Anda di halaman 1dari 78

ANATOMI SISTEM

ENDOKRIN DAN LIMFATIK


Pendahuluan
 Endokrin berasal dari bahasa yunani, yang berarti sekresi ke dalam
 Kelenjar endokrin adalah kelenjar tanpa saluran atau kelenjar
buntu, dimana sekresi yang dihasilkan tidak meninggalkan kelenjar
ini melalui suatu saluran, akan tetapi langsung masuk ke dalam
darah yang berada didalam jaringan kelenjar
 Bahan/materi yang disekresikan adalah hormon
SISTEM ENDOKRIN
 Glandula pineal
 Glandula pituitary (hypophysis)
 Hypothalamus
 Glandula thyroid
 Glandula parathyroid
 Glandula suprarenalis
 Pancreas
 Thymus
 Gonad (ovarium dan testis)
Glandula Pineal
 Kelenjar kecil (±1 cm) seperti buah cemara yang berada antara
colliculus superior.
 Berada didasar dinding posterior ventriculus tertius.
 Lekuk kecil kecil pada ventrikulus  Recessus Pinealis, meluas ke
dalam tangkai.
 Fungsi : memproduksi melatonin  penglihatan, reproduksi dll
Glandula Pineal
 Kelenjar kecil (±1 cm)
seperti buah cemara
yang berada antara
colliculus superior.
 Berada didasar dinding
posterior ventriculus
tertius.
 Lekuk kecil kecil pada
ventrikulus 
Recessus Pinealis,
meluas ke dalam
tangkai.
 Fungsi : memproduksi
melatonin 
penglihatan, reproduksi
Glandula Pituitary (Hypophysis)
 Berbentuk lonjong kecil yg melekat pada permukaan bawah otak
melalui infundibulum (Terhubung dengan hypothalamus melalui
tangkai pendek infundibulum
 Terletak dalam sella turcica os.sphenoid
 “Master endocrine gland “  mensekresi hormon yang selanjutnya
akan mengendalikan sekresi hormon oleh kelenjar endokrin lainnya
 Terdiri dari 2 lobus :
1. Lobus Anterior  Adenohypophysis
2. Lobus Posterior  Neurohypophysis
Gambar Glandula Hipofise (Pituitary Gland)
Gambar Lobus pada Glandula Hipofise
Lobus Anterior (Adenohypophysis)

Dibagi 3 bagian :
 Pars distalis (anterior)
 Pars intermedia
 Pars tuberalis  juluran pars distalis, meluas keatas sepanjang
anterior & lateral tangkai hypophysis
Hormon yang dihasilkan:
 Hormon somatotropic (Hormon pertumbuhan/Growth Hormone)
 mengendalikan pertumbuhan tubuh dan merangsang sintesis
protein
 Hormon tirotropic (Thyroid Stimulating Hormone/TSH) 
Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan
tiroksin
 Hormon adrenocorticotropic (ACTH)  mengendalikan kegiatan
kelenjar suprarenalis dalam menghasilkan kortisol yang berasal
dari korteks kelenjar suprarenalis ini
 Hormon gonadotropic
Hormon gonadotropic, yaitu:
 Hormon FSH (follicle stimulating hormone)  merangsang
perkembangan folikel de graaf didalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa dalam testis
 Hormon LH (Luteinising hormone) atau ICSH (interstitial cell
stimulating hormone) mengendalikan sekresi estrogen dan
progesteron dalam ovarium dan testosteron dalam testis
 Hormon prolactin (luteotropin)  mengendalikan sekresi air
susu, dan mempertahankan adanya corpus luteum selama hamil
Lobus Posterior (Neurohypophysis)
 Terdiri dari jaringan saraf, sehingga disebut neurohipofise
 Hormon yang dihasilkan:
 ADH/ vasopressin  meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus
distal dan tubulus coleductus ginjal sehingga menurunkan
produksi urin
 Oksitosin  merangsang pengeluaran ASI, kontraksi uterus,
dan terlibat dalam transportasi sperma dalam tractus reproduksi
wanita
Struktur di Sekitar Hypophysis
 Superior: Diaphragma sellae memiliki lubang di bagian
tengah, tempat lewatnya infundibulum.
 Inferior: Corpus ossis sphenoidalis & sinus-sinus
sphenoidalis
 Lateral: Sinus cavernosus & isinya
 Posterior: Dorsum sellae, a.basilaris & pons
 Anterior: Sinus sphenoidalis
Vascularisasi
 A.hypophysis superior  memperdarahi lobus anterior
dan infundibulum
 A.hypophysis inferior  memperdarahi lobus posterior
 A.hypophysis superior dan inferior, cabang a.carotis
interna
 Vena-vena bermuara ke dalam sinus intercavernosus
Pentingnya Glandula Hypophyse
Hypothalamus
 Terletak di bagian tengah otak.
 Memproduksi releasing hormon  berefek pada kelenjar
pituitari  memproduksi hormon yang berfungsi 
mengontrol keseimbangan cairan, tidur, temperatur
tubuh, nafsu makan dan tekanan darah.
Hormon-Hormon Hypothalamus
Releasing Hormones ( RH):
 Growth Hormone RH
 Gonadotrophin RH
 Thyrotropin RH
 Prolactin RH
 Corticotropin RH

