Editor dr. Fitranto Aryadi, M.Kes dr. Sindhu Wisesa
Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penyusun
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
2 PENDAHULUAN
Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan hubungannya dengan bagian tubuh lain manusia secara makroskopis. Ilmu anatomi akan menunjang ilmu kesehatan lainnya hubungannya dengan manusia sebagai subjek kegiatan ilmu kesehatan. Dalam menjalankan kegiatan rutinnya yang berkaitan dengan tindakan terhadap pasien, seorang dokter, perawat, dan paramedis lainnya butuh penguasaan dan pengetahuan dalam identifikasi struktur tubuh manusia. Sehingga demikian, kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan kemedisan saat melaksanakan tindakan dapat diminimalisasi bahkan dihindari. Anatomi merupakan ilmu kedokteran yang memiliki karakteristik penggunaan bahasa latin dalam istilah-istilah organ dan struktur organ baik istilah posisi maupun nama organnya. Tujuan penggunaan bahasa latin ini untuk menyamakan persepsi anggota tim medis dalam mengidentifikasi struktur tubuh yang dimaksud sehingga setiap anggota tim medis dapat mengerti dan menghindari kesalahan persepsi terutama saat pencatatan dan dokumentasi tindakan medis. Selain itu, tim medis lain dapat mengerti persepsi yang sama jika catatan harus dipindah tangankan ke anggota tim medis lainnya dalam rujukan. Peranan anatomi yang penting dalam kegiatan medis inilah yang melatarbelakangi pembuatan modul anatomi oleh Laboratorium Anatomi. Modul ini diharapkan dapat mempermudah kegiatan pembelajaran anatomi di laboratorium sehingga praktikan dapat mengefisiensikan waktu praktikum. Selain memudahkan praktikan, hal ini juga mempermudah asisten laboratorium anatomi.
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
3 TATA TERTIB PRAKTIKUM
A. Ketentuan umum bagi seluruh peserta praktikum adalah sebagai berikut: 1. Praktikan wajib hadir di laboratorium anatomi 5 menit sebelum waktu praktikum. Terlambat lebih dari 10 menit dilarang mengikuti praktikum, kecuali dengan izin khusus. 2. Praktikan wajib memakai jas praktikum, dilengkapi dengan tanda pengenal. Memakai dan melepaskan jas praktikum harus diluar ruangan. 3. Praktikan wajib memakai sepatu selama praktikum, berpakaian rapi dan sopan. 4. Praktikan dilarang memakai kaos oblong. 5. Praktikan dilarang memakai rok atau celana berbahan jeans. Khusus untuk perempuan yang tidak mengenakan jilbab, dilarang menggunakan rok mini atau rok panjang dengan belahan hingga diatas lutut. 6. Praktikan membawa masker, goggle, sarung tangan dan pinset serta atlas setiap kali praktikum. 7. Praktikan dilarang berkuku panjang. 8. Rambut untuk praktikan pria pendek dan disisir rapi, untuk praktikan wanita yang tidak mengenakan jilbab, apabila berambut panjang diikat rapi kebelakang. 9. Praktikan harus sudah mengerti tentang rencana yang akan dikerjakan selama praktikum dan telah siap dengan teori dan gambar yang diperlukan selama praktikum.
