Anda di halaman 1dari 17

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM ANATOMI

BLOK 5
TUMBUH KEMBANG

LABORATORIUM ANATOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM ANATOMI
BLOK V
TUMBUH KEMBANG

LABORATORIUM ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 1


Buku Panduan Praktikum Anatomi Blok 5
(Pegangan Mahasiswa)

Tumbuh Kembang

Blok 5
@2019 Laboratorium Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Penyusun :

Asisten Mahasiswa Anatomi

Staff Pengajar :

dr. Abdul Hakim Nitiprodjo, SH, Sp.KF


dr. Rizka Adi Nugraha Putra, M.Sc
Andi Muh. Maulana, M.Sc

Editor :

Asisten Mahasiswa Anatomi 2016

Buku ini digunakan untuk kalangan sendiri.


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh dari isi buku ini
tanpa seizin tertulis dari TIM ANATOMI Laboratorium Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 2


KATA PENGANTAR

Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan hubungannya dengan
bagian tubuh lain manusia secara makroskopis. Ilmu anatomi akan menunjang ilmu kesehatan
lainnya hubungannya dengan manusia sebagai subjek kegiatan ilmu kesehatan. Dalam
menjalankan kegiatan rutinnya yang berkaitan dengan tindakan terhadap pasien, seorang
dokter, perawat dan paramedis lainnya butuh penguasaan dan pengetahuan dalam
mengidentifikasi struktur tubuh manusia. Sehingga dengan demikian, kesalahan dalam
pelaksanaan kegiatan kemedisan saat melaksanakan tindakan dapat diminimalisasi bahkan
dihindari.
Anatomi merupakan ilmu kedokteran yang memiliki karakteristik penggunaan bahasa
latin dalam istilah-istilah organ dan struktur organ baik istilah posisi maupun nama organnya.
Tujuan penggunaan bahasa latin ini untuk menyamakan persepsi anggota tim medis dalam
mengerti dan menghindari kesalahan persepsi terutama saat pencatatan dan dokumentasi
tindakan medis. Selain itu, tim medis lain dapat mengerti persepsi yang sama jika catatan
harus dipindah tangankan ke anggota tim medis lainnya dalam rujukan.
Peranan anatomi yang penting dalam kegiatan medis inilah yang melatarbelakangi
pembuatan modul anatomi Laboratorium Anatomi. Modul Blok 5 ini diharapkan
mempermudah kegiatan pembelajaran anatomi di laboratorium sehingga praktikan dapat
mengefisienkan waktu praktikum. Selain memudahkan praktikan, hal ini juga mempermudah
asisten laboratorium anatomi.

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 3


STRUKTUR ORGANISASI LAB
ANATOMI FK UMP

1. Kepala Laboratorium : dr. Abdul Hakim Nitiprodjo, SH, Sp.KF

2. Staff Pengajar Dosen : 1. dr. Rizka Adi Nugraha Putra, M.Sc

2. Andi Muh. Maulana, M.Sc

3. Asisten Mahasiswa : 1. Ni’matur Rabiu’ul Ula

2. Siti Hartini Nur Aissyah

3. RD. Selma Rachmawaty Bey

4. Lintang Suroya

5. Ajikwa Ari Widiyanto

6. Shofia Hilmi Abdillah

7. Alifia Putri Karomah B

8. Nida Rizqi Amalia

9. Ari Febriyan

10. Firdha Afghani

4. Laboran : Imam Santoso, S.T

5. Pembantu Pelaksana : Mistam

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 4


VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

VISI PROGRAM STUDI


Pada tahun 2025 menghasilkan dokter yang mampu bersaing di tingkat global, unggul di bidang
kedokteran herbal dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran terkini,
beretika sesuai dengan nilai-nilai Islami.

