DISUSUN OLEH :
2. Penyusun Modul :
1. Drh. Santi Chismirina, M.Si
2. Afrina, S.Ked, M.Si
3. Drg. Ridha Andayani, M.Si
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT dan shalawat beserta salam
kepada Nabi Muhammad SAW penyusun panjatkan bahwa pada akhirnya penyusun
dapat menyelesaikan pembuatan Modul Praktikum Histologi, Fisiologi, dan Vital
Sign ini. Buku panduan ini disusun untuk digunakan sebagai panduan praktikum
Histologi, Fisiologi, dan Vital Sign mahasiswa Program Studi Dokter Gigi FKG
Unsyiah.
Modul ini hanya digunakan untuk lingkungan pendidikan Kedokteran Gigi di FKG
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh serta tidak diperjualbelikan ataupun
diperbanyak tanpa izin penyusun. Penyusun menyadari bahwa modul praktikum
ini masih sangat banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
dan tangan terbuka penyusun mengharapkan saran dan masukan untuk dijadikan
bahan dalam menyempurnakan modul praktikum ini. Wassalam.
Tim Penyusun :
1. Drh. Santi Chismirina, M.Si
2. Afrina, S.Ked, M.Si
3. Drg. Ridha Andayani, M.Si
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Tata Tertib Praktikum
Materi I. Histologi Sel
Materi II. Histologi Epitel
Materi III. Histologi Kelenjar dan Jaringan Ikat
Materi IV. Histologi Otot
Materi V. Histologi Tulang dan Tulang Rawan
Materi VI. Histologi Jantung
Materi VII. Histologi Pembuluh Darah
Materi VIII. Histologi Darah
Materi IX. Histologi Sistem Urinaria
Materi X. Histologi Sistem Saraf
Materi XI. Patologi Klinik:Waktu Perdarahan dan Waktu Pembekuan
Materi XII. Keadaan Umum Pasien dan Vital Sign
Daftar Pustaka
TATA TERTIB PRAKTIKUM
(PADA KONDISI NORMAL)
B. Pelaksanaan Praktikum :
1. Praktikum berlangsung selama 3 jam/materi.
2. Setengah jam pertama, instruktur akan mengabsen praktikan yang hadir dan
memberi pengarahan tentang materi praktikum pada hari tersebut.
3. Dua jam berikutnya mahasiswa melakukan praktikum sesuai dengan instruksi
pada buku panduan praktikum di bawah pantauan dan bimbingan instruktur.
4. Praktikan membuat gambar pada buku menggambar dan hasil gambar di foto
untuk dikumpulkan kepada instruktur.
5. Setengah jam terakhir, instruktur akan melakukan pengumpulan hasil foto
gambar yang telah dibuat oleh praktikan dan meresponsi praktikan. Responsi
dan mahasiswa menyebutkan nama struktur mikroskopisnya.
MATERI I
HISTOLOGI SEL
Kompetensi :
1. Mampu mengenali dan membedakan histologi struktur sel
2. Mampu menjelaskan perbedaan setiap struktur sel.
Pendahuluan
Seluruh bagian yang hidup dari sel disebut protoplasma. Didalam sitoplasma
terdapat bahan koloid yang di dalamnya terdapat inti, organelle dan inclusion.
Organela adalah struktur yang selalu ada di dalam sel dan berfungsi
untuk menjalankan kehidupan sel. Yang termasuk organelle adalah:
1. Mitokondria
2. Reticulum endoplasmic halus dan kasar
3. Apparatus Golgi
4. Lysosome
5. Ribosom
Inclusion tidak selalu ada di dalam sel, misalnya butir-butir sekresi, pigmen.
Nukleus dilapisi oleh nukleoplasma dan berisi material genetic.