B. Ketentuan selama praktikum: 1. Praktikan wajib menjaga attitude, ketertiban, ketenangan, dan kebersihan di laboratorium. 2. Praktikan wajib berperilaku sopan, santun dan saling menghargai antara praktikan dan praktikan, praktikan dan asisten, praktikan dan dosen, praktikan dan guru diam. 3. Praktikan dilarang merokok, makan dan minum selama melaksanakan kegiatan di arena praktikum. 4. Tiap kelompok menghadapi 1 meja preparat (cadaver atau preparat lepas atau manekuin)
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
4 5. Tiap kelompok bergiliran mempelajari preparat dari satu meja kemeja lain secara bersama-sama dengan alokasi waktu yang telah disepakati. 6. Praktikan mendapat bimbingan dari asisten dosen yang bertugas pada meja preparat yang bersangkutan. 7. Kadaver sebagai guru diam mahasiswa, harus diperlakukan selayaknya. 8. Praktikan tidak boleh memotret atau merekam cadaver ataupun preparat lepas. 9. Praktikan tidak diperkenankan mengambil sendiri atau meminjam alat/ bahan/ sarana praktikum kecuali atas seijin asisten dosen dan dosen pengampu. 10. Praktikan wajib menjaga keutuhan kondisi baik manekuin, preparat lepas dan cadaver sesuai dengan kondisi awal sebelum praktikum. Coretan pada manekuin, kerusakan manekuin, kerusakan atau kehilangan jaringan berlebihan pada cadaver atau preparat lepas tidak dapat ditoleransi. Praktikan bertanggung jawab penuh apabila terjadi hal tersebut dengan membayar penggantian sesuai taksiran pihak laboratorium anatomi.
C. Ketentuan lain 1. Peserta praktikum wajib mematuhi peraturan yang berlaku yang dibuat laboratorium anatomi FKIK unsoed 2. Peserta praktikum yang melanggar ketentuan tersebut tidak diperbolehkan mengikuti praktikum
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
5 DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ . 2 TATA TERTIB PRAKTIKUM ............................................................................. . 3 DAFTAR ISI ........................................................................................................ . 5 DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ 6 Terminologia Anatomica .................................................................................... 7 Posisi Anatomis .................................................................................................. 10 A. Terminologi Posisi .................................................................................. 10 B. Terminologi Gerakan .............................................................................. 11 C. Terminologi Bagian Besar Tubuh........................................................... 13 D. Bidang Imajiner (Planum) dan Garis Imajiner (Linea) ........................... 13 E. Penggunaan Kata Tunggal/Jamak ......................................................... 14 Regio, Linea dan Cavitas Tubuh........................................................................ 15 A. Regio....................................................................................................... 15 B. Linea ....................................................................................................... 20 C. Cavitas .................................................................................................... 21 REVIEW ANATOMI TUBUH .............................................................................. 22-44 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 45