MISI PROGRAM STUDI


Untuk mencapai visi tersebut maka misi Program Studi Pendidikan Dokter adalah:
1. Menyelenggarakan program studi pendidikan dokter yang mampu menghasilkan dokter
berkualitas dan memiliki keunggulan di bidang kedokteran herbal
2. Menyelenggarakan penelitian berdasar ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran sesuai
perkembangan zaman
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang kedokteran yang dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat
4. Mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dalam bidang kedokteran
5. Membina dan mengembangkan jaringan kerjasama dibidang pendidikan, riset, dan pengabdian
masyarakat dengan lembaga dalam dan luar negeri

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 5


TATA TERTIB
PEMAKAIAN LABORATORIUM ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

A. Ketentuan Umum

1. Sebelum pelaksanaan, minimal satu jam sebelum praktikum laboran menyiapkan


peralatan yang diperlukan untuk proses praktikum
2. Praktikan hadir 10 menit sebelum acara praktikum dimulai. Keterlambatan >10
menit, praktikan tidak diperkenankan untuk mengikuti praktikum kecuali dengan izin
khusus.
3. Praktikan sudah mempelajari materi yang akan dipraktikumkan dirumah.
4. Praktikan memasuki dan atau keluar laboratorium dengan seijin asisten
mahasiswa/dosen secara tertib dan tenang.
5. Praktikan meletakkan tas dan barang-barang yang tidak diperlukan saat praktikum
ditempat yang telah disediakan.
6. Selama praktikum, praktikan wajib :
- Menghormati guru besar (Cadaver) dalam melakukan praktikum Anatomi.
- Mengecek jumlah, jenis dan kondisi torso yang akan digunakan dalam praktikum.
- Mengenakan sepatu selama praktikum, jas praktikum dilengkapi tanda pengenal
secara benar dan rapi, memakai dan melepaskan jas praktikum harus diluar
ruangan.
- Praktikan pria berambut pendek disisir rapi dan perempuan mengenakan jilbab.
- Praktikan wajib berprilaku sopan, santun dan saling menghargai antara praktikan
dengan praktikan, praktikan dengan dosen, praktikan dengan asisten dan praktikan
dengan laboran.
- Tiap kelompok menghadapi 1 meja preparat (cadaver atau preparat lepas atau
manequin).
- Menjaga attitude, ketenangan dan ketertiban jalannya acara praktikum.
- Menonaktifkan atau men silent HP/alat komunikasi lainnya.
- Menjaga keutuhan, kelengkapan dan kebersihan torso dan kadaver praktikum
yang digunakan.

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 6


- Memperhatikan dan melaksanakan acara praktikum sesuai dengan petunjuk dan
arahan asisten mahasiswa/dosen.
- Melaporkan kepada asisten apabila selama praktikum terjadi kecelakaan (alat
hilang/rusak/pecah).
- Mengembalikan torso yang telah digunakan sesuai dengan jumlah kondisi awal
sebelum praktikum.
- Menjaga kebersihan laboratorium, tempat cucian, dan lingkungan disekitar
laboratorium.
- Setelah praktikum selesai, pastikan gas, api, kran air, dan listrik sudah dalam
keadaan mati.
7. Selama praktikum, praktikan dilarang :
- Memakai kaos oblong.
- Dilarang berkuku panjang.
- Makan, minum, merokok dan melakukan aktivitas yang tidak ada kaitannya
dengan acara praktikum.
- Melakukan aktivitas yang dapat membahayakan diri sendiri maupun oranglain.
- Mengganggu jalannya acara praktikum baik dalam skala kelompok maupun
rombongan praktikum.
- Menggunakan alat-alat laboratorium selain yang digunakan untuk praktikum yang
bersangkutan.
- Membuang bahan/zat berbahaya (korosif, mudah terbakar) kedalam bak cucian.
- Menghilangkan, mengambil, merusak atau memecahkan peralatan dan
kelengkapan laboratorium.
8. Praktikan berhak untuk mengajukan pertanyaan dan meminta petunjuk kepada asisten
mahasiswa/dosen apabila dalam pelaksanaan praktikum ada hal-hal yang kurang jelas.
9. Praktikan wajib mengganti alat yang hilang, rusak/pecah sesuai dengan spesifikasi
alat yang sama.
10. Praktikan wajib mematuhi peraturan yang berlaku yang dibuat oleh laboratorium
Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
11. Praktikan yang melanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi mulai dari teguran
sampai tidak diperbolehkan mengikuti praktikum.

