Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

SISTEM ENDOKRIN
A. Definisi
Sistem endokrin adalah sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia (hormon)
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi
interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam darah dan cairan limfa. Hasil
sekresinya beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati saluran (duktus). Permukaan sel
kelenjar menempel pada dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresi dari kelenjar endokrin
disebur hormon.(Syaifuddin,2009)

Hormon merupakan bahan yang dihasilkan oleh organ tubuh yang memiliki efek
regulatorik spesifik terhadap aktivitas organ tertentu. Setelah disekresi oleh kelenjar
endokrin, hormon diangkut oleh darah ke jaringan sasaran untuk memengeruhi/mengubah
kegiatan jaringan tersebut. Hormon yang dihasilkan dapat berupa satu macam hormon
(hormon tunggal) dan lebih dari satu (hormon ganda).

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
1. Pengertian

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu.

Hormon dan Fungsinya

Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuang gerakan atau
membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan. Sistem
endokrin mempunyai lima fungsi umum:

 Membedakan sistem saraf pusat dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
 Menstimulasi urutan perkembangan
 Menkoordinasi sistem reproduktif
 Memelihara lingkungan internal optimal
 Melakukan respon korektif dan adatif ketika tejadi situasi darurat

Mekanisme Kerja Hormon

Kelenjar hipofisis adalah interaksi hormon dengan marko molekul spesifik disebut
reseptor hormon yang trdapat dalam sel jaringan. Reseptor hormon bisa berada di
permukaan sel (cell surface reseptor) dan bisa dalama sitoplasma sel (interselular
reseptor) yang akan memenuhi sel.

Kelenjar endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar berikut ini.

1. Kelenjar Hipofisis
2. Kelenjar tiroid
3. Kelenjar paratiroid
4. Kelenjar timus
5. Kelenjar supra renal
6. Kelenjar pienalis
7. Kelenjar pankreatika

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


8. Kelenjar kelamin
a. Kelenjar testika
b. Kelenjar ovarika

I. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis adalah suatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak (sela
tursika),fossa pituitaria os spenoid. Kelenjar ini memegang peranan penting dalam mengatur
sekresi hormon dan semua orgam endokrin, kegiatan hormon yang lain, dan memengaruhi
pekerjaan kelenjar yang lain.

Fungsi hipofisis dapat di atur oleh susunan saraf pusat melalui hipotalamus yang
dilakukan oleh sejumlah hormon yang diahasilkan hipotalamus akibat rangsangan susunan
saraf pusat.Kelenjar hipofisis mempunyai tiga lobus anterior, lobus intermedia, dan lobus
posterior. Lobus posterior mendapat persarapan dari nukleus supra optik dan
paraventrikular di hipotalamus, Sedangkan lobus anterior mendapat suplai darah dari
pembuluh darah hipofisis portal.

II. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid, disamping
kiri dan kanan trakea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram. Kelenjar ini
terdiri atas dua lobus kiri dan kanan yang dipisahkan oleh istmus. Masing-masing lobus
kelenjar ini memiliki ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm.Kelenjar
tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior.
Arteri tiroidea superior merupakan percabangan dari arteri karotis eksternal dan arteri
tiroidea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia.

Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit
tirokalsitonim. Homon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan tirokalsitonim
dihasilkan oleh parafolikuler.

Bahan dasar pembentuk hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari
makana dan minuman. Yodium yang dikonsumsi akan diubah menjadi Ion yodium(yodida)
yang masuk secara aktif kedalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi.
Proses ini disebut pompa iodida, yang dapatdihambat oleh ATP-ase, Ion klorat dan ion
sianat.

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


Fungsi hormon-hormon tiroid adalah:

1. Mengatur laju metabolisme tubuh


2. Mengatur peranan penting dalam pertumbuhan fetus khusus nya pertumbuhan saraf dan
tulang.
3. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
4. Efek kronotropi dan inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot
dan menambah irama jantung.
5. Merangsang pembentukan sel darah merah
6. Bereaksi sebagai antagonisinsulin

III. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid terletak di atas selaput yang membungkus kelenjar tiroid. Kelenjar
paratiroid terdiri atas dua pasang (4 buah) yang terletak di belakang tiap lobus dari kelenjar
tiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroksin yang merupakan suatu peptida
yang terdiri atas 84 asam amino. Hormon paratiroksin adalah suatu kesatuan hormon yang
diperlukan untuk menaikan kalsium serum sebanyak 1mg% dalam waktu 16-18 jam. (Hotma
Rumahorbo,1997)

Fungsi utama hormon paratiroid adalah meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
Parathormon dan kalsitonim dari kelenjar tiroid bekerja saling melengkapi untuk
mempertahankan kadar kalsium darah dalam batas normal. Hal ini diperlukan untuk
kontraksi otot, pembekuan darah, dan transmisi impuls saraf.(Elly Nurachmah,2011)

Berikut gambar posisi kelenjar paratiroid dan struktur terkaitnya, tampak dari belakang

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


Berikut gambar posisi kelenjar paratiroid dan struktur terkaitnya, tampak dari belakang.