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Posisi Anatomis................................................................................ 9 Gambar 2. Regio Caput dan Collum .................................................................. . 16 Gambar 3. Regio Truncus .................................................................................. 16 Gambar 4. Regio Dorsalis, Abdominalis, Perinealis, Membri superior ............ 18 Gambar 5. Regio Membri Inferior ...................................................................... 19 Gambar 6. Linea Tubuh ..................................................................................... 20 Gambar 7. Cavitas ............................................................................................. 22 Gambar 8. Integumentum & unguis .................................................................. 24 Gambar 9. Systema skeletal anterior et posterior ............................................. 28 Gambar 10. Systema musculare anterior et posterior....................................... 30 Gambar 11. Systema nervosum ........................................................................ 32 Gambar 12. Organa olfactoria ........................................................................... 33 Gambar 13. Organa pertinentes ........................................................................ 33 Gambar 14. Auris externa, media et interna ...................................................... 34 Gambar 15. Systema endocrinae ...................................................................... 35 Gambar 16. Systema cardiovasculare ............................................................... 37 Gambar 17. Systema lymphoideum .................................................................. 38 Gambar 18. Systema respiratorium ................................................................... 40 Gambar 19. Systema digestiorium..................................................................... 42 Gambar 20. Systema urinarium ......................................................................... 43 Gambar 21. Systema genitalia ........................................................................... 44
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
7 TERMINOLOGIA ANATOMICA (Cara penulisan dan pembacaan)
A. Vokal a, i, u = a,i,u = arteri, ileum, umbilicus ae, oe = = taenia, oesophagus, coelom e = = eminentia o = o = omentum y = i = gyrus
B. Konsonan c + e, ae, oe, i, y = ch (sh) contoh: c + e = cervix (dibaca: shrviks) c + ae = caecum (dibaca: shkum) c + oe = coenam (dibaca: shonam) c + i = cingulum (dibaca: shingulum) c + y = cyanosis (dibaca: shianosis) c selain di atas = k contoh: accrete (dibaca: akreta) crassum (dibaca: krassum) collum (dibaca: kollum) chiasma (dibaca: kiasma) Pengecualian: Occipital = ks (dibaca: oksipital) Coccygeus = ks (dibaca: koksigis) g + ae, oe, e, i = jh (jejak) contoh: g + ae = rugae (dibaca: rujh) g + e = genitalia (dibaca: jhnitalia) g + i = digitorum (dibaca: dijhitorum) g + lain = g contoh: globus pallidus, galea aponeurotica gn = ny contoh: magnum (dibaca: manyum) h dalam kata lain = h contoh: homunculus, humerus, hiatus nc = ngk contoh: punctum (dibaca: pungktum) junctura (dibaca: jungktura) ng = ngg contoh: angulus (dibaca: anggulus) gingiva (dibaca: ginggiva) ph + vokal = f contoh: pharyngeus (dibaca: faringeus)
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
8 sc + a, o, u = sk contoh: sc + a = scapula (dibaca: skapula) sc + o = scrotum (dibaca: skrotum) sc + u = descuamasi (dibaca: deskuamasi) sc + e, i, y , ae, oe = sy contoh: sc + e = descenden (dibaca: desyenden) sc + i = sciaticus (dibaca: syiatikus) th = t contoh: thoraccica (dibaca: toraksika)ti + s, t, x = ti contoh: ti + s = atlantis (dibaca: atlanti) ti + t = lumbal petit (dibaca: lumbal peti) ti + lain = ts contoh: eminentia (dibaca: minentsia) v = fh contoh: plica vocalis (dibaca: plica fhokalis) vestibulum (dibaca: fhestibulum) vokal + x + vokal = gs contoh: axis (dibaca: agsis) exanthema (dibaca: egsantema) x lain = ks contoh: thorax (dibaca: toraks) excavatio (dibaca: ekskafhatsio) Z = dz Contoh: zonula zinii (dibaca: dzonula dzinii) Konsonan rangkap diucapkan 2 kali Contoh: cirrurgicum (dibaca: shirrugikum)
C. Lain-lain Selain di atas = Indonesia Contoh:
P = plica Q = quadratum R = risorius S = sympaticus T = tibialis
