Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 2 BLOK 2.2

SISTEM ENDOKRIN

KELOMPOK I :

DESSY DASWAR G1A113063


BELLA REYNALDI G1A113064
MELAN JUSTARI G1A113065
PRISKILA ANESTASIA S G1A113066
EGY ZELLA HASNESIA G1A113067
RISKA YULIZA G1A113068
SINTA AHNI SALWATI G1A113069
SELA NURSA G1A113070
DWIKA NENTI LESTARI G1A113071
ABDUL AZIZ G1A113072

DOSEN PEMBIMBING :
dr. Hj. MIENTJE OESMAINI, MM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
Skenario :
Rani seorang mahasiswa kedokteran sedang mempelajari Sistem Endokrin.
Rani mempunyai seorang kakak yang sekarang dalam masa menyusui. Setelah
Rani mempelajari sistem endokrin Rani baru menyadari ternyata proses menyusui
di pengaruhi oleh hormone yang dihasilkan oleh organ endokrin selain
dipengaruhi oleh reflex menghisap bayi pada putting susu. Banyak sekali hormon
yang dihasilkan oleh organ/kelenjar endokrin yang nantinya akan mempengaruhi
organ target sehingga menimbulkan respon tubuh. Hormon-hormon ini juga
memiliki struktur kimia yang berbeda-beda. Sekresi hormon tersebut diatur oleh
mekanisme negative/positif feedback.

Klarifikasi Istilah

1. Sistem Endokrin : Suatu system yang melibatkan hormone dan sistem


sirkulasi dalam tugasnya.(2)
2. Hormon : Substansi kimia yang dihasilkan didalam tubuh,
memiliki efek regulatorik spesifik terhadap aktivi-
tas sel, organ, atau sistem organ tertentu.(2)
3. Kelenjar Endokrin : Sistem kelenjar yang menyalurkan secret internal
ke dalam sirkulasi yang mempengaruhi metabolis-
me dan proses tubuh lainnya.(1)
4. Organ target/organ sel : Suatu organ yang memiliki sel reseptor hormone
tertentu.(2)
5. Sekresi : Proses seluler pembentukan dan pelepasan produk
spesifik dalam darah hingga pembentukan zat
kimia baru.(2)
6. Mekanisme negatife/ : Umpan balik/ proses stimulasi organ target.
Positif feedback.

Identifikasi Masalah

1. Bagaimana struktur anatomi organ endokrin ?


2. Bagaimana struktur histologi organ endokrin ?
3. Apa saja kelenjar yang termasuk di organ endokrin ?
4. Apa saja hormon yang dihasilkan organ endokrin ?
5. Apa saja fungsi hormon yang di hasilkannya ?
6. Bagaimana fisiologi proses menyusui ?
7. Apa saja hormone yang berpengaruh dalam proses menyusui ?
8. Bagaimana mekanisme kerja hormon terhadap organ target sehingga
menimbulkan respon tubuh ?
9. Bagaimana hubungan refleks pengisapan bayi pada puting susu dengan
hormone yang dihasilkan dalam proses menyusui ?
10. Bagaimana klasifikasi (golongan) hormon secara umum ?
Analisis Masalah

1. Bagaimana struktur anatomi organ endokrin?


Jawab:
Organ endokrin terdiri dari hypothalamus, hypophysis, glandula pinelais,
glandula thyroidea, glandula parathyroidea, thymus, gandula suprarenales,
insulae pancreaticae Langerhans, testis, dan ovarium. Berikut adalah
pembahasan struktur anatomi dari organ endokrin.(4)

1. Hypothalamus
Hypothalamus terletak dibagian anteroinferior diencephalon.
Sebuah penggantung tipis, yaitu infundibulum yang terletak di inferior
hypothalamus menghubungkan kelenjar pituitary dengan hypothalamus.
Tepat di inferior hypothalamus terdapat hypophysis. Hypothalamus terdiri
dari beberapa nucleus yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu.(4)
Nucleus-nucleus tersebut adalah:
a. Nucleus anterior
Fungsi: pusat pengontrolan autonom dan pusat rasa haus
b. Nucleus arcuata
Fungsi: mensekresikan gonadotropin-releasing hormone (GnRH),
mensekresikan growth hormone-releasing hormone (GHRH), dan
mensekresikan prolactin-inhibiting hormone (PIH).
c. Mammillary body
Fungsi: memproses sensasi bau
d. Nucleus paraventricular
Fungsi: memproduksi oksitosin dan hormon antidiuretik (ADH)
e. Area preoptic
Fungsi: pusat pengaturan suhu tubuh
f. Nucleus suprachiasmatic
Fungsi: pengontrolan ritme bangun-tidur
g. Nucleus supraoptic
Fungsi: memproduksi oksitosin dan hormon antidiuretic (ADH)
h. Nucleus ventromedial
Fungsi: pusat rasa lapar