Praktikum 1 :
1. Perhatikan struktur sel berupa;
Dinding sel
Sitoplasma dan Organel
Inti (nucleus)
2. Cari fungsi mitokondria dan ribosom.
3. Gambarkan struktur mikroskopis sel tersebut di atas.
MATERI II
HISTOLOGI EPITEL
Kompetensi :
1. Mampu mengenali dan membedakan histologi epitel (kulit dan mukosa).
2. Mampu menjelaskan perbedaan setiap jenis sel epitel (kulit dan mukosa).
Pendahuluan
Jaringan epitel adalah suatu jaringan yang tersusun dari kumpulan sel-sel
epitel yang melekat satu sama lain dengan atau tanpa bahan interseluler dan
melekat diatas membrane basalis. Jaringan epitel berfungsi sebagai
penutup/pelapis permukaan organ baik permukaan dalam maupun permukaan
luar. Selain itu ada juga jaringan epitel yang membentuk kelenjar. Jaringan epitel
dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah lapisan, bentuk sel permukaan, dan
bentukan yang terdapat di permukaannya.
Berdasarkan jumlah lapisan :
- Epitel selapis = simplex
- Epitel berlapis = complex
- Epitel berderet = pseudocomplex
Berdasarkan bentuk sel :
- epitel pipih
- epitel kubis
- epitel silindris
Berdasarkan bentukan yang terdapat di permukaan sel :
- cilia
- cornifikasi/lapisan tanduk
Praktikum 2 :
1. Perhatikan dan bedakan struktur mikroskopis epitel berdasarkan jumlah
lapisan, bentuk sel permukaan, dan bentukan yang terdapat di permukaannya.
2. Gambarkan struktur mikroskopis Gambar 2.1, Gambar 2.4, Gambar 2.7 dan
Gambar 2,8.
MATERI III
HISTOLOGI KELENJAR DAN JARINGAN IKAT
Kompetensi :
1. Mampu mengenali dan membedakan histologi berbagai jaringan dasar
tubuh yaitu kelenjar dan jaringan ikat.
2. Mampu menjelaskan perbedaan setiap berbagai jaringan dasar tubuh yaitu
kelenjar dan jaringan ikat.
KELENJAR
Pembagian kelenjar :
JARINGAN IKAT
Jaringan ikat sesuai dengan namanya merupakan jaringan yang
membentuk suatu rangkaian/ikatan dengan jaringan epitel, otot, dan jaringan
saraf serta dengan jaringan ikat lainnya untuk mempertahankaan integritas
fungsi-fungsi tubuh. Jaringan ikat terdiri dari unsur sel dan matriks ekstraselular.
Di dalam matriks ekstraselular terdapat serabut collagen dan elastis. Jaringan Ikat
terdiri dari empat type yaitu :
jaringan ikat longgar (areolar/loose connective tissue] terdiri dari serabut
dan sel.
jaringan ikat padat (dense connective tissue), terutama terdiri dari serabut
dan hanya sedikit sel.
jaringan ikat reticular (reticular tissue), berupa jala-jala serabut kolagen
type III yang diantaranya terdapat fibroblast dan macrophage.
jaringan lemak (Adipose tissue), terdiri dari sel-sel lemak multilocular,
yang menyimpan lemakdalam bentuk multiple droplets.
Kompetensi :
1. Mampu mengenali dan membedakan histologi otot yang meliputi bentuk sel
otot dan jenis sel-sel otot.
2. Mampu menjelaskan perbedaan bentuk sel otot dan jenis sel-sel otot.
Terdiri atas sel-sel kontraktil dan menghasilkan gerakan dari berbagai bagian
tubuh dengan cara berkontraksi. Otot terdiri atas 3 macam otot:
B. Otot Jantung
Merupakan jenis otot tidak disadari, otot ini juga mempunyai garis-garis
dan membentuk lapisan tengah dari jantung yang disebut lapisan
myocardium,
Pada sediaan ini dapat dilihat potongan memanjang dan melintang serat
muskular jantung. Perhatikan : Percabangan serat otot jantung, inti sel dan
ruang perinuklear, miofibril, diskus interkalaris, sel / serat Purkinye
(dibagian bawah lapisan endo kardium).
