PENCERNAAN , PERKEMIHAN
DI SUSUN OLEH :
NIM : 201701004
KELAS : 2A KEPERAWATAN
1. Hypophysis
Kelenjar hipofisis atau pituitary adlah suatu kelenjar endokrin yang
terletak di dasar tengkorak ( sela tursika ) fossa os sfenoid. Besarnya
kira – kira 10X13X6 mm dan beratnya sekitar 0,5 gram. Kelenjar ini
mem]megang peran penting dalam menyekresi hormone dari semua
organ endokrin ( sebagai pengatur ), kegiatan hormone yang dihasilkan
hipotalamus. Hormone – hormon yang mengatur fungsi hipofisis dapat
di atur oleh susunan saraf pusat melalui hypothalamus yang dilakukan
oleh sejumlah hormone yang dihasilkan hipotalamus . hormone –
hormon yang mengatur fungsi hipofise disebut hipophysiotropic
hormone di hasilkan oleh sel – sel neorosekretori yang terdapat pada
hipotalamus
2. Kelenjar tiroid
Tiroid merupakan kelenjar di dalam lehere bagian bawah, melekat
pada tulang laring, sebelah kanan depan trakea, dan melekat pada
dinding laring kelenjar ini terdiri atas 2 lobus ( lobus dekstra dan lobus
sinistra ) yang saling berhubungan, masing – masing lobus tebalnya 2
cm panjang 4 cm dan lebar 2,5 cm.
A. ANATOMI
a. Sumsum tulang
Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam
sumsum tulang sumsum tulang adalah tempat asal sel darah merah, se
darah putih, (termasuk limfosit dan makrofag) dan platelet. Sel-sel dari
sistem kekebalan tubuh juga terdapat di tempat lain.
b. Thymus
1. Limfosit T sitotoksik
2. Limfosit T helper
3. Limfosit B
Tipe sel darah putih atau leukosit penting untuk imunitas yang
diperantarai antibodi atau humoral ketika distimulasi oleh antigen
spesifik limfosit B akan berubah menjadi sel memori dan sel plasma
yang memproduksi antibodi
4. Sel plasma
Klon limposit dari sel B yang terstimulus. Plasma sel berbeda dari
limfosit lain memiliki retikulum endoplamik kasar dalam jumlah yang
banyak aktif memproduksi antibody.
c. Getah bening
d. Nodus limfatikus
e. Tonsil
Tonsil adalah sekumpulan besar limfonodi terlettak pada rongga mulut dan
nasofaring. Tiga kelompok tonsil adalah tonsil palatine, tonsil lingual dan
tonsil pharyngeal.
f. Limfa
1. Mulut
Mulut merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan
dan air. Mulut biasa terletak dikepala dan umumnya merupakan bagian
awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian
dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh
organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif
sederhana terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Makanan di potong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar,geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang
lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-
bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai
mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya
lisozom), yang memecahkan protein dan menyerang bakteri secara
langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara
otomatis.
a. Bibir
Permukaan bibir dilapisi epitel berlapis gepeng, dibawahnya
terdapat otot (M.orbicularis oris), kelenjar labialis dan syaraf
sensoris serta pembuluh darah.
Fungsi bibir antara lain :
1) Mengolah suara agar dapat berkata jelas
2) Menunjukan perasaan misalnya senyum, meringis atau
mencium
b. Pipi
Terdiri dari :
1) M. Buccinator
2) Ductus (saluran) kelenjar parotis
3) Pembuluh darah, lemak, dan syaraf
Fungsi pipi untuk membantu proses mengunyah dan meniup
c. Gingiva (gusi)
Terdiri dari jaringan fibrous, licin serta halus. Dibawahnya
berhubungan dengan periosteum terdapat kantong (alveoli)
tempat beradanya gigi.
d. Platum (langit-langit mulut)
Dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1) Platum durum : keras/bagian anterior terdiri dari epitel
berlapis gepeng
2) Palatum mole (lunak)/bagian posterior berhubungan dengan
rongga hidung
e. Lidah
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan
yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu :
1) Papila filiformis : berbentuk seperti benang halus
2) Papila sirkumvalata :berbentuk bulat, tersusun seperti huruf
V di belakang lidah
3) Papila fungiformis : berbentuk seperti jamur
f. Kelenjar ludah terdiri dari :
1) Glandula parotis :
a) Letaknya di mandibula posterior bawah telinga
b) Mengandung banyak enzim dan antibodi
2) Glandula submandibular :
a) Terletak dibawah mandibula (rahang bawah)
3) Glandula sublingualis :
a) Dibawah lidah
b) Mengandung banyak protein
g. Saliva (air liur)
Fungsi saliva :
1) Membersihkan mulut dan dibuang ke esofagus
2) Mengandung enzym lisosom (yang bersifat antiseptik) dan
eimmunoglobulin A
3) Oral comfort (agar mulut terasa lebih nyaman) dan untuk
mencuci rongga mulut
4) Mengubah makanan untuk menstimulir pengecapan
5) Membentuk bolus (memadatkan makanan) akibat kentalnya
saliva
6) Mencerna karbohidrat oleh enzim amylase
2. Tenggorokan (faring)
Faring merupakan penghubung antara rongga mulut dan
kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu pharynk. Di dalam
lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
Disini juga terletak persimpangan anatara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung didepan ruas tulang
belakang. Saat menelan makanan dihalangi masuk ke dalam saluran napas
ileh epiglotis.