B = bursae D = digitorum F = fossa L = lumen M = meatus
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
9 POSISI ANATOMIS
a. Definisi Posisi anatomis merupakan posisi standar tubuh b. Manfaat Posisi anatomis digunakan untuk mendeskripsikan lokasi dari struktur anatomi tubuh. Hal ini dibuat agar tidak terjadi kesalahpahaman arti dari masing-masing pendapat C. Syarat Posisi Anatomis Istilah Indonesia Istilah Anatomis Berdiri tegak Erect Kepala tegak - Kedua mata menghadap lurus ke depan. - Kedua lengan: - di samping badan - lurus pada sendi siku - lurus pada sendi pergelangan tangan - telapak tangan dan jari-jari lurus menghadap ke depan Membri superior: - adduksi pada articulatio humeri - ekstensi pada articulatio cubiti - ekstensi pada articulatio manus - palma manus et digiti ekstensi, menghadap anterior Kedua tungkai: - lurus pada sendi panggul - lurus pada sendi lutut - telapak kaki tegak lurus terhadap tungkai bawah - kedua tumit bertemu di garis tengah - ibu jari kedua kaki saling berjauhan Membri inferior: - ekstensi pada articulatio coxae - ekstensi pada articulatio genu - plantar pedis tegak lurus terhadap cruris - kedua calcanei bertemu di linea mediana - hallux kedua pedis saling berjauhan
Gambar 1. Posisi anatomis (a)
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
10 TERMINOLOGI A. TERMINOLOGI POSISI Terminologi arah/posisi utama: 1. Anterior (ventral) : (Terletak) didepan atau bagian depan suatu organ 2. Posterior (dorsal) : (Terletak) dibelakang atau bagian belakang suatu organ 3. Lateral : (Terletak) pada posisi yang lebih jauh dari garis (linea mediana) / bidang tengah tubuh, berkenaan dengan satu sisi 4. Medial : (Terletak) pada posisi yang lebih dekat dengan garis/ bidang tengah tubuh 5. Superior : (Terletak) di atas atau mengarah ke atas (Kranial, Rostral) 6. Inferior (kaudal) : (Terletak) di bawah atau mengarah ke bawah 7. Dekster : (organ X ada di sisi) kanan (misal: hepar ada di dekster, meskipun sebagian kecil ada di sisi sinistra. Tidak ada hepar sinister) 8. Sinister : (organ X ada di sisi) kiri 9. Superficial : (Terletak) di permukaan tubuh/kulit/tampak dari luar 10. Profunda/visera : (Terletak) di dalam tubuh/tidak tampak dari luar 11. Ereksi : posisi sumbu tubuh tegak melawan gravitasi 12. Supination : posisi sumbu tubuh sejajar lantai, posisi Anatomis mengarah ke atas/langit (telentang) 13. Pronation : posisi sumbu tubuh sejajar lantai, posisi Anatomis mengarah ke lantai (telungkup)
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
11 Terminologi posisi relatif 1. Lateralis medialis mediana (Terletak ) paling lateral tengah (antara struktur paling lateral dan paling tengah) tepat di tengah (linea mediana) 2. Suprema superior media inferior (Terletak) paling atas atas tengah bawah 3. Proximal : (Terletak) lebih mendekati sumbu tubuh/ thorax 4. Distal : (Terletak) lebih menjauhi sumbu tubuh/thorax 5. Superficial : (Terletak) lebih mendekati permukaan tubuh/kulit/tampak dari luar 6. Profundal : (Terletak) lebih mendekati dalam tubuh/tidak tampak dari luar 7. Dekster : (organ X yang ada di sisi) kanan (misal: pulmo ada di dextra dan sinistra. Jadi ada pulmo dekster et sinister) 8. Sinister : (organ X yang ada di sisi) kiri 9. Unilateral : (organ/ struktur X ) hanya ada di salah satu sisi tubuh, kiri saja atau kanan saja 10. Bilateral : (organ/ struktur X ) ada di kedua sisi tubuh, kiri dan kanan 11. Kontralateral : (organ/ struktur X) berada di sisi tubuh yang berbeda dari (organ/struktur Y) 12. Ipsilateral : (organ/struktur X) berada di sisi tubuh yang sama dari organ/struktur Y)
B. TERMINOLOGI GERAKAN (posisi dasar adalah posisi Anatomis) 1. Flexion : menggerakkan tubuh atau anggota gerak pada aksis horizontal/transversal (pada bidang sagital) sehingga 2 struktur yang saling bersendi membentuk sudut lancip. 2. Extension : menggerakkan tubuh atau anggota gerak pada aksis horizontal/transversal (pada bidang sagital) sehingga 2 struktur yang saling bersendi membentuk sudut tumpul. 3. Endorotation : memutar anggota gerak (atas atau pun bawah) pada aksis longitudinal/ sumbu panjangnya (pada bidang horizontal/transversal) ke arah medial (ke dalam)