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 7


B. Ketentuan Khusus atau Akademik

1. Apabila nilai pretest kurang dari 70 wajib keluar meninggalkan ruang anatomi untuk
tidak ikut praktikum anatomi atau belajar dirumah.
2. Praktikan wajib mempunyai nilai minimal pretest 70 agar dapat mengikuti praktikum
anatomi.
3. Nilai pretest dan postest praktikan jika dijumlah dan dibagi dua harus minimal 70.
4. Nilai praktikum praktikan yang kurang dari 70 wajib mengikuti inhal.

C. Ketentuan Lain

1. Peserta praktikum wajib mematuhi peraturan yang berlaku yang dibuat oleh
Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. Peserta praktikum yang melanggar ketentuan tersebut tidak diperbolehkan mengikuti
praktikum.

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 8


EMBRIOLOGI
1. Embryogenesis 2. Perkembangan fetus
a. Fertilisasi/ konsepsi Kehamilan atau gestasi dibagi menjadi
Pertemuan antara ovum dan sperma tiga trimester yang masing masingnya
b. Perkembangan embriologi berdurasi tiga bulan :
Terjadi dua bulan pertama setelah a. Trimester pertama
fertilisasi (perkembangan gamet Merupakan perkembangan
menjadi zigot) embriologi awal terjadi
c. Perkembangan fetus pembentukan awal dari seluruh
Terjadi sembilan minggu setelah system organ utama.
fertilisasi sampai lahir
d. Prenatal b. Trimester kedua
e. Postnatal Pada trimester ini dominan terjadi
Sejak lahir sampai dewasa (sampai pertumbuhan dan perkembangan
pertumbuhan dan perkembangan organ dan system organ. Proses ini
sempurna) berakhir pada usia kehamilan 6

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 9


bulan. Pada trimester ini terjadi 5. Perbedaan pelvis laki-laki dan wanita:
perubahan bentuk janin dan pada
akhir trimester ini janin sudah
tampak seperti manusia.
c. Trimester ketiga
Pertumbuhan janin yang cepat dan
deposisi jaringan adiposa. Sebagian
besra system organ utama janin
telah berfungsi sehingga
memungkinkan bayi premature
untuk bertahan hidup.

ANATOMY PELVIS
1. Regio pelvis
o Lateral : regio gluteal
o Ventral : regio pubic
o Dorsal : regio sacral
o Caudal : regio perineal (regio
urogenital dan regio anal) 6. Dinding pelvis
2. Bentuk panggul menurut Caldwell- o Tulang
Moloy ▪ Os coxae (os ilium, os
o Ginekoid ischium, os pubicum )
o Platipeloid ▪ Os sacrum
o Android ▪ Os. Coccygeus
o Antropoid o Sendi
▪ Articulatio sacroiliaca
▪ Art. Lumbosacralis
▪ Art. Sacrococcygeum
▪ Symphisis pubis
o Ligamentum
▪ Lig. Sacrospinale
▪ Lig. Sacrotuberale
o Otot
3. Pelvis terdiri dari dua bagian ▪ m. Piriformis
o Pelvis major → kranial linea ▪ m. obturator internus
terminalis o Saraf
o Pelvis minor → kaudal linea ▪ plexus lumbosacralis
terminalis ▪ plexus sacralis
4. Organ yang terdapat didalam pelvis o Vessel
o Male/ laki-laki : rectum, vesica ▪ Arteri: a. illiaca, a. ovarica,
urinaria, ureter, prostat (urethra a. sacralis mediana, a.
pars prostatica), ductus deferens, rectalis inferior.
gld.seminalis, saraf & pembuluh ▪ Vena1: v. illiaca interna, v.
darah. iliolumbar, v. glutea
o Female/ perempuan : rectum, superior, Plexus venosus
vesica urinaria, ureter, ovarium, pelvic
tuba uterine, uterus, vagina, saraf o Foramen ischiadica
& pembuluh darah ▪ Foramen ischiadica major
▪ Foramen ischiadica minor