C. Otot Polos
Berupa otot tidak disadari/tidak dikontrol (involunter) dan nonstriated,
umumnya tersusun dalam dua lapisan otot, lapisan bagian dalam
melingkar (circular) dan lapisan luar arahnya longitudinal, biasanya terdapat
dalam dinding organ visceral.
Perhatikan : bentuk sel / serat, bentuk dan letak inti, sitoplasma dan
miofibrin.
Praktikum 4 :
1. Perhatikan dan bedakan struktur mikroskopis otot lurik, otot jantung, dan otot
polos.
2. Cari fungsi sarkomer dan sarkolemma
3. Gambarkan struktur mikroskopis Gambar 4.1, Gambar 4.2, dan Gambar 4.3.
MATERI V
HISTOLOGI TULANG DAN TULANG RAWAN
Kompetensi :
1. Mampu mengenali dan membedakan histologi tulang dan tulang rawan yang
meliputi yaitu sel penyusun tulang dan tulang rawan serta kompartemen
tulang dan tulang rawan.
2. Mampu menjelaskan perbedaan sel penyusun tulang dan tulang rawan serta
kompartemen tulang dan tulang rawan.
Tulang
Tulang adalah jaringan ikat yang kaku, keras dan berbentuk tetap.
Terdapat 2 tipe tulang yaitu :
- tulang spongiosa : terdapat di bagian sentral, terdiri dari trabekula
trabekula tulang yang dilapisi endosteum.
- tulang kompakta : terdapat di bagian perifer
Praktikum 5 :
1. Perhatikan dan bedakan struktur mikroskopis tulang spongiosa dan tulang
kompakta
2. Cari fungsi canalis Volkmann, lacuna, dan osteosit
3. Gambarkan struktur mikroskopis Gambar 5.1, Gambar 5.2, dan Gambar 5.3.
Tulang Rawan (Cartilago)
Terdapat 3 macam kartilago :
- cartilago hyaline
- cartilage elastis
- cartilago fibrosa
Praktikum 6 :
1. Perhatikan dan bedakan struktur mikroskopis tulang rawan hialin,
elastik dan fibrosa
3. Cari fungsi kondrosit, pericondrium, dan lakuna
4. Gambarkan struktur mikroskopis Gambar 5.5. dan Gambar 5.7
MATERI VI
HISTOLOGI JANTUNG
Kompetensi :
1. Mampu mengenali dan membedakan histologi jantung berupa dinding
jantung.
2. Mampu menjelaskan perbedaan histologi bagian dinding jantung.
Jantung
Terdapat di dalam cavum pericardii. Terdiri atas 4 rongga yaitu atrium
kanan/kiri dan ventrikel kanan/kiri
Dinding jantung terdiri dari 3 lapis : Endokardium, Myokardium, dan
Epikardium
A.
B.
Gambar 6.1. Mikroskopis Dinding Jantung (A dan B)
Gambar 6.2. Mikroskopis Lapisan Dinding Jantung
Praktikum 7 :
1. Perhatikan dan bedakan struktur mikroskopis lapisan dinding jantung
2. Cari fungsi pericardium
3. Gambarkan struktur mikroskopis Gambar 6.1.B, Gambar 6.2, dan Gambar
6.3.
MATERI VII
HISTOLOGI PEMBULUH DARAH
Kompetensi :
1. Mampu mengenali dan membedakan struktur mikroskopis arteri dan vena.
2. Mampu menjelaskan perbedaan struktur mikroskopis arteri dan vena.
Pembuluh Darah
Membawa darah ke paru-paru, di mana karbon dioksida yang ditukar dengan
oksigen.
Membawa darah ke usus, dimana bahan nutrisi dalam bentuk cairan diserap,
dan
kelenjar endokrin, di mana hormon melewati dinding pembuluh darah dan
didistribusikan ke target sel.
Transportasi produk limbah dari cairan jaringan ke ginjal, usus, paru-paru,
dan kulit, di mana mereka akan dikeluarkan dari tubuh.