Release- inhibiting Hormones:


 Somatostatin
 Dopamin

Secara fisiologi ada terdapat hubungan fungsional antara otak dengan


gld.pituitary  axis hypothalamus-pituitary
Glandula Thyroid
 Berbentuk buah alpukat
 Puncak:sampai ke linea obliqua cartilaginis thyroidea
 Basis: setinggi cincin trachea ke-4 atau ke-5
 Organ yang sangat vaskular
 Dibungkus oleh selubung dari lamina pretrachealis 
melekatkan kelenjar dengan larynx & trachea
 Terdiri dari 2-3 lobus
 Lobus kiri dan kanan dihubungkan oleh isthmus
 Isthmus meluas lebih dari garis tengah di depan cincin
trachea ke 2-4.
 Kadang terdapat Lobus pyramidalis  ke atas isthmus,
biasanya ke kiri garis tengah
 Pita fibrosa/muskular yang menghubungkan lob.
pyramidalis & os.hyoideum  jika pita tsb muskular
disebut m.levator glandulae thyroidea
Struktur di Sekitar Lobus
 Anterolateral: m.sternothyroideus, venter superior
m.omohyoideus, m.sternohyoideus, & tepi anterior
m.sternocleidomastoideus
 Posterolateral: vagina carotica dgn a.carotis communis,
v.jugularis interna, & n.vagus
 Medial: Larynx, trachea, m.constrictor pharyngis inferior
& oesophagus
 Posterior: Gland. Parathyroidea inferior & superior
Vascularisasi
 A.thyroidea superior : cabang a.carotis externa
 A.thyroidea inferior: cabang truncus thyrocervicalis
 A.thyroidea media: cabang a.brachiocephalica atau arcus
aorta
 Vena thyroidea superior dan vena thyroidea media 
bermuara ke vena jugularis interna
 Vena thyroidea inferior dari kedua sisi beranastomosis
satu dengan lainnya pada saat berjalan turun di depan
trachea  akan bermuara ke dalam vena
brachiocephalica sinistra di dalam rongga thorax
Pembuluh Lymph
• Cairan lymph dari glandula thyroidea terutama mengalir
ke lateral  ke dalam nodi lymphoidei cervicales
profundi.
• Beberapa pembuluh lymph berjalan turun ke nodi
lymphoidei parahacheales.
Innervasi
• Ganglion sympathicum cervicale superius,
medium, dan inferius.
Hormon dari Glandula Thyroid
1. Hormon tiroksin ( T4) dan triiodotironin (T3):
 Katabolisme protein, lemak, dan karbohidrat pada semua
sel.
 Mengatur kecepatan metabolisme semua sel
 Mengatur produksi panas tubuh
 Antagonis terhadap insulin
 Mempertahankan sekresi hormon pertumbuhan dan
pematangan tulang.
 Mempertahankan mobilisasi kalsium
2. Hormon Kalsitonin
 Mengurangi kalsium dan fosfat serum
 Mengurangi absorbsi kalsium dan fosfor oleh
gastrointestinal.
Kelainan Klinis
• Goiter: Pembesaran gld.thyroidea, hasil dari peningkatan
aktivitas fungsinya karena penurunan kadar yodium
dalam kelenjar.
• Hypothyroidism: atropi gld. Thyroidea.
- Creatism: atropi diusia muda
- Myxedema: atropi di usia dewasa/tua
• Hyperthyroidism: peningkatan aktivitas gld.thyriodea
- Penyakit Grave adalah gangguan autoimun dengan ciri:
goiter luas, hipertiroidisme, oftalmopati infiltratif.
- Goiter exophthalmus
Manifestasi klinis hiperthyroid???
Glandula Parathyroid
 Berbentuk lonjong
 Diameter paling besar 6 mm
 Terdapat 4 buah
 Berhubungan erat dgn ujung posterior gld.thyroidea
 Terletak dalam kapsula fasia gld thyroidea
 Posisi kedua gld.parathyroid superior lebih stabil:
setinggi pertengahan tepi posterior gld.thyroidea.