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 10


o Pelvic diaphragm/pelvic floor 9. Pelvimetri
struktur fibromuscular yang Kegunaan utama pelvimetri ini untuk
memisahkan cavitas pelvis dan menghindari terjadinya head-pelvic
perineum. Otot-otot pelvic floor disporpotion. Pelvimetri ini paling
terdiri dari m. levator ani dan m. akurat apabila diukur menggunakan
coccygeus / m. ischiococcygeus radiograph.
7. Fascia Pelvis Pada Apertura Pelvis Superior
o Fascia Pelvis Membranosa • Diameter anteroposterior
o Fascia Endopelvica a. Conjugata vera anatomica
8. Apertura pelvis (11,5 cm) Pertengahan
- Apertura Pelvis Superior/ PAP promontorium – tepi atas
(Pintu Atas Panggul) /Aditus symphisis pubis
Pelvis, dibatasi oleh: b. Conjugata vera obstetrica
• Promontorium os (10,4-11 cm) Per tengahan
sacrum promontorium – tengah
• Linea terminalis symphisis pubis Ukuran ini
• Margo superior yang digunakan untuk
symphisis ossis pubis menetukan apakah
- Apertura Pelvis Media/ PTP memungkinkan atau tidak
(pintu tengah panggul), dibatasi apabila melahirkan secara
oleh: normal.
• Os sacrum 4-5 c. Conjugata diagonalis (12,5 – 13
• Spina ischiadicae cm) Pertengahan promontorium
• Margo inferior – angulus subpubicum Ukuran
symphisis ossis pubis ini yang terpanjang dan yang
- Apertura Pelvis Inferior / PBP bisa diukur langsung
(Pintu Bawah Panggul) /Exitus menggunakan vaginal touche.
Pelvis, terdiri dari dua segitiga, Karena ini satu-satunya yang
yaitu: dapat diukur dan padahal yang

Segitiga bagian depan


• Arcus Pubicus
• Garis yang menghubungkan
tuber ischiadicum dextra et
sinistra
segitiga bagian belakang
• Ujung os sacrum
• Ligamentum sacro
tuberosum dextra
• Ligamentum sacro
tuberosum sinistra
• Garis yang menghubungkan
tuber ischiadicum dextra et
sinistra

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 11


digunakan untuk menentukan A. Organ genital feminina interna
apakah dapat melahirkan secara Ovarium
normal adalah conjugata 1. Merupakan organ berpasangan yg
obstetrica, maka homolog dengan testis pada pria.
perhitungannya dilakukan 2. lokasi dan jumlah organ
dengan cara, “conjugata • Terletak di depan dinding
diagonalis – 1,5 cm” lateral pelvis pada kurva fosa
• Diameter tranversa (13,5 cm) Jarak ovarica
terbesar antara linea iliopectinea • Jumlah 2 buah, bentuk oval,
dextra sinistra ukuran 4x2 cm 3)
• Diameter oblique sinistra (12,5 cm) 3. Struktur
Art. Sacroiliaca sinistra – • Extremitas tubaria
eminentia iliopubica dextra • Extremitas uterina
• Diameter oblique dextra (12,5 cm) • Margo mesovaricus
Art. Sacroiliaca dextra – eminentia • Margo libera
iliopubica sinistra • Facies medialis
Pada pintu tengah panggul • Facies lateralis
• Distansia interspinosa (10,5 cm) 4. Fungsi
Diameter tranversa antara spina • Fungsi endokrin menghasilkan
ischiadica dextra dan sinistra hormon estrogen dan
Pada Apertura Pelvis Inferior progesteron
• Distansia intertuberosa (11-12 cm) • Serbuk eksokrin menghasilkan
Diameter tranversa antara tuber ovum.
ischiadicum dex dan sin

