Anda di halaman 1dari 22

Mata Kuliah : Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut

Dosen Pembimbing : Asriawal,S.SiT, M.MKes

MAKALAH
SEJARAH PERAWAT GIGI

DISUSUN OLEH :

Kelompok : 4 (Empat)

Kelas : B/Tk.1

Prodi : D-IV Keperawatan Gigi

1. Irma Novita sibarani (PO714261221070)

2. Vizzy cesariani (PO714261221098)

3. Nuraeni (PO714261221084)

4. Amelya Tiara Diva (PO714261221055)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

i
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan

kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini salam juga

penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah berjasa

membawa perubahan pada dunia ini yaitu dari zaman kuno ke zaman yang

serba canggih seperti sekarang ini

Makalah ini membahas tentang awal mula sejarah perawat gigi

terbentuk serta penyebaran sampai ke internasional . Dalam peyusunan

makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dalam hal isi

maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca demi terbentuk

pola fikir yang lebih baik dalam penulisan makalah selanjutnya.

Pada kesempatan ini, penulis juga tak lupa mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai. Semoga menjadi amalan

yang menjadi pahala berlipat ganda di akhirat nanti.

Makassar, 19 Agustus 2022

Penulis

v
BAB I. AWAL MULA TERBENTUKNYA SEJARAH KEPERAWATAN
GIGI

1.1 PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran sejarah terdapat dua hal yaitu

pengetahuan sejarah sebagai bagian dari pengetahuan budaya dan

pengetahuan sejarah sebagai bagian dari ilmu-ilmu sosial. Konsep

yang muncul dalam pembelajaran sejarah sebagai pengetahuan

budaya menggugah kesadaran kita, karena mengandung konsep

budaya dan nilai, seperti pahlawan, rela berkorban, persatuan

bangsa, kemanusiaan, dan lain-lain. Pada sisi yang lain, dalam

memahami sejarah sebagai realitas kehidupan manusia yang

kompleks perlu dimengerti bahwa pengetahuan sejarah tersebut

sebagai bagian dari ilmu sosial, sehingga realitas kehidupan manusia

bukan hanya faktor kronologi tanggal kejadian, nama-nama tokoh,

dan tempat/lokasi, tetapi seluruh interaksi yang melibatkan struktur

dan individu serta komunitas yang berlangsung secara

berkesinambungan dalam rentangan waktu masa lalu hingga

kekinian,yang dapat dipahami secara utuh, dengan

menggunakan berbagai konsep dalam ilmu sosial.

( Setiadi Sulaiman,(2017))

Mulut adalah gerbang menuju dalam tubuh. Proses

pengunyahan yang sempurna akan berpengaruh terhadap

1
mekanisme pencernaan tubuh (Worotijan, dkk., 2013). Bebas karies

merupakan indikator kesehatan gigi dan mulut yang baik. Karies gigi

adalah kerusakan jaringan keras gigi yang berawal pada permukaan

email, dentin dan meluas ke pulpa. Kerusakan gigi dapat terjadi

karena pengaruh konsumsi karbohidrat, mikroorganisme rongga

mulut, serta bentuk gigi. Dua bakteri yang paling umum

menyebabkan gigi berlubang adalah Streptococcus mutans dan

Lactobacillus sp. Karies yang dibiarkan tanpa pengobatan dapat

menyebabkan rasa sakit, infeksi serta kehilangan gigi (Andini, 2018).

Upaya mendapatkan kesehatan gigi dan mulut yang baik

harus didukung dengan pola hidup sehat dan bersih. Menghindari

makanan manis serta sikat gigi dua kali sehari dapat membantu

menjaga kesehatan gigi dan mulut. Kesadaran dini sangat

menentukan keberhasilan dalam mempertahankan kesehatan gigi

dan mulut. Kesadaran dini dapat dimulai pada anak prasekolah, yaitu

anak yang berusia antara 4-6 tahun. Pada usia ini, anak lebih aktif,

kreatif dan imajinatif (Nurhawati, dkk., 2017).