2. Hypophysis Cerebri (glandula pituitaria)


Glandula pituitaria adalah struktur kecil dan oval yang dilekatkan
pada permukaan bawah otak oleh infundibulum. Selama kehamilan,
ukurannya bertambah besar dua kali. Glandula ini dilindungi dengan baik
karena letaknya yang menggantung didalam sella turcica ossis
sphenoidalis.(4,8,9)
Glandula pituitaria terbagi menjadi beberapa lobus, yaitu:
a. Lobus anterior atau adenohypophysis
Lobus anterior akan terbagi lagi menjadi 2 lobus:
 Pars anterior atau pars distalis
Pada pars anterior terdapat sebuah tonjolan yaitu pars liberalis
yang meluas sepanjang facies anterior dan lateralis
infundibulum.
 Pars intermedia
Pars intermedia dipisahkan dengan pars anterior oleh sebuah
celah yang merupakan sisa dari kantong embrional.
b. Lobus posterior atau neurohypophysis
Arteri yang mendarahi glandula pituitaria berasal dari arteria
hypophysialis superior dan inferior yang merupakan cabang dari arteri
carotis interna. Venanya bermuara kedalam sinus cavernosus. Pentingnya
sistem portal hypophysis yang terbentang dari eminentia mediana ke lobus
anterior pituitarii serta membawa releasing dan releas-inhibiting
hormone.(4,8,9)

3. Glandula Pinealis
Glandula pinealis adalah organ kecil berbentuk kerucut uang
menonjol ke posterior dari ujung posterior atap ventriculus tertius cerebri.
Glandula pinelais terdiri atas kelompok sel-sel penting, pinealosit yang
disokong oleh sel-sel glia. Glandula mempunyai bayak aliran darah dan
disarafi oleh serabut saraf posganglionik simpatik.(4,8,9)
4. Glandula Thyroidea
Glandula thyroidea terdiri atas lobus dextra dan sinistra yang
dihubungkan oleh isthmus yang sempit. Glandula ini merupakan organ
vascular yang dibungkus oleh selubung yang berasal dari lamina
pretrachealis fascia profunda. Isthmus meluas melintasi garis tengah di
depan cincin trachea kedua, ketiga, dan keempat. Sering terdapat lobus
pyramidalis yang menonjol ke atas dari isthmus, biasanya sebelah kiri
garis tengah.
Arteri-arteri yang mendarahi glandula thyroidea adalah arteri
thyroidea superior yang merupakan cabang dari arteri carotis eksterna,
arteri thyroidea inferior yang merupakan cabang dari truncus
thyrocervicalis, dan arteria thyroidea ima yang merupakan cabang dari
arteri brachicephalica (jika ada). Vena-vena dari glandula thyroidea adalah
vena thyroidea superior yang bermuara ke vena jugularis interna, vena
tyroidea media, yang bermuara ke vena jugularis interna, vena thyroidea
inferior yang beranatomosis satu dengan yang lainnya pada kedua sisi
glandula thyroidea saat berjalan turun di depan trachea, kemudian
bermuara ke vena brachicephalica sinistra di dalam rongga thorax.
Persarafan glandula thyroidea melalui ganglion sympathicum cervicale
superius, medium, dan inferius.(4,8,9)

5. Glandula parathyroidea
Glandula parathyroidea merupakan organ berbentuk lonjong yang
biasanya terdapat empat buah (dua buah di superior dan dua buah di
inferior) di pinggir posterior glandula parathyroidea, terletak di dalam
bungkus fascianya.
Kedua glandula parathyroidea superior mempunyai posisi setinggi
pertengahan pinggir posterior glandula thyroidea. Kedua glandula
parathyroidea inferior terletak di kutub inferior glandula tyroidea.
Perdarahan glandula parathyroidea berasal dari arteri thyroidea
superior dan inferior. Aliran vena menuju ke vena thyroidea superior,
medius, dan inferior. Innervasi dari glandula parathyroidea yaitu ganglion
sympathicum cervicale superius atau medius.(4,8,9)

6. Thymus
Thymus berbentuk pipih dan berlobus dua yang terletak diantara
sternum dan pericardium di dalam mediastinum anterior. Pada bayi yang
baru lahir, ukuran thymus relatif besar di bandingkan ukuran tubuh.
Thymus akan berkembang sampai pubertas teteapi setelah itu mengalami
involusi. Thymus tampak berwarna dadu, berlobus, dan merupakan tempat
pembentukan limfosit yaitu limfosit T yang didistribusikan ke seluruh
tubuh. Thymus mendapat perdarahan dari arteri thyroida dan arteri
thoracica interna.(4,8,9)

7. Glandula Suprarenalis
Kedua glandula suprarenalis merupakan oragn retroperitoneal pada
lobus superior ren. Glandula suprarenalis dikelilingi oleh fascia renalis.
Setiap kelenjar mempunyai cortex dan medulla.
Glandula suprarenalis dextra berbentuk pyramid dan melingkupi
polus superior rend extra dan terletak di belakang lobus hepatis dexter juga
terbentang ke medial di belakang vena cava inferior. Kelenjar ini juga
terletak posterior dari diaphragma.
Glandula suprarenalis sinstra berbentuk bulan sabit serta
terbentang sepanjang margo medialis ren sinister dari polus superior hilus
renis. Kelenjar ini terletak dibelakang pancreas, omentum minus, gaster,
dan diphragma.
Arteri yang mendarahi masing-masing glandula suprarenalis ada
tiga: artei phrenica inferior, aorta, dan arteri renalis. Sebuah vena keluar
dari hilus masing-masing glandula suprarenalis dan mengalirkan darahnya
ke vena cava inferior pada sisi kanan dan vena renalis pada sisi kiri.
Innervasi glandula suprarenalis yaitu melalui serabut preganglionic
simpatik yang berasal dari nervus splanchnicus. Sebagian besar saraf
berakhir pada medulla glandulae suprarenalis.(4)

