Vaskularisasi
Pembuluh arteri pada glandula hypophyse berasal dari arteri carotis interna yang
mempercabangkan arteriae (aa) hypophyseales superiores dan inferiors. Aa.
Hypophyseales inferiores dibagi menjadi cabang medial dan lateral yang beranastomose
di sekitar linea mediana dan membentuk annulus di sekitar infundibulum. Aa.
Hypophyseales superiores mensuplai eminentia mediana, pars superior dan inferior
infundibulum.
Adenohypophyse tidak memiliki hubungan saraf dengan hypothalamus tapi dihubungkan
melalui kompleks pembuluh darah yang disebut system portal hypophysealis. Aa.
Hypophyseales superiores membentuk plexus kapiler di sekitar eminentia mediana,
mensuplai darah ke hypothalamus. Hormon yang dihasilkan berakumulasi pada cairan
extra seluler pada eminentia mediana lalu memasuki plexus kapiler yang kemudian
menuju portal venule yang berjalan melalui infundibulum dan berakhir pada
adenohypophyse.
Aliran darah vena dari adenohypophyse bermuara pada sinus cavernosus dan membawa
hormon hypophyseal pada target organ sehingga memfasilitasi kontrol umpan balik.
Embryologi
Adenohypophyse berasal dari penonjolan atap embrionik cavum oris yang disebut
diverticulum hypophyse atau Rathke’s pouch, yang bertumbuh ke arah neurohypohyse,
dan begitu sampai pada neurohypohyse, diverticulum tersebut terputus dari cavum oris
dan menjadi adenohypophyse.
Neurohypophyse merupakan kelanjutan dari diencephalon berupa pertumbuhan keluar
dari area hypothalamus, pertama kali membentuk infundibulum dan pada ujung distalnya
membesar membentuk neurohypophyse.
Glandula Thyroidea
Glandula thyroidea merupakan organ endokrin yang terletak pada regio colli level
vertebra cervicalis V sampai vertebra thoracalis I. Dibungkus oleh fascia pretrachealis
Glandula thyreoidea difiksasi pada trachea dan pada tepi caudal cartilago cricoidea oleh
penebalan fascia pretrachealis yang disebut ligament of Berry sehingga ikut bergerak
pada pergerakan larynx. Terdiri atas lobus dextra dan sinistra, yang dihubungkan oleh
struktur yang menyempit pada bagian medial yang disebut isthmus. Beratnya kurang
lebih 25 gr (seukuran ibu jari).
Lobus dextra dan sinistra glandula thyroidea berbentuk conus, apex mengarah ke
superolateral hingga level linea oblique lamina cartilago thyroidea, dan basisnya
mencapai cartilago trachea IV atau V. Aspectus posteromedial melekat pada sisi lateral
cartilago cricoidea oleh ligamentum thyroidea lateralis.
Isthmus menghubungkan bagian inferior kedua lobus, terletak di anterior cartilago
trachea II dan III.
Kadang ditemukan lobus pyramidalis yang mengarah naik sampai os hyoideum dari
isthmus.
Permukaan lateral glandula thyroidea ditutupi oleh M. sternothyroideus. Di anterior
terdapat M. Sternohyoideus, M. omohyoideus venter superior, dan margo anterior M.
sternocleidomastoideus. Permukaan medial berbatasan dengan larynx dan trachea.
Polus superior sisi medial berbatasan dengan M. constrictor pharyngeus superior inferior
dan bagian posterior M. cricothyroideus, dan terdapat N. laryngeus externus. Di bagian
inferior sisi medial terdapat trachea dan nervus laryngeus recurrens (N. laryngeus
inferior) serta oesophagus. Pada permukaan posterolateral terdapat carotid sheath.
Glandula Parathyroidea
Glandula parathyroidea adalah kelenjar endokrin kecil yang berbentuk oval, terletak pada
permukaan posterior glandula thyroidea. Biasanya terdapat 4 buah, masing-masing dua
di superior dan inferior lobus dextra dan sinistra.
Embryologi
Glandula thyroidea mulai berkembang pada minggu keempat kehamilan berasar dari
penonjolan endoderm dari lantai pharynx yang disebut diverticulum thyroidea yang
bergerak ke arah inferior menuju collum kemudian berdiferensiasi menjadi 2 lobus
lateralis dan isthmus. Sisa perlekatan glandula ini pada lingua membentuk ductus
thyroglossus.
Thymus merupakan salah satu organ limfoid yang menghasilkan thymosin. Ukurannya
bervariasi sesuai usia, dengan ukuran terbesar pada usia 15 tahun dan mengalami
regresi pada usia 20 tahun. Memiliki 2 lobus, terletak pada mediastinum superior dan
anterior. Margo inferior mencapai cartilago costa IV dan bagian superiornya dapat
mencapai collum. Ujung inferior lobus dextra berbatasan dengan sisi dextra aorta
ascendens, pulmo dextra, dan anterior vena cava superior. Pada permukaan anterior
thymus di regio colli terdapat M. sternohyoideus, M. sternothyroideus dan fascianya.
Pada permukaan anterior di regio thorax terdapat manubrium sterni, vasa thoracica
interna (vasa mammaria interna), cartilago costa I-III, dan pleura. Di posterior terdapat
vena brachiocephalica sinistra, bagian superior trachea thoracica , dan bagian superior
permukaan anterior cor.
Glandula suprarenalis dextra berbentuk pyramid dan memiliki dua extremitas. Terletak di
posterior-inferior vena cava inferior, posterior lobus dextra hepar, anterior crus dextra
diaphragma, dan polus superior ren dextra. Di bawah apex, dekat margo anterior
terdapat hilum suprarenale tempat keluarnya vena suprarenalis dextra sebelum
bermuara pada vena cava inferior.
Glandula suprarenalis sinistra berbentuk semilunaris, terletak di anterior crus sinistra
diaphragma. Terletak di posterior cardia gastrica dan lien. Hilum suprarenalis sinistra
terletak di inferior sisi medial, tempat keluarnya vena suprarenalis sinistra yang akan
bermuara pada vena renalis sinistra.
Embryologi
Cortex adrenal berkembang dari sel-sel mesoderm yang berjalan bersama lipatan
urogenitalia. Awalnya membentuk zona foetalis yang kemudian dikelilingi oleh sel-sel
mesodermal membentuk cortex. Zona foetalis mengalami regresi pada usia tiga tahun,
dan pada saat yang sama mulailah terbentuk zona reticularis yang matang pada usia 8
tahun dan mulai mensekresi hormone androgen.
Medulla adrenal berasal dari lipatan neural ectodermal yang berfungsi membentuk
bagian dari system pengambilan precursor amin dan dekarboksilase yang akan
memproduksi adrenalin dan noradrenalin.
Moore, K. L., Dalley, A. F., & Agur, A. M. (2013). Clinically oriented anatomy. Lippincott
Williams & Wilkins.
Schünke, M., Schulte, E., Schumacher, U., Voll, M., & Wesker, K. (2008).
PROMETHEUS: Atlas of anatomy general anatomy and musculoskeletal system.
Jakarta: EGC, 236-347.