 Posisi kedua gld.parathyroid inferior dekat kutub bawah


gld.thyroidea: tertanam dalam substansi kelenjar
thyroidea bersama v. thyroidea inferior, atau juga terletak
didalam mediastinum superior pada thorax
Vascularisasi
 A.thyroidea superior dan inferior.
 Aliran vena menuju ke V.thyroidea superior, medius, dan
inferior.

Innervasi
 Ganglion sympathicum cervicale superius atau medius.

Pembuluh Lymph
 Nodi lymphoidei cervicales profundi dan paratracheales.
Glandula Suprarenalis
 Glandula Adrenal
 Berwarna kekuningan
 Terletak retroperitoneal, pada kutub atas ginjal (Ren)
 2 buah, Gld.Suprarenal dextra & sinistra
 Dikelilingi oleh facia renalis, tetapi dipisahkan dari ginjal
oleh lemak perirenal
Glandula Suprarenalis Dextra
 Berbentuk pyramid dan melingkupi polus superior ren
dexter
 Terletak di belakang lobus hepatis dexter dan terbentang
ke medial di belakang vena cava inferior serta terletak
posterior terhadap diaphragma.
Glandula Suprarenalis Sinistra
 Berbentuk bulan sabit serta terbentang sepanjang margo
medialis ren sinister dari polus superior hilus renis
 Terletak di belakang pancreas, omentum minus, dan
gaster serta terletak posterior terhadap diaphragma
Gld. Suprarenalis terdiri 2 lapisan :
1. Cortex, mensekresi hormon :
 Mineralocorticoid  mengatur keseimbangan elektrolit
& cairan
 Glucocorticoid  Mengatur metabolisme KH, lemak &
protein
 Hormon sex (sedikit)  perkembangan pubertas organ
seksual
2. Medula, mensekresi hormon :
 catecholamin, epinefrin, norepinefrin
Vascularisasi
 A.supra renalis superior: cabang A.phrenica
 A.supra renalis media: cabang Aorta abdominalis
 A.supra renalis inferior: cabang A.renalis
 Vena-vena senama dengan arterinya dan bermuara ke
V.cava inferior
Pembuluh Lymph dan Innervasi
Pembuluh lymph:
 Limfe dialirkan ke dalam nodi aortici laterales.

Innervasi:
 Serabut preganglionik simpatik berasal dari nervus
splanchnicus
Kelainan Klinis
 Hiperplasi cortex adrenal
 Insufisiensi cortex adrenal
 Tumor medula adrenal (Feokromositoma)
Pancreas
 Merupakan organ lunak berlobus yang terletak pada
dinding posterior abdomen di belakang peritoneal.
 Caput pancreatis terletak di dalam cekungan duodenum,
dan collum, corpus, serta cauda terbentang ke kiri
 Cauda terletak berhubungan langsung dengan hilum
lienalis
BAGIAN-BAGIAN:
 Caput: cakram, pada bagian cekung duodenum, meluas
ke kiri di belakang av.mesenterica superior  processus
uncinatus
 Collum: terletak di depan pangkal v. porta & a.
mesenterica superior
 Corpus: berjalan ke atas & ke kiri menyilang garis tengah
 Cauda: menuju Lig. lienorenalis  ke hilus limpa
BATAS-BATAS
 Anterior: dari kanan ke kiri colon transversum,
mesocolon transversum, bursa omentalis, gaster
 Posterior: dari kanan ke kiri ductus choledochus, v.porta,
v.lienalis, v.cava inferior, aorta, pangkal a.mesenterica
superior, m.psoas sinistra, gld.suprarenal sinistra, ren
sinistra & hilus llienalis.
 Terdiri atas:
Asini, berfungsi: mensekresikan getah pencernaan ke
duodenum
Pulau langerhans
Pulau langerhans langsung mengalirkan sekretnya
kedalam darah
Pulau langerhans terdiri dari sel alfa, sel beta, sel C
dan sel D
 Pulau langerhans:
Sel alfa: menghasilkan hormon glukagon, berfungsi
meningkatkan kadar glukosa dalam darah, dengan cara
memobilisasi glukosa, asam lemak dan asam amino ke
dalam darah
Sel beta: mensekresi hormon insulin yang berfungsi
menurunkan kadar glukosa darah, dengan cara
meningkatkan simpanan glukosa hepar ke dalam hepar
Sel c: mensekresi hormon somatostatin yang berperan
dalam menekan Gh, menghambat saluran cerna
(pengosongan lambung, kontraksi bladder)
Sel d: mensekresi hormon polipeptida (gastrin)
Vascularisasi
• A. lienalis
• A. pancreaticoduodenalis superior & inferior
• Vena-venanya senama dan bermuara ke V.porta