Pembuluh darah dibedakan berdasarkan ukurannya: aorta, arteri, vena,
kapiler, dan sinusoid.
Dindingnya terdiri dari 3 lapisan:
1.tunika intima
2.tunika media
3.tunika daventitia
1. Aorta
Pembuluh darah terbesar yang berfungsi untuk membawa darah dari
jantung ke seluruh tubuh seperti halnya fungsi arteri
Gambar 7.1. Miksroskopis Dinding Aorta
2. Arteri
Membawa darah dari jantung dan mendistribusikannya ke seluruh bagian
tubuh.
Memiliki dinding tebal dan lebih kuat daripada vena.
3. Vena
Membawa darah menuju jantung dari semua bagian tubuh.
Dinding tipis, tekanan darah vena 1/10 tekanan darah aorta.
Jaringan elastis sedikit, (aliran darah vena konstan).
Mempunyai katup untuk melancarkan aliran darah yang melawan
gaya berat, sehingga tidak terjadi aliran yang berbalik.
Terletak pada daerah antara otot dengan dinding yang tipis
sehingga sirkulasi vena lebih mudah.
Mudah diregangkan sehingga dapat berfungsi sebagai reservoir.
Pada sediaan tampak dinding vena lebih kendor.
Tunika media tidak berkembang.
Tunika adventitia lebih tebal dan lebih dominan
Gambar 7.2. Mikroskopis Arteri dan Vena
4. Kapiler
Terdiri atas selapis endotelium dan membran basement, menghubungkan
arteriola ke venula.
Pembuluh darah yg terkecil.
Membentuk anyaman ( jala-jala)
Tempat terjadinya pertukaran karbon dioksida, oksigen, nutrisi, dan
produk-produk limbah antara jaringan dan darah.
Diameter 9-12 micron, diameter kecil lumennya dikelilingi 1 sel
endotel dan diameter besar lumennya dikelilingi 2-3 sel endotel
Tidak terdapat di kornea, epidermis, dan tulang rawan hialin.
Kemungkinan juga tidak ditemukan di beberapa daerah di mana arteriola
dan venula memiliki koneksi langsung (Anastomoses arteriovenosa atau
shunts arteriovenosa), seperti di kulit hidung, bibir, jari, dan telinga.
5. Sinusoid
Bentuk khusus dari kapiler
Lumen lebih luas dan lebih ireguler daripada kapiler.
Dinding : berbentuk tak teratur dan terdiri atas selapis endotel yang agak
kendor.
Sebagai pengganti kapiler dalam hati, limpa, sumsum tulang merah,
cavum nasi, adenohypophysis, korteks suprarenal, dan kelenjar
paratiroid.
Memiliki dinding yang sebagian besar terdiri dari sel-sel fagositik.
Praktikum 8 :
1. Perhatikan dan bedakan struktur mikroskopis lapisan dinding pembuluh
darah
2. Perhatikan dan bedakan struktur mikroskopis arteri dan vena
3. Cari perbedaan ketebalan lapisan dinding dan lumen pada arteri dan vena
4. Gambarkan struktur mikroskopis Gambar Gambar 7.2, dan Gambar 7.3.
MATERI VIII
HISTOLOGI DARAH
Kompetensi :
1. Mampu mengenali dan membedakan bentuk dan jenis sel-sel darah.
2. Mampu menjelaskan perbedaan bentuk dan jenis sel-sel darah
Pada sediaan apus darah tepi dapat dilihat sel-sel darah : eritrosit, netrofil, eosinofil,
basofil, monosit, limfosit, trombosit. Perhatikan : ukuran sel, inti sel, sitoplasma,
granula.
Eosinofil :
- Bentuk sel bulat
- Inti berlobi
- Kromatin kasar
- Granula spesifik merata, besar-besar bersifat asidofilik
- Sitoplasma biru langit
- Ukuran : 9 – 15 mikron
Basofil:
- bentuk sel bulat
- inti berlobi kadang hanya berupa lekukan
- kromatin tidak padat, kasar dan tampak pucat
- granula tidak tersebar merata, bersifat basofilik sehinggan tampak gelap
(ungu tua sampai hitam)
- sitoplasma biru langit.