8. Insulae Pancreaticae Langerhans


Pancreas merupakan organ lunak berlobus yang terletak pada
dinding posterior abdomen di belakang peritoneum. Caput pancreas
terletak didalam cekungan duodenum, dan collum, corpus, serta cauda
terbentang ke kiri, cauda terletak berhubungan langsung dengan hilum
renalis.
Sebagian besar glandula menghasilkan secret eksokrin yang
mengalirkan ke duodenum. Bagian endokrin glandula dibentuk oleh
kelompok-kelompok sel disebut insulae Langerhans yang tersebar
diantara asini eksokrin.insulae Langerhans lebih banyak terdapat di cauda
pancreatic dibandingkan dengan corpus, collum atau caput pancreatic.(4)

9. Testis
Pada testis yang memiliki fungsi endokrin adalah sel-sel interstisial
testis. Testis adalah sepasang organ berbentuk oval yang terletak di dalam
scrotum. Masing-masing testis merupakan glandula eksokrin dan
endokrin. Bagian besar dari masing-masing testis tersusun atas tubulus
seminiferous.(4)
Bagian endokrin dari masing-masing testis terdiri dari kelompok
sel-sel interstisial berbentuk bulat yaitu sel Leydig yang tertanam di dalam
jaringan ikat jarang diantara tubulus seminiferous.(4)
10. Ovarium
Masing-masing ovarium mempunyai cortex di luar dan medulla di
bagian dalamnya, tetapi batas dari keduanya tidak begitu jelas. Tertanam
di dalam jaringan ikat cortex ovarii terdapat folliculi ovarici dengan
berbagai stadium perkembangan.
Ovarium diperdarahi oleh arteri dan vena ovarica yang merupakan
percabangan langsung dari aorta descendes pars abdominalis.(4)

2. Bagimana struktur histologi organ endokrin ?


Jawaban :

KELENJAR ENDOKRIN
1. KELENJAR SUPRARENAL
 Kapsula yang terdiri atas jaringan ikat fibrosa
 Simpai bercabang ke dalam membentuk trabekula
 Koerteks kelenjar suprarenal terdiri atas
1) Zona glomerulus
 Terletak tepat di bawah kapsul fibrosa
 Terdiri dari sel poligonal membentukbentukan
bulat/ovoid di kelilingi kapiler
 Inti sel bulat, nukleous jelas
 Sitoplasma asidofil, granula basofil. (6)

Fungsi : membentuk hormon minerala corticoid.


2) Zona fasciculata
 Lapisan yang paling tebal terletak di bawah zona
glomerulus
 Sel-sel berbentuk poligonal tersusun berderet sejajar
mengarah ke medula
 Terdapat kapiler
 Sitoplasma terdapat lipid droplet – lubang lubang
seperti busa
(spongiosit)
Fungsi : membentuk hormon glucocortikoid –
diantara deretansel terdapat sinusoid
3) Zona retikularis
 Berbatasan dengan medula tetapi perbatasannya
tidak jelas
 Sel-sel tersusun berderet-deret membentuk anyaman
yang saling beranastomose/jaring/jala
 Sitoplasma merah gelap tidak terdapat lipid droplet
 Terdapat banyak granul pigmen lipofusin
 Diantara deretan sel terdapat sinusoid

Fungsi : membentuk hormon glucocorticoid

 Medula kelenjar suprerenal terdapat vena medula


 Terdiri sl-sel yang disusun berupa tumpukan /kelompok
irreguler
 Sel kromatin berbentuk poligonal lonjon, inti
vaskular/bergelembung sitoplasma basofil
 Banyak jaringan retikulin
 Kadang terdapat ganglion simpai
2. KELENJAR THYROID
 Terdiri sel-sel folikel yang dibatasi oleh epitel selapis kubis
 Di dalam folikel terdapat koloid tampak merah homogen
 Sering terdapat vacuola resorbsi
 Di liputi jaringan ikat tipis banyak pembuluh darah
 Hormon tirosin
Sel- sel kelenjar tiroid :
a) Sel prisinpal/chief cell
 Bentuk kuboid dengan mikovilli,inti bulat
 Sitoplasma basofil, sel-sel melapisi lumen
b) Sel parafolikular
 Terdapat diantara folikel sendiri/berkelompok,
kadang diantara deretan sel folikel
 Bentuk kubis, lebih besar dari sel folikel
 Inti bulat, sitoplasma pucat

3. KELENJAR PARATHYROID
a. Chieff cell ( pricipal cell)
 Sel kecil, inti ditengah, sitoplasma agak asidofil
 Sitoplasma pucat (>> glikogen )
 Sitoplasma gelap (<< glikogen )
 Granula (++)

b. Oxyphiel cell
 Lebih besar dari chieff cell dengan inti yang relatif lebih
kecil
 Tersebar diantara chieff cell