Perawat gigi merupakan salah satu unsur pemberi pelayanan

Kesehatan gigi di institusi pelayanan Kesehatan gigi seperti rumah

sakit dan sarana Kesehatan lainnya yang secara nyata telah

membaktikan dirinya di Indonesia (Audy.,2019)

2
1.1.1 Deskripsi Bab

Bab ini akan memberikan pengetahuan pada mahasiswa

tentang awal mula terbentuknya sejarah gigi di

Indonesia,Internasional hingga awal tebrentuknya Sekolah

Perawat Gigi (SPG) hingga berubah menjadi Sekolah Pengatur

Rawat Gigi (SPRG), pendekatan-pendekatan pelayanan

Kesehatan gigi. Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat

mengetahui tahap-tahap pembentukan perawat gigi.

1.1.2 Kompetensi khusus

Pada akhir pembelajaran, mahasiswa di harapkan

mampu:

1) Menjelaskan sejarah perawat gigi internasional

2) Menjelaskan sejarah perawat gigi di Indonesia

3) Menjelaskan sejarah terbentuk sekolah perawat gigi

4) Memahami sejarah Pendidikan perawat gigi di Indonesia

5) Mampu mendalami terbentuknya profesi pada perawat gigi

3
1.2 Penyajian

Pada bagian ini, akan disajikan tentang pengkajian asal

mula terbentuknya perawat gigi di Indonesia maupun

kalangan internasional, memahani terbentuknya sekolah-

sekolah pada zaman perawat gigi dibentuk, dapat

mengetahui Pendidikan perawat gigi di Indonesia dan

memahami pembentukan profesi keperawatan gigi.

1.2.1 Sejarah Perawat gigi di Indonesia

Menurut para ahli, “sejarah ” sebuah peristiwa manusia yg

bersumber dari realisasi diri, kebebasan dan keputusan daya

rohani. Pengertian Sejarahsecara luas adalah setiap peristiwa

(kejadian). Para ahli sejarah juga memberikan pengertian atau

definisi yang bermacam-macam tentang sejarah namun hakikatnya

hampir sama seperti pengertian sejarah menurut Herodotus, Aris

totle, R. G. Collingwood, dan para ahli yang lain.. (Ahmad

Sunardi,(2015).

Sejarah berasal dari bahasa Arab Syajarotun yang berarti

pohon. Kata ini berkembang kemudian menjadi akar, keturunan,

asalusul, riwayat dan sisilah. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah

dikenal dengan sebutan history, yang berasal dari bahasa

yunani istoria yang berarti ilmu. Dalam perkembangannya kata

istoria yang diperuntukan bagi pengkajian terhadap segala sesuatu

3
yang mengenai manusia secara kronologis. Dalam bahasa jerman

kata sejarah disebut dengan geschicteyang artinya sesuatu yang

telah terjadi. (Ahmad Sunardi,(2015)).

Sejarah perawat gigi sendiri, di Indonesia dimulai dari

terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

melalui Surat Keputusan Menteri tertanggal 30 Desember

1950 Nomor 27998/Kab. yang memutuskan mendirikan

Pendidikan Perawat Gigi (Dental Nurse).Keputusan tersebut

berlaku mulai 1 Agustus 1951, dengan berdirinya Sekolah

Perawat Gigi di Jakarta. Pada tahun 1953 Sekolah Perawat

Gigi Jakarta meluluskan perawat gigi yang pertama. Namun

pada tahun 1957 Sekolah Perawat Gigi berubah nama

menjadi Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG). Dari sinilah

lahir perawat gigi – perawat gigi yang kemudian tersebar di

seluruh wilayah Indonesia.