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama choana. Rongga ini berhubungan dengan
rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.
Faring terdiri dari :
a. Bagian superior : bagian yang sama tinggi dengan hidung
b. Bagian media : bagian yang sama tinggi dengan mulut
c. Bagian inferior : bagian yang sama tinggi dengan laring
3. Kerongkongan (esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang
dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung.
Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses
peristaltik. Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang
belakang. Menurut histologi esofagus dibagi menjadi tiga bagian :
a. Bagian superior (sebagian besar adalah oto rangka)
b. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
c. Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
Esophagus terdiri dari jaringan fibromuscular yang membentuk otot
sirkuler dan longitudinal. Makanan dari esophagus masuk gaster melalui
proses peristaltik dan berlanjut sampai ke colon.
4. Lambung (Gaster)
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti
kandang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Kardia
b. Fundus
c. Antrum
A. ANATOMI
Sistem perkemihan adalah suatu sistem yang didalamnya terjadi
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan
oleh tubuh. Zat ini akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine. Zat
yang dibutuhkan tubuh akan beredar kembali dalam melalui pembuluh
darah kapiler ginjal, masuk ke dalam pembuluh darah akan beredar
keseluruh tubuh. Sistem perkemihan merupakan sistem rangkaian organ
yang terdiri atas ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra.
B. FISIOLOGI
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang terpenting dalam mempertahankan
homeostastis cairan tubuh. Fungsi ginjal untuk mempertahankan
homestastis dengan mengatur volume cairan,keseimbangan osmotic,
asam-basa, ekskresi sisa metabolism, dan sistem pengaturan hormonal
dan metabolisme. Ginjal terletak dalam rongga abdomen
retroperitoneal kiri dan kanan kolumna vertebralis, dikelilingi oleh
lemak dan jaringan ikat dibelakang peritoneum. Batas ginjal kiri
setinggi iga ke-11 dan ginjal kanan setinggi iga ke-12, sedangkan batas
bawah setinggi vertebralis lumbalis ke-3.
Setiap ginjal mempunyai panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm, dan
tebal 2,5 cm. ginjal kiri memeiliki ukuran lebih panjang dari pada
ginjal kanan. Berat ginjal pria dewasa 150-170 gram dan wanita 115-
155 gram. Bentuk ginjal seperti kacang, sisi dalam menghadap ke
vertebra torakalis, sisi permukaannya cembung, dan diatas setiap ginjal
terdapat sebuah kelenjar suprarenal.
Bagian-bagian dan permukaan-permukaan ginjal anatara lain:
a. Fascies anterior
b. Fescies posterior
c. Margo leteralis
d. Margo medialis
e. Polus kranialis
f. Dan polus kaudalis
2. Ureter
Ureter adalah saluran untuk urine yang berasal dari ginjal (melalui
pelvis renalis) ke vesika urinaria (bulu-bulu). Saluran ureter terbagi
atas dua bagian , yaitu: pars abdominalis (pada dinding dorsal
abdomen), dan pars pelvina (pada dinding pelvis).
a. Pars abdominalis
Secara anatomi, pars abdominalis panjangnya kurang lebih 25-35
cm. Terletak turun kebawah ventral dari tepi medial muskulus
psoas mayor yang memisahkan dari ujung prosesus transversus
lumbalis 2-5 dan merupakan lanjutan dari pelvis renalis yang
terletak dorsal dari vasa renalis. Ureter dekstra berjalan dorsal dari
pars desenden duodeni, arteri spermatika interna, arteri kolika
dekstra,dan arteri iliokolika serta berada disebelah kanan vena kava
inferior. Ureter sisnistra berjalan dorsal dari arteri spermatika
interna, arteri kolika sinistra, dan kolon sigmoid.
b. Pars pelvina
Setelah masuk kedalam kavum pelvis, ureter berjalan ke kaudal
pada dinding leteral pelvis yang tertutup oleh peritoneum. Mula-
mula terletak ventro-kaudal dari arteri veonous iliaka interna
kemunian menyilang medial dari (korda) arteri umbilikalis dan
arterivananervus.