Pembuluh Lymph
 Melalui kelenjar limfe sepanjang arteri  nodi
lymphatici coeliacus mesentericus superior

Innervasi
 N. Vagus (n.X) sifatnya simpatis & parasimpatis
Kelainan Klinis
 Pseudocysta pancreas
 DM
Glandula Thymus
 Letak:
 Mediastinum superior rongga thorax dan biasanya memanjang
ke atas sampai ke glandula tiroid. Kebawah biasanya mencapai
permukaan pericardium
 Ukuran:
 Bervariasi:
• Waktu baru lahir biasanya meliputi seluruh mediastinum
superior
• Waktu pubertas mencapai ukuran terbesar
• Lama lama akan tertinggal pertumbuhannya dan akhirnya
mengalami involusi
• Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun.
 Thymus merupakan tempat pembentukan limfosit, yaitu limfosit T
(thymus), yang didistribusikan ke seluruh tubuh  untuk sistem
imun tubuh
 Berfungsi untuk pertumbuhan  bila kekurangan kelenjar thymus
akan menderita kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan
menimbulkan gigantisme (raksasa).

Vascularisasi
 Thymus mendapat darah dari arteria thyroidea inferior dan arteria
thoracica interna.
Glandula Gonad
 Menghasilkan hormon dan sel kelamin
 Ada dua sel kelamin, yaitu:
 Sel testis
o Homolog dengan ovarium.
o Terdapat sepasang testis , berbentuk bulat panjang dan terdapat
di dalam cavum scroti/scrotum.
o Menghasilkan hormon androgen (contoh: hormon testoteron
yang berperan dalam pembentukan sel spermatozoa)
o Fungsi hormon testoteron:
• Mengatur ciri kelamin sekunder
• Mempertahankan proses spermatogenesis
Vascularisasi Testis
 Vascularisasi testis dari arteri testikularis/a. spermatika
interna (kanan dan kiri dicabangkan dari aorta
abdominalis.
 Anyaman vena testikularis/ v. spermatika interna disebut
pleksus venosus pampiniformis.
 V. testikularis kanan bermuara ke vena cava inferior.
 V. testikularis kiri bermuara ke vena renalis kiri.
 Sel Ovarium
 Jumlah sepasang
 Terletak dalam pelvis minor
 Berbentuk bulat memanjang, agak pipih ( dengan ukuran
3x1,5x1)
 Terdiri dari cortek (luar) dan medulla (dalam) Dilekatkan
oleh mesovarium pada lig latum ( berupa lipatan
peritoneum sebelah lateral kiri dan kanan uterus)
Difiksasi oleh:
• Lig suspensorium ovarii( lig. infudibulopelvicum), lig ini
menggantungkan uterus pada dinding panggul antara
sudut tuba.
• Lig teres uteri ( lig. rotundum): terdapat pada bagian atas
lateral dari uterus, caudal dari tuba, kedua lig ini melalui
canalis inguinalis ke bagian cranial labium mayus.
 Menghasilkan 3 hormon penting pada wanita
o Hormon estrogen
• Berfungsi: memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder
wanita
o Hormon progesteron
• Berfungsi: mempersiapkan masa kehamilan dengan
menebalkan dinding rahim dan menjaga kelenjar
mammae dalam menghasilkan air susu
o Hormon relaksin
• Berfungsi: membantu dalam proses persalinan dalam
kontraksi otot
TERIMA KASIH
ANATOMI SISTEM LIMFATIK
Fungsi Sistem Limfatik
 Mengembalikan kelebihan cairan interstitial &
transportasi protein dari jaringan ke sirkulasi darah
Membawa lemak emulsi dari usus (transportasi diet lipid)
 Mengangkut dan sebagai tempat limfosit
 Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk
menghindarkan penyebaran
 Menghasilkan zat antibodi
 Disepanjang pembuluh limfe terdapat organ yang disebut
nodus limfe (lymph node) yang menyaring limfe.
 Limfe adalah nama yang diberikan untuk cairan jaringan,
begitu cairan ini masuk ke dalam pembuluh limfe
 Pembuluh limfe (getah bening) cenderung berjalan
sepanjang pembuluh darah
 Ditemukan hampir di seluruh jaringan dan organ tubuh
kecuali sistem saraf pusat, bola mata, telinga dalam,