seiring dengan berdirinya sekolah pengatur rawat gigi,

juga berdiri Sekolah Pengatur Teknik Gigi (SPTG) yang pada

tahun 1960 meluluskan siswa angkatan I di Jakarta. Kedua

lulusan sekolah ini bergabung membentuk suatu organisasi

IPTGI yaitu Ikatan Perawat Gigi dan Tekniker Gigi Indonesia

yang berdiri pada tahun 1967. IPTGI berlangsung sampai

dengan tahun 1986 tanpa kegiatan atau vakum. Meskipun

vakum, di tahun itu pula dilaksanakan kongres I IPTGI di Ciloto

4
berlanjut tahun 1991 kongres II di Jakarta.(Gultom,E,RR.Ratn

asari.(2017)).

Perubahan profesi perawat gigi juga terjadi dengan

adanya Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang

Kesehatan bahwa tenaga kesehatan harus mempunyai

keahlian profesional yang ditunjang pendidikannya. Hal ini

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1994

tentang Jabatan Fungsional yang menyatakan bahwa Jabatan

Fungsional mempersyaratkan adanya profesi yang jelas, etika

profesi dan tugas mandiri dari tenaga kesehatan tersebut.

Jabatan Fungsional juga harus diorganisasikan dalam suatu

organisasi profesi.

Perawat gigi harus menyikapi Peraturan Pemerintah

nomor 16 tahun 1994 tersebut dan harus berjuang

menyesuaikan diri. Pada tanggal 13 September 1996

terbentuklah wadah profesi Perawat Gigi yang dinamakan

PERSATUAN PERAWAT GIGI INDONESIA/ organisasi profesi

PPGI, dalam kongres di BLKM Ciloto Jawa Barat. Organisasi ini

didukung oleh Direktorat Kesehatan Gigi, Biro Organisasi

Departemen Kesehatan RI, dan PUSDIKNAKES Departemen

Kesehatan Republik Indonesia(Gultom,E,RR.Ratnasari.(2017))

Pembentukan organisasi ini sejalan dengan Peraturan

Pemerintah No.32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.

5
Dalam peraturan tersebut disebutkan dengan jelas definisi

tenaga kesehatan sebagai berikut “tenaga kesehatan adalah

setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan

serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui

pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya

kesehatan”.

PPGI yang baru terbentuk tersebut berinisiatif untuk

mengadakan MUNAS I. Direktorat Kesehatan Gigi selaku

Pembina Teknis hadir dalam Munas I tersebut. Pertemuan

para wakil Perawat Gigi dari seluruh Indonesia pada tanggal

10 s.d. 11 Desember 1996 sekaligus mengesahkan organisasi

profesi Perawat Gigi. Munas tersebut menghasilkan :

• Anggaran dasar

• Anggaran rumah tangga

• Kode etik perawat gigi

• Usulan draf jabatan fungsional

• Program kerja

Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tersebut

menyebutkan perawat gigi bukan merupakan kategori

perawat. Belum ada body of knowledge yang diakui sebagai

ilmu perawat gigi di Indonesia karena masih didominasi oleh

ilmu kedokteran gigi (dentistry). DPP PPGI terus

6
memperjuangkan agar Perawat Gigi masuk dalam kategori

tenaga keperawatan dan tercantum pada jenis tenaga

kesehatan bagian dari tenaga Keperawatan di dalam PP No.

32 tahun 1996. (Gultom,E,RR.Ratnasari.(2017)).

Hal yang perlu dicatat dalam sejarah perawat gigi Di indonesia

adalah:

Perawat Gigi dalam melaksanakan tugasnya yaitu

memberikan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut

mengacu pada aturan yang dikeluarkan dalam bentuk Surat

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

284/ Menkes/SK/ IV/ 2006.