IV. Kelenjar Timus

Kelenjar timus terletak dalam rongga mediastinum. di belakang os sternum di dalam


rongga toraks kira-kira stinggi bifurkasi (struktur pemisah) trakea. Warnanya kemerah-
merahan dan terdiri atas dua lobus. Kelenjar timus merupakan sumber suatu faktor yang
dibawa darah untuk menginduksi diferensiasi sel induk limfosit yang mampu berpartisipasin
dalam reaksi kekebalan.

Diantara bukti tentang adanya aktivitas endokrin pada timus ialah kenyataan bahwa
timus peka terhadap hormon tiroid. Ukuran timus akan mengecilnya sementara kedewasaan
kelamin bertambah. Hal ini disebabkan hambatan yang diberikan oleh steroid gonad. Steroid
adrenal juga menghambat timus, pengaruh ini dipakai sebagai parameter untuk
kortikosenteroid.

Pembuluh limfe
Dalam timus tidak terdapat pembuluh aferen dan sinus limfe. Pembuluh eferen
terutama berjalan ke jaringan ikat interlobular.
Persarafan
Jumlah cabang nervus vagus dan nervus simpatis servikalis mencapai timus sedikit.
Saraf terutama tersebut pada dinding pembuluh darah.

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


Perkembangan Timus
Pertumbuhan timus pada mulanya mempunyai lumem sempit. Segera setelah
menutup, terjadi proliferasi sel epitel dan berdiferensiasi. Sebagian dari sel tersebut berubah
menjadi sel retikular epitel pada akhir bulan kedua kehamilan.
Timosit atau limfosit berasal dari sel mesenkrim yang masuk kedalam timus yang
sedang berkembang. Limfosit berprolifersi cepat dan epitel berubah menjadi massa sel
retikular. Pada saat berbentuk, lobulus dan jaringan ikat dan akan membentuk septa (ikat
pemisah) dan trabekula (jaringan penyambung).
V. Kelenjar Suprarenal/Adrenal
Kelenjar ini berbentuk ceper dan terdapat pada bagian atas dari ginjal. Beratnya
sekitar 5-9 gram dan berjumlah dua buah sesuai dengan jumlah ginjal. Kelnjar ini terdiri atas
dua bagian yaitu bagian luar (korteks) yang berasal dari sel-sel mesodermal dan bagian
sebelah dalam disebut medula yang berasal dari sel-sel ektodermal.
Korteks Adrenal
Bagian korteks adrenal berwarna kekuning-kuningan dan menghasilkan kortisol.
Bagian luar disebut korteks karena terdiri atas sel-sel epitel besar yang berisi lipoid disebut
foam cells dan terdiri atas zona glomerulosa (lapisan luar), zona fasikulata (lapisan tengah
yang paling besar), dan zonz retikula (lapisan dalam langsung mengeliligi medula).
Pemeliharaan struktur tubuh dan aktivitas sekresi dari korteks suprarenal dipengaruhi oleh
ACTH dari lobus anterior hipofisis. Korteks adrenal menghasilkan hormon kortikostoroid
dan hormon kelamin.
Kortikosteroid (kortikoid)
Mengandung struktur dasar nukleus cyclopentano perhidropenantrane. Fungsi dari
kortikosteroid adalah memproduksi sekitar 30 jenis kortikosteroid, tetapi hanya beberapa
yang mempunyai aktivitas biologik yang jelas. Pengatur sekresi glukokortikoid dirangsang
oleh ACTH dari adenohipofisis. Melalui pengaruh trofiknya , ACTH mempertahankan
struktur dan pendarahan korteks adrenal terutama pada zona fasikulata dan zona retikulasi.
Sekresi ACTH diatur oleh mekanisme umpan balik negatif kortisol sedangkan
kortikosteron langsung pada produksi ACTH di adenohipofisis melalui hipotalamus. Pada
pagi hari sekresi ACTH akan naik dan menurun pada malam hari. Selain itu, setres
meningkatkan sekresi ACTH dan sekresi kortisol.
Pengaturan mineralokortikoid adalah sebagai berikut:
1. Renin-angiotensin
2. Kadar ion Na dan ion K plasma