GENITALIA FEMININA

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 12


5. Ligamen ovarium Tuba uterina
• Ligamentum ovarii proprium 1. Tuba uterine terletak di dalam
• Ligamentum suspensorium mesosalpinx pada ujung bebas
ovarii lig.latum Panjang 10 - 12.5 cm
• Mesovarium 2. Segmen tuba uterina
6. Vaskularisasi ovarium dan tuba • Infundibulum (dilengkapi
uterina dengan fimbriae)
• Arteri :A. ovarica, cabang • Ampulla tubauterina
aorta abdominal dan A. • Isthmus tubauterina
uterina, cabang A.iliaca • Pars uterine
interna. 3. Fungsi
• Vena: Vena dari ovarium akan • Menerima sel telur dari
membentuk plexus ovarium dan merupakan tempat
pampiniformis dan Vena dari fertilisasi (ampulla tubauterine)
tuba uterina akan bermuara ke • Menyalurkan ovum ke uterus
vena ovarica dan plexus • Menyediakan makanan untuk
venosus uterovaginalis. sel telur telah dibuahi
7. Aliran limfati ovarium dan tuba
uterina Pembuluh limfe dari Uterus
ovarium akan bergabung dengan 1. Organ berotot, berdinding tebal,
pembuluh limfe dari tuba uterina dan memiliki cavitas Ukurannya
dan fundus, kemudian mengikuti pada wanita dewas tidak hamil: -
vasa ovarica menuju lnn.lumbalis Panjang: 7.5 cm - Lebar: 5.5cm
(caval/aortic). (pada bagian terluas) - Tebal:
8. Inervasi ovarium dan tuba uterina 2.5cm
• Ovarium &Tuba Uterina 2. Fungsi
Inervasi sebagian berasal dari • Menerima dan memelihara
plexus ovarica dan sebagian embrio selama pengembangan
lagi dari plexus uterina. • Bagian cervix mengandung
• serabut simpatis, menuju kelenjar yang menghasilkan
medulla spinalis segmen T11- sekresi saat seksual
L1. 3. Uterus biasanya memiliki dua
• Parasimpatisnya secara sudut
retrograde menuju medulla • Anteversi (sudut antara serviks
spinalis segmen S2-S4. uteri dan vagina)
• Anteflexi (sudut antara serviks
uteri dan korpus uteri)
4. Lapisan terus
• Endometrium
• Myometrium
• Perimetrium
5. Bagian dari uterus
• Fundus uteri
• Corpus uteri

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 13


• Isthmus uteri → ostium uteri
internum 3. Vaskularisasi
• Cavum uteri • Arteri : bagian superior berasal
• Cervix uteri : dari A.uterina, bagian tengah
▪ Portio supravaginalis dan inferior berasal dari
cervicis A.vaginalis dan A. pudenda
▪ Portio vaginalis interna.
cervicis → ostium • Vena dari vagina akan
uteri externum membentuk plexus venosus
6. Ligamentum rahim vaginalis di sisi vagina dan di
• Ligamentum latum uteri dalam mucosa vagina.
• Ligamentum teres uteri / 4. Aliran limfatik vagina dibagi
ligamentum rotundum menjadi:
• Ligamentum sacrouterina • Pars superior: ke lnn.iliaci
• Kardinal Ligamentum interni dan externi
7. Vaskularisasi uterus • Pars media: ke lnn iliaci interni
• Arteri: berasal dari A.uterina • Pars inferior: ke lnn sacralis dan
lnn.iliaci communi
dan cabang dari A.ovarica.
• External orifice: ke
• Vena : V.uterina berjalan
bersama arterinya di dalam lnn.inguinalis superfisialis
lig.latum dan membentuk
plexus venosus uterina pada sisi
cervix. B. Organ genitalia feminina eksterna
8. Pembuluh limfatik
• lnn.lumbal (caval/aortici);
• lnn.inguinalis superfisialis.
• lnn.iliaci externi
• lnn.iliaci interni
• lnn.sacrales.
9. Inervasi vagina dan uterus
• N. pudendus
• Plexus uterovaginalis