Perawat Gigi merupakan salah satu jenis tenaga

kesehatan dalam kelompok Keperawatan yang dalam

menjalankan tugas profesinya harus berdasarkan Standar

Profesi sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor: 378/Menkes/SK/III/2007. Dari peraturan

dan standar profesi, dapat disimpulkan bahwa dalam profesi

Kesehatan Gigi terdiri dari jenis tenaga sebagai berikut:

1. Dokter gigi

2. Perawat gigi

3. Tekniker gigi

PPGI lebih cenderung mengartikan Keperawatan

dalam konteks kesehatan gigi dan mulut adalah dalam bentuk

7
upaya pemeliharaan (care) kesehatan gigi dan mulut. Antara

Perawat Gigi dan Perawat umum terdapat perbedaan

pendekatan walaupun kedua jenis tenaga tersebut

memandang manusia sebagai satu kesatuan yang

mengandung unsur – unsur biologi, psikologis, sosial dan

kultural (bio psikososial kultural). (Gultom, E, dan Dyah P,RR.R.

(2017))

1.2.2 Sejarah perawat gigi Internasional

Sejarah perawat gigi telah muncul pada awal tahun

1900-an dengan berdirinya sebuah organisasi asisten dokter

gigi dengan cabang di seluruh Amerika. Organisasi ini

dibentuk oleh kelompok Ladies. Salah satu dari wanita-wanita

ini adalah Juliette Southard, yang membentuk sebuah

masyarakat di New York. Bersama dengan pemimpin Chicago

dan Cook County Dental Association Assistant, Jessie

Elsworth, mereka mengajukan permohonan untuk

menghadiri konferensi American Dental Association (ADA)

tahun 1926.Tahun berikutnya, American Dental Assistant

Association (ADAA) lahir, menyatukan semua kelompok lokal,

dengan Juliette Southard sebagai ketua. (Gultom, E, dan Dyah

P,RR.R. (2017))

8
Salah satu peristiwa yang tercatat adalah pada tahun

1885, ketika seorang dokter gigi Dr. C. Edmund Kells dari New

Orleans memutuskan untuk melaksanakan beberapa

pengobatan perintis menggunakan x-ray untuk mengobati

abses gigi. Dr. C. Edmund Kells tidak bisa melakukannya

sendirian. Ia membutuhkan bantuan ekstra, semacam

asisten.Dr. C. Edmund Kells meminta bantuan Malvina Cuera.

Disinilah berawalnya munculnya peran seorang perawat gigi.

Dikemudian hari antara tahun 1953 dan 1957 Malvina bekerja

di American Association of Dental Assistants, sebelum

meninggal pada tahun 1991. Disini berawalnya seorang

dokter gigi membutuhkan bantuan seseorang dalam

pekerjaannya sebagai dokter gigi. (Gultom, E, dan Dyah P,RR.R.

(2017))

Pada tahun 1943, asosiasi mengadakan pelatihan

perawat gigi untuk pertama kalinya, yang bertujuan melatih

para perawat gigi agar lebih terampil dan berkualitas dalam

melakukan pekerjaannya. Pada pelatihan tersebut perawat

gigi bernama Winter Bunty menjadi perawat gigi yang terbaik

Delapan belas tahun kemudian, setelah terjadi

beberapa perubahan dan berkembangan, asosiasi memiliki

hampir 1.000 anggota, dengan kepengurusan Sue Adam

sebagai sekretaris, dan dua staf paruh waktu. Mereka mulai

9
bekerja untuk asosiasi pada tahun 1992, dimulai dengan

membuat kartu keanggotaan yang diketik secara individual

pada mesin tik manual. Selanjutnya asosiasi perawat gigi di

Amerika semakin berkembang hingga saat ini. Organisasi

perawat gigi di Inggris dimulai hanya dengan 4 orang staf

sebagai pengurus. Asosiasi Perawat Gigi mulai perkembangan

dengan pesat di tahun 2004. Perkembangan tersebut berkat

teknologi seperti sistem telepon internal, jaringan komputer,

database keanggotaan yang membantu asosiasi menghimpun

para perawat gigi di Inggris dalam wadah asosiasi perawat

gigi. (Gultom, E, dan Dyah P,RR.R. (2017))