4. HYIPOPHYSIS CEREBRI
I. Hipofisis pars anterior
 Sel-sel tersusun memanjang/berkelompok
 Terdapat banyak anyaman kapiler
a. Sel asidofil
 Bentuk sel bulat, ovoiid
 Inti bulat
 Sitoplasma bergranula merah jelas

b. Sel basofil
 Sitoplasma bergranula biru/merah pucat
 Inti bulat
 Bentuk sel bulat, lonjong/poligonal yang
berkelompok
 Sel ini terdapat diantara kelompokan sel asidofil
c. Sel kromofob
 Bentuk sel bulat, lonjong, poligonal
 Inti kromatin jarang, kecil
 Batas sel tidak jelas
 Sitoplasma basofil pucat granula sedikit

II. Hipofisis pars intermedia


 Terletak diantara pars anterior dan pars nervosa hipofisis
 Rudimenter
 Berisi kista-kista sisa celah rathke
 Lempeng-lempeng lapisan tipis dan folikel isi koloid merah
homogen
 Granula basofilik dalam sel
III. Hipofisis pars posterior
 Bagian yang kelihatan paling pucat
 Terdiri atas serat saraf tidak bermielin
 Terlihat herring berupa bangunan bundar atau
lonjong, biasanya terletak didekat pembuluh darah
 Terdapat sel neuroglia
 Terdapat sel pituisit

5. PANCREAS
 Struktur kelenjar endokrin di pancreas pulau langerhand
 Hormon insulin, glukagon, somatostatin. (6)
3. Apa saja kelenjar yang termasuk di organ endokrin ?
Jawaban :

 Hipotalamus
Menghasilkan hormon thyrotropin-releasing hormone(TRH),
corticotropin-releasing hormone(CRH), growth hormon-releasing
hormon(GHRH), growth hormone inhibitory hormone(GHIH)
(somatostatin), gonadotropin-releasing hormone(GnRH), dopamine or
prolactin-inhibiting factor(PIF) .

 hipofisis anterior
menghasilkan growth hormon(GH), thyroid-stimulating hormone(TRH),
adrenocorticotropic hormone(ACTH), prolaktin, follicle-stimulating
hormone(FSH), luteinizing hormone(LH) .
 Hipofisis posterior
Hormon antidiuretik (ADH) (yang juga disebut vasopressin)
 kelenjar tiroid
tiroksin (t4) dan triiodotironin (T3). kalsitonin
 korteks adrenal
kortisol, aldosteron
 Medula adrenal
Norepinefrin, epinefrin
 Pankreas
Insulin (sel beta), glukagon (sel alfa)
 kelenjar paratiroid
hormon paratiroid (PTH)
 testis
testosteron
 ovarium
estrogen dan progesteron
 plasenta
human chorionic gonadotropin (HCG), human somatomammotropin,
estrogen, progesterone
 ginjal
renin, 1,25-dihidroksikolekalsiferol, eritropoiten
 jantung
peptida natriuretrik atrium (ANP)
 lambung
gastrin
 usus halus
sekretin dan kolesistokinin (CCK)
 adiposit
leptin

4. Apa saja hormon yang dihasilkan organ endokrin?


Jawaban :

 Thyrotropin-releasing hormone (TRH)


 Corticotropin-releasing hormone (CRH)
 Growth hormone-releasing hormone (GHRH)
 Growth hormone inhibitory hormone(GHIH)(somatostatin)
 Gonadotropin-releasing hormone (GNRH)
 Dopamine or prolactin-inhibiting factor (PIF)
 Hormon pertumbuhan
 Thyroid-stimulating hormone (TSH)
 Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
 Prolaktin, hormone paratiroid (PTH)
 Folicle-stimulating hormone (FSH)
 Luteinizing hormone (LH)
 Hormon antidiuretik (ADH) (yang juga disebut vasopressin)
 Oksitosin, Peptida natriuretik atrium (ANP), Kolesistokinin
(CCK)
 Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)
 Kalsitonin, Eritropoietin, Gastrin, Sekretin, Leptin,
 Kortisol, 1,25-Dihidroksikolekalsiferol
 Aldosteron, Testosterone, Estrogen, Progesteron, Renin
 Norepinefrin, epinefrin
 Insulin (sel β), Human somatomammotropin, Glukagon (sel α),
Human chorionic gonadotropin. (3)
5. Apa saja fungsi hormon yang di hasilkannya ?
Jawaban :

FUNGSI HORMON YANG ADA DI SISTEM ENDOKRIN


1. Hipotalamus
Releasing and inhibiting hormone (TRH, CRH, GnRH, GHIH, PRH,PIH)
Fungsi hormon untuk mengontrol pengeluaran hormon-hormon hipofisis
anterior

2. Hipofisis posterior
Vasopresin (hormon antidiuretik)
Fungsi hormon untuk meningkatkan reabsorpsi H2O

Oksitosin
Fungsi hormon untuk meningkatkan vasokontriksi, meningkatkan
kontraktilitas, menyebabkan penyemprotan susu.

3. Hipofisis anterior
Thyroid stimulating hormone (TSH)
Fungsi hormon untuk merangsang sekresi T3-T4

Adrenocorticotropic hormone (ACTH)


Fungsi hormon untuk merangsang sekresi kortisol

Hormon pertumbuhan
Fungsi hormon untuk esensial tetapi pertumbuhan tidak hanya bergantung
padanya ; merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan lunak; efek
metabolik mencakup anabolisme protein, mobilisasi lemak, dan
penghematan glukosa.