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


3. ACTH
Kelainan Minerelokortikoid antara lain:
1. Infisiensi adrenal
2. Hiper aldosteron
a. Primer
b. Skunder
Hormon Kelamin korteks Adrenal
Mempunyai efek kortikosteroid, hormon androgenik, atau protein anabolik yang mempunyai
struktur dan aktivitas yang menyerupai hormon seks. Androgen yang dieksresi oleh
supreranal adalah dehidroepiandosterom (DHEA) dan aldostero stenedium.
Efek hormon kelamin sebagai berikut:
1. Androgen
2. Estrogen
Kelainan fungsi korteks adrenal dapat berupa hipofungsidan hiperfungsi.
Hipofungsi: penyakit addison (kerusakan seluruh zona) dengan tanda-tanda gabungan yang
disebabkan oleh kekurangan kortisol, aldosteron, dan androgen, disertai kelebihan ACTH.
Hiperfungsi: meliputi tiga sindroma yaitu sindroma cushing, hiperaldosteronisme, dan
sindrom androgenital dengan gejala maskulinisasi pada wanita dan feminisasi pada laki-
laki.
Kelenjar pienalis (epifise)
Kelenjar pinalis terdapat di dalam venterikal otak, berbentuk kecil dengan warna merah
seperti sebuah cemaraa. Kelenjar ini menonjol dari mesensefalon ke atas dan ke belakang
kolilkus superior. Fungsi kelenjar ini belum diketahui dengan jelas. Kelenjar ini
menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin berperan
penting dalam mengatur aktivitas seksual reproduksi manusia. Kelenjar pienalis merupakan
badan kecil berbentuk kerucut dihubungkan melalui suatu tangkai dengan atap ventrikel III
dan membentuk suatu simpai tipis yang mempunyai septa ke dalam organ dan membagi
secara lengkap ke dalam lobulus yang terdiri atas sel epiteloid disebut pinealosit. Sel
neuroglia berperan sebagai unsur penyokong.

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


Berikut gambar hormon pituitari anterior dan organ targetnya.

Glandula pienalis diatur oleh rangsangan saraf yang ditimbulkan oleh cahaya yang
terlihat oleh mata, menyekresi melatonin, dan zat lain yang serupa lalu melewati aliran
darah atau cairan vertikel III ke glandula hipofisis anterior menghambat sekresi hormon
gonadotropin dan gonad lalu berinvolusi.
VI. Kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperitonial rongga abdomen bagian atas, dan terbentang
horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan lebar 2,5-5 cm.
Mendapat pasokan darah dari arteri mesentrika superior dan splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ
endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans, yang terbagi menjadi tiga yaitu, sel alpha
yang menghasilkan glukagon, sel betha yang menghasilkan insulin, dan sel detha yang
menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui.
Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Glukagon dan
insulin memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi
kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar
gula darah sebaliknya untuk glikagon meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan
glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah meningkat. Efek glukagon ini
juga sama dengan efek kartisol, GH epinefrin.
Dalam meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis
(pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam amino dari otot
serta meningkatkan glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari yang bukan karbohidrat).
Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan liposis (pemecahan lemak).

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


Dalam menurunkan kadargula darah, insulin sebagai hormon anabolik terutama akan
meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel di jaringan. Efek anabolik penting lainnya
dari hormon insulin adalah sebagai berikut:
Efek pada hepar
- Meningkatkan sintesa dan menyimpan glukosa
- Menghambat glikogenilisis, glukoneogenesis dan ketogenesis
- Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas di hepar.
Efek pada otot
- Meningkatkan sintesis protein
- Meningkatkan transportasi asam amino
- Meningkatkan glikogenesis
Efek pada jaringan lemak
- Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas
- Meningkatkan penyimpanan trigliserida
- Menurunkan lipolisis.

VII. Kelenjar Kelamin


Kelenjar Gonat
Kelenjar gonad adalah testis pada pria dan ovarium pada wanita. Kelenjar ini
mempunyai fungsi endokrin dan reproduksi. Sebagai kelenjar endokrin, testis menghasilkan
hormon seks yaitu androgen dan sperma, sedangkan ovarium menghasilkan estrogen dan
progesteron untuk memproduksi sel telur.
Gonad dan kelenjar-kelenjar asesoris pada wakru lahir mempunyai ukuran yang lebih
kecil dan tidak berfungsi. Pada masa pubertas, kelenjar gonad menjadi aktif dan sifat kelamin
sekunder mulai nampak. Selain itu, juga terjadi peningkatan sekresi gonadotropin (FSH dan
LH) yang merangsang perkembangan dan produksi kelenjar gonad.peningkatan sekresi FSH
dan LH disebabkan oleh kepekaan hipotalamus terhadap inhibisi (hambatan) steroid
menurun.