- Ukuran : 10 – 12 mikron
Neutrofil:
- Bentuk sel bulat
- Berdasarkan banyaknya lobus pada inti, terdapat dua bentuk yaitu stab
dan segment. Makin tua umur netrofil makin segmented.
- Kromatin ungu dan teranyam padat
- Granula tersebar merata, kecil-kecil dan tercat netral
- Sitoplasma biru sampai agak merah muda
- Ukuran : 10 – 12 mikron
Limfosit:
- ukuran : kecil 6-8 μ; sedang 8-12 μ
- inti relatif besar, bulat, kadang terdapat indentasi, khas gelap
oleh karena kromatin membentuk gumpalan kasar.
- Sitoplasma tampak seperti corona, tipis mengelilingi inti,
tampak homogen, berwarna biru langit.
Monosit :
- Ukuran 12 – 15 mikron
- Inti :
o berbentuk oval atau tapal kuda atau ginjal; letak : eksentris
o wana pucat oleh karena kromatin halus dan tersebar merata
o nukleoli 1-3 tetapi jarang tampak
- sitoplasma biru muda sampai keunguan
A.
B.
Kompetensi :
1. Mampu mengenali dan membedakan bentuk dan jenis sel penyusun organ urinaria.
2. Mampu menjelaskan perbedaan bentuk dan jenis sel penyusun organ urinaria.
B
Gambar 9.1. Ginjal
Gambar 9.2. Ureter
Praktikum 10 :
1. Perhatikan dan bedakan struktur mikroskopis ginjal, ureter, vesica urinaria, dan urthra
2. Cari fungsi ginjal
3. Gambarkan struktur mikroskopis Gambar 9.1 (A), Gambar 9.2, Gambar 9.3, dan
Gambar 9.4
MATERI X
HISTOLOGI SISTEM SARAF
Kompetensi :
1. Mampu mengenali dan membedakan struktur histologis sel-sel saraf.
2. Mampu menjelaskan perbedaan struktur histologis sel-sel saraf.
II. NEURON
Unit struktural dan fungsional dari sistem saraf.
Berfungsi khusus untuk penerimaan, integrasi, transformasi, dan transmisi
informasi.
A. Komponen Neuron
Terdiri dari cell body (perikaryon atau soma) beserta prosesusnya, dendrite dan
axon.
1. Cell body, terletak di gray matter pada CNS, kumpulan cell body di PNS
disebut ganglia dan di CNS disebut nuclei.
2. Dendrite, (dendron berarti "pohon") biasanya pendek dan bercabang banyak,
berfungsi membawa impuls menuju cell body.
3. Axon, biasanya tunggal dan panjang, memiliki cabang lebih sedikit (agunan),
dan membawa impuls dari cell body.
Kompetensi :
1. Mampu melakukan uji pembendungan kapiler darah
2. Mampu melakukan waktu perdarahan dan waktu pembekuan darah.
2. Masa Perdarahan
Tujuan : menguji faktor extra vaskuler ( otot / jaringan diluar pembuluh
darah ); keadaan dinding kapiler dan jumlah trmbosit juga berpengaruh.
Alat yang diperlukan :
- Sfigmomanometer air raksa
- Stopwatch
- Kertas saring
Cara : cara Ivy
a. Bersihkan bagian voler lengan bawah dengan alkohol 70 % , biarkan
sampai kering.
b. Beri tekanan di lengan atas dengan ikatan sfigmomanometer sebesar
40 mmHg dan dipertahankan sampai percobaan selesai
c. Kulit di lengan bawah ditegangkan, ditusuk dengan lanset darah steril,
sedalam 3 mm
d. Jika terlihat darah mulai mengalir, stopwatch dijalankan
e. Setiap 30 detik, tetes darah yang keluar dihisap dengan kertas saring
sampai darah tidak bisa dihisap lagi
f. Waktu masa perdarahan adalah banyaknya bercak dikertas saring
dikalikan 30 detik, kemudian dijadikan menit.