Lapisan didnding ureter menimbulkan gerakan paristaltik setiap 5
menit sekali untuk mendorong air kemih masuk ke dalam kandung
kemih. Bagian ujung atas pelvis ginjal (pelvis ureter) melebar
membentuk corong dan terletek dalam hilus ginjal menerima kaliks
mayor. Ureter keluar dari hilus ginjal berjalan ventrikel kebawah
dibelakang peritoneum parietal dan melekat pada muskulus psoas yang
memeisahkannya dengan prosesus transverses vertebra lumbalis.
3. Kandung kemih ( Vesika urinaria)
c. Muskularis
Lapisan muskularis terdiri atas jaringan otot polos dengan jaringan
ikat fibrous diantaranya. Otot-otot ini semua dinamakan muskuli
detrussor.
4. Uretra
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih
kelingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembungan
baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria,
berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran
air mani. Uretra dibagi menjadi dua yaitu: uretra pria dan uretra
wanita.
a. Uretra pria
Uretra pada pria merupakan saluran fibromuskular untuk jalan
urine dari vesika urinaria keluar dan juga untuk secret dari vesikula
seminalis, glandula prostate, dan glandula bulbo uretralis serta
spermatozoa. Uretra pria lebih panjang dari pada uretra wanita.
Panjangnya kurang lebih 20 cm dimulai dari kollum vesikae
menembus kelenjar prostat diafragma urogenital, kemudian
melalui korpus spongiosum penis berakhir diglans penis.
1. Pars prostatika uretrae adalah bagian dari uretra yang dilalui
prostat dimana lumennya paling lebar dan paling elastic.
Panjangnya kurang lebih 3 cm, bentuknya fusiformis, dan
dalam keadaan kosong didinding anterior dan posterior saling
berdekatan. Pada dinding posterior (bagian dalam) terdapat
beberapa struktur, diantaranya sebagai berikut.
a) Krista uretralis: merupakan tonjolan memanjang
darimukosa dinding dorsal dibagian medial kearah
kranial berhubungan dengan uvula vesikae ke kaudal
berhubungan dengan pars membranasea uretrae.
b) Kolikus seminalis (verumontanum): merupakan
pelebaran Krista uretralis kira-kira pada
pertengahannya.
c) Utrikulus prostatikus (vagina muskulina): lubang pada
puncak kollikulus seminalis yang sebetulnya
merupakan muara dari suatu saluran yang berhubungan
dengan lobus medius prostat. Bagian ini homolog
dengan vagina pada wanita.
d) Hiatus ejakulatoris: muara duktus ejakulatoris terdapat
sebelah kanan dan kiri urtikulus prostatikus (sedikit
lebih distal).
e) Sinus prostatikus: celah disebelah kanan dan kiri Krista
uretralis.
2. Pars membranasea uretra
Pars membranasea uretrae dimulai dari apeks pristat sampai
setinggi bulbus penis. Bagian ini adalah uretra waktu
menembus diafragma U.G., dan merupakan bagian yang
pendek (panjang 2 cm). letak membranasea uretrae 2 cm dorsal
dari sismfisis pubis. Pada bagian ini terdapat muskulus sfingter
uretra eksternum. Kaudal dari diafragma urogenitalis dinding
posterior uretra berhubungan dengan bulbus penis.
3. Pars kavernose uretrae
Letaknya didalam korpus spongiosum penis berjalan melalui
bulbus korpus dan glans penis (pars navikularis) lumen uretra
melebar pada bulbus (fossa intrabulbar) dan pada glandula
(fassa navikularis). Pada dinding ventralnya duktuli dari
glandula bulbouretalis kaudal dari diafragma urogenitalis.
b. Uretra wanita
Uretra wanita lebih pendek dari uretra pria, memeiliki
panjang 4 cm berjalan ke ventrokaudal mulai dari orifisium uretrae
internum ( pada kollum vasicae) sampai pada orifisium uretrae
eksternum pada vestibulum vaginae (antara introitus vaginae dan
klitoris).
Bagian dalam adalah mukosa dimana terdapat lubang-
lubang glandula uretralis (lacuna uretralis) dan dibagian kaudalnya
terdapat duktus parauretralis (homolog dengan prostat) yang
bermuara pada sisi kanan dan kiri orifisium uretra eksternum.
Lapisan luar adalah muskularis bagian kranial/proksimal sirkular
(pada kollum vesikae). Stratum longitudinalis dari vesika urinaria
ikut memperkuat bagian ini. Bagan tengah terdiri atas jarianagn
otot polos dan bergaris yang berasal dari muskulus pubovaginalis.
Bagian distal tidak ada jaringan ototnya.
DAFTAR PUSTAKA
repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/5/%285%29%20BAB%20II%20Hormo
n%20hipotalamus%20dan%20Hipofisis.pdf
https://edoc.site/hipotalamus-pengertian-dan-fungsi-pdf-free.html
Tarjuman (2002).Sistem pencernaan dan Endokrin.(Modul4).jakarta:Pus