (PO42-) darah
Melalui :
Pengeluaran Ca2+ & PO42- dari tulang ke darah dengan Me↑ aktivitas osteo
clast
Menyebabkan ginjal memindahkan ion PO42- dari urine
Me↑ produksi vitamin D
PTH diatur oleh kadar calcium darah – bukan kelenjar lain
Glandula Timus
Pipih, 2 lobus
Di antara sternum dan pericardium
Dalam mediastinum superior
Ukuran : Bayi >> → membesar pubertas → involusi → jaringan lemak
Sumber limfosit T
Kelenjar Adrenal
Terletak di atas ginjal, setinggi L1, dalam fascia renalis
Lebar 3-5 cm, ketebalan 0,4-0,6 cm, berat 3,5 – 6 g, lbh berat pd wanita
Kecil, kuning & pipih t.a.:
1. Kortek 🡪 mesoderm
2. Medula 🡪 ektodermal
3. Kapsula: keras, jaringan ikat
Korteks adrenal
Aldosterone/
mineralocorticoid
Mengatur kadar elektrolit –mineral dalam darah (Misal : Na+ and K+ ion)
Dikontrol via :
Konsentrasi ion plasma tubuh mempengaruh sekresinya langsung
Ginjal sekresi renin sebagai respons thd perubahan kadar electrolit, men
ingkatkan aktivasi angiotensin dalam darah, yang menyebabkan sekresi aldosterone
ACTH dari adenohipofisis
Cortisol/ glucocorticoid
Menjaga kadar gula darah dalam batas normal
Aksi khusus :
Meningkatkan konsentrasi asam amino dalam darah dengan menghambat sintesi
s protein
Meningkatkan pemecahan lemak untuk energi daripada KH)
Merangsang hati untuk mensintesis glukose bukan dari KH, tapi dari asam amin
o dan glycerol, disebut gluconeogenesis.
Medula adrenal
Beraksi seperti bagian dari sistem saraf simpatis (fight or flight)
Sekresi 2 hormon amino :
norepinephrine (20%)
epinephrine (80%)
Distimulasi langsung oleh neuron preganglionik dikontrol oleh hypothalamus seh
ingga seolah-olah sebagai bagian dari sistem saraf otonom, bukan sebagai horm
one
Pancreas
2 bagian kelenjar : 1% endokrin &
99% eksokrin (enzim digestif)
Lunak, memanjang, berbentuk huruf C
Melintang dinding abdomen posterior
Dalam regio epigastrica dan hipochondriaca sinistra
Caput dikelilingi duodenum
Terbagi : caput, colum, corpus, cauda
Ductus penyalur sekret pangkreas
Ductus Pancreaticus Wirsungi
Berjalan transversal kanan kiri pancreas. Dari pertemuan duktus kecil dari lobu
li pada cauda pancreas – kanan kiri corpus – uk >> pada collum – membelok ke d
orsocaudal ke kanan – caput – bermuara ke papila duodeni mayor
Ductus pancreaticus assesorius Santorini
Bermuara pada papila duodeni minor yang letaknya 2,5 cm di atas papilla duo
deni mayor. Muara ductus dari corpus bagian bawah.
Fungsi Pankreas
1. Eksokrin : produksi enzim pencernaan (pancreatic juice)
2. Endokrin : sel pulau Langerhans →
sel α : glukagon
sel β : insulin
sel δ : somastostatin
Testis
Kelenjar bentuk ovoid yang tergantung dalam scrotum
Eksokrin - sperma
Endokrin - testosteron
Melekat pada jaringan skrotum dan digantung oleh tangkai fibrovasculer y
aitu funiculus spermaticus yang meninggalkan canalis inguinalis melalui anulus inguinali
s profundus
Terdiri banyak lobulus, tiap lobulus terdiri dari :
Tubulus Seminiferus untuk spermatogenesis
Sel Interstisial Leydig yang mensekresi testosteron.
Panjang 4-5 cm, lebar 2,5 cm, diameter anteroposterior 3 cm, berat 1 testi
s 0,5 – 1
Bangunan : ekstremitas superior et inferior
facies lateralis et medialis
margo anterior (cembung) et posterior (datar)
Struktur :
1.Tunika vaginalis propria lamina visceralis : lanjutan dari peritoneum
2. Tunika albuginea (profunda) melanjut ke dalam parenkim testis (septula
testis ) : lanjutan dari tiap lobulus
3. Mediastinum testis : daerah dekat margo posterior yang tak dicapai sept
ula testis
4. Dalam parenkim : tubuli seminiferi contorti – tubuli seminiferi recti – berh
ubungan mjd rete testis – masuk ke caput epididimis menjadi ductuli efferentes te
s
Finukulus spermatikus
Dibentuk pada annulus inguinalis lateralis oleh bangunan yang mengikuti t
estis dan epididimis pada proses descensus testiculorum
Dibungkus jaringan ikat ektraperitoneal, tdr :
1. Ductus deferens dan vasa differentialis
2. A. testicularis diikuti pleksus nervosus testikularis
3. Pleksus pampiniformis : anyaman vena oleh vena yang membawa darah
dari testis dan epididimis
4. Vasa limfatika
5. A.cremasterika
Ovarium
Homolog dg Testis
Produksi sel Ovum & sbg Klj. Endokrin (Estrogen, Progesteron, Relaxin)
Pada cekungan : fossa ovarica , pada dinding lateral pelvis
Melekat pada lig. Latum uteri
Dorsocaudal Tuba Uterina
Dibatasi ;
- Cranial : A/V Iliaca ekterna
- Caudal : obliterasi A. umbilicalis & ureter
- Dasar : A/V iliaca interna
Vertikal dengan sumbu panjang
Ikut gerakan ligamentum latum dan uterus
Surface anatomi : setinggi SIAS & sdkt Lateral Linea Lateralis
Ligamenta pada ovarium
Mesovarium
Ligamentum ovarii proprium
Fungsi : fiksasi ovarium terhadap uterus
Ligamentum suspensorium ovarii (infundibulopelvicum)
Fungsi : fiksasi ovarium ke dinding pelvis
Terdapat bangunan : A/V ovarica
Pleksus ovaricus
Vasa lympatica