“SKENARIO 1”
TANDARTS
KELOMPOK 9
Anggota :
6) Riyanti 2210070110029
7) Roinaldi 2210070110046
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami
ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat Hidayah, dan Inayah-
Nya kepada kami. Sholawat beriringkan salam tak lupa kami sanjungkan kepada nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang penuh
ilmu pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Tandarts” ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, terutama drg. Wulan Angestia, M.Sc. sebagai dosen pembimbing sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari dosen pembimbing agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah di Blok I.1 Skenario pertama Tutor pertemuan
ke-1 dan ke-2 Skenario 1 tentang “ Tandarts ” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
kepada pembaca.
Penyusun
ii
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………..………………………………………... 4
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan kedokteran gigi di Indonesia?
2. Bagaaimana sejarah perkembangan fakultas kedokteran gigi di Universitas
Baiturrahmah?
3. Bagaimana konsep dasar profesi kedokteran dokter gigi?
4. Bagaimana filosofi pola pikir dokter gigi?
5. Bagaimana tentang perkembangan teknologi dan material dalam kedokteran gigi?
6. Bagaimana etika dan hukum kesehatan?
C. Tujuan Pembelajaran
4
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang konsep dasar profesi
kedokteran dokter gigi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang filosofi pola pikir
dokter gigi
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang perkembangan
teknologi dan material dalam kedokteran gigi
6. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang etika dan hukum
kesehatan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klarifikasi Istilah
1. Paradigma
Paradigma adalah cara pandang tentang sesuatu yang di dalamnya
mengandung sejumlah asumsi, teori, model dan solusi tertentu mengenai
pokok persoalan, tujuan, dan sifat dasar bahan kajian.
2. Amalgam
Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam yang salah satunya
adalah merkuri atau air raksa, amalgam dapat berbentuk padat maupun cair
tergantung jumlah air raksa yang digunakan. Amalgam umumnya digunakan
untuk menambal gigi yang berlubang.
3. Toksit
Toksit adalah merupakan zat padat, air, atau gas yang dapat membantu proses
kehidupan sel atau organisme.
4. Tandarst
Tandarst berasal dari bahasa Belanda yang berarti dokter gigi.
B. Menetapkan Masalah
C. Curah Pendapat
6
(menyeluruh/meluas),radikal. Sejara juga menanyakan dan juga menelusuri
makna dan penyebab daras dari berbagai pengentahuan tanpa mengenal batas
apa pun.
7
D. Analisa Masalah
Sejarah
Teknologi dan
Konsep Dasar Pola Pikir Etika dan Hukum
Material
E. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang sejarah perkembangan
kedokteran gigi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami sejarah perkembangan fakultas
kedokteran gigi di Universitas Baiturrahmah
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang konsep dasar profesi
kedokteran dokter gigi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang filosofi pola pikir dokter
gigi
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang perkembangan teknologi
dan material dalam kedokteran gigi
6. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang etika dan hukum
kesehatan
8
F. Belajar Mandiri
Dalam step ini kami telah melakukan belajar mandiri, dengan mencari
berbagai macam sumber rujukan baik itu secara diskusi, bertanya pada pakar,
literature searching dan text books lainnya. Dan dalam step ini kami juga telah
mencatat hasil diskusi kami dengan menyertakan referensi yang berbeda beda.
9
Gigi Universitas Baiturrrahmah didirikan pada tanggal 18 juni 19888.
Sejak tahun pendirian tadi dijalinlah Kerjasama dengan fakultas
kedokteran gigi sumatera utara medan terutama dalam hal pembantuan
tenaga dosen.
Pada tahun 1990, Fakultas kedokteran gigi Universitas Baiturrahmah
mulai membuka poli klinik gigi untuk umum. Pada mulanya poli klinik
ini hanya mempunyai sekitar 30 unit gigi, namun dengan perjalanan
yang pandang mulai 2014 poli klinik sudah menempati Gedung
sendiri dengan jumlah 3 lantai.
10
Pendidikan dokter gigi dikembangkan dari wawasan Ilmu Kedokteran
yang mencakup ilmu pengetahuan yang mempelajari proses tumbuh
kembang manusia mulai dari saat pembuahan sampai akhir hayat, serta
berbagai konsep yang melandasi hidup dan kehidupan manusia mulai
tingkat molekuler sampai dengan tingkat individu utuh. Dalam hal ini
termasuk keadaan dan sebab-sebab penyimpangan dari keadaan normal
baik raga maupun jiwa, serta berbagai kemungkinan intervensi
pemulihannya ke keadaan normal atau fungsi optimal sistem organ
secara terpadu dalam manusia seutuhnya.