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
12 4. Exorotation : memutar anggota gerak (atas atau pun bawah) pada aksis longitudinal/ sumbu panjangnya (pada bidang horizontal/transversal) ke arah lateral (ke luar) 5. Adduction : menarik anggota gerak (atas atau pun bawah) pada aksis sagitalis (pada bidang frontalis) ke arah medial/ mendekati sumbu tubuh. Apabila pada jari-jari: tindakan menarik jari (-jari) mendekati sumbu anggota gerak (saling mendekat) 6. Abduction : menarik anggota gerak (atas atau pun bawah) pada aksis sagitalis (pada bidang frontalis) ke arah lateral/menjauhi sumbu tubuh. Apabila pada jari-jari: tindakan menarik jari (-jari) menjauhi sumbu anggota gerak (saling menjauh) 7. Supination : memutar anggota gerak atas pada aksis longitudinal/ sumbu panjangnya (pada bidang horizontal/transversal) sehingga kembali ke posisi Anatomis 8. Pronation : memutar anggota gerak atas 180 dari posisi Anatomis pada aksis longitudinal/ sumbu panjangnya (pada bidang horizontal/transversal) 9. Elevation : meninggikan/ menggerakkan tubuh pada aksis vertikal pada bidang frontal ke atas/langit; meninggikan/ menggerakkan anggota gerak pada bidang sagital ke atas/langit. 10. Depretion : merendahkan/ menggerakkan tubuh pada aksis vertikal pada bidang frontal ke bawah/lantai; merendahkan/ menggerakkan anggota gerak pada bidang sagital ke bawah/lantai. 11. Inversio : memutar kaki pada aksis longitudinal/sumbu panjangnya (pada bidang frontal sehingga telapak kaki menghadap sumbu tubuh (telapak kaki menghadap ke dalam). 12. Eversio : memutar kaki pada aksis longitudinal/sumbu panjangnya (pada bidang frontal sehingga punggung kaki menghadap sumbu tubuh (telapak kaki menghadap ke luar).
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
13 C. TERMINOLOGI BAGIAN BESAR TUBUH 1. Caput : Kepala 2. Collum : Leher 3. Thorax : Dada 4. Abdomen : Perut 5. Pelvis : Panggul 6. Dorsum : Punggung 7. Truncus : dada, perut, punggung, panggul 8. Extremitas superior : Alat gerak atas 9. Extremitas inferior : Alat gerak bawah
D. BIDANG IMAJINER (PLANUM) DAN GARIS IMAJINER (LINEA) 1. Linea mediana : linea yang membagi tubuh secara tepat/simetris menjadi bagian dextra dan sinistra 2. Planum mid-sagitalis : planum yang melalui linea mediana (garis tengah tubuh), membagi tubuh secara simetris menjadi bagian dextra dan sinistra 3. Planum sagitalis : planum yang sejajar bidang mid- sagitalis 4. Planum frontalis/coronalis : planum yang membagi tubuh menjadi bagian anterior dan posterior 5. Planum transversalis/horizontalis : planum yang tegak lurus linea mediana atau planum sagitalis, yang membagi tubuh menjadi bagian superior dan inferior 6. Linea sub-costalis : linea yang melalui kedua titik terendah dari arcus costa dextra dan sinistra 7. Planum sub-costalis : planum yang melalui linea sub-costalis 8. Linea trans-pilorikum : linea yang tegak lurus titik pertengahan garis yang menghubungkan insisura manubrium sterni dengan margo superior simfisis pubis. Pada umumnya terletak setinggi sfingter pilorikum gaster 9. Planum trans-pilorikum : planum yang melalui linea trans- pilorikum
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
14 10. Linea supra-cristalis : linea yang melalui kedua titik tertinggi crista iliaca dextra dan sinistra 11. Planum supra-cristalis : planum yang melalui linea supra- cristalis 12. Linea inter-tubercularis : linea yang melalui kedua titik terendah tuber ischiadicum 13. Planum inter-tubercularis : planum yang melalui linea inter- tubercularis 14. Linea inter-spinalis : linea yang melalui spina ischiadica anterior superior (sias) dextra dan sinistra 15. Planum inter-spinalis : planum yang melalui linea inter- spinalis.