Interpretasi hasil :
- Normal : 1 – 6 menit
- Abnormal : Bila lewat dari 10 menit dan darah tidak
berhenti maka percobaan dihentikan.
Praktikum 12 :
1. Bedakan cara uji pembendungan darah, waktu perdarahan dan waktu
pembekuan darah
2. Buat makalah tentang uji pembendungan darah, waktu perdarahan, dan waktu
pembekuan darah (Minimal 3 lembar, maksimal 5 lembar)
MATERI X
KEADAAN UMUM PASIEN DAN VITAL SIGN
Kompetensi:
1. Mampu memahami, menjelaskan dan melakukan tindakan pemeriksaan
keadaan f i s i k umum pasien berupa derajat kesadaran dan bentuk tubuh.
2. Mampu memahami, menjelaskan dan melakukan tindakan pemeriksaan vital
sign berupa suhu tubuh, pemeriksaan reflex pupil, dan respiratory rate.
3. Mampu memahami, menjelaskan dan melakukan pemeriksaan vital sign
berupa tekanan darah.
PENATALAKSANAAN
1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 8-12 orang.
2. Setiap mahasiswa harus mendapat kesempatan melakukan pemeriksaan
minimal 1 (satu) kali per kasus.
3. Pasien Standar (PS) dalam pemeriksaan ini adalah sesama mahasiswa dalam
satu kelompok secara bergantian, diatur oleh kelompok masing- masing.
URUTAN PEMERIKSAAN
1. Lakukan penilaian fisik umum
2. Lakukan pengukuran suhu tubuh
3. Sambil menunggu pengukuran suhu tubuh, lakukan pemeriksaan denyut
arteri perifer
4 . Lakukan pemeriksaan reflex pupil
5. Lakukan penilaian pernapasan
6. Lakukan pemeriksaan tekanan darah
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN
PENILAIAN FISIK UMUM
1. Kesadaran https://youtu.be/r-8G277JzjI
a. Amati keadaan umum pasien (PS), mulailah dengan menilai derajat
kesadarannya dengan cara berikan pertanyaan-pertanyaan singkat
mengenai dirinya dan keadaan di sekelilinginya (nama, waktu, tempat PS
berada, dst)
b. Kemudian catatlah pada lembar yang telah disediakan katagori derajat
kesadaran PS tersebut.
c. Derajat kesadaran biasanya dinyatakan sebagai :
- Kompos mentis
Sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan
tentang keadaan di sekelilinginya
- Apatis
Keadaan kesadaran pasien yang segan untuk berhubungan
dengan keadaan sekitarnya, sikap acuh tak acuh
- Letargi
Keadaan kesadaran pasien yang tampaknya lesu dan
mengantuk. Istilah lain : suf (Belanda), drosy (Inggris)
- Somnolen
Keadaan kesadaran pasien yang selalu mau tidur saja, dapat
dibangunkan dengan rasa nyeri, atau untuk makan/minum,
namun jatuh tertidur kembali
- Sopor
Keadaan kesadaran pasien yang mirip koma, berbaring dengan
mata tertutup, tidak menunjukkan reaski jika dibangunkan,
kecuali dengan rangsang nyeri. Refleks
kornea masih ada meskipun lemah, reaksi pupil positif.
Istilah lain : stupor.
- Koma
Praktikum 13 :
1. Praktekkan cara kerja pemeriksaan fisik umum pasien berupa tingkat
kesadaran dan bentuk tubuh
2. Praktekkan cara kerja pemeriksaan vital sign berupa suhu tubuh,
pemeriksaan reflex pupil, dan respiratory rate
Praktikum 14 :
1. Praktekkan cara pengukuran tekanan darah
2. Buat makalah pemeriksaan fisik umum dan vital sign pasien (Minimal 4
lembar, maksimal 10 lembar)
DAFTAR PUSTAKA