11
dan menuntut keputusan segera yang bisa dipertanggungjawabkan.
Akibatnya, dokter sering ragu saat harus memutuskan tindakan terbaik
atau yang benar serta depat dipertanggungjawabkan untuk diterapkan
pada pasien dalam keadaan tertentu Pertanyaan ini telah berkaitan
dengan aspek medis, tetap juga harus dipahami dalam perspektif etis.
Dalam praktik kedokteran, dokter sering menjumpai dan sadar
mengenai ketidakpastian serta keterbatasan ilmu kedokteran. Di sisi
lain dokter mempunyai kewajiban dan tanggung Jawab untuk berusaha
mengurangi terjadinya kesalahan. Pada saat itu baik posisi dokter
maupun pasien berada dalam keadaan rentan. Posisi pasien jelas karena
kesalahan bisa berdampak fatal bagi kesehatan bahkan bagi
kehidupannya. Dari sisi dokter, juga rewan karena selain perasan
bersalah secara pribadi, juga secara hukum dapat dipersalahkan karena
dianggap lalai dalam melakukan kewajibannya.
12
pergaulan namun etika juga mengatur dalam bagaimana manusia hidup
sebagai individu yang memiliki nilai di mata individu lainnya, sebagai
makhluk sosial.
Oleh karena itu etika dan hukum kesehatan memiliki kaitan erat, etika
sebagai aturan yang tertulis maupun tidak tertulis sedangkan hukum
kesehatan adalah aturan tertulis tentang pelayanan jasa di bidang
kesehatan sebagai pedoman di dalam memberikan jasa layanan
kesehatan bagi pasien. Karena kesehatan adalah kebutuhan setiap
orang untuk dilindungi dijaga agar tidak mendapatkan perlakuan yang
semena-mena oleh pelayanan kesehatan, termasuk dengan melakukan
tindakan yang sesuai dengan anjuran, profesional dalam menjalankan
tugas, baik sebelum maupun sesudah melakukan tindakan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seorang dokter gigi dalam menjalankan tugasnya dituntut untuk bersikap profesional.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, pendidikan dokter gigi yang merupakan pendidikan
profesi harus didasari oleh keilmuan yang kokoh. Pendidikan dokter gigi dikembangkan dari
wawasan Ilmu Kedokteran yang mencakup ilmu pengetahuan yang mempelajari proses
tumbuh kembang manusia mulai dari saat pembuahan sampai akhir hayat, serta berbagai
konsep yang melandasi hidup dan kehidupan manusia mulai tingkat molekuler sampai
dengan tingkat individu utuh.
Etika adalah sebuah aturan yang mengatur kehidupan manusia dalam membangun
hubungan dengan manusia lainnya sebagai interaksi sosial. Oleh karena itu etika dan hukum
kesehatan memiliki kaitan erat, etika sebagai aturan yang tertulis maupun tidak tertulis
sedangkan hukum kesehatan adalah aturan tertulis tentang pelayanan jasa di bidang kesehatan
sebagai pedoman di dalam memberikan jasa layanan kesehatan bagi pasien. Karena kesehatan
adalah kebutuhan setiap orang untuk dilindungi dijaga agar tidak mendapatkan perlakuan
14
yang semena-mena oleh pelayanan kesehatan, termasuk dengan melakukan tindakan yang
sesuai dengan anjuran, profesional dalam menjalankan tugas, baik sebelum maupun sesudah
melakukan tindakan.
Daftar Pustaka
Bibliography
harapap, S. a., & Sastro, S. (2014). ilmu material dan teknologi kedokteran gigi. Retrieved 09
18, 2022
Is, M. S. (2010, januari 1). Etika Dan Hukum Kesehatan. Retrieved 09 18, 2022, from
https://books.google.co.id/books/about/Etika_Dan_Hukum_Kesehatan.html?
hl=id&id=tepADwAAQBAJ&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Romandhon, Y. A. (n.d.). pola pikir Etika dalam praktik kedokteran. surakarta. Retrieved 09
17, 2022
Sander, I. (2010). Sejarah Fakultas Kedokteran Gigi. Retrieved from Fakultas Kedokteran
Gii: https://fkg.unbrah.ac.id/sejarah/
15
Savitri, A. (2012). Konsil Kedokteran Gigi. STANDART KEDOKTERAN GIGI, 41. Retrieved
09 18, 2022, from http://www.kki.go.id/assets/data/arsip/SPPDGI_20128.pdf
16