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


PATOFISIOLOGI UMUM GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN

Gambaran sepintas tentang patofisiologi umum gangguan endokrin, mengingat fungsi sistem
endokrin yang kompleks dan rumit mencakup mekanisme kerja hormonal dan adanya
mekanisme umpan balik yang negatif yang sudah barang tentu akanmempengaruhi perjalanan
penyakit.
Seperti lazimnya kelainan-kelainan pada organ tubuh, pada kelenjar endokrin pun berlaku hal
yang sama dimana gangguan fungsi yang terjadi dapat diakibatkan oleh:
 Peradangan atau infeksi
 Tumor atau keganasan
 Degenerasi
 Idiopatik
Dampak yang ditimbulkan oleh kondisi patologis diatas terhadap kelenjar endokrin dapat
berupa:
 Perubahan bentuk kelenjar tanpa disertai perubahan sekresi hormonal
 Peningkatan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin sering di
istilahkan dengan hiperfungsi kelenjar.
 Penurunan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, dan diistilahkan
dengan hipofunfsi kelenjar.
Adanya hubungan timbal balik antar kelenjar hipofise sebagai master of gland dengan
kelenjar targetnya, hipofise terhadap hipotalamus serta jaringan atau organ sasaran dengan
kelenjr target, memungkinkan penyebab dari suatu kasus dapat lebih dari satu; artinya
mungkin saja penyebab ada pada jaringan/organ sasaran, atau pada kelenjar target atau pada
hipofise atau hipotalamus. Oleh karena iu, untuk tujuan kemudahan dalam
penanggulangannya maka dalam setiap kasus akan dipaparkan kemungkinn penyebab baik
yang bersifat primer, sekunder, atau tersier.

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


1. Gangguan Kelenjar Hipofise
Penyakit hipofise adalah penyakit yang tidak umum terjadi, namun dapat timbul sebagai
kondisi hiperfungsi hipofise, hipofungsi hipofise, dan lesi/massa setempat yang menyebabkan
tekanan pada khiasma optikus atau bagian basal otak.
A. Tinjauan Gangguan Hipofise
I. Hiperfungsi Kelenjar Hipofise
Sering disebut juga hiperpituitarisme yaitu suatu kondisi patologis yang terjadi akibat
tumor atau hiperplasin hipofise sehingga menyebabkan peningkatan sekresi salah satu
hormon hipofise atau lebih.
PATOFISIOLOGI
Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada sel mana dari
kelima sel-sel hipofise yang mengalami hiperfungsi. Kelenjar biasanya mengalami
perbesaran, disebut adenoma makroskropik bila diameter nya lebih dari 10 mm atau adenoma
mikroskropik bila diameternya kurang dari 10 mm, yang terdiri atas suatu jenis sel atau
beberapa jenis sel. Kebanyakan adalah tumor yang terdiri atas sel-sel laktotropik (juga
dikenal sebagai prolaktinomas). Tumor yang berkurang umum terjadi adalah adenome
somatotropik dan kartikotropik. Tumor yang terdiri atas sel-sel pensekresi TSH-, LH-, atau
FSH sangat jarang terjadi.
Prolaktinoma (adenoma laktotropik) biasany adalah tumor kecil, jinak, yang terdiri atas
sel-sel pensekresi prolaktin. Gejala yang khas pada kondisi ini sangat jelas pada wanita usia
produktif dan dimana terjadi (tidak menstruasi, yang besifat primer dan sekunder), galaktorea
(sekresi ASI spontan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan), dan infertilitas.
Adenoma samatotropik terdiri atas sel-sel yang mensekresi hormon pertumbuhan. Gejala
klinik hipersekresi hormon yang pertumbuhan bergantung pada usia klien saat terjadi kondisi
ini. Misalnya pada klien prepubertas, diana lempeng epifise tulan panjang belum menutup,
mengakibatkan pertumbuhan tulang-tulang memanjang sehingga mengakibakan gigantisme.
Pada klien postpubertas, ademoma somatotropik mengakibatkan akromegali, yang ditandai
dengan perbesaran ekstremitas (jari, tangan, kaki), lidah, rahang, dan hidung. Organ-organ
dalam juga turut membesar (misalnya kardiomegali).
Kelebihan hormon pertumbuhan menyebabkan gangguan metebolik, seperti
hiperglikemia dan hiperkalsemia. Pengangkatan tumor dengan pembedahan merupakan
pengobatan pilihan. Gejala metabolik dengan tindakan ini dapat mengalami perbaikan,
namun perubahan tulang tidak mengalami regresi.

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin


DAFTAR PUSTAKA

Syarifudin.(2009).Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa keperawatan. Jakarta:Salemba


medika.
Rumahorbo,Hotman(1999).Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan sistem Endokrin,
Jakarta: EGC.

Laporan Pendahuluan Sistem Endokrin

Anda mungkin juga menyukai