E. PENGGUNAAN KATA TUNGGAL/JAMAK Tabel 1. Penggunaan kata tunggal/jamak Akhiran Tunggal Nominatif (kata benda) Akhiran Jamak Contoh -a -ae Arteria arteriae -en -in Foramen Foramina -ex -ices Cortex Cortices -is -es Testis testes -is -ides Epididimis epididimides -ix -ices Appendix appendices -on -a Mitochondrion mitochondria -um -a Cilium Cillia -us -i Ramus rami -us -us Humerus (tetap) humerus Sinus (tetap) sinus -us -ora Corpus Corpora -x -ges Phalanx Phalanges -y -ies Ovary Ovaries -es -es Facies facies
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
15 REGIO, LINEA DAN CAVITAS TUBUH
A. REGIO 1. Caput (Regiones Capitis) a. Regiones cranialis 1. Regio Frontalis 2. Regio Parietalis 3. Regio Occipitalis 4. Regio Temporalis b. Regiones facialis 5. Regio Orbitalis 6. Regio Nasalis 7. Regio Oralis 8. Regio Mentalis 9. Regio Infraorbitalis 10. Regio Buccalis 11. Regio Zygomatica 2. Collum/Cervical (Regiones Cervicales) 12. Regio Cervicalis Anterior/Trigonum Cervicalis Anterius 13. Trigonum Submandibular/Digastricus 14. Trigonum Caroticum 15. Trigonum Musculare/Omotracheale 16. Trigonum Submentale 17. Regio Sternocleidomastoideus 18. Fossa Supraclavicularis Minor 19. Regio Cervicalis Lateralis/Trigonum Cervicale Posterius 20. Trigonum Omoclaviculare 21. Regio Nuchalis/Cervicalis Posterior
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
16
3. Truncus a. Regiones Pectorales 1. Regio Presternalis 2. Fossa Infraclavicularis 3. Trigonum Clavipectorale 4. Regio Pectoralis 5. Regio Mammaria 6. Regio Inframamaria 7. Regio Axillaris 8. Fossa Axillaris b. Regiones Abdominales 9. Region Hypocondriaca 10. Regio Epigastrica/Epigastrium 11. Regio Lumbalis/Lateralis Dextra et Sinistra 12. Regio Umbilicalis 13. Region Inguinalis Dextra et Sinistra 14. Regio Hypogastrica/Hypogastrium/Pubica
Gambar 2. Regio caput dan collum Gambar 3. Regio truncus
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
17
c. Regiones Dorsales 15. Regio Vertebralis 16. Regio Sacralis 17. Regio Scapularis 18. Regio Infrascapularis 19. Regio Lumbaris/Lumbalis 20. Trigonum Lumbare Petiti 21. Trigonum Auscultate d. Regiones Perineales 22. Regio analis 23. Regio Urogenitalis Tabel 2. Regio Abdomen dan Pelvis
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
18 4. Membri Superior (Regiones Membri Superioris) 24. Regio Deltoidea 25. Regio Brachium (Anterior et Posterior) 26. Regio Cubitus (Anterior et Posterior) 27. Fossa Cubitalis 28. Regio Antebrachium (Anterior et Posterior) 29. Regio Carpus (Anterior et Posterior) 30. Regio Manus (Dorsum et Palmar)
5. Membri Inferior (Regiones Membri Inferioris) 1. Regio Glutealis 2. Regio Femoralis a. Anterior b. posterior 3. Regio Genus a. Anterior b. Posterior 4. Fosa Poplitea 5. Regio Crus a. Anterior b. Posterior
Gambar 4. Regio dorsales, abdominales, perineales, membri superior
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
19 6. Regio Pes
Gambar 5. Regio membri inferior
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
20 B. LINEA Linea garis khayal yang membagi tubuh 1. Linea Mediana Anterior 2. Linea Sternalis 3. Linea Parasternalis 4. Linea Mamillaris/medioclavicularis 5. Linea Axillaris Anterior 6. Linea Axillaris Media 7. Linea Axillaris Posterior 8. Linea Scapularis 9. Linea Paravertebralis
Gambar 6. Linea tubuh
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
21 C. CAVITAS TUBUH
(Martini, 2009)
