FARMAKOLOGI
SEMESTER GANJIL
TA. 2022-2023
BAGIAN FARMAKOLOGI
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUMATERA UTARA
TAHUN 2022
Penyusun:
dr. Melviana Lubis, M. Biomed
dr. Cut Mourisa, M. Biomed
dr. Ilham Hariaji, M.Biomed
dr. Yenita, M.Biomed
Penyunting:
Prodi Pendidikan Dokter
BAGIAN FARMAKOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR..................................................2
DAFTAR ISI.................................................................3
VISI, MISI DAN TUJUAN..........................................4
PERATURAN PRAKTIKUM......................................6
SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM.........................9
3
Visi, Misi dan Tujuan
Prodi Pendidikan Dokter FK UMSU
Visi
Menjadi pusat unggulan bagi pendidikan kedokteran dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia
yang profesional dan berorientasi komunitas berdasarkan nilai-
nilai al-Islam dan kemuhammadiyahan di Indonesia pada tahun
2030.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu
kedokteran yang berbasis kompetensi dan berdasarkan
nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan.
Tujuan
1. Membentuk mahasiswa yang cerdas, kreatif, inovatif,
beretika dan memiliki kemampuan belajar mandiri dan
belajar sepanjang hayat.
2. Menghasilkan lulusan yang profesional, kompeten,
berdedikasi, berwawasan islami sesuai dengan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) dan Standar
Kompetensi dan Karakteristik Dokter Muhammadiyah
(SKKDM).
3. Meningkatkan jumah penelitian berbasis hibah dan
kompetisi.
4
4. Meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di jurnal nasional
dan internasional yang bereputasi.
5. Meningkatkan jumlah pengabdian kepada masyarakat
untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan
berpengetahuan.
6. Mewujudkan tata kelola yang transparan dan akuntabel.
7. Meningkatkan kinerja dosen dan pegawai.
8. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
9. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana penunjang kegiatan akademik.
10. Membangun atmosfer akademik.
5
PERATURAN PRAKTIKUM
6
Tata tertib praktikum luring/offline
7
11. Perwakilan dari grup kecil bertugas mengambil alat dan
bahan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum dari
petugas laboratorium dan mengembalikan alat dan bahan
tersebut seperti sediakala setelah kegiatan selesai
dilaksanakan. Apabila terjadi kerusakan/kehilangan, maka
grup tersebut wajib mengganti dengan alat/bahan yang sama.
12. Selama jam praktikum, tidak dibenarkan meninggalkan
laboratorium tanpa seizin pengawas.
13. Melakukan prosedur dengan lege artis termasuk terhadap
kadaver, binatang percobaan dll
14. Mahasiswa harus berhati-hati pada percobaan/praktikum
yang memakai bahan kimia dan atau obat-obatan.
15. Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat
dibenarkan sesuai Panduan Akademik dapat mengikuti
kegiatan susulan (inhal) sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
16. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan praktikum secara
lengkap tidak diperkenankan untuk ujian praktikum (post
test) dan selanjutnya tidak memenuhi syarat untuk
mengikuti ujian blok.
17. Hal-hal lain yang belum tercantum di dalam tata tertib ini
akan ditentukan kemudian oleh bagian sejauh tidak
bertentangan dengan peraturan umum yang ada.
8
SISTEM PENILAIAN PRAKTIKUM
9
ANESTESI LOKAL INFILTRASI
1. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan onset dan durasi kerja anestesi lokal dan
pengaruh vasokontriktor memperpanjang durasi kerjanya.
2. Landasan Teori
Obat anestesi merupakan obat yang digunakan untuk
menghilangkan rasa nyeri dengan menghentikan/ memblokir
sinyal saraf dari pusat rasa sakit. Tindakan anestesi dapat dibagi
menjadi 3 yakni; anestesi umum, anestesi regional, dan anestesi
lokal. Pada anestesi lokal, kesadaran masih terjaga.
Anestesi lokal dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
contohnya:
1. Anestesi topikal
Mengaplikasikan sediaan anestesi pada daerah membran
mukosa/ kulit yang dapat dipenetrasi sehingga mencapai
ujung saraf superfisial
2. Anestesi infiltrasi
Menginjeksikan larutan anestesi di dekat serabut
terminal saraf sehingga memberikan efek anestesi ke
seluruh jaringan yang dipersarafi
3. Anestesi blok
Mendepositkan larutan anestesi ke dekat cabang saraf
yang lebih besar sehingga efeknya lebih luas
Obat anestesi lokal yang sering digunakan antara lain adalah
lidokain, prokain, bupivakain, prilokain, tetrakain (ametokain),
ropivakain.
10
Gambar 1. Perbandingan onset, durasi dan dosis maksimum berbagai
obat anestesi lokal
Sumber: PMFA Journal
Obat anestesi lokal memiliki variasi onset kerja dan durasi kerja. Pada
penggunaannya, anestesi lokal sering ditambahkan epinefrin/adrenalin
agar efek kerjanya bertambah lama. Hal itu dikarenakan, epinefrin
menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah, sehingga
memperlambat eliminasi zat anestesi dari lokasi penyuntikan.
3. Cara Kerja
11
Prosedur
1. Terlebih dahulu bersihkan bulu kelinci pada punggung kanan
dan kirinya dengan pisau cukur (silet) hingga bersih, lalu tandai
dengan spidol: Punggung kanan diberi tanda 1 untuk
disuntikkan lidokain, dan punggun kiri diberi tanda 2 untuk
disuntikkan Lidokain + Adrenalin
Hasil Pengamatan
12
Adrenalin
DAFTAR PUSTAKA
Bertram G. Katzung, MD, PhD. (2012). Basic & Clinical
Pharmacology - 12th ed. : McGraw - Hill.
Domer, FR, (1971). Animal Experimental in Pharmacology
Analysis, Illinois, USA
Clayman E, Smith P. Safety and risks of local anaesthesia and
regional blocks in plastic surgery. PMFA Journal. 2021
13