Vagina
1. Terletak di antara vestibulum Vulva/ pudendum/ pudenda
(ruang antara kedua labia minor) 1. Mons pubis
dan uterus dengan panjang: 7.5- 2. Labium majus
10cm 3. Labium minus
2. Struktur 4. Clitoris
• Fornix vagina (Fornix anterior • Vaskularisasi
Fornix lateral Fornix posterior o A. pudenda eksterna et
(yang paling dalam)) interna
• Introitus vaginalis o V. labialis menuju V.
• Canalis vaginalis pudenda interna
• Hymen, caruncula hymenales • Limfatik
(sisa setelah coitus)

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 14


o Lnn.inguinalis A. Genitalia masculina interna
superficialis Ductuli
o Lnn.inguinalis profunda 1. Testis
o Lnn. Iliaci interni • Location : inside the scrotum
• Inervasi • Left/sinistra testis lower than
o Plexus lumbalis right/dextra testis
o Plexus sacralis • Testis divided into lobule-
o N.pudendus lobule (lobuli testis)
o N.labialis • Inside the testis, there is tubuli
seminiferus which is winding
GENITALIA MASCULINA tubuli.
• Tubuli seminiferus orifice in
rete testis
• Ductuli efferent connecting rete
testis with the top of
epididymis

Travel of sperm:
Tubulus seminiferus → tubulus
rectus → rete testis → ductus
efferent → epididymis → ductus
deferens (Vas deferens+ductus
vesicula seminalis) → ductus
ejaculatorius → urethrae → ostium
urethrae externa (OUE)

2. Epididymis
Structure:
• Caput epididymis
• Corpus epididymis
• Cauda epididymis

Homolog organ genital 3. Ductus deferens/vas deferens


NO. MASCULINA FEMININA
Lining mature sperm from
epididymis to ductus
1. Testis Ovarium
ejaculatoriusand urethrae. Ampulla
ductus deferens is the part that
2. Scrotum Labia mayora much bigger

3. Penis Clitoris 4. Ductus ejaculatorius


Flow cement to urethrae

5. Urethrae masculina
Divided into 5 parts:
• Urethtrae pars intramural

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 15


• Urethrae pars prostatica • Fascia spermatica interna
• Urethrae pars membranancea • Tunica vaginalis testis lamina
• Urethrae pars bulbourethralis parietalis (periorchium)
• Urethrae pars spongiosa • Cavum scrotalis
• Tunica vaginalis testis lamina
visceralis (epiorchium)
Funiculus spermaticus • Tunica albuginea
• Consist of nervus, artery, vein,
lymphatic vessel Penis
• It is from annulus inguinalis Struktur :
profundus → canalis inguinalis • Pars fixata/afixa
→ annulus inguinalis o Crus penis
o Bulbus penis
superficialis
• Pars libera
Accessory Gland o Corpora cavernosa (a.
• Vesicula seminalis centralis inside there)
• Glandula prostat o Corpus spongiosum
• Glandula bulbourethralis (urethrae inside there)

Consist of 3 parts:
• Radix penis
B. Genitalia masculina externa
• Corpus penis
• Glans penis
Scrotum
Testis pack that consist of several Vaskularisai & Inervasi
layers, that are: • Nervus dorsalis penis
• Cutis • Arteri dorsalis penis
• Vena dorsalis superficialis penis
• M. Dartos
• Vena dorsalis profunda penis
• Fascia spermatica interna • Arteri profunda penis
• Fascia cremasterica
• M. Cremaster

Asisten Mahasiswa Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto | 16

Anda mungkin juga menyukai