CAVITAS Ventralis Melindungi organ dalam Dorsalis Melindungi otak dan medulla spinalis Abdominopelvico Thoracica Cranial Spinalis Abdominal Pelvica Pleuralis Dextra Mediastinalis Pleuralis Sinistra Pericadialis
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
22
(Saladins, 2003)
(Saladins, 2003) Gambar 7. Cavitas Tabel 3. Cavitas tubuh dan membran
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
23
REVIEW ANATOMI PER SISTEM
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
24 I. REVIEW SYSTEMA INTEGUMENTUM Cutis Tela subcutanea; Hypodermis Pilus
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
26
B) Skeleton axiale Ossa cranii
Os occipitale Os parietale Os frontale Os temporale Calvaria Basis cranii Sutura cranii Ossa Faciales Os zygomaticum Os maxillaris Os palatina Os nasalis Os mandibula Columna vertebralis
Os vertebra Discus intervertebralis
Os sacrum Os coccygis Skeleton thoracis
Os Costa Os Sternum
C) cingulum membri superior et pars libera ossa membri superior Ossa membri superioris
Cingulum pectorale; cingulum membri superioris
Os scapula Os clavicula Pars libera ossa membri superioris
Os humerus Os radius Os ulna Ossa carpalia Ossa metacarpalia Phalanges Juncturae membri superioris
Articulatio humeri/ articulatio glenohumeralis
Articulatio cubiti
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
27 C) Cingulum membri inferior et pars libera ossa membri inferior Ossa membri inferioris
Cingulum pelvicum; cingulum membri inferioris Os coxa
Os ilium Os ischium Os pubis Os coccygeus Pars libera ossa membri inferioris
Os femur Os patella Os fibula Os tibia Ossa tarsalia Os metatarsalia Juncturae membri inferioris
Articulatio coxae Articulatio genu Arcus pedis
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
28
Gambar 9. Systema skeletal anterior et posterior
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
29 III. REVIEW SYSTEMA MUSCULARE Nomina generalia: Origo Insertio Musculus axialis Musculus appendicularis A) Musculi regio capitis, colli, dorsum Musculi capitis
M. Occipito-frontalis
Galea aponeurotica Musculi masticatorik
M. Masseter M. Temporalis M. Pterygoideus lateralis M. Pterygoideus medialis M. orbicularis occuli M. orbicularis oris Musculi colli; Musculi cervicis Musculi pharyngis Musculi dorsi Musculi collumna vertebrae
B) Musculi regio thoracalis et abdominalis Musculi thoracis
Mm. Intercostales externi Mm. Intercostales interni Diaphragma Musculi abdominis
M. Transversus abdominis M. Obliquus externus abdominis M. Obliquus internus abdominis Mm. Rectus abdominis
C) Musculi membri superior Muscles That Position the Pectoral Girdle M. Trapezius Muscles That Move the Arm
M. Deltoideus M. Pectoralis major M. Latissimus dorsi Muscles That Move the Forearm and Hand
M. Biceps brachii M. Triceps brachii Muscles That Move the Hand and Fingers
Retinaculum flexorum Retinaculum extensorum
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
30 D) Musculi membri inferior Musculi membri inferioris
Muscles That Move the Thigh
M. Gluteus maximus M. Gluteus minimus
Muscles That Move the Leg
Mm. Quadriceps femoris (m. Vastus Lateralis, m. Vastus Medialis, m. Intermedius, m. Rectus Femoris) Mm. Hamstring (mm. Biceps femoris, m. Semimembranosus, m. Semitendinosus) Tendo patella Muscles That Move the Foot and Toes M. Gastrocnemius Perineum
Gambar 10. Systema musculare anterior et posterior
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1.3 - INTRODUCTION TO HUMAN BODY 2014
31 IV. REVIEW SYSTEMA NERVOSUM A) Pars centralis/ systema nervosum centrale (cerebrum & truncus encephali) Meninges