Follicle stimulating hormone


Fungsi hormon untuk mendorong pertumbuhan dan folikel; merangsang
seksresi estrogen.

Luteinizing hormone (LH) intertitial cell stimulating hormone, (ICSH)


Fungsi hormon pada wanita merangsang ovulasi perkembangan korpus
luteum dan sekresi estrogen dan progesteron.
Fungsi hormon ini pada pria merangsang sekresi testosteron

Prolaktin
Fungsi hormon untuk mendorong perkembangan payudara, mrangsang
sekresi air susu.

4. Kelenjar pineal
Melatonin
Fungsi hormon untuk mensinkronkan irama biologis tubuh dengan sinyal
eksternal; menghambat gonadotropin, penurunannya mungkin merupakan
pemicu pubertas; bekerja sebagai antioksidan; meningkatkan imunitas.
5. Kelenjar Tiroid
a. Sel folikel
Tetraidotironin (T4/Tiroksin) ; triiodotironin (T3)
Fungsi hormon untuk meningkatkan laju metabolik; esensial bagi
pertumbuhan dan perkembangan saraf.

b. Sel C
Kalsitonin
Fungsi hormon untuk menurunkan konsentrasi CA2+ plasma.

6. Kelenjar Adrenal (korteks adrenal)


a. Zona glomerulosa
Aldosteron (mineralokortikoid)
Fungsi hormon meningkatkan reabsorpsi Na+ dan sekresi K+.
b. Zona fasikulata
Kortisol (glukokortikoid)
Fungsi hormon untuk meningkatkan glukosa darah dengan
mengobarkan simpanan lemak dan protein; berperan dalam adaptsi
stress
c. Zona retikuralis
Androgen(dehidroepiadrosteron)
Fungsi hormon berperan dalam lonjakan pertumbuhan masa purbetas
dan dorongan sek pada wanita.

Medula adrenal
Epinefrin dan norepinefrin
Fungsi hormon umtuk memperkuat sistem saraf berperan dalam
adaptasi stres dan regulasi tekanan darah.

7. Pankreas endokrin (pulau langerhans)


Insulin
Fungsi hormon untuk mendorong penyerapan pemakaian dan
penyimpanan nutrien oleh sel.

Glukagon
Fungsi hormon untuk mempertahankan kadar nutrien dalam darah selama
masa pascaabsorpsi

Somatosstatin
Fungsi hormon untuk menghambat pencernaan dan penyerapan nutrien.

8. Kelenjar paratiroid
Hormon paratiroid (PTH)
Fungsi hormon untuk meningkatkan kosentrasi Ca2+ plasma; menurunkan
kosentrasi PO 43- plasma; merangsang pengaktifan vitamin D
9. Gonad
Pada wanita: ovarium
Hormon estrogen ( estradiol)
Fungsi hormon untuk mendorong perkembangan folikel; mengatur
prkembangan kareteristiksek skunder; merangsang pertumbuhan uterus
dan peyudara.

Hormon progesteron
Fungsi hormon untuk mendorong penutupan epifisis.

Pada pria: testis


Hormon testosteron
Fungsi hormon untuk merangsang produksi sperma; mengatur
perkembangan karakteristik sek skunder; menimbulkan dorongan sek

Testis dan ovarium


Hormon inhibin
Fungsi hormon untuk menghambat follicle-stimulating hormone.

10. Plasenta
Hormon estrogen (estriol); progesteron
Funsi hormon untuk membantu mempertahakan kehamilan;
mempersiapkan payudara untuk kehamilan

6. Bagaimana fisiologi proses menyusui ?


Jawaban :

Persiapan payudara untuk laktasi

Di bawah pengaruh hormonal yang terdapat selama kehamilan,kelenjar


mamaria mengembangkan struktur dan fungsi kelenjar internal yang
diperlukan untuk menghasilkan susu. Payudara yang menghasilkan air susu
memiliki anyaman duktus yang kecil.

Selama kehamilan, estrogen kadar tinggi mendorong perkembangan


ekstensif duktus, sementara progesteron kadar tinggi merangsang
pembentukan alveolus-lobulus. Peningkatan konsentrasi prolaktin suatu
hormone hifofisis anterior yang dirangsang oleh peningkatan kadar estrogen,
dan human chorionic somatomammotropin suatu hormone plasenta dan ikut
berkembang dalam pembentukan kelenjar mamaria dengan menginduksi
sintesis enzim-enzim yang dibutuhkan untuk memproduksi susu. (1)
Stimulasi laktasi oleh pengisapan

Setelah produksi susu dimulai setelah persalinan, dua hormone berperan


penting untuk mempertahankan laktasi yaitu:

1. Proklatin yang meningkatkan sekresi susu

2. Oksitosin yang menyebabkan ejeksi(penyemprotan) susu. Penyemprotan


susu atau milk letdown merunjuk kepada ekspulsi paksa susu dari lumen
alveolus keluar melalui duktus. Pelepasan kedua hormone ini dirangsang
oleh refleks neuroendokrin yang dipicu oleh penghisapan puting payudara
oleh bayi.

