KOMUNIKASI, DAN
EDUKASI
(KEDOKTERAN GIGI)
drg. Valendriyani Ningrum, M.P.H, Ph.D.
Sub Pokok Bahasan
01 02 03 04
1.1.Definisi 1.2.Ruang 1.3. Elemen 1.4.Tujuan dan
komunikasi dan lingkup dalam model manfaat
komunikasi komunikasi proses
kesehatan Kesehatan komunikasi.
KBBI (KEMDIKBUD)
Informasi
Komunikasi manusia
terdiri dari dua jenis
(Gazda et al., 1982):
Komunikasi analogis:
Komunikasi digital :
Objek yang sama
Menyampaikan
digambarkan sebagai
sesuatu sesuai dengan
suatu bentuk
namanya
representasi atau rupa
Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan meningkatkan kesadaran individu tentang isu-isu kesehatan, masalah kesehatan, resiko kesehatan
serta solusi kesehatan.
Menurut Liliweri (2008), komunikasi kesehatan juga dipahami sebagai studi yang mempelajari bagaimana cara
menggunakan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi kesehatan yang dapat mempengaruhi individu dan
komunitas agar dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan pengelolaan kesehatan.
Komunikasi kesehatan meliputi: informasi tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijaksanaan pemeliharaan
kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang kesehatan yang sejauh mungkin mengubah dan memperbaharui kualitas individu
dalam suatu komunitas masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan dan etika.
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi kesehatan merupakan aplikasi dari konsep dan teori komunikasi dalam transaksi yang
berlangsung antar individu/kelompok terhadap isu-isu kesehatan.
Tujuan pokok dari komunikasi kesehatan adalah perubahan perilaku kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan.
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk memengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat,
dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi interpersonal,
maupun komunikasi massa (Notoatmodjo, 2007).
1. Model Lasswell
politik dari Yale University. Proses komunikasi, yaitu
who (siapa), says what (mengatakan apa), in which
medium atau dalam media apa, to whom atau kepada
siapa, dan dengan what effect atau apa efeknya.
2. Model Shannon
Claude Elwood Shannon dan Warren
Weaver (1948) mengembangkan salah satu model
komunikasi linear yang disebut dengan Model
Komunikasi Shannon dan Weaver.
◦ Sumber informasi: otak harus memilih pesan
yang tepat atau cocok dengan situasi
◦ Transmitter: komunikasi tatap muka yang
menjadi transmitternya adalah alat-alat
pembentuk suara dan dihubungkan dengan
otot-otot serta organ tubuh lainnya yang
terlibat dalam penggunaan bahasa nonverbal.
Komunikasi yang menggunakan mesin-mesin,
menggunakan alat-alat komunikasi yang
berfungsi sebagai transmitter seperti telepon,
radio, televisi, foto, dan film.
Komunikasi Interpersonal
◦ Enconding: transmitter alat-alat suara dengan
berbicara. Tatap muka dengan anggukan
kepala, sentuhan dan kontak mata.
◦ Decoding: interpretasi pesan
◦ Tujuan (Destination) : otak penerima pesan
3. Model Aristoteles
Model ini memiliki lima elemen:
1. Pembicara (speaker): Orang yang berperan aktif dalam membentuk dan mengirimkan
pesan kepada khalayak.
2. Pesan verbal (speech): Pesan yang dibentuk dan disampaikan oleh speaker.
3. Situasi (occasion): Situasi saat pesan disampaikan.
4. Khalayak (audience): Orang yang menjadi target sasaran atau khalayak sasaran dalam
proses komunikasi.
5. Efek (effect): Dampak yang ditimbulkan dalam proses komunikasi.
Komunikasi Massa
4. Model Belro
David K. Berlo (1960) merumuskan
sebuah model komunikasi linear yang
merupakan pengembangan dari model
komunikasi Shannon dan Weaver.
Promosi
2. Pengembangan kemampuan personal, contoh: cara
menyikat gigi dan pemilihan sikat gigi pada anak balita
Kesehatan
3. Penguatan aksi-aksi komunitas, contoh: melibatkan
peran guru di TK/PAUD atau UKGS/dokter gigi kecil di SD
4. Reorientasi pelayanan kesehatan, contoh:
pemeriksaan gigi gratis atau konsultasi
5. Pembangunan kebijakan kesehatan publik, contoh:
pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang terprogram
6. Menciptakan lingkungan yang mendukung, contoh:
meningkatkan kesadaran dan peran orang tua dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut anak.
Unsur-unsur dalam komunikasi kesehatan
Understand patient’s
Establishes rapport Gathers information perspective of illness
Open discussion
(membangun (membangun (memahami sudut
(membuka diskusi),
hubungan), informasi), pandang pasien
terhadap penyakit),
Reaches aggrement
on problems and Provide closure
Shares information
plans (mencapai (memberikan
(memberi informasi),
kesepakatan masalah penutup).
dan rencana) dan
Tujuan dan Manfaat
Penjelasan pengaruh
Memberi penjelasan
konsumsi makanan atau
sebelum tindakan
minuman tertentu
dilakukan
terhadap kesgilut
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 89
TAHUN 2015 TENTANG
UPAYA KESEHATAN GIGI
DAN MULUT
PERATURAN
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 89
TAHUN 2015
TENTANG UPAYA
KESEHATAN GIGI
DAN MULUT
EDUKASI CARA
MENYIKAT GIGI
(Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 89
Tahun 2015 Tentang Upaya
Kesehatan Gigi Dan Mulut)
Daftar Pustaka
Betteke van Ruler. 2018. Communication Theory: An Underrated Pillar on Which Strategic
Communication Rests, International Journal of Strategic Communication, 12:4, 367-
381, DOI: 10.1080/1553118X.2018.1452240
Gwen van Servellen. 2018. Communication Skills for the Health Care Professional: Context,
Concepts, Practice, and Evidence. Jones & Bartlett Learning
Niranjan et al. 2017. Oral Health Promotion: Evidences and Strategies. Intech
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2015 Tentang Upaya
Kesehatan Gigi Dan Mulut
TERIMA KASIH
“SELAMAT BELAJAR,
SALAM SUKSES”