1.2.3 Sejarah Akademik perawat gigi di Indonesia

Menyadari akan makin meningkatnya need and demand

masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan, PUSDIKLAT

Depkes ( pada waktu itu belum terpisah Pusdiklat dan Pusdiknakes)

telah memikirkan untuk meningkatkan SPRG menjadi Program D3

dengan mengadakan pertemuan di Tawangamangu tahun 1980

yang dihadiri oleh pakar dari Depkes, Depdikbud, beberapa dekan

FKG, Pimpinan dan staf SPRG. Setelah melalui proses yang panjang,

konsultasi dengan Departemen Kesehatan, Depdikbud, FKG, FKM,

PDGI, IPGI ( pada waktu itu IPTGI ) serta mengacu pada referensi

antara lain Sistem Kesehatan Nasional, lahirlah Akademi Kesehatan

10
Gigi Depkes yang akan melahirkan tenaga Ahli Madya Kesehatan

Gigi.(Unknow.(2017))

Makin meningkatnya kebutuhan dan permintaan

masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan, dan untuk

menghasilkan tenaga Perawat Gigi yang profesional melalui

pendidikan jenjang lanjut, pendidikan tinggi yaitu jenjang

Diploma III PUSDIKLAT Depkes (pada waktu itu belum terpisah

Pusdiklat dan Pusdiknakes) telah memikirkan untuk

meningkatkan SPRG menjadi Program D3.Melalui pertemuan

di Tawangmangu tahun 1980 yang dihadiri oleh pakar dari

Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, beberapa Dekan Fakultas Kedokteran Gigi,

pimpinan dan staf SPRG, mendiskusikan peningkatan jenjang

perawat gigi dengan pendidikan SPRG ditingkatkan melalui

pendidikan tinggi maka lahirlah Akademi Kesehatan Gigi

Depkes yang akan melahirkan tenaga Ahli Madya Kesehatan

Gigi (Amd KG), dengan jenjang diploma III. (Gultom, E, dan Dyah

P,RR.R. (2017))

Dalam perkembangannya akademi ini berubah

menjadi Jurusan Kesehatan Gigi melalui SK Nomor

1192/Menkes/PER/X/2004, perkembangan terakhir dengan

menyesuaikan Peraturan – Peraturan Pemerintah yang ada

berubah menjadi Jurusan Keperawatan Gigi di bawah

11
naungan Politeknik Kesehatan. Jelaslah bahwa keberadaan

Perawat Gigi sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan

perubahan status pendidikan SPRG menjadi pendidikan

akademik program D III, Kurikulum pendidikan haruslah

menyesuaikan dengan jenjang diploma III. Kurikulum adalah

dokumen yang berisikan uraian mengenai aktivitas belajar,

mengajar dan fasilitas penunjang yang dirangkum

berdasarkan kebutuhan masyarakat, falsafah pendidikan dan

tujuan institusional Keperawatan Gigi, maka dianggap perlu

melakukan perubahan sesuai Standar Profesi dan Standar

Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut. (Gultom, E, dan

Dyah P,RR.R. (2017))

Penyesuaian kurikulum diarahkan untuk memenuhi

kualifikasi kompetensi lulusan dari Jurusan Keperawatan Gigi.

Kurikulum pendidikan perlu bermuatan materi yang berisikan

ilmu dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan

peserta didik agar memiliki kemampuan yang mendukung

pelayanan kesehatan yang berkualitas, memenuhi kebutuhan

masyarakat pengguna. Memperhatikan kebutuhan–

kebutuhan tersebut kurikulum yang disusun haruslah

memiliki luaran dengan kemampuan yang sesuai dengan

kebutuhan industri dan masyarakat. (Gultom, E, dan Dyah

P,RR.R. (2017))

12
Namun kenyataan hingga saat ini penyelenggaraan

pendidikan program Diploma jenis pendidikan masih menggunakan

jenis pendidikan lama ( Kesehatan Gigi ).

Kekhasan dari penyelenggaraan pendidikan program Diploma

adalah pelaksanaan praktik yang lebih intensif untuk menghasilkan

lulusan yang menguasai kompetensi profesi tertentu. Hal ini

berimplikasi pada beberapa hal berikut;

• Program Diploma lebih mengutamakan pada peningkatan

keahlian dan keterampilan

• Kegiatan menerapkan dan mempraktikkan keahlian lebih

dominan dalam proses penyelenggaraan sistem belajar –

mengajar

• Oleh karenanya laboratorium maupun bengkel dengan

fasilitas yang memadai menjadi tulang punggung dalam

penyelenggaraan Pendidikan

• Dosen atau laboran yang kompeten menjadi prasyarat

utama agar sistem pembelajaran berjalan semestinya

• Kurikulum harus merujuk pada kompetensi profesi yang

dituju

Kompetensi menjadi jembatan yang menghubungkan

antara stake holder (pengguna) dengan institusi pendidikan

program Diploma ( diantaranya Politeknik Kesehatan Depkes ).

Kompetensi profesi akan menjadi rujukan dalam menyusun

panduan proses belajar mengajar, yang salah satu bagian

terpentingnya adalah kurikulum. (Unknow.(2017))

13
1.3 Penutup

Berdasarkan pembahasan dapat di tarik kesimpulan

bahwa Pelayanan kesehatan gigi dan mulut mencakup

pelayanan medis gigi oleh Dokter Gigi, pelayanan asuhan

kesehatan gigi dan mulut oleh Perawat Gigi dan pelayanan

asuhan supporting oleh Teknisi Gigi. Pelayanan asuhan

kesehatan gigi dan mulut dilakukan secara komprehensif

kepada individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai

ruang lingkup berfokuskan kepada aspek promotif, preventif,

dan kuratif dasar.

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang Perawat Gigi

dapat memberikan konseling terhadap hak-hak klien dan

memberikan jaminan terhadap kualitas pelayanan kesehatan

gigi dan mulut yang diberikan secara profesional. Perawat

Gigi adalah mitra kerja Dokter Gigi yang menunjang program

Pemerintah dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan

mulut. Perawat Gigi melaksanakan program Pemerintah

dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut individu,

kelompok dan masyarakat. Perawat Gigi mempunyai

organisasi profesi sebagai wadah berhimpun dan

memperjuangkan aspirasinya adalah PERSATUAN PERAWAT

GIGI INDONESIA. (Gultom, E, dan Dyah P,RR.R. (2017))

17
1.3.1 Soal
1. seorang anak perempuan berusia 9 tahun datan ke

klinik gigi dengan keluhan gigi goyang. Setelah

melakukan pemeriksaan subjektif dan objektif pada

pasien.hasil pemeriksaan menunjukan gigi 52 goyang

dan gigi 12 sudah erupsi.Dalam hal melakukan

pemeriksaan subjektif dan objektif pada pasien gigi

merupakan tahap…

a.Pengkajian

b.Pemantauan

c.Penelitian

d.Tabulasi data

2. Meningkatkan pengetahuan,sikap,dan kemampuan

masyarakat untuk berperilaku hidup sehat di bidang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu

tujuan dari pelayanan asuhan kesehatan gigi dan

mulut.Manakah pernyataan dibawah ini yang

menunjukan peningkatan pengetahuan di bidang

Kesehatan gigi….

a.masyarakat yang mengetahui cara memilih sikat gigi

dan odol

b.masyarakat yang akan diberikan penyuluhan

18
c.masyarakat yang mengetahui makanan yang

kariogenetik

d.masyarakat yang senang menyikat gigi

3. Pak Andi memberikan penyuluhan kepada

masyarakat mengenai akan pentingnya menjaga

Kesehatan gigi dan mulut memberikan kesadaran

kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan

giginya mulai dari menyikat gigi dua kali sehari,makan

makanan yang berserat dan berair serta

memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali ke

dokter.Agar kesehatan gigi dan mulut terjaga. Salah

satu tujuan yang ingin dicapai di dalam masyarakat

dengan memberikan penyuluhan adalah

a. Agar masyarakat mampu memelihara kesehatan

gigi dan mulut

b. Memberikan kesehatan gigi dan mulut rusak

c. Tidak memeperhatikan kebersihan gigi dan mulut

d. Agar dipandang banyak orang

4. Suatu sebuah klinik yang mrmbuat event untuk

mengedukasi masyarakat dengan tujuan agar supaya

masyarakat sadar bahwa pentingnya menjaga

kebersihan gigi dan mulut. Maka dari itu siapa yang

19
paling pantas untuk terjun ke lapangan untuk

memberi edukasi masyarakat…..

a. Dokter gigi

b. Dokter Nurse

c. Dental Health Educator

d. Dental Tehnician

5. Seorang pasien pria berusia 28 thn dating ke klinik gigi

dengan keluhan gigi 47 terasa ngilu, sensitif terhadap

rangsangn dingin,tidak ada keluhan berdenyut,

perkusi negatif,proses implementasi asuhan

keperawatan gigi, perawat gigi melakukan Tindakan

penambalan kelas 1 pada gigi 47 untuk mengatasi

keluhan gigi berlubangnya.Proses asuhan

keperawatan gigi apa yang dilakukan pada

penambalan……

a. Pengkajian

b. Evaluasi

c. Diagnosa

d. Implementasi

20
1.3.2 Essay
1. .Jelaskan masing-masing pelayanan Kesehatan gigi dan mulut

yang diberikan oleh dokter gigi,perawat gigi dan tekniker gigi?

Jawab :“Seorang dokter gigi memberikan pelayanan

medis gigi, seorang perawat gigi memberikan pelayanan

asuhan Kesehatan gigi dan mulut (care) dan sedangkan

tekniker

gig memberikan pelayanan asuhan pendukung/supportig.

2. Jelaskan perkembangan Pendidikan perawat gigi di indonesia?

Jawab :“Pendidikan perawat gigi telah dimulai sejak

tahun 1951 melalui sekolah perawat gigi. Pada tahun 1980

sekolah pengatur rawat gigi ditingkatkan jenjangnya

menjadi Pendidikan tinggi yaitu jenjang Diploma III

melalui akademik Kesehatan gig. Tahun 2004 Akademik

Kesehatan gigi menjadi jurusan Kesehatan gigi dalam

wadah politeknik Kesehatan .”

21
1.3.3 Daftar Pustaka

Sulaiman, Setiadi. "Pendekatan konsep dalam pembelajaran

sejarah." Jurnal Sejarah Lontar 9.1 (2012): 9-21.

Jurnal Sejarah Lontar (unj.ac.id)

Nurhawati, w. A., hartini, s., & purnomo, s.E. (2017). Pengaruh

bercerita menggunakan media boneka gigi terhadap peningkatan

perilaku cara menggosok gigi dengan benar pada anak usia 4-6 tahun

di tk pertiwi 07 mijen semarang. Karya ilmiah.

Jurnal_Abdimas.pdf (trisakti.ac.id)

Gultom Erni,RR.Ratnasari Dyah P,2017,Konsep Dasar

Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut 1.Jakarta

Selatan:Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes Republik INdonesi

http://perpustakaan.bppsdmk.kemkes.go.id/index.php?p=show

_detail&id=6556

Makalah Pengertian Sejarah (sudutberita.id)

== Dental Assistant ==: Sejarah Bidang Keperawatan Gigi

(macydentsendha.blogspot.com)

https://www.audydental.com/mengenal-perbedaan-tukang-gigi-

perawat-gigi-dan-dokter-gigi/

22

Anda mungkin juga menyukai