 Pelepasan oksitosin dan penyemprotan susu. Bayi tidak dapat secara


langsung menghisap susu keluar dari lumen alveolus, penghisapan
payudara oleh bayi merangsang ujung saraf sensorik diputing
menimbulkan potensial aksi yang merambat melalui medulla spinalis ke
hipotalamus. Hipotalamus,setelah di aktifkan, memicu pengeluaran
oksitosin dari hipofisis posterior.

 Pelepasan proklatin dan sekresi susu, pengeluaran proklatin oleh hipofisis


anterior dikontrol oleh dua sekresi hipotalamus proclatin inhibiting
hormone (PIH) dan proclatin releasing hormone (PRH).(1)
7. Apa saja hormone yang berpengaruh dalam proses menyusui ?
Jawaban :

1. Prolaktin
Hormon prolaktin disekresi oleh hipofisi anterior. Hormon
prolaktin berfungsi untuk meningkatkan perkembangan payudara dan
merangsang produksi susu (ASI), sel sasaran hormone prolaktin terdapat
pada kelenjar mammary.

Prolaktin terdiri dari 100 pasang asam amino hormone polipeptida


dengan berat molekul 23.000 dalton dan disintesis serta disekresi oleh
laktototrop yang terdapat pada hipofisis anterior. Prolaktin juga dikontrol
oleh hypothalamic releasing factors.

Prolaktin dihambat oleh dopamine yang disekresikan oleh neuron


dopaminergik tubeoinfundibular. Selama kehamilan, prolaktin akan
banyak disekresi dan dipengaruhi oleh hormone lain seperti estrogen,
progesterone, human placenta lactogen (HPL) dan kortisol untuk
merangsang pertumbuhan mammae. Kadar prolaktin akan meningkat
pada fetus dan bayi baru lahir terutama pada usia bulan pertama.(1)

2. Oksitosin
Hormon ini merangsang ejensi susu dari kelenjar mammary
(payudara) selama menyusui, selain itu ia merangsang kontraksi otot
polos uterus untuk membantu mengeluarkan janin selama persalinan.
Hormon ini disekresi oleh hipofisis posterior dan sel sasarannya adalah
uterus dan payudara. Selain itu oksitosin juga mempengaruhi prilaku
terutama perlakuan ibu, contoh hormone ini meningkatkan ikatan batin
antara ibu dan bayinya.(1)

Sekresi Oksitosin ditingkat oleh refleks-refleks yang bersal dari


jalan bayi lahir selama persalinan dan oleh refleks yang terpicu ketika bayi
menghisap payudara.

8. Bagaimana mekanisme kerja hormon terhadap organ target sehingga


menimbulkan respon tubuh ?
Jawaban :
Mekanisme kerja hormon terhadap organ target itu ada 2 :
1. Melalui kompleks hormone reseptor
2. Melalui second messenger

A. Melalui kompleks homon eseptor


Mekanisme yang melalui kompleks hormon reseptor yaitu hormon
golongan 1 yang letak reseptornya ada di intraseluler dan sifatnya lipifilik
(larut larut dengan lemak). Jadi, hormon-hormon golongan 1 ini langsung
masuk ke intraseluler dan langsung berikatan dengan reseptornya. Dimana
di intraseluler ini terdapat daerah spesifik reseptor yang nantinya akan
merubah tanskripsi mRNA, secara otomatis maka akan menimbulkan
respon tubuh.

B. Melalui second messenger


Mekanisme yang melalui second messenger adalah hormon
golongan 2 yang letak reseptornya ada di permukaan sel/membran sel dan
sifatnya lipofobik (tidak larut dalam lemak), sehingga hormon tidak
lagsung masuk ke intraseluler melainkan harus melalui second messenger
(cAMP, cGMP, calcium, tyrasekinase).
(a) Pembentukan cAMP
Hormon golongan 2 menuju ke permukaan sel kemudian
berikatan dengan protein G yang mengandung alfa (α), beta
(β), gamma (γ) dan Gdp. Rantai alfa (α) memisahkan diri dan
megaktifkan adenil siklase. Adenil siklase aktif mengubah ATP
yang ada di sel menjadi cAMP. Perubahan cAMP ini di
pengarugi oleh magnesium. cAMP yang sudah terbentuk akan
berikatan dengan protein kinase, R₂C₂ yang akan menghasilkan
unsur C yang kemudia unsur C ini akan mengkatalis P dari
ATP ke residu serin atau treonin protein sehingga
menghasilkan efek fisiologis tubuh (respon tubuh).
(b) Pembentukan cGMP
Hormon golongan 2 menuju ke permukaan sel kemudian
berikatan dengan protein G yang mengandung alfa (α), beta
(β), gamma (γ) dan Gdp. Rantai alfa (α) memisahkan diri dan
megaktifkan guanil siklase. Adenil siklase aktif mengubah GTP
yang ada di sel menjadi cGMP.
cGMP yang sudah terbentuk akan berikatan dengan protein
kinase, R₂C₂ yang akan menghasilkan unsur C yang kemudia
unsur C ini akan mengkatalis P dari GTP ke residu serin atau
treonin protein sehingga menghasilkan efek fisiologis tubuh
(respon tubuh).
(c) Pembentukan calcium
Hormon golongan 2 menuju ke pemukaan sel dan akan
berikatan dengan reseptornya, kemudian berikatan lagi dengan
protein G dan mengaktifkan PIP². PIP² dirubah oleh fosfolipase
menjadi IP³ dan diasil gliserol.
Diasil gliserol nantinya akan mengaktivasi protein kinase,
sedangkan IP³ akan membantu pelepasan calcium dari
reticulum endoplasma. Calcium yang sudah terlepas akan di
angkut oleh protein pengangkut yang disebut kalmodulin yang
mana kalmodulin akan membentuk senyawa kompleks yang
mengaktifkan enzim yang merubah substrat menjadi produk
sehingga menimbulkan efek fisiologis tubuh (respon tubuh)
9. Bagaimana hubungan refleks pengisapan bayi pada puting susu dengan
hormone yang dihasilkan dalam proses menyusui ?
Jawaban :