epidermis, cartilago, dan tulang
 Limfe dari sebagian besar tubuh mencapai aliran darah
melalui ductus thoracicus.
 Namun limfe dari kepala dan leher sisi kanan extremitas
superior dextra, dan thorax sisi kanan mencapai darah
melalui ductus lymphaticus dexter
 Terdiri atas:
 Jaringan limfatik
 Pembuluh limfe
Jaringan Limfatik
 Jaringan ikat yg mengandung sel limfosit
 Terdapat pada:
thymus
tonsil
nodus limphaticus (kelenjar limfe)
Lien
Nodulus lymphaticus
 Sebagai pertahanan imunologik tubuh
Organ Lymphoid
 Kelenjar Thymus
 Tempat pematangan limfosit T dan mensekresikan hormon
thymosin yg berfungsi meningkatkan jumlah limfosit yg beredar.
 Sumsum tulang (Bone marrow)
 Tempat asal dari semua sel darah dan tempat pematangan limfosit
B
 Kelenjar limfe
 Berukuran 10-25 mm, ditemukan sepanjang pembuluh limfatik dan
dinamakan sesuai dengan tempatnya (servicalis, axilaris,
inguinalis). Isi cairan hampir sama dgn plasma darah dan cairan
jaringan, bedanya banyak mengandung limfosit, tdk terdapat CO2,
mengandung sedikit O2. Fungsi: Menyaring cairan limfe dari
benda asing
 Tonsil
 Jaringan limfatik yang berlokasi di sekitar faring. Tonsil
menghadapi patogen pertama karena dekat hidung dan mulut.
 Limpa (Lien/ Spleen)
 Organ yang terletak di sebelah kiri abdomen di daerah
hipogastrium kiri bawah iga ke 9, 10 dan 11, di belakang lambung.
 Fungsi:
 Sebagai gudang darah seperti hati, limpa banyak mengandung
kapiler-kapiler darah
 Sebagai pabrik sel darah, dapat memproduksi leukosit dan eritrosit
terutama limfosit
 Tempat penghancur eritrosit (RES)
 HB dapat dipisahkan dari zat besinya.
 Menghasilkan zat antibodi.
Pembuluh Limfe
 Sistem drainase, tidak ada sirkulasi
 Membantu sistem KV dlm mengeluarkan cairan dari ruang
interstitial dan mengembalikannya ke dalam darah
 Pembuluh limfe ini lebih kecil dan dindingnya lebih tipis dari
pembuluh darah
 Ditemukan di seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali:
 SSP
 bola mata
 telinga dalam
 epidermis
 kartilago
 tulang
 Pembuluh limfe merupakan muara kapiler limfe
 Menyerupai vena kecil yang terdiri dari 3 lapis dan mempunyai
katup pada lumen yang mencegah cairan limfe kembali ke
jaringan, kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah cairan
limfe keluar dari pembuluh
 (cairan limfe): jaringan limfe  kapiler limfe  pembuluh limfe
afferen  nodus lymphaticus  pembuluh limfe efferen  duct.
lymphaticus dex. & duc. Thoracicus
Truncus Limfaticus
 Muara dari pembuluh limfe, terdiri atas bagian kiri dan kanan
 Terdiri atas:
 truncus jugularis  menerima limfe dari kepala dan leher
 truncus subclavia  menerima limfe dari ext. Sup, gld. Mammae,
dan dinding thoraks superficial
 truncus bronchomediastinalis  menerima limfe dari struktur
thoraks bagian dalam
 truncus intestinalis  menerima limfe dari struktur abdomen
 truncus lumbalis  menerima limfe dari ext. Inf, dinding
abdominopelvicum, dan pelvis
Ductus Limfaticus
 Muara dari truncus limfaticus, mengembalikan limfe ke sirkulasi
vena
 ductus thoracicus menerima limfe dari:
 dinding dada bagian belakang
 dinding perut dan bagian tubuh inferior diafragma
 daerah bahu, leher, dan kepala sebelah kiri
 thoraks kiri dan extremitas superior kiri
 ductus lymphaticus dexter menerima limfe dari:
 dinding dada sebelah kanan dan ekstremitas superior kanan
 daerah bahu, leher, dan kepala sebelah kanan “ Limfe dalam
salurannya digerakkan oleh kontraksi otot di sekitarnya dan dalam
beberapa saluran limfe yang gerakannya besar itu dibantu oleh
katup”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai