Anda di halaman 1dari 36

FAKULTAS KEDOKTERAN

PRODI KEDOKTERAN PROGRAM SARJANA


UNIVERSITAS YARSI

BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM MAHASISWA


BLOK PRINSIP BIOMEDIK 2

UNTUK MAHASISWA

SEMESTER I
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Jl. Letjen. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510


Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21.4244574
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM MAHASISWA
BLOK PRINSIP BIOMEDIK 2
(UNTUK KALANGAN SENDIRI)

Copyright 2022 by P2K-FKUY


All rights reserved. This book or any parts there of,
May not be used or reproduced in any manner
without Written permission from the writer I
publishers.
Printed in Jakarta, Indonesia

Hak cipta dipegang oleh P2K-FKUY

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Dilarang mengutip, menyalin dan memperbanyak

Isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penulis/penerbit

Dicetak di Jakarta, Indonesia

Cetakan Keempatbelas, September 2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji disampaikan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmatNya,
akhirnya buku Penuntun Praktikum Blok Prinsip Biomedik 2 bagi mahasiswa Kedokteran
Universitas YARSI ini dapat kami selesaikan.

Materi praktikum biokimia ini adalah hasil revisi dari pelaksanaan praktikum biokimia
selama ini dan sebahagian besar berdasar pada aspek kualitatif. Sedangkan praktikum
fisiologi terdiri dari praktikum pengukuran suhu tubuh. Mudah-mudahan dengan kehadiran
buku ini dapat membantu mahasiswa dalam menjalankan praktikum. Kami akan berusaha
untuk memperbaiki kualitas materi praktikum pada masa datang sesuai perkembangan ilmu
yang ada.

Selamat berpraktikum.

Jakarta, September 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................ii
Tim Penyusun............................................................................................................iii
BAB I. Praktikum Biokimia....................................................................................1
Bagian Biokimia FK- Universitas YARSI...............................................................2
Petunjuk Praktikum....................................................................................................3
Percobaan Reaksi Pengenalan Karbohidrat...............................................................7
Identifikasi Asam Amino dan Protein......................................................................10
Presipitasi, Isoelektrik dan Dialisis Protein..............................................................13
Reaksi Enzimatis......................................................................................................17
Reaksi Pengenalan Vitamin......................................................................................20
Lipid dan Kolesterol.................................................................................................22
Kepustakaan..............................................................................................................25
BAB II. Praktikum Fisiologi..................................................................................26
Bagian Fisiologi FK- Universitas YARSI................................................................27
Suhu dan Pengaturannya...........................................................................................28

ii
TIM PENYUSUN BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM
BLOK PRINSIP BIOMEDIK 2 TAHUN 2023/2024

Penanggungjawab

Komisi Kurikulum : Riyani Wikaningrum, dr. Hj. MSc.DMM

Penyunting
Koordinator Blok : .Linda Weni,Dr.MSi,dra

Penulis : Harliansyah, Ph.D


Himmi Marsiati, Hj. Dr. MS., dra
Juniarti, Dr.,M.Si, S.Si
Linda Weni, Dr,M.Si., Dra
Sri Utami, Hj. Dr, M.Si, S.Si., SH
Yurika Sandra, dr., M.Biomed
Yulia Suciati, dr, M.Biomed, PhD
Prof. Qomariyah., dr. Hj. MS., PKK.,
AIFM Diniwati Mukhtar., Dr. dr. MKes.,
AIFM Soni Pamuji Laksono., dr. MKes.,
AIFM Eko Poerwanto., Dr. dr. MKes.,
AIFM Indra Kusuma., Dr. dr. , MBiomed.,
AIFM Teguh Yuliadi., Dr. SSi., MSi
Irfan Syarif., SSi., MSi

iii
BIOKIMIA

1
BAGIAN BIOKIMIA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala Bagian : Yurika Sandra, dr., MBiomed

Dosen : Harliansyah, Ph.D


Himmi Marsiati, Hj. Dr. MS., dra
Juniarti, Dr.,M.Si, S.Si
Sri Utami, Hj. Dr, M.Si, S.Si., SH
Linda Weni, Dr. MSi., dra
Yulia Suciati, dr, M.Biomed, PhD

Laboran : M. Agung Sadeli, S.Si


M. Fajar Razak, S.Si

Laboratorium : Menara YARSI , Lantai 4. Telp/Fax. 021- 4244 574


ext 3221, Kampus Universitas YARSI, Cempaka
Putih 10510, Jakarta Pusat

2
PETUNJUK PRAKTIKUM

I. TATA CARA KERJA UMUM

Untuk menjaga ketertiban dan menghindarkan kecelakaan-kecelakaan terkena


bahan kimia yang keras dan beracun ataupun mencegah terjadinya kebakaran dan
kerusakan-kerusakan lainnya, maka bagi mahasiswa yang bekerja di laboratorium
Biokimia harus sangat berhati-hati mengikuti semua peraturan-peraturan dan petunjuk-
petunjuk yang diberikan.

Sebelum anda bekerja perhatikan hal-hal berikut:


1. Anda telah siap dengan teori-teori dari bahan yang akan dipraktikumkan dan
membuatnya dalan bentuk jurnal (Dikerjakan sebelum masuk laboratorium).
2. Pakailah jas praktikum selama anda bekerja.
3. Mulailah bekerja dengan tenang dan hati-hati.
4. Siapkan alat praktikum seperlunya dan bersihkan dengan hati-hati.
5. Periksa apakah alat-alat masih baik dan belum rusak.

Selama anda bekerja :


1. Ikuti semua petunjuk baik dari penuntun praktikum maupun dari Asisten yang
bertugas.
2. Jangan menumpahkan bahan-bahan kimia dimeja praktikum atau di lantai
Laboratorium . Bila hal ini terjadi segera bersihkan dengan lap.
3. Semua kejadian hasil percobaan harus dicatat untuk nantinya dilaporkan dalam
laporan praktikum.

Setelah selesai bekerja :


1. Bersihkan semua alat-alat praktikum.
2. Bersihkan pula meja dan ruangan.
3. Kembalikan botol-botol reagenesia pada tempatnya semula.
4. Sisa-sisa bahan kimia hasil percobaan dibuang dalam ruang tempat pembuangan
limbah yang telah disediakan lalu siram dengan air. (Jangan membuang sisa-sisa
bahan kimia ke dalam saluran air kran tempat pencucian).

3
5. Laporan praktikum, tunjukkan kepada dosen yang bertugas untuk mendapatkan
persetujuan.
II. TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Lima menit sebelum praktikum dimulai, praktikan harus sudah ada didepan ruangan
Laboratorium.

2. Memakai dan membuka jas praktikum harus dilakukan diluar ruangan Laboratorium.
3. Sebelum memulai suatu percobaan/praktikum, teori dan cara kerja harus sudah
diketahui.
4. Lakukan pengamatan atas jalannya praktikum dan hasil-hasil yang diperoleh.
5. Praktikan hanya boleh masuk atau meninggalkan ruangan laboratorium dengan
seizin asisten/dosen yang bertugas.
6. Ketenangan, ketertiban dan kebersihan dalam ruangan Laboratorium harus tetap
dijaga.
7. Setiap praktikum wajib dihadiri oleh mahasiswa. Bila seorang mahasiswa tidak hadir
dalam 3 (tiga) kali selama praktikum berlangsung, mahasiswa yang bersangkutan
dianggap tidak mengikuti praktikum kimia pada semester yang berjalan.
8. Praktikan yang tidak mengikuti tata tertib praktikum dan petunjuk-petunjuk yang
diberikan dapat dikenakan sanksi dengan tidak membenarkan mahasiswa tersebut
melanjutkan praktikumnya.
9. Setiap ketidakhadiran akan mempengaruhi nilai praktikum.

III. TATA TERTIB PEMAKAIAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

1. Sebelum praktikum pertama dimulai, perwakilan mahasiswa diharuskan


melakukan inventarisasi (serah terima peminjaman alat-alat praktikum dari pihak
laboratorium kepada mahasiswa), untuk memeriksa kembali kelengkapan dan
fungsinya apakah dalam keadaan baik atau rusak.
2. Kepada setiap mahasiswa akan disediakan meja dan dipinjamkan seperangkat alat-
alat praktikum yang terletak di dalam meja praktikum tersebut.
3. Seperangkat alat-alat praktikum dalam satu meja digunakan oleh 4 (empat) orang
mahasiswa (dari kelas A1, A2, B1, B2).
4. Setelah selesai praktikum alat-alat dicuci kembali sampai bersih dan disimpan /
dimasukkan kembali ke mejanya masing-masing (jangan disimpan dimeja lain
atau ditinggalkan di atas / di luar meja ataupun ditinggalkan di tempat lain).

4
5. Setiap mahasiswa diwajibkan menjaga alat-alat praktikumnya masing-masing.
Apabila terjadi kerusakan alat atau memecahkan alat, mahasiswa wajib
melapor langsung kepada asisten laboratorium dan wajib mengganti alat
yang rusak / pecah tersebut.
6. Apabila dalam satu meja tersebut, ada alat yang tidak lengkap /hilang / rusak atau
pecah dan tidak ada laporan, maka penggantian alat akan dibebankan kepada
semua mahasiswa yang memakai meja tersebut. Penggantian dilakukan setelah
inventarisasi (serah terima kembali peminjaman alat-alat praktikum dari pihak
mahasiswa kepada laboratorium). Inventarisasi dilakukan oleh perwakilan
mahasiswa dan dilaksanakan setelah jadwal praktikum terakhir selesai.

IV. KEAMANAN DALAM LABORATORIUM.


Setiap orang yang bekerja di Laboratorium Biokimia, wajib mencegah dirinya
dan lingkungan sekitarnya terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan dan bahaya-
bahaya lainnya. Sumber-sumber kecelakaan yang dapat terjadi antara lain
1. Bahan-bahan kimia yang agresif, yang dapat menimbulkan kerusakan pakaian,
kulit dan bahkan menimbulkan luka bakar yang meninggalkan borok yang sukar
sembuh. Bahan – bahan tersebut antara lain :

Asam-asam keras : HCl, HNO3,HF.

Basa-basa keras : KOH, NaOH dan lain-lain.
Bila terkena asam dan basa keras, sebagai pertolongan pertama harus di cuci
dengan air sebanyak-banyaknya atau zat yang lainnya yang dapat menetralkannya.
Asam keras dinetralkan dengan larutan asam asetat 0,25 N.
Gas-gas beracun :CO, H2S, uap Hg, HCN, NO2, Cl2, dan Br2.
Bila melakukan percobaan dengan gas-gas ini harus dilakukan dalam kamar asam.
2. Bahan-bahan yang mudah terbakar :

Alkohol, benzena, eter dan lain-lain.
Untuk pencegahannya bahan-bahan ini harus dijauhkan dan dihindarkan dari api.
3. Bahan-bahan oksidator :

H2O2 pekat, brom cair, senyawa chlor, chromat dan lain-lain.
Bila terkena dengan bahan oksidator ini, cucilah dengan air yang banyak.

5
4. Bahaya kebakaran :
Bahaya kebakaran bisa berasal dari pipa gas ataupun aliran listrik. Bila terjadi
kebakaran tindakan pertama yang harus diambil adalah:

Semua aliran gas dan listrik harus ditutup.

Api di padamkan dengan kain / karung goni basah ataupun pemadam api.

Terkadang pemadaman api dapat dilakukan dengan
pasir. Bila ada orang yang terbakar :

Padamkan dengan kain tebal yang basah.

Jangan cuci dengan air, berikanlah salap bakar, telur ataupun mentega.

6
PERCOBAAN
REAKSI PENGENALAN KARBOHIDRAT

Karbohidrat adalah senyawa organik yang dibentuk selama fotosintesis dan merupakan
sumber makanan bagi manusia dan hewan. Kompleks karbohidrat didegradasi menjadi
senyawa glukosa yang kemudian dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau disimpan
sementara sebagai glikogen di dalam hati dan otot. Secara struktural karbohidrat adalah
turunan dari polihidroksi alkohol yang mengandung gugus aldosa (-COH) atau ketosa
(C=O).

Sasaran Pembelajaran:

1. Memahami reaksi-reaksi pengenalan karbohidrat


2. Memahami penggolongan senyawa-senyawa karbohidrat.
3. Mengetahui fungsi penting karbohidrat di dalam tubuh.

1. Percobaan Benedict
Protokol: Siapkan 6 tabung reaksi yang bersih. Tambahkan 2 mL larutan uji
dengan konsentrasi masing-masing 2 % sebagai berikut;

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6


Glukosa Fruktosa Sukrosa Laktosa Amilum Akuades

Tambahkan 2 mL pereaksi Benedict ke setiap tabung dan secara hati-hati


rendamkan tabung-tabung ini di dalam penangas air mendidih selama 5 menit
sehingga terdapat perubahan warna dan bandingkan satu dengan lainnya.

Catatan : Pereaksi Benedict adalah campuran larutan A dan B, di mana larutan A


(173 gr natrium sitrat dan 100 gr natrium karbonat di dalam 850 akuades).
Larutan B (17, 3 gr kupri sulfat penta hidrat di dalam 150 akuades). Selanjutnya
campurkan larutan A dan B serta encerkan dengan akuades sehingga 2 liter.

2. Percobaan Seliwanoff

Protokol: Siapkan 6 tabung reaksi yang bersih. Tambahkan 2 mL larutan uji


dengan konsentrasi masing-masing 2 % sebagai berikut;

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6


Glukosa Fruktosa Sukrosa Laktosa Amilum Akuades

Tambahkan 5 mL pereaksi Seliwanoff ke setiap tabung dan secara hati-hati


rendamkan tabung-tabung ini di dalam penangas air mendidih selama 5 menit
sehingga terdapat perubahan warna dan bandingkan satu dengan lainnya.

Catatan : Pereaksi Seliwanoff adalah larutan 0,5 gr/ L resorcinol di dalam 3 M


HCl.

7
3. Percobaan Flouroglucinol-HCl Tollens.

Reaksi ini untuk membedakan pentosa dan heksosa.


Protokol:
1. Siapkan 2 tabung reaksi yang kering, masukkan masing-masing 2 mL
pereaksi Tollens.
2. Tambahkan 5 tetes masing-masing larutan arabinosa 2% dan glukosa 2%.
3. Panaskan dalam penangas air yang mendidih selama 5 menit.. Reaksi positif
bila terlihat timbulnya warna merah anggur.
Catat hasil pengamatan saudara dan laporkan

4. Percobaan Iodin

Protokol: Siapkan 6 tabung reaksi yang bersih. Tambahkan 2 mL larutan uji


dengan konsentrasi masing-masing 2 % sebagai berikut;

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6


Glukosa Fruktosa Sukrosa Laktosa Amilum Akuades

Tambahkan 5 tetes pereaksi Iodin ke setiap tabung dan bandingkan warna


campuran satu dengan lainnya.

Catatan : Pereaksi Iodin adalah larutan 5 mmol/ L I2 di dalam 30 g/L KI

8
LAPORAN REAKSI PENGENALAN KARBOHIDRAT

Nama : ................................................
N IM : ................................................
No. Meja/Grup : ................................................
Hari/Tanggal : ................................................

Hasil Pengamatan

No Sampel Uji Benedict Uji Seliwanoff Uji Tollens Uji Iodin


warna + / - warna + / - warna + / - warna +/-
1 Glukosa
2 Fruktosa
3 Arabinosa
4 Sukrosa
5 Laktosa
6 Amilum
7 Akuades

Kesimpulan dan Saran

Prinsip percobaan dari setiap uji yang dilakukan adalah :

1.1. ......................................................................................................................................
...................................................................................................................................
1.2. ......................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
1.3. ......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
1.4. ......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

Dosen, Praktikan,

NIK: NPM:

9
PERCOBAAN
IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Asam-asam amino merupakan senyawa organik biologis yang mengandung gugus


amino (-NH2), gugus karbonil (-COOH) serta gugus alkil (-R) sebagai rantai samping.
Sifat fisika dan kimia dari asam-asam amino tergolong unik dan dipengaruhi oleh sifat
struktur maupun kimia dari gugus-R. Asam amino dapat terikat satu sama lain secara
kovalen melalui ikatan peptida yang selanjutnya akan membentuk protein.

Sasaran Pembelajaran:
1. Memahami bahwa asam amino komponen penyusun protein di dalam tubuh.
2. Mengenal reaksi-reaksi penting yang terdapat pada asam amino dan protein.
3. Memahami bentuk ionisasi asam amino pada berbagai pH

1. Percobaan Ninhidrin

Protokol: Siapkan masing-masing tabung yang berisi 1 mL larutan asam amino 2 %


dan protein sebagai berikut:

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6


sistein tryptopan tyrosin Kolagen bubuk tanduk albumin

Tambahkan 3-4 tetes larutan Ninhidrin 0,1 % ke dalam masing-masing tabung tersebut
diatas dan selanjutnya rendamkan masing-masing tabung ini di dalam penangas air
mendidih selama 5 menit dan perhatikan warna yang terjadi.

2. Percobaan Xantoprotein

Protokol: Siapkan masing-masing tabung yang berisi 1 mL larutan asam amino 2 %


dan protein sebagai berikut:
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6
sistein tryptopan tyrosin Kolagen bubuk tanduk albumin

Tambahkan 3-4 tetes larutan HNO3 pekat ke dalam masing-masing tabung tersebut
diatas dan selanjutnya rendamkan masing-masing tabung ini di dalam penangas air
mendidih selama 5 menit dan perhatikan warna yang terjadi.

3. Percobaan Fohl

Protokol: Siapkan masing-masing tabung yang berisi 1 mL larutan asam amino 2 %


dan protein sebagai berikut:

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6


sistein tryptopan tyrosin kolagen bubuk tanduk albumin

Tambahkan 5 tetes larutan NaOH 10 % dan 2 tetes larutan Pb-asetat 5 % ke dalam


masing-masing tabung tersebut diatas dan selanjutnya rendamkan masing-masing
tabung ini di dalam penangas air mendidih selama 5 menit dan perhatikan warna yang
terjadi.

10
4. Percobaan Hopkin Cole

Protokol: Siapkan masing-masing tabung yang berisi 1 mL larutan asam amino 2 %


dan protein sebagai berikut:

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6


sistein tryptopan tyrosin kolagen bubuk tanduk albumin

Tambahkan 1 mL larutan Hopkin Cole 0,1 % ke dalam masing-masing tabung tersebut


diatas dan selanjutnya tambahkan 2,5 mL H 2SO4 pekat melalui dinding dan perhatikan
cincin yang terjadi.

5. Percobaan Biuret

Protokol: Siapkan masing-masing tabung yang berisi 1 mL larutan asam amino 2 %


dan protein sebagai berikut:

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6


sistein tryptopan tyrosin kolagen bubuk tanduk albumin

Tambahkan 3-4 tetes larutan NaOH 10 % dan 2 tetes larutan CuSO 4 2 % ke dalam
masing-masing tabung tersebut diatas dan selanjutnya perhatikan warna yang terjadi.

11
LAPORAN IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Nama : ................................................
N IM : ................................................
No. Meja/Grup : ................................................
Hari/Tanggal : ................................................

Hasil Pengamatan dan Perubahan Warna

Percobaan Asam Amino Protein


Sistein Tryptopan Tyrosin Kolagen Bubuk Albumin
Tanduk
warna +/- warna +/- warna +/- warna +/- warna + / - warna +/-
Ninhidrin
Xantoprotein
Fohl
Hopkin Cole
Biuret

Kesimpulan dan Saran

Prinsip percobaan dari setiap uji yang dilakukan adalah :

1.5. ......................................................................................................................................
...................................................................................................................................
1.6. ......................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
1.7. ......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
1.8. ......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
1.9. ......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

Dosen, Praktikan,

NIK: NPM:

12
PERCOBAAN
PRESIPITASI, ISOELEKTRIK DAN DIALISIS PROTEIN

Secara umum protein larut di dalam air dan menjadikannya bentuk yang stabil.
Kelarutan protein sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor pengendap seperti asam
organik, asam mineral, etanol dan adanya garam dari logam berat yang bersifat
reversibel atau ireversibel. Makromolekul seperti protein dapat dipisahkan dari larutan
garamnya melalui membran dialisis yang bersifat semipermeabel. Hal ini menyebabkan
sebaran ion yang tidak merata disekitar membran. Jika protein bermuatan negatif dalam
larutan garam didialisiskan pada medium akuades, maka protein akan tertahan dan ion
logam akan keluar membran yang menimbulkan kelebihan kation di dalam medium.
Untuk menyeimbangkan keadaan ini, akuades akan terurai dan ion H+ akan masuk ke
dalam membran. Oleh karena itu pH protein akan turun dan pH medium akan naik. Jika
protein bermuatan positif, perubahan pH yang sebaliknya akan berlaku. Keadaan ini
secara umum akan mempengaruhi struktur dan fungsi protein di dalam sel.

Sasaran Pembelajaran:

1. Memahami bahwa stabilitas protein dipengaruhi oleh sejumlah faktor.


2. Mengenal level organisasi protein
3. Mengetahui fungsi beberapa peptida penting di dalam tubuh.
4. Memahami konsep osmosis, difusi dan filtrasi dari suatu larutan
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses dialisis
6. Memahami konsep keseimbangan membran menurut Donnan

13
1. Percobaan Pengaruh Asam Organik Terhadap Protein

Protokol: : Siapkan 2 tabung yang berisi masing-masing 1 mL larutan protein sebagai


berikut:

Tabung 1 Tabung 2
albumin kasein

Tambahkan 5 tetes larutan asam TCA (Trikloroasetat) 10 % ke dalam masing-masing


tabung tersebut diatas dan selanjutnya aduk tabung ini dan diamkan selama 5 menit.
Perhatikan apa yang terjadi pada tabung tersebut.

2. Percobaan Pengaruh Asam Kuat Terhadap Protein


Protokol: Siapkan 6 tabung yang berisi masing-masing 1 mL larutan protein sebagai
berikut:
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5 Tabung 6
albumin kasein albumin kasein albumin kasein

Pada tabung 1 & 2 tambahkan secara hati-hati 5 tetes HCl pekat


Pada tabung 3 & 4 tambahkan secara hati-hati 5 tetes H2SO4 pekat
Pada tabung 5 & 6 tambahkan secara hati-hati 5 tetes HNO3 pekat
Perhatikan perubahan yang terjadi.

3. Percobaan Pengaruh Etanol Terhadap Protein


Protokol: Siapkan 2 tabung yang berisi masing-masing 1 mL larutan protein sebagai
berikut:

Tabung 1 Tabung 2
albumin kasein

Tambahkan sedikit kristal NaCl ke dalam masing-masing tabung tersebut diatas dan
selanjutnya tambahkan 5 tetes etanol. Perhatikan apa yang terjadi.
4. Percobaan Pengaruh Logam Berat Terhadap Protein
Protokol: Siapkan 4 tabung yang berisi masing-masing 1 mL larutan protein sebagai
berikut:

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4


albumin kasein albumin kasein

Pada tabung 1 & 2 tambahkan 5 tetes larutan Pb-asetat 5%


Pada tabung 3 & 4 tambahkan 5 tetes larutan CuSO4 2% . Perhatikan apa yang terjadi.

14
5. Percobaan Penentuan Titik Isoelektrik Kasein
Protokol: Siapkan 3 tabung reaksi bersih dan beri label. Selanjutnya isi sebanyak 2 mL
larutan Kasein 0,5% ke setiap masing-masing tabung tersebut. Lalu tambahkan larutan
CH3COOH 0,2 M dan CH3COONa 0,2 M menurut tabel di bawah ini.

Volume (mL) Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3


CH3COOH 0,4 2,0 3,9
CH3COONa 3,6 2,0 0,1
pH Campuran 5,75 4,75 3,80

- kocok masing-masing tabung dan diamkan 5 – 10 menit


- perhatikan derajat endapan pada masing-masing tabung.

6. Percobaan Dialisis
Protokol 1: Sediakan beaker gelas yang berisi 400 ml air kran. Kemudian isikan ke
dalam kantong dialisis sebanyak 3 mL larutan albumin. Selanjutnya ke
dalam kantong tadi, tambahkan 5 tetes NaOH 0.1 M dan 2 tetes indikator
timol biru. Rendamkan kantong tersebut pada medium air kran yang telah
disiapkan selama 60 menit. Perhatikan perubahan warna yang terjadi di
dalam kantong dialisis.

Protokol 2: Sediakan beaker gelas yang berisi 400 ml air kran. Kemudian isikan ke
dalam kantong dialisis sebanyak 3 mL larutan albumin. Selanjutnya ke
dalam kantong tadi, tambahkan 5 tetes 0.1 M HCl dan 2 tetes indikator
timol biru. Rendamkan kantong tersebut pada medium air kran yang telah
disiapkan selama 60 menit. Perhatikan perubahan warna yang terjadi di
dalam kantong dialisis.

15
LAPORAN PRESIPITASI, ISOELEKTRIK DAN DIALISIS
PROTEIN

Nama : ................................................
N IM : ................................................
No. Meja/Grup : ................................................
Hari/Tanggal : ................................................

Hasil Pengamatan Percobaan

No Percobaan albumin Kasein

1 Asam Organik

2 Asam Kuat

3 Etanol

4 Garam Mineral

Hasil Pengamatan Penentuan Titik Isoelektrik Kasein

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

Hasil Pengamatan Dialisis

Protokol Sampel albumin mula-mula Setelah 60 menit


1
2

Kesimpulan dan Saran

Prinsip percobaan dari setiap uji yang dilakukan adalah;

...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

Dosen, Praktikan,

NIK: NPM:

16
PERCOBAAN
REAKSI
ENZIMATIS

Enzim adalah suatu protein yang berfungsi meningkatkan laju reaksi (biokatalis)
sekaligus mengendalikan metabolit di dalam sistem biologis. Regulasi enzimatis
dipengaruhi faktor genetis serta melalui faktor penentu aktivitas katalisis seperti
konsentrasi substrat, efektor, pH, temperatur, logam berat (kofaktor), koenzim dan sifat
dasar enzim itu sendiri. Sebagai contoh, air liur (saliva) yang mengandung enzim
amilase dapat mengkatalisis perubahan amilum menjadi rantai molekul yang lebih kecil.
Perubahan warna dari larutan Iodium terhadap amilum dalam jangka waktu tertentu
dianggap sebagai unit aktivitas enzim amilase tersebut.

Sasaran Pembelajaran:

1. Memahami konsep enzim dan laju reaksi enzimatis


2. Memahami unit aktivitas enzim
3. Mengetahui beberapa reaksi spesifik enzim yang penting di dalam tubuh.
4. Memahami pengaruh substrat terhadap aktivitas enzim
5. Mengetahui pengaruh lama inkubasi terhadap aktivitas enzim

1. Percobaan Katalase

Protokol: Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih. Pada tabung reaksi I tambahkan 1 mL
darah, sedangkan ke dalam tabung reaksi II tambahkan 1 mL darah lalu dipanaskan
dalam air mendidih selama 2 menit. Selanjutnya ke dalam tabung – tabung ini
dimasukkan 5 tetes larutan H2O2 3%. Perhatikan serta bandingkan gelembung oksigen
yang terjadi pada ke dua tabung tersebut.

2. Percobaan Urease

Protokol: Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih. Pada tabung reaksi I tambahkan 1 mL
larutan urea 2%, sedangkan ke dalam tabung reaksi II tambahkan 1 mL akuadest.
Selanjutnya ke dalam tabung-tabung ini dimasukkan 10 tetes larutan krud enzim urease
dan diamkan selama 2 menit. Selanjutnya tambahkan 3 tetes larutan Fenoftalein 0,2%
dan bandingkan warna pada kedua tabung tersebut.

3. Percobaan Reduktase

Protokol: Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan beri label. Pada tabung I masukkan
10 mL susu segar, tabung II dengan 10 mL susu basi. Selanjutnya tambahkan 1 tetes
metilen biru ke setiap tabung reaksi tersebut lalu dikocok dengan cara membalikkan
tabung reaksi dengan menutup ibu jari pada mulut tabung dan diamkan selama 1 jam.
Amati perubahan warna dari kedua tabung tersebut.

17
4. Percobaan Sakarase

Protokol: Ke dalam 4 tabung reaksi bersih dan berlabel lakukan penambahan larutan
seperti bagan di bawah ini.

Tabel : (Satuan volume dinyatakan dalam mL)


Tabung Ekstrak Bufer asetat Sukrosa 2 % Amilum Akuadest Perubahan
Ragi 1% pH 4,4 1% Warna
I 3 1 - - 3
II 3 1 3 - -
III 3 1 - 3 -
IV - 1 3 - 3

Tambahkan 2 mL pereaksi Benedict. Selanjutnya rendamkan tabung-tabung ini di


dalam penangas air mendidih selama 3 menit. Amati perubahan warna dari semua
tabung tersebut.

5. Percobaan Pengaruh Konsentrasi Enzim dan Konsentrasi Substrat

A. Pengaruh Konsentrasi Enzim


Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan beri label I, II dan III kemudian isikan seperti
tertera pada tabel di bawah ini.

Tabung I Tabung II Tabung III


4 mL Amilum 1% 4 mL Amilum 1% 4 mL Amilum 1%
Iodin 2 tetes Iodin 2 tetes Iodin 2 tetes
Kocok sampai homogen Kocok sampai homogen Kocok sampai homogen
1 mL Amilase 0,25% 1 mL Amilase 0,5% 1 mL Amilase 1%
Kocok sampai homogen Kocok sampai homogen Kocok sampai homogen

Perhatikan dan bandingkan perubahan warna yang terjadi.

B. Pengaruh Konsentrasi Substrat


Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan beri label I, II dan III kemudian isikan seperti
tertera pada tabel di bawah ini.

Tabung I Tabung II Tabung III


4 mL Amilum 1% 4 mL Amilum 4% 4 mL Amilum 8%
Iodin 2 tetes Iodin 2 tetes Iodin 2 tetes
Kocok sampai homogen Kocok sampai homogen Kocok sampai homogen
1 mL Amilase 0,25% 1 mL Amilase 0,25% 1 mL Amilase 0,25%
Kocok sampai homogen Kocok sampai homogen Kocok sampai homogen

Perhatikan dan bandingkan perubahan warna yang terjadi.

18
LAPORAN REAKSI ENZIMATIS

Nama : ................................................
N IM : ................................................
No. Meja/Grup : ................................................
Hari/Tanggal : ................................................

Hasil Pengamatan

No Percobaan Pengamatan dan Perubahan Warna


1 Katalase

2 Urease

3 Reduktase

4 Sakarase

5.A Amilase
(pengaruh
konsentrasi
enzim)
5.B Amilase
(pengaruh
konsentrasi substrat)

Kesimpulan dan Saran

Prinsip percobaan yang dilakukan adalah :

...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
........ ..................................................................................................................................

Dosen, Praktikan,

NIK: NPM:

19
PERCOBAAN
REAKSI PENGENALAN VITAMIN

Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh untuk mengendalikan fungsi
selular secara spesifik yang berasal dari sumber makanan dan mikroba intestinal.
Kebanyakan vitamin berperan sebagai ko-enzim di dalam reaksi enzimatis.
Penggolongan vitamin umumnya berdasarkan pada kelarutan dan fungsinya di dalam
metabolisme sel.

Sasaran Pembelajaran:

1. Memahami hubungan antara vitamin dan ko-enzim.


2. Memahami penggolongan vitamin atas dasar kelarutannya di dalam air.
3. Mengetahui fungsi penting vitamin di dalam tubuh.

1. Percobaan Thiamin (B1)

Protokol: Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih. Pada tabung reaksi I tambahkan
1 mL thiamin 0,1%, sedangkan ke dalam tabung reaksi II tambahkan 1 mL
akuadest. Tambahkan 5 tetes NaOH 5% dan 2 tetes larutan K 3[Fe(CN)6] 5% ke
dalam masing-masing tabung. Panaskan ke dua tabung ini dalam air mendidih
selama 5 menit dan selanjutnya amati perubahan warna yang terjadi.

2. Percobaan Riboflavin (B2)

Protokol: Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih. Pada tabung reaksi I tambahkan
1 mL riboflavin 0,1%, sedangkan ke dalam tabung reaksi II tambahkan 1 mL
akuadest. Tambahkan 5 tetes HCl pekat ke dalam masing-masing tabung dan
beberapa butir serpihan Zink. Amati perubahan warna yang terjadi.

3. Percobaan Piridoksin (B6)

Protokol: Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih. Pada tabung reaksi I tambahkan
1 mL piridoksin 5%, sedangkan ke dalam tabung reaksi II tambahkan 1 mL
akuadest. Tambahkan 5 tetes larutan FeCl 3 5% ke dalam masing-masing tabung
dan amati perubahan warna yang terjadi.

4. Percobaan Asam Askorbat (C)

Protokol: Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih. Pada tabung reaksi I tambahkan
1 mL vitamin C 5%, sedangkan ke dalam tabung reaksi II tambahkan 1 mL
akuadest. Tambahkan 2 tetes larutan K3[Fe(CN)6] 5 % dan 5 tetes larutan
FeCl3 5 % ke dalam masing-masing tabung, amati perubahan warna yang terjadi.

20
LAPORAN REAKSI PENGENALAN VITAMIN

Nama : ................................................
N IM : ................................................
No. Meja/Grup : ................................................
Hari/Tanggal : ................................................

Hasil Pengamatan

No Percobaan Pengamatan dan Perubahan Warna


1 Thiamin

2 Riboflavin

3 Piridoksin

4 Asam Askorbat

Kesimpulan dan Saran

Prinsip percobaan yang dilakukan adalah :

...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
............................................................................................................................................

Dosen, Praktikan,

NIK: NPM:

21
PERCOBAAN
LIPID DAN KOLESTEROL

Asam lemak memiliki struktur dasar R-COOH di mana R (radikal) menyatakan rantai
hidrokarbon yang panjang dengan jumlah atom karbon 16 dan 18 (C16 & C18). Asam
lemak terdapat bebas di dalam sel dan jaringan yang dikenal dengan triasilgliserol dan
bersifat non polar. Terdapat dua bentuk asam lemak yakni, asam lemak tidak jenuh yang
mengandung satu atau lebih ikatan rangkap C=C dan asam lemak jenuh yang
mengandung ikatan tunggal atom C-C. Adanya dua atau lebih ikatan rangkap dikenal
sebagai asam lemak rantai panjang (PUFA). Perubahan asam lemak tidak jenuh menjadi
jenuh dapat ditunjukkan melalui reaksi adisi iodium (I 2) yang ditunjukkan dengan
hilangnya warna coklat iodium. Walaupun tidak tergolong senyawa lipid, namun secara
struktur kolesterol mirip dengan asam lemak yang memiliki gugus polar (-OH) pada
bagian kepala dan non polar (rangka C-H) pada bagian ekor serta menjadi komponen
utama membran sel. Kolesterol akan membentuk warna merah, biru dan ungu bila
direaksikan dengan H2SO4 pekat (Reaksi Salkowsky).

Sasaran Pembelajaran:

1. Memahami bahwa asam lemak dapat bersifat tidak jenuh dan jenuh.
2. Mengetahui uji kualitatif terhadap kolesterol.

22
1. Percobaan Adisi Iodida

Protokol: Siapkan 2 tabung bersih dan kering yang berisi masing-masing 1 mL bahan
sebagai berikut:

Tabung 1 Tabung 2
Asam Palmitat Asam Oleat

Tambahkan ke dalam masing-masing tabung 1 mL Hubl kemudian kocok kedua


tabung tersebut secara bersama-sama sampai homogen. Amati perubahan warna
pada masing-masing tabung.

2. Uji Kolesterol
Protokol: Siapkan 3 tabung reaksi bersih dan kering yang berisi masing-masing 1 mL
bahan sebagai berikut:

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3


Kolesterol 0,5% Asam Oleat Kuning Telur

Tambahkan 10 tetes asam asetat anhidrat dan tambahkan 3 tetes H2SO4 pekat pada
setiap masing-masing tabung tersebut. Perhatikan warna yang terjadi.

23
LAPORAN LIPID DAN KOLESTEROL
Nama : ................................................
N IM : ................................................
No. Meja/Grup : ................................................
Hari/Tanggal : ................................................

Hasil Pengamatan Percobaan Adisi Iodida

No Sampel Pengamatan dan Perubahan Warna


1 Asam Palmitat

2 Asam Oleat

Hasil Pengamatan Percobaan Uji Kolesterol

No Sampel Pengamatan dan Perubahan Warna

1 Kolesterol 0,5%

2 Asam Oleat

3 Kuning Telur

Kesimpulan dan Saran

Prinsip percobaan yang dilakukan adalah :


...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

Dosen, Praktikan,

NIK: NPM:

24
KEPUSTAKAAN

1. Ivanoviene, L. Morkuniene, R. Baniene, R. Ivanovas, L. Borutaite, V. 2007.


Laboratory Manual on Biochemistry.

2. Plummer, D. 1978. Introduction to Practical Biochemistry. Mc Graw-Hill.

3. Wenk, Markus. R. Fernandis. A. Z. 2007. A Manual Biochemistry


Protocols. World Scientific.

4. Bisswanger, H. 2004. Practical Enzymology. Wiley-VCH. Germany

5. Boyer, R.F. 1993. Modern Experimental Biochemistry. The


Benjamin/ Cummings Publishing.

6. Wharton, David. C. McCarty, R.E. 1972. Experiments and Methods in


Biochemistry. The Macmillan Company.

25
FISIOLOGI

26
BAGIAN FISIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Kepala Bagian : Dr. dr. Eko Poerwanto., MKes., AIFM

Guru Besar : Prof. dr. Hj. Qomariyah., MS., PKK.,

AIFM Dosen : Dr. dr. Eko Poerwanto., MKes., AIFM

: Dr. dr. Diniwati Mukhtar., MKes., AIFM

: dr. Soni Pamuji Laksono., MKes., AIFM

: dr. Indra Kusumah., MBiomed., AIFM

: Dr. Teguh Yuliadi., SSi., MSi

: Irfan Syarif., SSi., MSi

Laboran : Margono Soewito., S.IP

Laboratorium : Menara YARSI, lantai 6


Telp. 021-4244 574 [ext : 3226]
Kampus Universitas YARSI, jln Letjend Suprapto,
Jakarta Pusat 10510.

27
SUHU BADAN DAN PENGATURANNYA

TUJUAN
Pada akhir latihan ini, mahasiswa harus dapat :
1. Menjelaskan penyebab perbedaan hasil pengukuran suhu dengan lokasi yang berbeda
pada tubuh manusia.
2. Menerangkan pengaruh lingkungan terhadap suhu tubuh manusia jika bernafas
melalui mulut dan berkumur air es.
3. Menjelaskan pengaruh suhu keliling pada suhu tubuh makhluk poikilothermik
dibandingkan dengan homeothermik.
4. Mendemonstrasikan pelbagai faktor isolasi terhadap pengeluaran panas (heat loss)
5. Mengukur kelembapan udara di ruangan dengan menggunakan psychometric chart.

ALAT DAN BINATANG PERCOBAAN YANG DIPERLUKAN


1. Kodok.
2. Papan fiksasi kodok/katak + tali.
3. Thermometer maksimum.
4. Thermometer kimia dengan skala (-10oC s/d +50oC) dan (10oC s/d +100oC).
5. Alkohol + kapas.
6. Waskom besar berisi air es.
7. Parafinum liquidum.
8. Dua gelas minum berukuran dan berbentuk sama dan terbuat dari bahan yang sama.
9. Kendi tanah yang dipernis dan yang tidak dipernis yang diisi air.
10. Alat untuk menetapkan kelembapan udara:
- Thermometer bola basah
- Thermometer bola kering
- Psychometric chart
11. Air hangat 40oC dan 70oC.

TATA KERJA
I. Pengukuran suhu mulut
1. Bersihkan thermometer maksimum dengan alkohol

28
P.I.1. apakah perbedaan antara thermometer maksimum (klinik) dengan
thermometer kimia?
2. Turunkan meniskus air raksa sampai dibawah skala dengan mengayun sentakkan
thermometer tersebut beberapa kali.
3. Letakkan reservoir thermometer dibawah lidah dan suruh orang percobaan menutup
mulutnya rapat-rapat.
4. Setelah 10 menit baca dan catat suhu mulut orang percobaan.

II. Pengaruh bernafas melalui mulut dan berkumur air es pada suhu mulut.
1. Turunkan meniskus air raksa sampai dibawah skala dengan cara seperti diatas.
2. Letakkan reservoir thermometer dibawah lidah orang percobaan.
3. Baca dan catat suhu mulut setelah 5 menit.
4. Tanpa menurunkan meniskus air raksa, letakkan kembali reservoir thermometer
dibawah lidah rang percobaan.
5. Baca dan catat lagi suhu mulut setelah 5 menit.
6. Suruh orang percobaan bernafas tenang melalui mulut selama 2 menit sambil
menutup lubang hidung. Segera setelah tindakan ini ulangi percobaan 1 s/d 5.
7. Suruh orang percobaan berkumur berulang-ulang dengan air es selama 1
menit. Segera setelah tindakan ini ulangi percobaan 1 s/d 5.
P.I.2. Apa ada perbedaan antara suhu mulut pada 5’ pertama dan 5’ kedua pada
ketiga tindakan diatas? Dan apakah ada perbedaan antara suhu akhir ketiga
keadaan tersebut?

III. Pengukuran Suhu ketiak


1. Keringkan ketiak orang percobaan.
P.I.3 Apakah ada perbedaan antara suhu ketiak dan suhu
mulut? Apa sebabnya?
2. Usahakan supaya meniskus air raksa thermometer maksimum terletak dibawah skala
dengan mengayun sentakkan thermometer tersebut beberapa kali.
3. Suruhlah orang percobaan berbaring telentang.
4. Letakkan reservoir thermometer klinik di ruang ketiak dan suruhlah orang percobaan
menjepitnya dengan baik.
5. Setelah 10 menit baca dan catat suhu ketiak orang percobaan.

29
PI.4. Apakah ada perbedaan antara suhu ketiak dan suhu mulut Apa sebabnya?

IV. Pengaruh suhu keliling pada suhu tubuh binatang poikilothermik.


1. Tetapkan suhu ruang dengan thermometer kimia ( -10oC s/d +50oC)
2. Ikatkan dengan tali seekor kodok telentang diatas papan fiksasi.
3. Masukkan thermometer kimia tersebut ke dalam esofagusnya.
4. Baca dan catat suhu kodok setelah 5 menit.
5. Dengan thermometer di dalam esofagusnya benamkan kodok itu kedalam air es
setinggi lehernya (jaga jangan sampai air es masuk kedalam mulut kodok).
P.I. 5 Mengapa air es tidak boleh masuk kedalam mulut kodok?
6. Baca dan catat suhunya setelah 5 menit.
7. Keluarkan thermometer dari esofagus kodok dan tetapkan suhu air es.
8. Keluarkan kodok dari air es dan biarkan beberapa menit dalam suhu ruang, sementara
itu sediakan air hangat ( ± 40oC)
9. Masukkan kembali thermometer kedalam esofagus kodok. Benamkan sekarang kodok
itu kedalam air hangat setinggi lehernya (jaga jangan sampai air hangat masuk
kedalam mulut kodok tersebut).
10. Baca dan catat suhunya setelah 5 menit.
P.I. 6. Apakah ada perbedaan suhu kodok pada waktu dibenamkan dalam air es dan
pada waktu dibanamkan dalam air hangat?

V. Penghambatan pengeluaran panas (heat loss) oleh lapisan paraffin.


1. Isilah 2 gelas minum A dan B dengan air 70oC sama banyak.
2. Teteskan paraffin kedalam gelas B sehingga merupakan lapisan yang tipis diatas
permukaan air.
3. Tetapkan dan catat berturut-turut suhu air dalam gelas A dan B setiap 5 menit, dengan
thermometer kimia ( -10oC s/d +100oC) yg sama selama ½ jam. Usahakan agar
reservoir thermometer tidak menyentuh dinding gelas. Bersihkan dan keringkan
thermometer tiap kali sebelum digunakan untuk mengukur suhu air dalam gelas A.
P.I.7. mengapa reservoir thermometer tidak boleh menyentuh dinding gelas?
P.I.8. Mengapa thermometer yang digunakan untuk mengatur suhu air dalam gelas A
harus selalu dibersihkan dan dikeringkan?

30
4. Buatlah grafik mengenai penurunan suhu air dalam kedua gelas itu
(dengan suhu berbagai ordinat dan waktu sebagai absis).
P.I.9. Bagaimana peranan lapisan paraffin pada penurunan suhu cairan dalam
kedua gelas tersebut?

VI. Perbandingan pengeluaran panas pada kendi tanah yang dipernis dan
kendi tanah yang tidak dipernis.
1. Kedua kendi telah diisi dengan air yang suhunya sama.
2. Baca dan catat suhu air yang terdapat dalam kedua kendi tanah itu.
P.I.10. Faktor lingkungan apa saja yang berpengaruh pada perbedaan suhu antara
alat yang diisolasi dan alat yang tidak diisolasi (paraffin dan dipernis)?

VII. Pengukuran kelembaban udara


1. Dua buah thermometer yang telah disediakan.
2.Salah satu thermometer dicelupkan kedalam kapas yang telah dibasahi dengan
air. [thermometer bola basah ( tb = oC)].
3. Termometer yang lain dibiarkan kering [thermometer bola kering (tk = oC)].
4. Ketika suhu pada tb telah konstan, catat suhu pada kedua
termometer, (tb & tk).
5.Lihat tabel dan diagram psychrometric untuk menentukan kelembaban udara di
ruangan.

31

Anda mungkin juga menyukai