Di bawah pengaruh lingkungan hormonal yang terdapat selama kehamilan,


kelenjar mamaria mengembangkan struktur dan fungsi kelenjar internal yang
diperlukan untuk menghasilkan susu. Payudara yang mampu menghasilkan susu
memiliki anyaman duktus yang semakin kecil yang bercabang dari puting
payudara dan berakhir di lobulus. Setiap lobulus terdiri dari sekelompok kelenjar
mirip kantung yang dilapisi oleh epitel dan menghasilkan susu serta dinamai
alveolus. Susu dibentuk oleh sel epitel, kemudian disekresikan ke dalam alveolus,
lalu dalirkan oleh duktus pengumpul susu yang membawa susu ke permukaan
puting payudara.

Selama kehamilan, kadar estrogen yang tinggi mendorong perkembangan


ekstensif duktus, sementara kadar progesteron yang tinggi merangsang
pembentukan alveolus-lobulus. Peningkatan konsentrasi prolaktin (suatu hormon
hipofisis anterior yang dirangsang oleh peningkatan kadar estrogen) dan human
chorionic gonadotropin (suatu hormon plasenta yang memiliki struktur serupa
dengan hormon pertumbuhan dan prolaktin) juga ikut berperan dalam
perkembangan kelenjar mamaria dengan menginduksi sintesis enzim-enzim yang
dibutuhkan untuk memproduksi susu.

Adapun stimulasi laktasi oleh penghisapan bayi, yaitu ketika produksi susu
dimulai setelah persalinan, dua hormon yang berperan penting untuk
mempertahankan laktasi adalah: (1) prolaktin, yang meningkatkan sekresi susu,
dan (2) oksitosin, yang menyebabkan ejeksi (penyemprotan) susu. Penyemprotan
susu atau milk letdown, merujuk kepada ekspulsi paksa susu dari lumen alveolus
kemudian keluar melalui duktus. Pelepasan kedua hormon ini dirangsang oleh
refleks neuroendokrin yang dipicu oleh penghisapan puting payudara oleh bayi.

 Pelepasan oksitosin dan penyemprotan susu. Bayi tidak dapat secara


langsung menghisap susu keluar dari lumen alveolus. Susu harus secara
aktif diperas keluar dari alveolus dan masuk ke duktus dan menuju ke
puting payudara, oleh kontraksi sel-sel mioepitel khusus (sel epitel mirip
otot) yang mengelilingi setiap alveolus. Penghisapan payudara oleh bayi
merangsang ujung saraf sensorik di puting, kemudian menimbulkan
potensial aksi yang merambat melalui medula spinalis ke hipothalamus.
Hipothalamus setelah diaktifkan memicu pengeluaran oksitosin dari
hipofisis posterior. Oksitosin, selanjutnya, merangsang kontraksi sel
mioepitel di payudara untuk penyemprotan susu. Milk letdown ini
berlanjut selama bayi terus menyusui. Dengan cara ini, refleks
penyemprotan susu menjamin bahwa payudara mengeluarkan susu hanya
ketika dan dalam jumlah yang dibutuhkan oleh bayi. Meskipun elveolus
mungkin penuh susu, susu tersebut tidak dapat dikeluarkan tanpa
oksitosin. Namun, refleks ini dapat terkondisi oleh rangsangan diluar
hisapan. Sebagai contoh, tangisan bayi dapat memicu milk letdown,
menyebabkan susu keluar dari puting. Sebaliknya, stres psikologis, yang
bekerja melalui hipothalamus dapat dengan mudah menghambat
penyemprotan susu. Karena itu sikap positif terhadap menyusui dan
lingkungan yang santai adalah esensial bagi keberhasilan proses menyusui.

 Pelepasan prolaktin dan sekresi susu. Penghisapan tidak saja memicu


pelepasan oksitosin, tetapi juga merangsang produksi prolaktin oleh
hipofisis anterior yang dikontrol oleh dua sekresi hipothalamus : prolactin-
inhibiting hormone (PIH) dan prolactin-releasing hormone (PRH). Selama
laktasi, setiap kali bayi menghisap terjadi letupan sekresi prolaktin.
Impuls-impuls aferen yang dipicu di puting payudara oleh penghisapan
dibawa oleh medula spinalis ke hipothalamus. Refleks ini akhirnya
menyebabkan pelepasan prolaktin oleh hipofisis anterior. Prolaktin
kemudian bekerja pada epitel alveolus untuk mendorong sekresi susu
untuk menggantikan susu yang keluar.
Stimulasi secara bersamaan penyemprotan dan produksi susu oleh hisapan
bayi memastikan bahwa kecepatan produksi susu seimbang dengan kebutuhan
bayi akan susu. Semakin sering bayi menyusui, semakin banyak susu yang keluar
melalui penyemprotan dan semakin banyak susu yang diproduksi untuk
pemberian berikutnya.

Selain prolaktin, yaitu faktor terpenting yang mengontrol sintesis susu, paling
tidak terdapat empat hormon lain yang essensial atas peran permisifnya dalam
produksi susu, yaitu: kortisol, insulin, hormon paratiroid, dan hormon
pertumbuhan.
10. Bagaimana klasifikasi (golongan) hormon secara umum ?
Jawaban :

Terdapat 3 (tiga) golongan umum hormone :

 Protein dan Polipeptida


Mencakup hormone- hormone yang disekresikan oleh :
 kelenjar hipofisis anterior
(Hormon pertumbuhan, Thyroid-stimulating hormone (TSH),
Adrenocorticotropic hormone (ACTH), Prolaktin, Follicle-
stimulating hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH) ),
 Hipofisis posterior
(Hormon antidiuretik (ADH) atau Vasopressin
 Pankreas
(insulin dan glucagon),
 Kelenjar Paratiroid
(Hormon Paratiroid).(3)

 Steroid
Hormon yang di sekresikan oleh :
 korteks adrenal
(kortisol dan aldosteron),
 ovarium
(estrogen dan progesteron),
 testis
(testosteron), dan
 plasenta
(estrogen dan progesteron).

 Turunan derivate asam amino (tirosin)


Hormon yang disekresikan oleh :
 kelenjar tiroid
(tiroksin dan triiodotironin), dan
 medulla adrenal
(epinefrin dan norepinefrin).(3)
SINTESIS

Sistem endokrin merupakan suatu sistem yang melibatkan berbagai organ


yang saling bekerjasama untuk menghasilkan sesuatu yang berhubungan dengan
sekresi internal. Sistem endokrin berinteraksi dengan saraf untuk mengatur dan
mengkoordinasi aktivitas tubuh. Adapun pengendalian endokrin diperantarai oleh
hormon (Pembawa pesan kimia), yang dilepaskan kelenjar endokrin kedalam
cairan tubuh, diabsorbsi ke aliran darah, dibawa melalui sistem sirkulasi menuju
jaringan (sel) target. Hormon mempengaruhi sel target melalui reseptor hormon
dan respon hormonal tubuh biasanya lebih lambat, durasinya lebih lama dan
distribusi lebih luas.

Berdasarkan kompenen kimia pembentuknya hormon dibedakan menjadi 3


golongan :

a. Golongan steroid, yang merupakan turunan lipid berkolesterol


Contoh : estrogen, progesteron (dihasilkan oleh ovarium),
testosteron (dihasilkan oleh testis), glukokortikoid,
mineralokortikoid, androgen (dihasilkan oleh korteks adrenal)
b. Golongan polipeptida, yang dibentuk dari rantai asam amino
GH, FSH, LH, TSH, ACTH (dihasilkan oleh hipofisis anterior),
ADH, Oksitosin (dihasilkan oleh hipofisis posterior), glukagon,
insulin, somatostatin (dihasilkan oleh pulau langerhans pada
pancreas)
c. Golongan derivate asam amino
Contoh : tiroksin dan triiodotironin (dihasilkan oleh kelenjar
tiroid).

Dalam proses laktasi, produksi susu dipengaruhi oleh 2 hormon yang


berperan penting, yaitu:
a. Oksitosin yang menyebabkan sekresi susu atau penyemprotan susu
yang merujuk kepada ekspulsi paksa susu dari lumen alveolus
kemudian keluar melalui duktus.
b. Prolaktin yang meningkatkan sekresi susu.

Pelepasan kedua hormon ini dirangsang oleh refleks neuroendokrin yang


dipicu oleh penghisapan putting payudara oleh bayi. Potensi aksi ini
merambat melalui medulla spinalis ke hipotalamus. Kemudian
hipotalamus diaktifkan dan memicu pengeluaran oksitosin dari hipofisis
posterior dan pengeluaran prolaktin dari hipofisis anterior.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood, Lauralee, 2007, Human Physiology, 6th Ed. Jakarta: EGC


2. Dorland, W. A. Newman, 2010, Dorland’s Illustrated Medical Dictionary, 31th Ed,
Jakarta: EGC
3. Guyton AC and Hall JE, 2000, Textbook of Med. Phys, 10th Ed, Saunders
Philadelphia
4. Snell, Richard S, 2011, Clinical Anatomy by System, Jakarta: EGC
5. Mescher, Anthony L, 2011, Junqueira’s Basic Histology, 12th Ed, Jakarta: EGC
6. Wonodirekso, Sugito, 2003, Penuntun Pratikum Histologi UI, 1th Ed, Jakarta : Dian
Rakyat
7. R. Putz and R. Pabst, 2006, Sobotta (Atlas Anatomi Manusia), 22th Ed, Jakarta : EGC
8. Saladin, Kenneth S, 2008, Human Anatomy, 2th Ed, America : McGraw-Hill
9. McKinley, Michael, 2008, Human Anatomy, 3th Ed, America : McGraw-Hill

Anda mungkin juga menyukai